Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Daerah aliran sungai
wilayah daratan yang dibatasi oleh pemisah topografis (seperti punggung bukit atau gunung) yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air hujan ke sungai utama hingga bermuara ke danau atau laut Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Daerah Aliran Sungai (disingkat DAS) adalah suatu kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) di mana air yang berasal dari air hujan yang jatuh, terkumpul dalam kawasan tersebut. DAS menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya ke sungai.[1]

Air Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah air yang mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut.[2]
Daerah aliran sungai juga diartikan sebagai sebuah unit hidrologi dimana presipitasi (hujan) menjadi input utamanya dan debit (Q) merupakan outputnya.[3]
Air pada DAS merupakan aliran air yang mengalami siklus hidrologi secara alamiah. Selama berlangsungnya daur hidrologi, yaitu perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke permukaan tanah dan kembali lagi ke laut yang tidak pernah berhenti tersebut, air tersebut akan tertahan (sementara) di sungai, danau/waduk, dan dalam tanah sehingga akan dimanfaatkan oleh manusia atau makhluk hidup.[2]
Air hujan yang dapat mencapai permukaan tanah, sebagian akan terserap ke dalam tanah (infiltrasi), sedangkan air yang tidak terserap ke dalam tanah akan tertampung sementara dalam cekungan-cekungan permukaan tanah (surface detention) untuk kemudian mengalir di atas permukaan tanah ke tempat yang lebih rendah (runoff), untuk selanjutnya masuk ke sungai. Air infiltrasi akan tertahan di dalam tanah oleh gaya kapiler yang selanjutnya akan membentuk kelembaban tanah. Apabila tingkat kelembapan air tanah telah cukup jenuh maka air hujan yang baru masuk ke dalam tanah akan bergerak secara lateral (horizontal) untuk selanjutnya pada tempat tertentu akan keluar lagi ke permukaan tanah (subsurface flow) yang kemudian akan mengalir ke sungai.[2]
Remove ads
Pembagian zona DAS
Ringkasan
Perspektif
Sebagai suatu kesatuan ekosistem, DAS terbagi menjadi tiga sistem ekologi yaitu: daerah hulu; daerah tengah, dan daerah hilir.[4]
- Daerah hulu dicirikan oleh karekteristik berbukit dengan kemiringan lerengnya curam (lebih dari 15%) pengaturan pemakaian air ditentukan oleh pola drainase, jenis vegetasi berupa hutan.
- Daerah hilir memiliki karakteristik pemanfaatan, kerapatan drainase lebih kecil, dan kemiringan lereng relatif rendah (kurang dari 8%).
- Daerah tengah merupakan daerah peralihan dari kedua karakteristik biogeofisik DAS yang berbeda tersebut di atas.
Daerah hulu dan hilir secara biofisik memiliki keterkaitan, yaitu proses-proses yang terjadi di daerah hulu akan memberikan dampak terhadap daerah hilir. Erosi yang terjadi di daerah hulu selain mengakibatkan penurunan produktivitas pada wilayah yang tererosi, tetapi juga menyebabkan perubahan fluktuasi debit dan meningkatnya pengangkutan sedimen sehingga lebih lanjut dapat menyebabkan penurunan kapasitas tampung badan sungai dan meningkatkan risiko terjadinya banjir. Daerah hulu merupakan bagian yang penting karena memiliki fungsi perlindungan terhadap seluruh bagian DAS. Oleh sebab itu daerah hulu seringkali menjadi fokus perencanaan pengelolaan DAS.[4]
Remove ads
Macam-macam DAS
DAS dibedakan menjadi dua, yakni:
- DAS gemuk: DAS jenis ini memiliki daya tampung yang besar, adapun sungai yang memiliki DAS seperti ini cenderung mengalami luapan air yang besar apabila terjadinya hujan di daerah hulu.
- DAS kurus: DAS jenis ini bentuknya sempit, sehingga daya tampungnya pun kecil. Manakala hujan turun di daerah hulu, tidak terjadi luapan air yang tidak terlalu hebat.
Bentuk-bentuk DAS
Bentuk DAS ada tiga jenis, yaitu:
- Bentuk Bulu Ayam: DAS bentuk bulu ayam memiliki debit banjir sekuensial dan berurutan. Memerlukan waktu yang lebih pendek untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang lebih curam daripada bentuk lainnya.[2]
- Bentuk Kipas: DAS berbentuk kipas memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai dan memiliki waktu yang lebih lama daripada bentuk bulu ayam untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang relatif landai daripada bulu ayam.[2]
- Bentuk parallel / Kombinasi: DAS bentuk kombinasi memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai di bagian hilir. Sedangkan di bagian hulu sekuensial dan berurutan.[2]
Delineasi DAS

Delineasi daerah aliran sungai adalah proses pemetaan dan penentuan batas wilayah atau area yang mengalirkan air hujan atau sungai ke satu titik tertentu dalam suatu sungai atau sistem sungai. Batas DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi di antara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain.
Remove ads
Metode perhitungan banyaknya hujan di DAS
Masalah-masalah yang dialami DAS di Indonesia
- Banjir
- Produktivitas tanah menurun
- Pengendapan lumpur pada waduk
- Saluran irigasi
- Proyek tenaga air
- Penggunaan tanah yang tidak tepat (perladangan berpindah, pertanian lahan kering dan konservasi yang tidak tepat)
Lihat pula
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads