Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Edward Tufte
statistikawan Amerika Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Edward Rolf Tufte /ˈtʌfti/ ;[2] lahir 14 Maret 1942),[1] juga dikenal dengan sebutan "ET",[3] adalah seorang statistikawan asal Amerika dan profesor emeritus dalam bidang ilmu politik, statistik, dan ilmu komputer di Universitas Yale.[4] Ia dikenal melalui karyanya dalam bidang desain informasi dan juga dikenal sebagai pelopor bidang visualisasi data.[5]
Remove ads
Riwayat hidup dan pendidikan
Edward Rolf Tufte lahir di Kota Kansas, Missouri pada tahun 1942, ibunya bernama Virginia Tufte (1918–2020) dan ayahnya adalah Edward E. Tufte (1912–1999). Tufte menghabiskan masa mudanya di kota Beverly Hills, California, bersama ayahnya yang menjadi pejabat di kota tersebut. Tufte merupakan alumni dari Sekolah Menengah Atas Negeri Beverly Hills.[6]
Tufte menyelesaikan studi sarjana dan magisternya dalam bidang statistik di Universitas Stanford, dan kemudian menempuh pendidikan doktoral dalam ilmu politik di Universitas Yale.[7] Gelar doktoral ia raih pada tahun 1968 dan dengan disertasi berjudul The Civil Rights Movement and Its Opposition (Gerakan Hak Sipil dan Oposisinya).[8]
Remove ads
Karier
Ringkasan
Perspektif
Tufte mulai bekerja sebagai akademisi pada tahun 1967 di Universitas Princeton, menjabat sebagai dosen politik dan urusan publik, secara bertahap menempuh jalur karir hingga menjadi profesor penuh pada tahun 1972.[9] Dia mengampu mata kuliah ekonomi politik dan analisis data serta menerbitkan tiga buku ilmu politik dengan fokus kajian kuantitatif.
Pada tahun 1975, pihak fakultasnya di Princeton meminta Tufte untuk mengajar mata kuliah statistik kepada sekelompok jurnalis yang saat itu menjadi mahasiswa tamu untuk belajar ekonomi. Ia merumuskan serangkaian teks bacaan dan menggelar kuliah mengenai grafik statistik, materi ajar ini kemudian ia kembangkan lebih lanjut dan kemudian dipresentasikan dalam suatu seminar gabungan bersama John Tukey, statistikawan ternama dan seorang pelopor di bidang desain informasi. Materi ajar ini menjadi dasar buku pertama Tufte tentang desain informasi, The Visual Display of Quantitative Information.[10]
Pada tahun 1977, Tufte mengundurkan diri dari Universitas Princeton dan pindah ke Universitas Yale, di sana ia diangkat menjadi profesor dalam bidang ilmu politik, statistika, dan ilmu komputer. Selain itu, Tufte juga bekerja sebagai kritikus senior di Sekolah Seni Yale.[11]
Setelah negosiasi dengan beberapa penerbit gagal, Tufte menerbitkan sendiri buku The Visual Display of Quantitative Information pada tahun 1982, bekerja sama dengan desainer grafis Howard Gralla. Tufte membiayai penerbitan mandiri ini dengan hipotek jaminan rumahnya. Buku ini laris dengan cepat, dan mengamankan transisi Tufte dari ilmuwan politik menjadi pakar informasi.[10]
Pada tahun 1999, setelah 22 tahun mengabdi di Universitas Yale, ia diangkat menjadi Emeritus.[11]
Remove ads
Karya infografis
Ringkasan
Perspektif
Tufte merupakan pakar dalam bidang infografis seperti bagan dan diagram, dan merupakan anggota Asosiasi Statisitka Amerika. Ia telah merupakan peneliti di Yayasan Guggenheim dan Pusat Studi Lanjutan dalam Ilmu Perilaku.
Desain informasi
Karya Tufte memiliki peran signifikan dalam bidang-bidang seperti desain informasi dan literasi visual, yang berhubungan dengan komunikasi informasi visual. Ia menciptakan istilah chartjunk, merujuk pada elemen tampilan informasi kuantitatif yang tidak berguna, tidak informatif, atau mengaburkan informasi. Konsep kunci Tufte lainnya mencakup apa yang disebutnya faktor kebohongan, rasio data-tinta, dan kepadatan data suatu grafik.[12]
Tufte menggunakan istilah "rasio data-tinta" untuk menilai kadar penggunaan dekorasi dalam visualisasi informasi kuantitatif.[13] Dalam bukunya Visual Display, Tufte menjelaskan, "Kadang-kadang dekorasi dapat membantu penjabaran tentang poin yang dijelaskan oleh grafik. Namun, adalah salah jika mendistorsi ukuran data—nilai lokasi tinta dari angka—untuk membuat komentar editorial atau sesuai dengan skema dekoratif."
Tufte mendorong penggunaan ilustrasi kaya data yang menyajikan semua data yang tersedia. Bila ilustrasi tersebut diteliti secara seksama, setiap titik data memiliki nilai, tetapi bila dilihat secara lebih umum, yang dapat diamati hanyalah tren dan pola. Tufte menyarankan agar pembacaan makro/mikro ini disajikan dalam rentang mata, dalam format resolusi tinggi dari halaman cetak, dan dengan kecepatan yang tidak tergesa-gesa sesuai dengan waktu luang pemirsa.
Tufte menggunakan beberapa contoh historis untuk memperkuat argumennya. Ini termasuk peta wabah kolera karya John Snow, <i id="mwqQ">Carte Figurative</i> karya Charles Joseph Minard, plot sampah antariksa awal, Sidereus Nuncius karya Galileo Galilei, dan Tugu Peringatan Veteran Perang Vietnam karya Maya Lin. Misalnya, daftar nama prajurit yang tewas pada granit hitam pada patung peringatan Lin terbukti lebih kuat sebagai daftar kronologis ketimbang daftar alfabetis. Pengorbanan yang dilakukan oleh masing-masing individu yang gugur disorot dalam cakupan waktu perang secara keseluruhan. Dalam Sidereus Nuncius, Galileo menyajikan pengamatan malam hari terhadap bulan-bulan Jupiter dalam hubungannya dengan benda itu sendiri, dijalin dengan catatan naratif dua bulan.[14]
Kritik terhadap PowerPoint
Tufte mengkritisi cara Microsoft PowerPoint biasanya digunakan. Dalam esainya "The Cognitive Style of PowerPoint", Tufte mengkritik banyak aspek dari perangkat lunak tersebut:
- Penggunaannya sebagai cara untuk membimbing dan meyakinkan presenter, bukan untuk mencerahkan audiens;
- Tabel dan grafiknya yang sederhana namun tidak membantu, merupakan keputusan desain yang berasal dari resolusi rendah tampilan komputer awal;
- Garis luar menyebabkan ide-ide tersusun dalam hierarki yang dalam secara artifisial, yang mana hal ini terbalik dengan kebutuhan untuk menyatakan ulang hierarki tersebut pada setiap slide;
- Penegakan perkembangan linear bertahap audiens melalui hierarki tersebut (sedangkan dengan handout, pembaca dapat menelusuri dan menghubungkan item di waktu luang mereka);
- Tipografi dan tata letak bagan yang buruk, dari presenter yang merupakan desainer yang buruk atau yang menggunakan templat yang dirancang dengan buruk dan pengaturan default (khususnya, kesulitan dalam menggunakan notasi ilmiah);
- Pemikiran yang terlalu sederhana—dari ide-ide yang dipadatkan menjadi daftar poin-poin; dan cerita-cerita dengan awal, tengah, dan akhir yang diubah menjadi kumpulan poin-poin yang terpisah dan tersamar—menyajikan fasad objektivitas dan netralitas yang menyesatkan yang diasosiasikan orang dengan sains, teknologi, dan "poin-poin".
Tufte mengutip penggunaan PowerPoint oleh para insinyur NASA dalam rentetan peristiwa yang berujung kepada bencana Pesawat Ulang-alik Columbia sebagai contoh dari problematika penggunaan PowerPoint. Gaya perangkat lunak ini dirancang untuk membujuk, dan bukan untuk memberi tahu orang tentang rincian teknis. Analisis Tufte terhadap slide PowerPoint NASA disertakan dalam laporan Dewan Investigasi Kecelakaan Columbia—termasuk detail teknik yang terkubur dalam huruf kecil pada slide yang penuh dengan enam poin penting, yang jika disajikan dalam buku putih teknik biasa, mungkin akan diperhatikan dan mencegah kesalahan fatal.[15][16]
Sebaliknya, Tufte berpendapat bahwa cara paling efektif untuk menyajikan informasi dalam suasana teknis, seperti seminar akademis atau pertemuan pakar industri, adalah dengan mendistribusikan laporan tertulis singkat yang dapat dibaca oleh semua peserta dalam 5 hingga 10 menit pertama rapat. Tufte percaya bahwa ini adalah metode yang paling efisien untuk mentransfer pengetahuan dari presenter ke audiens dan kemudian sisa pertemuan dikhususkan untuk diskusi dan debat.[15]
Metode kelipatan kecil
Salah satu metode yang diperkenalkan Tufte untuk memungkinkan perbandingan visual cepat dari beberapa seri visualisasi adalah kelipatan kecil, yaitu penyusunan bagan dengan banyak seri yang ditampilkan pada sepasang sumbu tunggal yang sering kali lebih mudah dibaca saat ditampilkan sebagai beberapa pasang sumbu terpisah yang ditempatkan bersebelahan satu sama lain. Ia menyarankan hal ini sangat membantu ketika seri diukur pada skala vertikal (sumbu y) yang sangat berbeda, tetapi pada rentang yang sama pada sumbu x horizontal (biasanya waktu).
Sparklines
<i>Sparklines</i> adalah cara ringkas untuk menyajikan tren dan variasi, yang terkait dengan pengukuran seperti suhu rata-rata atau aktivitas pasar saham, yang sering kali disematkan langsung dalam teks; misalnya: Indeks Dow Jones untuk tanggal 7 Februari 2006 ditampilkan dengan [17][18] Ini sering digunakan sebagai elemen kelipatan kecil dengan beberapa baris yang digunakan bersama-sama. Tufte menjelaskan sparkline sebagai semacam "kata" yang menyampaikan informasi yang kaya tanpa memutus alur kalimat atau paragraf yang terdiri dari "kata-kata" lain, baik visual maupun konvensional. Hingga saat ini, implementasi sparklines yang paling awal diketahui dibuat oleh perancang interaksi Peter Zelchenko dan diimplementasikan oleh programmer Mike Medved pada awal tahun 1998.[19]
Pahatan
Di luar dari karirnya sebagai seorang akademisi, Tufte juga dikenal sebagai pemahat dan telah menghasilkan beberapa patung, sering kali patung luar ruangan berukuran besar yang terbuat dari logam atau batu,[6] patung karyanya paling awal dipamerkan di rumahnya di Connecticut. Pada tahun 2009–10, beberapa karya seni Tufte dipamerkan di Museum Seni Kontemporer Aldrich di Ridgefield, Connecticut, dalam pameran tunggal Edward Tufte: Seeing Around.[20]
Peternakan Hogpen Hill
Hogpen Hill Farms, taman patung Tufte 234-ekar (95-hektare) di Woodbury, Connecticut, dibuka untuk umum pada akhir pekan musim panas.[21]
ET Modern
Pada tahun 2010, Edward Tufte membuka sebuah galeri, yang dinamai ET Modern, di Distrik Seni Chelsea Kota New York " [3] di 11th Avenue dan 20th Street.[22] Galeri tersebut ditutup pada tahun 2013.[23]
Remove ads
Referensi
Tautan eksternal
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads