Editor grafik vektor sering kali dibandingkan dengan penyunting grafik raster, meskipun keduanya memiliki fungsi yang saling melengkapi. Perbedaan teknis antara keduanya berasal dari perbedaan antara gambar vektor dan gambar raster.

Gambar vektor dibuat secara matematis menggunakan rumus geometri. Setiap elemen gambar ditentukan dan dimanipulasi secara numerik, biasanya dengan menggunakan koordinat Kartesius untuk menentukan titik-titik utama, lalu algoritma matematika digunakan untuk menghubungkan titik-titik tersebut dan menentukan warna.^[1]

Sementara itu, gambar raster mencakup foto digital dan jenis gambar serupa. Gambar raster tersusun atas baris dan kolom titik-titik kecil yang disebut piksel,^[2] dan umumnya menghasilkan tampilan yang lebih realistis secara fotografis. Format ini adalah bentuk standar gambar dari kamera digital, baik dalam bentuk berkas RAW maupun JPG, karena keduanya sama-sama merepresentasikan gambar secara piksel demi piksel, layaknya kotak-kotak kecil dalam sebuah kisi (grid).^[3]

Editor vektor lebih cocok digunakan untuk desain grafik, tata letak halaman, tipografi, pembuatan logo, ilustrasi bergaris tajam seperti kartun, klip seni (clip art), pola geometris kompleks, ilustrasi teknis, serta pembuatan diagram dan bagan alur.

Sementara itu, editor raster tingkat lanjut seperti GIMP dan Adobe Photoshop juga menggunakan metode berbasis vektor untuk elemen tertentu seperti tata letak dan teks, tetapi memiliki kemampuan khusus dalam mengolah gambar raster hingga tingkat piksel. Program semacam ini dapat melakukan berbagai penyesuaian seperti kecerahan, kontras, hingga penambahan efek pencahayaan pada foto atau gambar raster.

Perbandingan dengan editor grafik vektor

Referensi