Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Dio Krisostomos

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Dio Krisostomos
Remove ads

Dio Krisostomos bahasa Yunani Kuno: Δίων Χρυσόστομος Dion Chrysostomos), juga dikenal sebagai Dio dari Prusa atau Cocceianus Dio (sekitar 40 – sekitar 115 M), adalah seorang orator, penulis, filsuf, dan sejarawan Yunani pada masa Kekaisaran Romawi abad ke-1 Masehi. Delapan puluh Diskursus (atau Orasi; Λόγοι) karyanya masih lestari hingga kini, bersama beberapa surat, esai parodi berjudul Pujian bagi Rambut, dan sejumlah fragmen lain. Julukannya, Krisostomos, berasal dari bahasa Yunani Kuno chrysostomos, yang secara harfiah berarti “bermulut emas”.

Thumb
Orations karya Dio Krisostomos yang disunting oleh Johann Jakob Reiske, 1784. Orasi 1, ΠΕΡΙ ΒΑΣΙΛΕΙΑΣ (Tentang Kerajaan)
Remove ads

Kehidupan

Ringkasan
Perspektif

Ia lahir di Prusa (kini Bursa), di provinsi Romawi Bithynia, kawasan yang kini menjadi bagian barat laut Turki. Ayahnya, Pasicrates, tampaknya sangat memperhatikan pendidikan anaknya, Dio. Pada awalnya, Dio menetap di Prusa, di mana ia memegang jabatan penting, menulis pidato serta esai-esai retorika dan sofistik, dan menekuni filsafat. Dari sekian banyak aliran pemikiran, filsafat Stoa dan Platonisme Pertengahan tampaknya paling memikat baginya, khususnya ajaran Stoa dari Musonius Rufus.

Ia berkunjung ke Roma pada masa pemerintahan Vespasianus (69–79 M), ketika tampaknya ia telah menikah dan memiliki seorang anak.[1] Dio kemudian menjadi pengkritik terhadap Kaisar Domitianus,[2] yang akhirnya mengasingkannya dari Roma, Italia, dan Bithynia pada tahun 82 M, karena ia memberi nasihat kepada salah satu kerabat sang kaisar yang terlibat konspirasi.[3] Menurut pengakuannya, atas petunjuk orakel Delfi,[4] ia mengenakan pakaian seorang pengemis,[5] dan hanya membawa salinan Phaedo karya Plato serta On the False Embassy karya Demosthenes di sakunya. Dalam keadaan demikian, ia menjalani kehidupan sebagai seorang filsuf Sinis, mengembara ke negeri-negeri di utara dan timur Kekaisaran Romawi. Dalam pengembaraannya, ia mengunjungi Trakia, Misia, Skithia, dan tanah Getae,[6] sambil memberikan orasi-orasi di berbagai tempat.[7]

Dio dikenal bersahabat dengan Nerva,[8] dan setelah Domitianus dibunuh pada tahun 96 M, ia menggunakan pengaruhnya terhadap pasukan di perbatasan untuk mendukung Nerva.[butuh rujukan] Pada masa pemerintahan Nerva, pengasingannya dicabut dan ia kembali ke Prusa. Ia kemudian menambahkan nama keluarga Cocceianus pada namanya,[9] sebagai bentuk penghormatan terhadap nomen Nerva, yakni Cocceius. Dio menyampaikan empat Orasi tentang Kerajaan kepada penerus Nerva, Trajanus, dan tampaknya mengenal sang kaisar secara pribadi, bahkan menyatakan, “Barangkali aku mengenal tabiatmu lebih baik daripada siapa pun.”[10] Ia juga mengenal Apollonius dari Tyana dan Euphrates dari Tirus. Pada masa tuanya, Dio menjadi tokoh berpengaruh di Prusa, dan Plinius Muda melaporkan bahwa ia terlibat dalam sengketa hukum mengenai pembangunan gedung kota sekitar tahun 111 M.[9] Ia kemungkinan meninggal beberapa tahun kemudian.

Remove ads

Karya

Ringkasan
Perspektif

Dio Krisostomos tergolong dalam mazhab Sofistik Kedua dari para filsuf Yunani, yang mencapai puncaknya pada awal abad ke-2 selama masa Antoninus. Ia dianggap sebagai salah satu ahli retorika dan sofisme Yunani paling terkemuka oleh para penulis kuno seperti Filostratos,[11] Synesius,[12] dan Fotios.[13] Hal ini terbukti dari delapan puluh orasi karyanya yang masih lestari—satu-satunya yang telah dikenal pada masa Fotios. Naskah-naskah ini tampaknya merupakan bentuk tertulis dari ajaran lisannya, berupa esai tentang tema politik, moral, dan filsafat. Di antaranya terdapat empat orasi tentang kerajaan yang ditujukan kepada Trajanus mengenai kebajikan seorang penguasa; empat orasi mengenai karakter Diogenes dari Sinope, tentang penderitaan manusia yang meninggalkan jalan Alam, serta tentang kesulitan yang dihadapi seorang penguasa; esai tentang perbudakan dan kemerdekaan; tentang cara mencapai keunggulan sebagai orator; wacana-wacana politik yang ditujukan kepada berbagai kota, terkadang berisi pujian, terkadang kritik, namun selalu dengan kebijaksanaan dan kesederhanaan; pembahasan tentang etika dan filsafat praktis yang disampaikan secara menarik; serta orasi mengenai tema-tema mitologis dan pidato-pidato pertunjukan. Ia juga dikenal keras menentang praktik prostitusi.[14] Dua orasi (nomor 37 dan 64) kini diyakini merupakan karya Favorinus.[butuh rujukan] Selain delapan puluh orasi tersebut, terdapat pula fragmen dari lima belas orasi lainnya, serta lima surat yang dikaitkan dengan namanya.

Ia menulis banyak karya filsafat dan sejarah lainnya, meskipun tidak ada satu pun yang selamat. Salah satunya, Getika, membahas tentang bangsa Getae,[11] yang oleh Suda keliru dikaitkan dengan Dio Cassius.[15]

Remove ads

Edisi

Ringkasan
Perspektif

Edisi dan terjemahan lengkap

Edisi, terjemahan, dan komentar untuk karya tunggal

  • C. Bost-Pouderon, Dion Chrysostome. Trois discours aux villes (Orr. 33–35) (Salerne, 2006).
  • C. Bost–Pouderon (ed.), Dion de Pruse dit Dion Chrysostome. Oeuvres (Or. XXXIII–XXXVI) (Paris, CUF, 2011).
  • Gustav Adolf Lehmann dkk., Armut – Arbeit – Menschenwürde. Die Euböische Rede des Dion von Prusa [Orasi 7], pengantar, edisi kritis, komentar, terjemahan, dan esai (Tübingen, 2012).
  • Heinz-Günther Nesselrath (ed.), Dio von Prusa. Der Philosoph und sein Bild [Orasi 54–55, 70–72], pengantar, edisi kritis, komentar, terjemahan, dan esai oleh E. Amato dkk. (Tübingen, 2009).
  • Anna Nieschler, Der Borysthenitikos des Dion von Prusa. Einleitung und Kommentar [Orasi 36], pengantar dan komentar (Stuttgart, 2024), ISBN 978-3-515-13681-5.

Catatan

Bacaan lanjutan

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads