Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Ahmad Sahal
tokoh Islam di Indonesia, pendidik, salah satu pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor (1905 - 1977) Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Ahmad Sahal (22 Mei 1905 – 9 April 1977 ) adalah Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo bersama 2 orang lainnya KH Zainuddin Fananie dan KH Imam Zarkasyi. Ia adalah putera kelima dari Kyai Santoso Anom Besari. Lahir di desa Gontor Ponorogo pada tanggal 22 mei 1901. Putera kelima dari Kyai Santoso Anom Besari .[1]
![]() | Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
Remove ads
Riwayat Hidup

Pada tahun 1926 menjadi utusan ummat Islam daerah Madiun ke Kongres Ummat Islam Indonesia di Surabaya. Dan pada tahun yang sama membuka kembali Pondok Modern Darussalam Gontor dengan program pendidikan yang dinamakan "Tarbiyatu-l-Athfal". Setahun kemudian mendirikan Pandu Bintang Islam dan klub olahraga dan kesenian yang diberi nama "RIBATA" (Riyadhatu-l-Badaniyah Tarbiyatu-l-Athfal). Sejak tahun 1929 mendirikan kursus Kader dan Barisan Muballigihin yang berakhir hingga tahun 1932. Pada tahun 1935 ia mengetahui Ikatan Taman Perguruan Islam (TPI), yaitu suatu ikatan sekokolah-sekolah yang didirikan oleh alumni-alumni TA di desa-desa sekitar gontor. Pada tahun 1937 mendirikan organisasi pelajar Islam yang di beri nama "Raudlatu-l-Muta'allimin". Selain itu ia juga mendirikan dan memimpin Tarbiyatu-l-Ikhwan (Barisan Pemuda) dan Tabiyatu-l-Mar'ah (Barisan Wanita).[1]
Remove ads
Pendidikan
Sekolah Rendah (Vervolk School) atau Sekolah Ongko Loro. Setamat Sekolah Rendah beliau mondok di berbagai pondok pesantren diantarnya adalah pondok pesantren Kauman Ponorogo; pondok Joresan Ponorogo; pondok Josari Ponorogo; Pondok Durisawo Ponorogo; Siwalan Panji Sidoarjo; Pondok Termas Pacitan. Setelah menjelajah berbagai kitab di berbagai Pondok pesantren, beliau masuk ke sekolah Belanda Algemeene Nederlandsch Verbon ( Sekolah pegawai di Zaman penjajahan Belanda), tahun 1919-1921.[1]
Remove ads
Pengalaman
Pada tahun 1926 menjadi utusan ummat Islam daerah Madiun ke Kongres Ummat Islam Indonesia di Surabaya. Dan pada tahun yang sama membuka kembali Pondok Gontor dengan program pendidikan yang dinamakan “Tarbiyatu-l-Athfal“. Setahun kemudian mendirikan Pandu Bintang Islam dan klub olah raga dan kesenian yang diberi nama “RIBATA” (Riyadhatu-l-Badaniyah Tarbiyatu-l-Athfal). Sejak tahun 1929 mendirikan kursus Kader dan Barisan Muballigihin yang berakhir hingga tahun 1932. Pada tahun 1935 beliau mengetahui Ikatan Taman Perguruan Islam (TPI), yaitu suatu ikatan sekokolah-sekolah yang didirikan oleh alumni-alumni TA di desa-desa sekitar gontor. Pada tahun 1937 mendirikan organisasi pelajar Islam yang di beri nama “Raudlatu-l-Muta’allimin”. Selain itu beliau juga mendirikan dan memimpin Tarbiyatu-l-Ikhwan (Barisan Pemuda) dan Tabiyatu-l-Mar’ah (Barisan Wanita).
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads