Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Dwiki Dharmawan
penulis lagu dan musikus Indonesia (lahir 1966) Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Muhammad Dwiki Dharmawan Sastrawidjaja (lahir 19 Agustus 1966 ) adalah pencipta lagu, musikus, produser rekaman, konduktor dan pemeran Indonesia. Ia dikenal luas berkat menciptakan lagu "Gemilang" yang dinyanyikan oleh bandnya Krakatau, "Dengan Menyebut Nama Allah" yang dinyanyikan oleh Novia Kolopaking, dan "Melangkah di Atas Awan" yang dinyanyikan oleh Ronnie Sianturi.
Remove ads
Kehidupan awal
Dwiki lahir dengan nama Muhammad Dwiki Dharmawan Sastrawidjaja pada 19 Agustus 1966 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Ia merupakan anak dari 4 bersaudara pasangan Safiyudin Sastrawidjaja dan Yuniarti Sugatin.[1] Dwiki menempuh pendidikan di SMP Negeri 5 Bandung dan SMA Negeri 3 Bandung. Ia mempunyai kakak kandung bernama Eka Hendrawan Sastrawidjaja, yang meninggal dunia pada 21 Maret 2024.
Karier
Ringkasan
Perspektif
Remove ads
Karier musik

Dwiki memulai belajar piano klasik pada usia 7 tahun. Karier profesionalnya bermula pada tahun 1982 saat bergabung dengan mentornya Elfa Secioria. Ia kemudian mendirikan grup band Krakatau tahun 1984 bersama Pra Budi Dharma, Donny Suhendra, dan Budhy Haryono. Pada tahun 1985, Dwiki meraih penghargaan the Best Keyboard Player pada Yamaha Light Music Contest 1985 di Tokyo, Jepang.
Krakatau berubah formasi dengan masuknya Trie Utami, Indra Lesmana dan Gilang Ramadhan dan merilis album pertama pada tahun 1986 yang sukses dengan lagu hits karya ciptaannya bersama penulis lirik yang sekaligus kakak Indra Lesmana, Mira, berjudul "Gemilang", yang kemudian menjadi lagu tema ajang pencarian bakat yang diselenggarakan oleh majalah Hai, The Dream Band. Setelah itu band ini terus merilis beberapa album yang disukai pecinta musik Indonesia. Dwiki juga bekerja sama dengan sutradara Indonesia, Garin Nugroho untuk mengerjakan tata musik dalam film-filmnya, seperti Cinta dalam Sepotong Roti yang meraih penghargaan Piala Citra sebagai Penata Musik Terbaik Festival Film Indonesia 1991. Pada tahun yang sama, seiring dengan isu pecahnya mereka, Dwiki memulai debutnya sebagai penyanyi. Ia merilis debut album eponim, Dwiki Dharmawan, yang menghasilkan dua singel yang ia nyanyikan, "Di Antara Harapan" bersama Irma Basuki,[2] dan "Sia-Sia 'Ku Menunggu". Pada tahun 1992 Krakatau berubah formasi dan kembali merilis album Let There be Life dengan hits lagu karyanya bersama Pra dengan lirik yang ditulis Trie yaitu lagu "Sekitar Kita".[3] Kemudian, Dwiki bersama Krakatau memutuskan untuk menekuni berbagai musik tradisi Indonesia, dimulai dengan eksplorasinya dengan musik Sunda, hingga merilis album Mystical Mist. Hingga tahun itu, Krakatau telah merilis 4 album, yaitu Krakatau (1987), Krakatau (1988), Kembali Satu (1989) dan Let There Be Life (1992).
Pada tahun yang sama pula, ia dan sastrawan Ags. Arya Dipayana merekam dan merilis lagu pop religi Islami berjudul "Dengan Menyebut Nama Allah" dinyanyikan oleh Novia Kolopaking, menjadi terkenal dan disukai publik sampai saat ini.[4] Pada pertengahan 1994, ia menciptakan "Hati Seluas Samudra" untuk sinetron berjudul sama, yang dinyanyikan oleh Uchy Amyrtha. Kurang dari enam bulan setelah itu, Dwiki menulis dan mengaransemen lagu tema sinetron Bella Vista yang berjudul "Impian Cinta", dinyanyikan oleh Uchy dan Iwan Zen. Tak lama kemudian, ia mendirikan Dwiki Dharmawan Orchestra pada awal 1995.[5] Pada tahun 1997, ia bekerjasama dengan Eddy D. Iskandar dalam menciptakan "Bidadari yang Terluka" dan "Melangkah di Atas Awan". Pada tahun yang sama, Dwiki menjadi konduktor Orkes Fantasi Indonesia dan Paduan Suara Anak Indonesia dalam konser Cita Karya Titiek Puspa.[butuh rujukan] Ia juga berperan aktif dalam banyak film dan sinetron saat menjadi penata musik dan penulis lagu tema. Karyanya juga sering menjadi langganan film dan sinetron, termasuk produksi Falcon Pictures, Mega Kreasi Films, Miles Films, Multivision Plus, Rapi Films, SinemArt dan Starvision dengan total 25 judul lagu tema hingga saat ini. Sejak itu Dwiki menciptakan beberapa lagu tema sinetron Indonesia yang ditanggapi bagus, membuatnya dijuluki sebagai Raja Soundtrack Sinetron Indonesia. Pada tahun 1999, ia dan istrinya menulis buku anak-anak yang berjudul Dengan Menyebut Nama Allah.[6]
Dwiki juga meraih Grand Prize Winner pada Asia Song Festival 2000 di Filipina melalui lagu "Biarlah Kusimpan dalam Hati". Pada tahun yang sama, lagu ciptaannya "Dengan Menyebut Nama Allah" kembali populer berkat sinetron Kabulkan Doaku produksi Rapi Films. Pada akhir tahun 2001 bersama Sony Music, ia merilis album solo instrumental Nuansa, yang didukung oleh musisi dunia seperti Mike Stern, Lincoln Goiness, Richie Morales, Neil Stubenhaus, Ricky Lawson dan Mike Thompson serta beberapa musisi Australia seperti Steve Hunter, David Jones dan Guy Strazullo dan anggota Warna, Ria. Pada tahun 2005, Dwiki menjadi penata musik untuk pagelaran musik memperingati ulang tahun Harian Kompas yang keempatpuluh, Megalithicum Quantum di Jakarta dan Bali. Tak lama kemudian, ia menciptakan "Sayangi Aku" untuk sinetron Sayangi Aisyah. Dengan musiknya, ia telah melanglang buana ke berbagai negara dan benua. Bahkan musik Krakatau telah mendapat pengakuan internasional, antara lain dari Jurnal Worlds of Music yang diterbitkan di Amerika Serikat yang menyebut Krakatau sebagai bagian penting dari khazanah musik dunia. Hal ini karena Krakatau dianggap berhasil memadukan gamelan serta musik-musik tradisi Indonesia lainnya dengan jazz dengan pencapaian musikal yang sesuai. Setahun kemudian, ia menciptakan "Taubat" bersama Teddy Snada yang menjadi populer ketika dinyanyikan oleh soprano Indonesia, termasuk Binu Doddy Sukaman dan Aning Katamsi. Tak lama setelah itu, tepat pada tahun 2008, ia menciptakan musik untuk "Dzikir tak Putus-putusnya" dengan lirik yang diciptakan oleh Taufiq Ismail. Ia merilis album ketujuh yang berjudul World Peace Orchestra yang dirilis bersama Omega Pacific milik Gita Wirjawan pada tahun 2009, didukung musisi terkemuka seperti Jimmy Haslip, Walfredo Reyes Jr., Steve Thornton, Russel Ferrantee, Tollak Olstad, Andy Suzuki, Roger Burn dan Frank Gambale. Dwiki juga merilis dua buah album rekaman langsung yaitu Live at the Baked Potato, USA pada tahun 2010 serta Dwiki Dharmawan Strings Quartet Project with Violet Spin and Oliver Steger Live at JazzfestWien, Austria pada tahun 2012. Pada tahun 2014, Dwiki pertama kalinya merilis album tribut, Collaborating Harmony: Dwiki Dharmawan, yang dirilis untuk memperingati 30 tahun kiprah bermusiknya.

Kariernya meningkat pesat dan lebih dikenal di dunia musik internasional setelah bergabung dengan MoonJune Records yang berbasis di New York, Amerika Serikat yang didirikan oleh produser musik jazz dan progressif Leonardo Pavkovic. Album So Far, So Close yang direkam di Amerika Serikat didukung oleh musisi Amerika Serikat Jimmy Haslip, Chad Wackerman, Jerry Goodman serta musisi tanah air Dewa Budjana dan Tohpati.
Selain itu, ia juga ditunjuk oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia untuk menciptakan jingel "Pesona Indonesia" dan "Wonderful Indonesia" untuk penjenamaan pariwisata Indonesia kepada masyarakat internasional. Setahun setelahnya, album selanjutnya Pasar Klewer yang direkam di London dan dirilis tahun 2016 lebih menorehkan namanya di dunia musik internasional.[7] Majalah jazz Amerika Serikat Downbeat mengumumkan album Pasar Klewer sebagai Albums of the Year 2016, sedangkan majalah jazz terkemuka Inggris JazzWise mengakui album Pasar Klewer sebagai Album Jazz Terbaik 2017. Pasar Klewer didukung musisi yang berbasis di London yaitu Gilad Atzmon, Asaf Sirkis, Yaron Stavi, Nicholas Meier, Mark Wingfield dan Aris Daryono, serta penyanyi Italia Boris Savoldelli, pesinden asal Solo Dr. Peni Candrarini. Ia juga terlibat dalam pembuatan lagu tema PON XIX yang berjudul "Berjaya di Tanah Legenda" dengan lirik yang ditulis oleh Eddy D. Iskandar.[8] Pada tahun 2017, lagu ciptaannya yang berjudul "Dengan Menyebut Nama Allah" menjadi lagu tema film Surat Kecil untuk Tuhan, diaransemen oleh Fero Aldiansyah Stefanus dan dinyanyikan oleh Paduan Suara Purwacaraka Music Studio.
Album berikutnya bersama Moonjune yaitu Rumah Batu yang dirilis tahun 2018 lebih mengukuhkan namanya sebagai pianis, kibordis, penulis lagu, penata musik dan produser musik. Pada album ini Dwiki mendukung gitaris Perancis keturunan Vietnam Nguyên Lê, pemain gitar bas Spanyol Carles Benavent, Yaron, Asaf serta pemain suling asal tanah air Sa'at Syah. Pada pertengahan pandemi yang melanda dunia pada tahun 2020 Dwiki kembali merilis album Hari Ketiga yang direkam secara langsung di La Casa Murada Studio di Barcelona, Spanyol saat pandemi belum melanda dunia, kali ini musiknya bernuansa avant-jazz. Kali ini Dwiki didukung oleh musisi asal Jerman Markus Reuter dan kembali berkolaborasi dengan Asaf dan Boris. Selain bersama MoonJune, Dwiki juga pernah berkerjasama dengan Enja Records yang berbasis di Jerman pada album sekaligus trio musik World Peace Trio bersama Gilad Atzmon dan Kamal Musallam. Dwiki juga terlibat sebagai kibordis pada album Eastmania yang dipimpin oleh Kamal Musallam yang juga didukung Billy Cobham, Rasha Rizk, Nasser Salameh, Garry Husband, Andy Suzuki dan Kai Eckhardt.

Pada tahun 2024, Dwiki menjadi bintang tamu di tur konser yang diadakan oleh Tony Wenas, The Piano Man. Pada tahun yang sama, diumumkan bahwa Dwiki menjadi orkestrator pada konser lagu tema film garapan The Walt Disney Company, Disney Harmony: A Magical Evening, yang digelar pada 13 Juli.[9] Pada 17 November 2024, ia menerima penghargaan seumur hidup di Jazz Goes to Campus Choice Award 2024.[butuh rujukan] Pada 20 April 2025, diumumkan bahwa Dwiki menjadi headliner untuk konser Parikrama Parahyangan yang diselenggarakan pada 3 Mei di auditorium Universitas Katolik Parahyangan, sekaligus menandakan 40 tahun dirinya bermusik,[10] disusul konser The Musical Journey of Dwiki Dharmawan yang akan digelar pada 23 Agustus di Ciputra Artpreneur.[butuh rujukan]
Organisasi
Kegiatan sosial juga dilakoninya, antara lain dengan menggagas berbagai konser amal seperti Jazz for Aceh yang melibatkan ratusan musisi jazz Indonesia pada awal tahun 2005, konser Jazz for Jogja dan serial Menembus Batas pada tahun 2006.[11] Ia juga sangat peduli pada pendidikan seni dan menjadi direktur dari Lembaga Pendidikan Musik Farabi.[12]
Ia juga aktif pada berbagai organisasi seni, diantaranya menjadi anggota komite musik Dewan Kesenian Jakarta dari 2003 hingga 2009, Ketua Yayasan Anugerah Musik Indonesia, penyelenggara AMI Awards dari 2016 hingga 2022, dan Ketua Lembaga Manajemen Kolektif PAPPRI dari 2016 hingga 2022. Kini ia menjabat sebagai Sekretaris Jendral Persatuan Artis Penyanyi dan Pemusik Rekaman Republik Indonesia, Board of Director AMI Awards serta Dewan Pakar Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah.
Kehidupan pribadi
Dwiki menikah dengan pemeran Diah "Ita" Purnamasari pada 23 Oktober 1995.[13] Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai anak pertama, yaitu Muhammad Fernanda Dharmawan, lahir 4 Desember 1997.
Karya
Dwiki juga menciptakan banyak lagu, dengan beberapa lagu di antaranya dijadikan lagu tema film dan sinetron; "Gemilang" digunakan sebagai lagu tema Kulari ke Pantai,[14] "Dengan Menyebut Nama Allah" digunakan sebagai lagu tema film Sesal,[15] "Menanti Datangnya Fajar" digunakan sebagai lagu tema sinetron Tunjuk Satu Bintang, dan "Ketika" digunakan sebagai lagu tema film berjudul sama.
Filmografi
Film
Serial televisi
FTV
- Rembulan di Ujung Dahan (2002)
Remove ads
Diskografi
Singel
Remove ads
Album
Karya kolaborasi
- "Dengan Menyebut Nama Allah" (1992, dari album Dengan Menyebut Nama Allah) — Novia Kolopaking & Dwiki Dharmawan
- "The Truth" (1994, dari album The Soundtrack Collection: Dwiki Dharmawan) — Dwiki Dharmawan
- "Do'a untuk Anakku" (1998, dari album Tembang Lebaran) — Ita Purnamasari & Dwiki Dharmawan
Penghargaan dan nominasi
Penghargaan lainnya
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads