Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Ciranjiwi
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Dalam mitologi Hindu, Ciranjiwi (Dewanagari: चिरंजीवि; IAST: Ciraṅjīvi ) adalah sebutan untuk delapan makhluk abadi (kadangkala Jembawan diikutsertakan sebagai yang kesembilan). Istilah tersebut berasal dari kata "ciraṁ" (selamanya) dan "jivi" (hidup).[1] Makhluk-makhluk yang termasuk ciranjiwi disebut "abadi" dalam pengertian "berumur panjang", yaitu sampai akhir Kaliyuga (432.000 tahun) atau satu Manwantara (306.720.000 tahun), bahkan satu Kalpa (4.320.000.000 tahun), bukan selama-lamanya.[2]
Remove ads
Etimologi dan konteks
Ringkasan
Perspektif
Istilah Ciranjiwi (Dewanagari: चिरञ्जीविन्; IAST: cirañjīvin ) merupakan suatu kata majemuk dalam bahasa Sanskerta (jenis tatpuruṣa―determinatif) yang berasal dari kata sifat चिर (cira)—dalam bentuk adverbia चिरम् (ciram) 'jangka waktu lama'—dan kata benda जीविन् (jīvin) 'makhluk hidup', yang berasal dari akar kata √जीव् (√jīv) 'hidup'.
Meskipun istilah Ciranjiwi mengacu kepada umur yang sangat panjang―seringkali mencapai masa satu kalpa―tetapi konteksnya berbeda dengan amaratwa, yang berarti keabadian mutlak. Perbedaan tersebut diilustrasikan dalam cerita mitologi Hindu: ketika suatu manwantara (masa keturunan Manu) berakhir, asura Madu dan Kaitaba mencoba untuk memperoleh keabadian dengan cara menelan pustaka Weda. Namun pustaka tersebut diselamatkan oleh Wisnu dalam wujud Hayagriwa (atau Matsya). Demikian pula awatara Wisnu seperti Narasinga dan Rama membunuh raksasa Hiranyakasipu dan Rahwana yang mencoba meraih keabadian dengan memuja Brahma dan Siwa. Dalam konteks tersebut, "keabadian" bukanlah keadaan yang kekal selamanya, melainkan umur yang sangat panjang hingga mencapai peleburan alam semesta, ketika seluruh penghuninya―termasuk Brahma sendiri―ditakdirkan untuk musnah dalam Pralaya.[3]
Remove ads
Daftar
Ringkasan
Perspektif
Terdapat beberapa tokoh lain yang dikenal sebagai Ciranjiwi, misalnya Jembawan dan Sesa. Beberapa nama yang disebut Ciranjiwi tertera di bawah ini.[17]
Remove ads
Mantra
Ashta Chiranjivi Stotram adalah suatu mantra yang termaktub dalam sastra Hindu:
अश्वत्थामा बलिर्व्यासो हनुमांश्च विभीषण:।
कृप: परशुरामश्च सप्तैतै चिरजीविन:॥
सप्तैतान् संस्मरेन्नित्यं मार्कण्डेयमथाष्टमम्।
जीवेद्वर्षशतं सोपि सर्वव्याधिविवर्जितः॥aśvatthāmā balirvyāsō hanumāṁśca vibhīṣaṇaḥ |
kṛpaḥ paraśurāmaśca saptaitē cirañjīvinaḥ ||
saptaitān saṁsmarēnnityaṁ mārkaṇḍēyamathāṣṭamam |jīvēdvarṣaśataṁ prājñaḥ apamṛtyuvivarjitaḥ ||
— Sapta Chiranjivi Stotram
Mantra ini mengandung makna bahwa dengan mengingat-ingat delapan makhluk abadi (Aswatama, Mahabali, Byasa, Hanoman, Wibisana, Krepa, Parasurama, dan Markandeya), seseorang diharapkan agar memperoleh usia yang panjang serta dijauhkan dari penyakit.
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads