Tarim
kota yang teletak di Hadhramaut Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
kota yang teletak di Hadhramaut Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Tarim (bahasa Arab: تريم tarīm) adalah sebuah kota bersejarah yang terletak di Hadhramaut, Yaman. Di Tarim terdapat banyak masjid, jumlahnya mencapai 360 buah, sesuai dengan jumlah hari dalam 1 tahun. Selain itu Tarim juga dikenal dengan keilmuan dan ulama. Tarim memiliki julukan "Kota Sejuta Wali" karena sebagian besar di kota Tarim, banyak wali yang hidup dan banyak pula ulama dan sebagian besar yang menjadi para wali dan para ulama merupakan dari kalangan [[Ahlul Bayt]]. Di Tarim, jika ingin mencari dunia maka tidak akan ditemukan karena kota ini adalah kota yang dimana para warganya agamis dan lebih memetingkan keselamatan mereka masing-masing di akhirat. Disebutkan bahwa warga kota Tarim bagaikan malaikat dan bahkan ada seseorang yang shalih mengatakan bahwa warga Tarim melebihi malaikat. Tarim kerap dan sudah dikenal oleh berbagai orang di seluruh benua yang mengatakan bahwa Tarim adalah kota yang berkah. Kota Tarim dalam sejarah Islam adalah kota yang dahulunya tidak pernah berpaling dari agamanya dan tetap teguh pada pendiriannya. Mereka adalah satu-satunya kota di Yaman yang justru membela agama Islam ketika kota-kota yang lainnya menjadi murtad ketika adalah sebuah konflik di masa Kekhalifahan [[Sayyidina Abu Bakar]]. Sehingga, kabar tersebut sampai pada [[Sayyidina Abu Bakar]] lantas beliau mendoakan agar Tarim menjadi makmur sampai [[Hari Kiamat]] dan sekarang dapat dilihat buktinya bahwa warga kota Tarim tidak pernah meninggalkan kotanya dan tetap menjadi salah satu kota yang makmur.
Tarim
تَرِيْم | |
---|---|
Kota | |
Koordinat: 16°03′N 49°0′E | |
Negara | Yaman |
Kegubernuran | Hadhramaut |
Distrik | Tarim |
Populasi (2012) | |
• Total | 58.523 |
Zona waktu | UTC+3 (Waktu Standar Arab Selatan) |
Secara geografis, Tarim adalah sebuah kota kecil yang terletak di Provinsi Hadramaut, Yaman. Kota ini berada di ketinggian 2070 kaki di atas permukaan laut. Tarim terletak di garis lintang 16 derajat utara khatulistiwa dan garis bujur 48 derajat di sebelah timur Greenwich. Di satu sisi kota ini terlindungi oleh bukit-bukit batu terjal. Sedangkan pada sisi lainnya di kelilingi oleh perkebunan kurma. Kota ini berjarak sekitar 24 km ke Sayun dan 356 km ke Al Mukalla, ibukota Provinsi Hadhramaut.[1]
Jumlah penduduk kota Tarim saat ini yaitu sekitar 112.529 jiwa, yang terdiri dari 56.667 laki-laki dan 55.861 perempuan.[2] Hampir semuanya santri atau para pencari ilmu. Tidak mengherankan bila nuansa religiusitas demikian kental terasa di kota ini. Mata pencaharian penduduknya terbilang beragam. Ada yang berprofesi sebagai petani, tukang kayu, perajin, dan lainnya. Secara ekonomi, kota ini terkenal sebagai sentra kerajinan seperti barang-barang dari besi, las, pertukangan, dan tembikar. [1]
Kota Tarim atau terkadang dibaca ‘Trim’ termasuk kota lama. Nama Tarim menurut satu riwayat diambil dari seorang nama raja bernama Tarim bin Hadramaut. Kota Tarim disebut juga Tarim al-Ghanna yang memiliki arti kota Tarim yang rindang karena banyak pepohonan dan sungai. Selain itu, kota ini juga dikenal dengan nama kota al-Shiddiq karena gubernurnya Ziyad bin Lubaid al-Anshari ketika menyeru untuk membaiat Abu Bakar sebagai khalifah, penduduk Tarim adalah yang pertama mendukungnya dan tidak ada seorang pun yang membantahnya hingga khalifah Abu Bakar mendoakan penduduk Tarim dengan tiga permintaan: agar kota ini menjadi makmur, airnya berkah dan dihuni oleh banyak orang-orang shaleh (Tim Majelis Khoir Murrotil Qur’an Wattahfidh, hal. 06).[3]
Menurut suatu catatan dalam kitab al-Ghurar ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Ali bin Alawi Khirid, bahwa keluarga Ba’alawi pindah dari Kampung Bait Jubair ke Kota Tarim sekitar tahun 521 Hijriyah. Setelah kepindahan mereka ke Kota Tarim, kota ini dikenal dengan kota budaya dan ilmu. Pada waktu itu Tarim ada sekitar 300 orang ahli fiqih, bahkan pada barisan yang pertama di masjid agung Kota Tarim dipenuhi oleh ulama fiqih kota tersebut. Adapun orang pertama dari keluarga Ba’alawi yang hijrah ke Kota Tarim adalah Syaikh Ali bin Alwi Khali’ Qasam dan saudaranya Syaikh Salim, kemudian disusul oleh keluarga pamannya yaitu Bani Jadid dan Bani Basri. Terdapat tiga keberkahan pada Kota Tarim yakni: keberkahan pada setiap masjidnya, keberkahan pada tanahnya dan keberkahan pada pegunungannya (Tim Majelis Khoir Murrotil Qur’an Wattahfidh, hal. 06-07).[3]
Kota Tarim terkenal dengan bangunan masjidnya, yang selalu ramai digunakan ibadah oleh para penduduknya. Banyaknya masjid di kota Tarim merupakan bukti bahwa penduduk kota Tarim termasuk masyarakat yang gemar melaksanakan shalat berjama’ah serta mencintai ilmu pengetahuan. Hal tersebut dikarenakan di Kota Tarim pada khusunya atau di Negara-negara Arab umumnya, masjid digunakan sebagai tempat belajar dan mengajar. Menurut beberapa sumber, di Hadhramaut terdapat sekitar 365 jami'. Jumlah ini sama dengan jumlah hari dalam setahun. Rata-rata masjid yang ada di kota ini sudah makmur.[4]
Umumnya masjid yang berada di kota Tarim terbuat dari tanah, dengan campuran rumput kering dan batu kerikil dan batu kerikil untuk dijadikan bahan baku bangunan. Walaupun terbuat dari tanah, masjid-masjid tersebut berdiri dengan kuat dan kokoh hingga berumur mencapai sekitar 700 tahun.[4] Beberapa masjid yang berada di kota Tarim antara lain:
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.