Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Akrotiri dan Dhekelia

Wilayah Seberang Laut Britania di pulau Siprus Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Akrotiri dan Dhekelia
Remove ads

Akrotiri dan Dhekelia (/ˌækrˈtɪəri ənd diˈkliə/), secara resmi disebut Daerah Pangkalan Berdaulat Akrotiri dan Dhekelia (bahasa Inggris: Sovereign Base Areas of Akrotiri and Dhekelia, SBA),[2] adalah sebuah Wilayah Seberang Laut Britania Raya yang terdiri atas dua kawasan yang tidak saling terhubung di pulau Siprus. Kawasan ini, yang mencakup pangkalan dan instalasi militer Britania Raya yang sebelumnya merupakan bagian dari koloni Kerajaan Siprus, dipertahankan oleh Britania Raya berdasarkan perjanjian kemerdekaan tahun 1960 yang ditandatangani oleh Britania Raya, Yunani, Turki, Presiden Siprus, dan perwakilan komunitas Siprus Turki. Wilayah ini berfungsi sebagai stasiun intelijen sinyal dan dengan demikian merupakan bagian dari kegiatan pengumpulan intelijen Britania Raya di kawasan Mediterania dan Timur Tengah.[3][4]

Fakta Singkat Daerah Pangkalan Berdaulat Akrotiri dan Dhekelia, Status ...

Meskipun berada di bawah kendali Inggris, Akrotiri dan Dhekelia terintegrasi dengan komunitas dan perekonomian Siprus di sekitarnya.[5] Kawasan ini dikenal karena nilai geopolitiknya yang strategis serta kekayaan lingkungan alaminya, termasuk Danau Garam Akrotiri, sebuah lahan basah yang dilindungi. Layanan pendidikan, kepolisian, dan kesehatan diselenggarakan bekerja sama dengan Republik Siprus. SBA juga memainkan peran penting dalam operasi intelijen dan komunikasi di seluruh kawasan Mediterania Timur. Meskipun tidak lagi menjadi bagian dari Uni Eropa setelah Brexit, kawasan ini tetap diatur oleh protokol yang sejalan dengan hukum Uni Eropa tertentu guna menghindari gangguan terhadap kehidupan sehari-hari para penduduknya.[6][7]

Remove ads

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Daerah Pangkalan Berdaulat dibentuk pada tahun 1960 melalui Perjanjian London dan Zürich, ketika Siprus meraih kemerdekaannya dari Imperium Britania Raya, sebagaimana dicatat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1960 sebagai perjanjian nomor 5476.[8] Britania Raya menginginkan untuk mempertahankan kedaulatan atas kawasan ini karena hal tersebut menjamin penggunaan pangkalan militer Inggris di Siprus, termasuk RAF Akrotiri dan garnisun Angkatan Darat Inggris. Pentingnya pangkalan-pangkalan ini bagi Inggris didasarkan pada lokasi strategis pulau tersebut, yang terletak di ujung timur Mediterania, dekat dengan Terusan Suez dan Timur Tengah; kemampuan untuk menggunakan pangkalan RAF sebagai titik transit bagi pesawat militer; serta sebagai lokasi pelatihan.

Pada bulan Juli dan Agustus 1961, terjadi serangkaian serangan bom terhadap pipa yang mengalirkan air bersih ke Daerah Pangkalan Berdaulat Dhekelia.[9] Pipa tersebut dibobol oleh ledakan sebanyak dua belas kali.[10]

Pada awal 1970-an, Amerika Serikat membangun sistem radar over-the-horizon bernama Cobra Shoe, yang dapat memantau aktivitas pesawat dan uji coba rudal di wilayah selatan Rusia. Radar ini dioperasikan oleh RAF atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Sistem ini melengkapi sistem sebelumnya milik Inggris yang dibangun pada awal 1960-an bernama Proyek Sandra. Penggunaan pangkalan oleh Amerika Serikat disembunyikan dari pemerintah Siprus karena adanya sensitivitas antara pemerintah-pemerintah terkait.[11][12]

Pada tahun 1974, setelah kudeta militer oleh Garda Nasional Siprus, Turki menginvasi bagian utara Siprus, yang kemudian menyebabkan berdirinya Republik Turki Siprus Utara yang tidak diakui secara internasional. Peristiwa ini tidak memengaruhi status pangkalan-pangkalan tersebut. Warga Siprus Yunani yang melarikan diri dari pasukan Turki diizinkan melintasi Daerah Pangkalan Berdaulat Dhekelia dan diberikan bantuan kemanusiaan. Mereka yang berasal dari Achna mendirikan desa baru (Dasaki Achnas atau Hutan Achna) yang hingga kini masih berada di dalam kawasan Daerah Pangkalan Berdaulat Dhekelia. Penyerbuan pasukan Turki dihentikan saat mencapai batas Daerah Pangkalan Berdaulat Dhekelia untuk menghindari konflik militer dengan Britania Raya.[13] Di Daerah Pangkalan Berdaulat Akrotiri, sebuah kamp pengungsi berupa tenda didirikan di "Happy Valley" (bagian dari Kantonemen Episkopi)[14] untuk menampung warga Siprus Turki yang melarikan diri dari Limassol dan desa-desa di sekitarnya, hingga pada tahun 1975 mereka diterbangkan dari RAF Akrotiri melalui Turki menuju Siprus Utara.[15] Beberapa pengungsi Siprus Yunani hingga kini masih tinggal di lahan di bagian desa Trachoni[16] dan Kolossi[17] yang termasuk dalam Daerah Pangkalan Berdaulat Akrotiri.[18]

Pada tahun 1974, pemerintah Inggris memutuskan bahwa pasukan Inggris akan ditarik sepenuhnya dari Siprus. Pemerintah Amerika Serikat sangat menentang rencana penarikan Inggris yang dapat menyebabkan hilangnya akses Amerika Serikat terhadap intelijen sinyal GCHQ dari Siprus, karena Amerika Serikat telah kehilangan akses ke banyak pangkalan intelijen sinyalnya di Turki akibat sengketa politik dengan Turki setelah invasi ke Siprus. Amerika Serikat setuju untuk turut membiayai operasional pangkalan, dan Inggris pun membatalkan rencana penutupannya. Penggunaan pangkalan oleh Amerika Serikat meningkat, termasuk penerbangan mata-mata Lockheed U-2 di atas Suriah, meskipun penerbangan ini umumnya dilakukan pada malam hari "untuk menghindari rasa ingin tahu masyarakat setempat".[11][19]

Remove ads

Geografi

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Peta Pulau Siprus menunjukkan letak Akrotiri dan Dhekelia
Thumb
Peta Akrotiri
Thumb
Peta Dhekelia

Akrotiri dan Dhekelia mencakup 3% dari luas daratan Siprus, dengan total wilayah seluas 254 km², yang terbagi menjadi 123 km² (48,5%) di Akrotiri dan 131 km² (51,5%) di Dhekelia. Akrotiri dan Dhekelia masing-masing memiliki perbatasan sepanjang 48 km dan 108 km dengan wilayah Siprus. Akrotiri juga memiliki garis pantai yang lebih panjang dibandingkan Dhekelia.[20] Sekitar 60% dari lahan dimiliki secara pribadi oleh warga negara Siprus sebagai hak milik bebas, sementara 40% sisanya dikendalikan oleh Kementerian Pertahanan Inggris sebagai tanah sewa Kerajaan.[21][22]

Pada Januari 2014, sebuah perjanjian antara pemerintah Siprus dan Inggris ditandatangani, yang menjamin bahwa penduduk dan pemilik properti di wilayah pangkalan Inggris akan menikmati hak yang setara dalam pengembangan properti.[23] Selain Akrotiri dan Dhekelia, Perjanjian Pembentukan juga memberikan ketentuan bagi Kementerian Pertahanan Inggris dan Angkatan Bersenjata Inggris untuk dapat menggunakan fasilitas tertentu di dalam wilayah Republik Siprus yang dikenal sebagai Situs yang Dipertahankan.

Akrotiri terletak di selatan pulau, dekat kota Limassol (atau Lemesos). Dhekelia berada di tenggara, dekat Larnaca. Kedua kawasan ini mencakup pangkalan militer, lahan pertanian, serta sejumlah wilayah permukiman. Akrotiri seluruhnya dikelilingi oleh wilayah yang dikendalikan Republik Siprus, sementara Dhekelia juga berbatasan dengan zona penyangga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan wilayah yang dikendalikan oleh pasukan Turki.

Ayia Napa terletak di sebelah timur Dhekelia. Desa Xylotymbou dan Ormideia, yang juga berada di wilayah Republik Siprus, merupakan enklave yang dikelilingi oleh Dhekelia. Pembangkit Listrik Dhekelia, yang terbelah menjadi dua bagian oleh jalan milik Inggris, juga merupakan milik Republik Siprus. Bagian utara merupakan enklave seperti kedua desa tersebut, sedangkan bagian selatan terletak di tepi laut, sehingga bukan merupakan enklave, meskipun tidak memiliki perairan teritorial sendiri.

Klaim wilayah laut sejauh 3 mil laut (5,6 km) diberlakukan, dan hak untuk memperluas klaim hingga 12 mil laut (22,2 km) sesuai dengan hukum PBB tetap dipertahankan.[24]

Remove ads

Politik

Ringkasan
Perspektif

Pemerintahan

SBA dipertahankan pada tahun 1960 untuk memastikan keberadaan pangkalan militer di kawasan yang berada di bawah kedaulatan Inggris, bersamaan dengan hak yang tetap dimiliki untuk menggunakan lokasi-lokasi lain di wilayah yang kemudian menjadi Republik Siprus.[25] Hal ini membuat SBA berbeda dari Wilayah Seberang Laut Inggris lainnya yang masih tersisa.

Filosofi dasar dalam pengelolaannya dinyatakan oleh pemerintah Inggris dalam Lampiran O pada perjanjian tahun 1960 dengan Siprus, yang menyatakan bahwa pemerintah Inggris bermaksud untuk:[8]

  • Tidak mengembangkan Daerah Pangkalan Berdaulat untuk tujuan selain kepentingan militer.
  • Tidak mendirikan dan mengelola "koloni".
  • Tidak membentuk pos bea cukai atau penghalang perbatasan lainnya antara Daerah Pangkalan Berdaulat dan Republik Siprus.
  • Tidak mendirikan atau mengizinkan pendirian usaha komersial atau industri sipil kecuali yang berkaitan dengan kebutuhan militer, dan tidak merusak kesatuan serta kehidupan ekonomi, komersial, atau industri pulau ini.
  • Tidak mendirikan pelabuhan laut atau bandara komersial maupun sipil.
  • Tidak mengizinkan pemukiman penduduk baru di Daerah Pangkalan Berdaulat selain untuk tujuan sementara.
  • Tidak melakukan pengambilalihan hak milik pribadi di Daerah Pangkalan Berdaulat kecuali untuk tujuan militer dengan pembayaran kompensasi yang layak.[26][27]

Lampiran O juga menetapkan bahwa berbagai monumen kuno di SBA (khususnya situs dan sisa-sisa Kourion, Kuil Apollo Hylates di dekat Kourion, Stadion Curium, serta Gereja dan sisa-sisa Biara Suci Santo Nikolas dari Para Kucing) harus dikelola oleh Republik Siprus. Pemerintah Siprus mengeluarkan izin untuk penggalian benda purbakala di SBA dengan persetujuan dari pihak Inggris, dan setiap benda purbakala yang dapat dipindahkan yang ditemukan melalui penggalian atau ditemukan dengan cara lain akan menjadi milik negara Siprus.[27]

Wilayah ini dikelola oleh seorang Administrator, yang juga menjabat sebagai Panglima Pasukan Inggris di Siprus, yang per September 2022 dijabat oleh Wakil Marsekal Udara Peter J. M. Squires.[28] Administrator secara resmi diangkat oleh Raja Inggris atas nasihat dari Kementerian Pertahanan. Administrator memiliki seluruh kewenangan eksekutif dan legislatif yang setara dengan seorang gubernur wilayah seberang laut. Seorang Pejabat Utama ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Administrator atas pengelolaan pemerintahan sipil sehari-hari, dengan Pejabat Area yang menangani administrasi sipil di dua kawasan tersebut. Tidak ada pemilihan umum yang diselenggarakan di wilayah ini, meskipun warga negara Inggris umumnya berhak memilih dalam pemilu di Inggris (sebagai anggota pasukan atau pemilih luar negeri).

Kawasan ini memiliki sistem hukum sendiri, yang berbeda dari Inggris maupun Republik Siprus. Sistem ini terdiri atas hukum Koloni Siprus per Agustus 1960, yang telah diubah seperlunya.[29] Hukum yang berlaku di Akrotiri dan Dhekelia sangat selaras, dan dalam beberapa kasus identik, dengan hukum yang berlaku di Republik Siprus. Pengadilan Daerah Pangkalan Berdaulat menangani pelanggaran non-militer yang dilakukan oleh siapa pun di dalam Akrotiri dan Dhekelia, dan ketertiban umum dijaga oleh Kepolisian Daerah Pangkalan Berdaulat. Sementara itu, pelanggaran yang melibatkan Pasukan Inggris di Siprus dan hukum militer ditangani oleh Unit Kepolisian Gabungan Siprus. Layanan pemadam kebakaran dan penyelamatan disediakan oleh Organisasi Manajemen Risiko dan Pemadam Kebakaran melalui pos di Episkopi, Akrotiri, Dhekelia, dan Ayios Nikolaos. Layanan medis SBA menyediakan layanan ambulans darurat yang berbasis di pusat-pusat medis di pangkalan utama. Semua layanan darurat dapat diakses dari telepon mana pun dengan menggunakan nomor darurat 112 yang berlaku di seluruh Eropa.

Perselisihan dan kontroversi

Republik Siprus menyatakan bahwa Daerah Pangkalan Berdaulat merupakan “sisa-sisa kolonialisme.” Pada 30 Juni 2005, Dewan Perwakilan Rakyat Siprus dengan suara bulat mengadopsi sebuah resolusi mengenai status hukum daerah pangkalan, yang awalnya diusulkan oleh Vassos Lyssarides. Resolusi tersebut merujuk pada “keputusan-keputusan PBB yang relevan mengenai penghapusan kolonialisme, serta prinsip-prinsip dasar hukum internasional yang melarang pendudukan wilayah dalam kedaulatan negara lain.” Resolusi itu menyatakan bahwa “Inggris tidak memiliki kedaulatan substansial atas pangkalan-pangkalan Inggris, melainkan hanya memiliki kedaulatan sejauh yang diperlukan untuk alasan militer dan bukan untuk alasan administratif, keuangan, dan/atau alasan lainnya.” Resolusi itu juga mendesak pemerintah Inggris “untuk memenuhi kewajiban keuangannya terhadap Republik Siprus yang berasal dari Perjanjian Pembentukan.” Selain itu, resolusi tersebut berpendapat bahwa Inggris tidak memiliki perairan teritorial di kawasan tersebut.[30][31]

Pemerintah Inggris tidak mengakui klaim Siprus bahwa kedaulatan Inggris di kawasan tersebut bersifat terbatas.[32]

Pada Juli 2001, protes dilakukan oleh warga lokal Siprus di wilayah pangkalan, menyusul ketidakpuasan atas rencana Inggris membangun tiang-tiang pemancar radio sebagai bagian dari peningkatan pos komunikasi militer Inggris di seluruh dunia. Warga setempat mengklaim bahwa tiang-tiang tersebut membahayakan kesehatan dan dapat menyebabkan kanker, serta berdampak buruk terhadap satwa liar di wilayah tersebut. Pemerintah Inggris dan Siprus bersama-sama menugaskan penelitian kesehatan dari Universitas Bristol dan Kementerian Kesehatan Republik Siprus. Penelitian tersebut dilaporkan pada tahun 2005 dan menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan masalah kesehatan yang disebabkan oleh medan elektromagnetik dari antena tersebut.[33] Administrasi Daerah Pangkalan Berdaulat juga telah melakukan penilaian dan survei terkait dampak terhadap satwa liar, yang kemudian dijadikan dasar bagi “Rencana Pengelolaan Lingkungan Semenanjung Akrotiri” yang diterbitkan pada September 2012.[34]

Pada 29 Agustus 2013, selama perang saudara di Suriah, beberapa media Siprus dan Inggris berspekulasi bahwa misil balistik jarak jauh yang diluncurkan dari Suriah sebagai pembalasan atas kemungkinan keterlibatan Inggris dalam intervensi militer terhadap pemerintahan Bashar al-Assad dapat menghantam Siprus, dan berpotensi membawa senjata kimia. Sejumlah media Siprus menyatakan bahwa intervensi yang direncanakan dalam perang saudara Suriah, dengan memanfaatkan Akrotiri dan Dhekelia, dapat secara ceroboh membahayakan penduduk Siprus yang tinggal di dekat pangkalan-pangkalan tersebut.[35] Dua hari sebelumnya, pada 27 Agustus 2013, Menteri Luar Negeri Siprus Ioannis Kasoulides berupaya meredakan kekhawatiran publik Siprus dengan menyatakan bahwa pangkalan Inggris kemungkinan besar tidak akan memainkan peran utama dalam intervensi apa pun.[36]

Surat kabar Israel Haaretz melaporkan peningkatan tajam pengiriman senjata oleh Angkatan Udara Amerika Serikat dari gudang-gudang milik AS dan NATO di Eropa ke Akrotiri, dan "kehadiran ilegal ribuan tentara Amerika" di pangkalan tersebut mendapat kritik.[37] Dalam kunjungannya tahun 2024 ke pangkalan tersebut, yang digunakan untuk mengirim pesawat pengintai ke Gaza,[38] Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan, "Kami tidak selalu bisa memberi tahu dunia apa yang kalian lakukan di sini" dan "karena alasan yang jelas bagi kalian, seluruh dunia bergantung pada kalian".[39] Pengiriman pesawat pengintai ke Gaza tetap berlanjut bahkan setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimulai.[40]

Dokumen perbatasan dan perjalanan

Biasanya tidak ada pemeriksaan paspor di perbatasan antara Akrotiri atau Dhekelia dan wilayah Siprus. Mungkin untuk membantu meredakan ketegangan di kawasan tersebut, di luar area pangkalan, sebagian besar wilayah tampak tak berbeda dari wilayah yang dikendalikan oleh Siprus, dan pengunjung biasa mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah melewati perbatasan internasional.[41][42] Dalam pertukaran nota yang membentuk wilayah ini, pemerintah Inggris secara khusus menyatakan bahwa mereka tidak akan “…mendirikan pos bea cukai atau penghalang perbatasan lainnya antara Daerah Pangkalan Berdaulat dan Republik Siprus”.[43] Namun, pengawasan yang lebih formal memang diberlakukan di perbatasan dengan Republik Turki Siprus Utara.[44]

Di Siprus, umumnya diperlukan paspor atau kartu identitas nasional yang sesuai standar Uni Eropa. Paspor wajib digunakan untuk perjalanan antara Siprus atau SBA dan Siprus Utara. Masalah-masalah yang berkaitan dengan keabsahan asuransi kendaraan dan bea cukai diatur oleh administrasi SBA.[45]

Remove ads

Demografi

Saat kawasan tersebut dibentuk, batas-batas wilayah sengaja ditetapkan agar menghindari pusat-pusat permukiman. Sekitar 18.195 orang tinggal di wilayah ini. Sekitar 11.000 warga asli Siprus bekerja di dalam kawasan tersebut, atau di lahan pertanian yang berada di dalam batas wilayah tersebut. Sisanya merupakan personel militer Inggris beserta keluarga mereka.[1]

Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian tahun 1960 dengan Siprus yang menetapkan pembentukan Daerah Pangkalan Berdaulat, Inggris berkomitmen untuk tidak menggunakan kawasan tersebut untuk tujuan sipil.[46] Per tahun 2010, sekitar 7.195 personel militer Inggris di Siprus ditempatkan di Akrotiri dan Dhekelia.

Remove ads

Ekonomi

Tidak ada statistik ekonomi yang dikumpulkan secara khusus untuk Akrotiri dan Dhekelia. Kegiatan ekonomi utamanya adalah penyediaan layanan bagi militer, serta pertanian dalam skala terbatas. Ketika wilayah yang berada di bawah kendali efektif Republik Siprus mengganti mata uangnya dari pound Siprus menjadi euro pada 1 Januari 2008, Akrotiri dan Dhekelia ikut melakukan hal yang sama, menjadikan Daerah Pangkalan Berdaulat satu-satunya wilayah di bawah kedaulatan Inggris yang secara resmi menggunakan mata uang euro.[47]

Remove ads

Budaya

Ringkasan
Perspektif

Media

BFBS Radio 1 dan 2 disiarkan melalui gelombang FM dan dapat diterima secara luas di seluruh Siprus. BFBS Television kini hanya tersedia bagi pemirsa melalui satelit, setelah siarannya dibatasi hanya di wilayah SBA atau dienkripsi pada tahun 1997 karena alasan hak cipta,[48] sebelum BFBS mematikan pemancar analognya pada tahun 2009.[49] Stasiun Pemancar Inggris untuk Mediterania Timur sebelumnya juga berlokasi di wilayah ini.

Olahraga

Sepak bola merupakan olahraga paling populer dengan asosiasi paling sukses ialah Ethnikos Achna FC yang berbasis di wilayah Dhekelia.[50] Mereka bermain dalam sistem liga sepak bola Siprus dan telah tampil di Divisi Satu Siprus untuk sebagian besar sejarah mereka. Klub ini mewakili Siprus dalam Piala UEFA 2006–07, namun kalah dari RC Lens dari Prancis pada putaran pertama. Stadion mereka, Stadion Dasaki, menjadi tuan rumah untuk 6 pertandingan dalam Kejuaraan Eropa U-17 UEFA 2024.

Tim lain di wilayah ini juga bermain dalam sistem liga Siprus, misalnya APEA Akrotiri.[51] Sebuah liga terpisah untuk tim-tim militer Inggris, yaitu Liga Sepak Bola Angkatan Bersenjata Siprus, diselenggarakan oleh Asosiasi Sepak Bola Angkatan Udara Kerajaan.[52]

Kompetisi Olahraga Panglima Pasukan Inggris di Siprus, yaitu kompetisi multi-olahraga antar tim yang mewakili pangkalan dan batalion infanteri Inggris yang bermukim di sana, diadakan setiap tahun.[53]

Wilayah ini tidak mengirim delegasi ke Pesta Olahraga Persemakmuran dan tidak pernah mengirimkan atlet ke Olimpiade melalui Asosiasi Olimpiade Inggris.

Remove ads

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads