Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Liga Champions Elit AFC
Kompetisi tertinggi antar klub se Asia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Liga Champions Elit AFC[a] (disingkat LCEA;[b] sebelumnya bernama Liga Champions AFC (LCA) [c]) adalah sebuah turnamen sepak bola antarklub Asia yang diselenggarakan oleh AFC.[1] Kompetisi ini adalah kompetisi antarklub tingkat tertinggi di Asia di atas Liga Champions Dua AFC. LCEA ditujukan untuk negara tingkat atas berdasarkan Peringkat Kompetisi Klub AFC.
Sejak tahun 2009, juara bertahan kompetisi ini tidak secara langsung berhak mengikuti turnamen ini tahun berikutnya dan harus memastikan tempat pada turnamen ini melalui kompetisi nasional. Juara tahun 2008, Gamba Osaka,[2] dan juara tahun 2009, Pohang Steelers,[3] berhasil mengikuti turnamen pada tahun berikutnya lewat kompetisi nasional. Pada tahun 2010, juara bertahan Seongnam Ilhwa Chunma[4] menjadi klub pertama yang menjadi juara namun tidak dapat mengikuti turnamen ini pada tahun berikutnya.[5] Mulai musim 2021 juara bertahan dapat mengikuti musim selanjutnya jika tidak terpilih lewat jalur liga dan masuk babak play-off.
Al-Hilal saat ini adalah klub yang paling sukses pada Liga Champions Asia dengan 4 gelar juara.[6] Liga sepak bola Korea Selatan, K-League merupakan liga tersukses pada turnamen ini dengan 12 gelar juara.
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif

1967-1972 : Turnamen Klub Juara Asia
Awalnya bernama Turnamen Klub Juara Asia (Asian Champion Club Tournament), dimulai pada tahun 1967 dengan delapan tim yang ikut serta namun wakil dari India dan Iran mengundurkan diri menjadikan kompetisi ini diikuti 6 tim yaitu Bangkok Bank (Thailand), Hapoel Tel Aviv (Israel), Korea Tungsten Company (Korea Selatan), Selangor (Malaysia), South China (Hong kong) dan Vietnam Customs (Vietnam Selatan), dimenangkan oleh Hapoel Tel Aviv setelah mengalahkan Selangor 2-1 di Final. Musim selanjutnya didominasi oleh tim Israel dan dimusim 1972 kompetisi dibatalkan karena hanya 4 tim yang ikut serta.
1985-2002 : Kejuaraan Klub Asia
Kompetisi diselenggarakan kembali di tahun 1985 setelah terakhir musim 1972 yang dibatalkan, dengan nama Kejuaraan Klub Asia (Asian Club Championship). Diikuti oleh tim juara liga domestik dari setiap negara. Ditahun 1990 AFC membuat kompetisi Piala Winners Asia untuk para juara piala domestik disetiap negara sebagai pendamping Kejuaraan Klub Asia. Pemenang kedua turnamen tersebut kemudian dipertemukan dalam Piala Super Asia yang dimulai tahun 1995.
2002–2024 : Liga Champions AFC
Sejak tahun 2002 Kejuaraan Klub Asia dan Piala Winners Asia digabung menjadi Liga Champions AFC yang mempertemukan juara liga dan piala domestik setiap negara dengan 16 tim dibabak grup yang sekaligus menghilangkan kompetisi Piala Super Asia. Pada tahun 2004, AFC membuat kompetisi Piala AFC sebagai kompetisi asia level kedua untuk tim yang tidak bisa ikut serta LCA. Tahun 2005 AFC membuat kompetisi Piala Presiden AFC sebagai kompetisi asia level ketiga namun dihentikan tahun 2015 setelah ada penambahan peserta Piala AFC. Musim 2003/04 LCA dibatalkan akibat virus SARS dan Perang Irak. Pada tahun 2009 jumlah tim peserta LCA bertambah menjadi 32 tim, 2021 menjadi 40 tim.
2024–25 dan seterusnya: Liga Champions Elit AFC
Pada musim 2024–2025, Liga Champions AFC akan mengadopsi nama baru yaitu Liga Champions Elit AFC.
Pada tanggal 23 Desember 2022, AFC mengumumkan bahwa struktur sepak bola klub mereka akan mengalami perombakan, dengan kompetisi klub teratas menyusut dari 40 tim di babak utama menjadi 24 tim, dibagi menjadi wilayah Timur dan Barat (masing-masing 12 tim), dengan setiap tim di wilayah Timur dan Barat bermain melawan delapan tim lain dari wilayah mereka (empat tim kandang dan empat tim tandang). Delapan tim teratas dari setiap wilayah akan melaju ke babak sistem gugur, di mana hanya babak 16 besar yang akan dimainkan dalam dua leg, dengan semua pertandingan dari perempat final dan seterusnya dimainkan dalam format satu leg di tempat terpusat. Pada tanggal 14 Agustus 2023, dipastikan bahwa format baru akan berlaku mulai musim 2024–25, dengan nama kompetisi berubah menjadi Liga Champions Elit AFC. AFC juga telah mengonfirmasi bahwa catatan dan statistik Liga Champions AFC sebelumnya akan dibawa ke LCA Elite. Pada bulan Desember 2023, Arab Saudi diberi tugas menjadi tuan rumah untuk tahap akhir dua musim pertama.
Remove ads
Format kompetisi
Ringkasan
Perspektif
- Penyisihan grup
40 tim dibagi ke dalam 10 grup yang masing-masing berisi 4 klub, yang berbasis wilayah, klub Asia Barat ditempatkan pada grup A sampai grup E, sedangkan Asia Timur grup F sampai grup J. Setiap klub bertanding dengan tim lain dalam grup yang sama sebanyak 2 kali, sehingga total pertandingan yang dimainkan sebuah klub adalah 6. Klub mendapat 3 poin untuk sebuah kemenangan, 1 poin untuk sebuah seri, dan 0 poin untuk sebuah kekalahan. Peringkat klub dalam grup ditentukan berdasarkan:
- Poin
- Selisih gol antara klub
- Jumlah gol antara klub
- Selisih gol dalam grup
- Jumlah gol dalam grup
10 juara grup dan 6 runner-up terbaik akan menuju babak perdelapan final.
- Perdelapan final
Sistem gugur , berbasis wilayah, 8 pemenang menuju babak perempat final.
- Perempat final dan semi final
8 klub akan dipertandingkan secara acak; namun mulai tahun 2010,[7] klub dari negara yang sama tidak dapat bertemu pada babak perempat final. Babak perempat final dan semifinal dilakukan dalam 2 pertandingan-kandang dan tandang-di mana agregat gol menentukan pemenangnya. Jika agregat gol tidak dapat menentukan pemenangnya, aturan gol tandang digunakan. Jika masih seimbang, pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu, di mana aturan gol tandang tetap berlaku. Jika masih seimbang, pertandingan dilanjutkan ke adu penalti.
- Final
Dua pertandingan kandang tandang. Jika seri, perpanjangan waktu dan adu penalti akan digunakan untuk menentukan pemenang.
Remove ads
Keikutsertaan negara
Ringkasan
Perspektif
- Statistik di mulai dari Liga Champions Asia 2002/03
- 13 negara telah mencapai babak gugur
- 11 negara hanya sampai babak grup
- 10 negara hanya sampai babak kualifikasi
- Total negara yang berpartisipasi di Liga Champions Asia adalah 34 negara (20 dari barat, 14 dari Timur)
Catatan:
- (*) Tanda bintang menunjukkan kejadian dimana setidaknya satu tim tersingkir di babak kualifikasi.
- Negara yang wakilnya mencapai babak gugur.
- Negara yang wakilnya hanya sampai di babak grup.
- Negara yang wakilnya hanya sampai di babak kualifikasi.
- India, UEA dan Uzbekistan pernah ditempatkan di Wilayah Asia Timur.
Remove ads
Hadiah uang
Hadiah uang untuk Liga Champions AFC 2020:[8]
Hasil final
- Keterangan
- Catatan 1: Pertandingan tidak dilanjutkan dan gelar diberikan kepada Maccabi Tel Aviv, karena setelah pemain Al-Shorta telah memasuki lapangan pertandingan, mereka mengibarkan bendera Irak dan Palestina di sekitar lapangan dan menolak untuk bermain melawan klub Israel.[9]
- Catatan 2: Pertandingan tidak dilanjutkan dan gelar diberikan kepada Yomiuri FC, karena Al-Hilal tidak dapat bertanding setelah delapan orang pemainnya dipanggil dalam pemusatan latihan tim nasional yang bersamaan dengan pertandingan final.[10]
Remove ads
Statistik
Ringkasan
Perspektif
Penampilan berdasarkan klub
1 Pada tahun 1974, the Asosiasi Sepak Bola Israel dikeluarkan dari AFC karena alasan tekanan politik, dan menjadi anggota penuh UEFA pada 1994. Sejak itu, klub-klub dari Israel tidak berpartisipasi dalam kompetisi AFC dan mengikuti kompetisi UEFA dengan rekan-rekan lainnya.
2 Klub tersebut sudah tidak ada lagi/dinyatakan bubar.
Performa menurut negara
Gelar menurut wilayah
Catatan: Tidak termasuk tim Israel yang juara musim 1967, 1969 dan 1971.
Remove ads
Penghargaan
Pemain terbaik
Pencetak gol terbanyak
Fair-play
Remove ads
Wakil Indonesia
Ringkasan
Perspektif
Performa klub
- Turnamen Klub Juara Asia (1967-1972)
- 1967 : Tidak ikut serta
- 1969 : Tidak ikut serta
- 1970 : PSMS Medan (juara ke-4 setelah kalah 1-0 dari
Homenetmen diperebutan peringkat ketiga)
- 1971 : Tidak ikut serta
- 1972 : Tidak ikut serta
- Kejuaraan Klub Asia (1985-2002)
- 1985-86 : Krama Yudha Tiga Berlian (juara ke-3 setelah menang 1-0 dari
Al Ittihad diperebutan peringkat ketiga)
- 1986 : Krama Yudha Tiga Berlian (peringkat 2 grup C di Babak Kedua(12 besar) dengan 2 poin / tidak lolos ke babak final(4 besar))
- 1987 : Krama Yudha Tiga Berlian (peringkat 2 grup 4 babak kualifikasi dengan 4 poin / tidak lolos ke babak grup(7 besar))
- 1988-89 : Niac Mitra (peringkat 3 grup 5 babak kualifikasi dengan 4 poin / tidak lolos ke babak grup(9 besar))
- 1989-90 : Pelita Jaya (peringkat 4 babak grup(7 besar) dengan 1 poin / tidak lolos ke babak final)
- 1990-91 : Pelita Jaya (juara ke-3 setelah menang 2-2(7-6 pinalti) dari
April 25 diperebutan peringkat ketiga)
- 1991 : Pelita Jaya (kalah agregat 3-4(1-2&2-2) dari
Geylang International dibabak kualifikasi 1 dan didiskualifikasi oleh AFC setelah terlibat keributan saat melawan
Geylang International / tidak lolos ke babak kualifikasi 2)
- 1992-93 : Arseto Solo (peringkat 4 grup A babak grup(7 besar) dengan 0 poin / tidak lolos ke babak semi final)
- 1993-94 : Arema Malang (kalah agregat 3-6(2-2&1-4) dari
Thai Farmers Bank dibabak kualifikasi 2 / tidak lolos ke babak grup(7 besar))
- 1994-95 : Pelita Jaya (kalah agregat 1-5(0-1&1-4) dari
Ilhwa Chunma dibabak kualifikasi 2 / tidak lolos ke babak grup(8 besar))
- 1995 : Persib Bandung (peringkat 4 grup timur babak grup(8 besar) dengan 0 poin / tidak lolos ke babak semi final)
- 1996-97 : PSM Makassar (kalah agregat 1-4(1-0&0-4) dari
Pohang Steelers dibabak kualifikasi 1 / tidak lolos ke babak kualifikasi 2)
- 1997-98 : Persebaya Surabaya (kalah agregat 2-6(1-2&1-4) dari
Ulsan Hyundai Horang-i dibabak kualifikasi 1 / tidak lolos ke babak kualifikasi 2)
- 1998-99 : Tidak ikut serta
- 1999-00 : PSIS Semarang (kalah agregat 4-9(2-3&2-6) dari
Suwon Samsung Bluewings dibabak kualifikasi 1 / tidak lolos ke babak kualifikasi 2)
- 2000-01 : PSM Makassar (peringkat 4 grup timur babak grup(8 besar) dengan 0 poin / tidak lolos ke babak semi final)
- 2001-02 : Persija Jakarta (kalah 4-1 dari
Kashima Antlers dibabak kualifikasi 1 / tidak lolos ke babak kualifikasi 2)
- Liga Champions AFC (2002-sekarang)
- 2002-03 :
- Persita Tangerang (kalah agregat 0-1(0-1&0-0) dari
Osotsapa dibabak kualifikasi 3 / tidak lolos ke babak kualifikasi 4)
- Petrokimia Putra (kalah agregat 4-6(3-1&1-5) dari
Shanghai Shenhua dibabak kualifikasi 3 / tidak lolos ke babak kualifikasi 4)
- Persita Tangerang (kalah agregat 0-1(0-1&0-0) dari
- 2004 :
- Persik Kediri (peringkat 3 grup G babak grup(28 besar) dengan 4 poin / tidak lolos ke babak perempat final)
- PSM Makassar (peringkat 4 grup F babak grup(28 besar) dengan 6 poin / tidak lolos ke babak perempat final)
- 2005 :
- Persebaya Surabaya (peringkat 3 grup G babak grup(28 besar) dengan 4 poin / tidak lolos ke babak perempat final)
- PSM Makassar (peringkat 3 grup F babak grup(28 besar) dengan 4 poin / tidak lolos ke babak perempat final)
- 2006 : Arema Malang dan Persipura Jayapura (dicoret AFC karena PSSI terlambat mendaftarkan pemain)
- 2007 :
- Persik Kediri (peringkat 3 grup E babak grup(28 besar) dengan 7 poin / tidak lolos ke babak perempat final)
- Arema Malang (peringkat 3 grup F babak grup(28 besar) dengan 4 poin / tidak lolos ke babak perempat final)
- 2008 : Tidak ikut serta akibat kompetisi sepak bola Indonesia belum selesai
- 2009 :
- PSMS Medan (kalah 2-1 dari
Singapore Armed Forces dibabak playoff 2 / tidak lolos ke babak grup(32 besar) dan masuk ke Piala AFC 2009)
- Sriwijaya (peringkat 4 grup F babak grup(32 besar) dengan 3 poin / tidak lolos ke babak perdelapan final)
- PSMS Medan (kalah 2-1 dari
- 2010 :
- Persipura Jayapura (peringkat 4 grup F babak grup(32 besar) dengan 3 poin / tidak lolos ke babak perdelapan final)
- Sriwijaya (kalah 3-0 dari
Singapore Armed Forces dibabak playoff 1 / tidak lolos ke babak grup(32 besar) dan masuk ke Piala AFC 2010).
- 2011 :
- Arema Indonesia (peringkat 4 grup G babak grup(32 besar) dengan 1 poin / tidak lolos ke babak perdelapan final)
- Sriwijaya (kalah 4-0 dari
Al-Ain dibabak playoff 2 / tidak lolos ke babak grup(32 besar) dan masuk ke Piala AFC 2011)
- 2012 : Persipura Jayapura (kalah 3-0 dari
Adelaide United dibabak playoff / tidak lolos ke babak grup(32 besar))
- 2013 : Tidak ikut serta karena tidak mendapat jatah dari AFC
- 2014 : Tidak ikut serta karena tidak mendapat jatah dari AFC
- 2015 : Persib Bandung (kalah 4-0 dari
Hanoi T&T dibabak pendahuluan 2 / tidak lolos ke babak playoff dan masuk ke Piala AFC 2015)
- 2016 : Tidak ikut serta karena disanksi FIFA
- 2017 : Tidak ikut serta karena terlambat mendaftar
- 2018 : Bali United (kalah 2-1 dari
Chiangrai United dibabak pendahuluan 2 / tidak lolos ke babak playoff dan masuk ke Piala AFC 2018)
- 2019 : Persija Jakarta (kalah 3-1 dari
Newcastle Jets dibabak pendahuluan 2 / tidak lolos ke babak playoff dan masuk ke Piala AFC 2019)
- 2020 : Bali United (kalah 5-0 dari
Melbourne Victory dibabak pendahuluan 2 / tidak lolos ke babak playoff dan masuk ke Piala AFC 2020)
- 2021 : Tidak ikut serta karena tidak mendapat jatah dari AFC
- 2022 : Tidak ikut serta karena tidak mendapat jatah dari AFC
- 2023-2024 : Tidak ikut serta karena tidak mendapat jatah dari AFC
- 2024-2025 : Tidak ikut serta karena tidak mendapat jatah dari AFC
Partisipasi klub
Catatan : Tidak termasuk Arema & Persipura yang dicoret AFC dimusim 2006.
Keterwakilan negara
Remove ads
Lihat pula
Catatan
- Dalam bahasa Inggris disebut AFC Champions League Elite (ACLE).
- Dalam bahasa Inggris disingkat ACLE.
- Dalam bahasa Inggris disebut AFC Champions League.
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads