Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Nusa Konstruksi Enjiniring
perusahaan asal Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk adalah anak usaha dari Global Dinamika Kencana yang bergerak di bidang konstruksi. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki kantor cabang di Padang, Balikpapan, Surabaya, dan Makassar. Melalui anak usahanya, perusahaan ini juga berbisnis di bidang konstruksi infrastruktur pertambangan, pengembangan properti, dan pembangkitan listrik.[2]
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada bulan Januari 1982 dengan nama PT Duta Graha Indah. Proyek besar yang pernah digarap oleh perusahaan ini antara lain proyek pembangunan irigasi Batang Antokan di Padang, pembangunan landas pacu baru Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin di Maros, pembangunan gedung Bursa Efek Indonesia, kompleks Grand Indonesia, dan Hotel Dharmawangsa di Jakarta, serta pembangunan Apartemen Amartapura di Kabupaten Tangerang. Pada bulan Desember 2007, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.
Pada tahun 2009, bersama Macmahon Holdings, perusahaan ini mendapat kontrak untuk membangun infrastruktur di Tambang Emas Martabe milik Agincourt Resources.[3] Pada tahun 2010, perusahaan ini berekpansi ke luar Indonesia dengan mendirikan Duta Graha Arabia di Arab Saudi, serta menjadi perusahaan konstruksi asal Indonesia pertama yang berhasil memenangkan kontrak pembangunan infrastruktur di Timor Leste. Pada tahun 2012, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang dan berekspansi ke bisnis pembangkitan listrik berbasis energi terbarukan.[2][4]
Pada tahun 2017, perusahaan ini mendapat kontrak untuk membangun pengaman Pantai Tiku dan normalisasi Batang Agam di Padang, serta membangun pengaman Pantai Jongor di Banten.[5] Bersama Macmahon Holdings, perusahaan ini juga mendapat kontrak untuk membangun infrastruktur di Tambang Emas Tujuh Bukit.[6] Pada tahun 2021, Global Dinamika Kencana resmi mengakuisisi 51,85% saham perusahaan ini dengan harga Rp 229,85 miliar.[7] Pada tahun 2022, melalui PT Duta Buana Permata, perusahaan ini mengakuisisi 35% saham PT Dirgantara Yudha Artha dengan harga Rp256,5 miliar.[8]
Remove ads
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads