Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Daftar gubernur Irak Umayyah
artikel daftar Wikimedia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Berikut ini adalah daftar Gubernur Irak pada masa Kekhalifahan Umayyah.
Ikhtisar
Ringkasan
Perspektif
Pada Abad Pertengahan, Irak (bahasa Arab: العراق al-ʿIrāq) merupakan bagian dari Mesopotamia, secara kasar berbentuk dan sebesar wilayah Babilonia.[1] Wilayahnya berbatasan dengan al-Jazira di sebelah barat laut, Adharbayjan (Kekaisaran Sassaniyah) di utara, al-Jibal di timur laut, al-Ahwaz di timur, Laut Fars (Teluk Persia) di tenggara, dan Arab di barat daya.[2]
Dalam struktur administrasi Kekhalifahan Umayyah, Irak awalnya bukan suatu provinsi yang bersatu; melainkan terdiri dari kegubernuran dengan kota garnisu penting seperti Basra dan Kufa. Dua kota tersebut bersatu dalam satu kepemimpinan pertama kali pada tahun 670 M, ketika kalifah Mu'awiyah bin Abi Sufyan memberikan kontrol wilayah kepada Ziyad bin Abihi.[3] Setelah Ziyad meninggal dunia, dua kota tersebut terpisah kembali secara administrasi, namun khalifah menunjuk kembali gubernur dan sejak kepemimpinan Abdul Malik bin Marwan, pemimpin wilayah Irak yang terpecah dipimpin oleh satu gubernur.
Gubernur Irak adalah salah satu individu yang sangat kuat pada hierarki pemerintahan Umayyah. Gubernur Irak sendiri biasanya diberikan kekuasaan pada provinsi-provinsi lain di Kekhalifahan yang sebelumnya pernah ditaklukan oleh gubernur Basra atau Kufa, seperti al-Ahwaz, al-Jibal, Fars, Kerman, Khurasan, Sijistan, Makran, al-Sind, dan Jurjan. Dia biasanya juga diberi kekuasaan atas wilayah Arab bagian timur, seperti al-Bahrain, al-Yamamah[4] dan Oman.[5] Ini berarti hampir setengah bagian Kekhalifahan dipimpin oleh gubernur Irak yang biasanya berpusat di Damaskus. Gubernur memiliki kekuatan untuk menunjuk dan melengserkan gubernur di bawahnya pada tiap provinsi, dan tiap-tiap gubernurnya wajib melaporkan kepada dirinya, alih-alih ke khalifah.[6]
Gubernur yang ditunjuk untuk Irak memiliki berhak memilih wilayah sebagai pusat provinsi pada masa jabatannya; bahkan kerap berganti-ganti. Di bawah Ziyad bin Abihi, Basra dan Kufa menjadi dua ibu kota dan dia tinggal di dua kota tersebut pada masa jabatan kegubernurannya.[7] Basra sering menjadi ibu kota dibandingkan Kufa dan menjadi ibu kota selama tujuh abad. Gubernur terkenal, al-Hajjaj bin Yusuf al-Thaqafi memerintahkan untuk membangun tiga kota garnisun, yang mana Wasith menjadi kediamannya selama masa hidupnya. Setelah itu, Wasit sering digunakan oleh gubernur-gubernur sebagai kediaman utama, meskipun juga sering pindah dari kota ke kota lainnya, seperti Kufa dan al-Hirah.[8]
Irak tetap menjadi provinsi Kekhalifahan Umayyah hingga tahun 749/750 ketika tentara Kekhalifahan Abbasiyah mengepung Wasit dan memaksa gubernur terakhir Irak, Yazid bin Umar al-Fazari untuk menyerah.[9] Setelah kemenangan atas Umayyah, Abbasiyah menghapus kegubernuran Irak dan menunjuk gubernur untuk tiap-tiap distrik di wilayah ini.[10]
Remove ads
Daftar gubernur
Ringkasan
Perspektif
Hanya gubernur yang diberi kontrol atas Bashrah dan Kufah yang tampil di daftar ini.[11]
Remove ads
Catatan
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads