Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Cerek jawa
spesies burung Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Cerek jawa (Charadrius javanicus) adalah sejenis burung perandai atau burung pantai yang berukuran relatif kecil. Semula diduga merupakan burung endemik Pulau Jawa, kini diketahui bahwa cerek jawa menyebar luas di banyak wilayah pesisir di Indonesia. Sangat mirip dengan kerabatnya, cerek tilil (C. alexandrinus), status taksonomi cerek jawa hingga kini masih diperdebatkan.
Remove ads
Pengenalan
Burung perandai berukuran kecil (15 cm), berparuh pendek. Tubuh berwarna cokelat dan putih; warna burung jantan dan betina serupa. Mirip cerek tilil tetapi kepalanya lebih cokelat kemerahan, kakinya pucat, dan garis di dada tanpa warna hitam. Warna putih kerah belakang biasanya tidak menyambung. Iris cokelat, paruh hitam, tungkai abu-abu hijau zaitun atau cokelat pucat.[2]
Suaranya lembut, berulang, dalam nada tunggal menaik "kwiik". Suara waktu terbang atau berjalan cepat adalah "tidip", "tik", atau "cik".[2]
Remove ads
Habitat dan kebiasaan
Hidup di pantai atau padang rumput berpasir dekat pantai, di sungai, dan paya-paya. Mencari pakan sendirian atau dalam kelompok kecil. Sering berbaur dengan burung pantai lainnya.[2] Makanannya adalah krustasea tepi pantai dan cacing laut.[3]
Di Jawa Barat, cerek jawa berbiak di antara bulan Mei dan Juli. Telur berwarna cokelat pucat, dengan bintik dan bercak cokelat gelap tidak teratur, diletakkan pada cekungan dangkal di atas pasir atau kerikil. Setiap kalinya, cerek jawa bertelur hingga 3 butir.[3]
Remove ads
Penyebaran
Cerek jawa tercatat menyebar di Jawa, Kangean, Bali, dan Nusa Tenggara hingga Timor Leste. Juga dilaporkan dari Sumatra bagian selatan, Bangka, Belitung, dan Sulawesi barat daya.[4]
Konservasi
Saat ini IUCN memasukkan populasi cerek jawa ke dalam kategori hampir terancam oleh kepunahan (NT, Near Threatened).[5] Status ini didasarkan pada kenyataan bahwa habitat perbiakan cerek jawa yang penting terdapat di sepanjang pesisir lautan, namun terbatas lokasinya, yang secara umum terancam oleh perluasan kegiatan pembangunan dan pengembangan pariwisata. Dalam pada itu, ukuran populasinya yang relatif kecil cenderung terus menurun.[6]
Remove ads
Catatan taksonomis
Meskipun burung ini monotipik, status taksonominya masih belum jelas dan membingungkan. Sementara ini kebanyakan sumber menganggap cerek jawa sebagai jenis tersendiri, yang berkerabat dekat dengan C. marginatus, C. alexandrinus, C. dealbatus, C. nivosus dan C. ruficapillus.[4] Akan tetapi beberapa penulis masih memandang bahwa cerek jawa merupakan anak jenis, terutama anak jenis dari C. alexandrinus.[3][4][7]
Remove ads
Galeri
Referensi
Bacaan lanjut
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads