Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Efek Matius

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Efek Matius
Remove ads

Efek Matius atau keunggulan kumulatif adalah sebuah fenomena sosial dimana yang kaya menjadi semakin kaya sedangkan yang miskin menjadi semakin miskin.[1] Istilah "efek matius" pertama kali diperkenalkan oleh ahli sosiologi Robert Merton pada 1968.[1] Ia mengambil nama efek Matius dari sebuah ayat di Injil Matius yang berbunyi:[1][2]

Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

Thumb
Ayat yang digunakan tampil dua kali dalam Injil Matius, yaitu di Matius 13:12 dan 25:29.

Merton dalam tulisannya "Efek Matius dalam Sains" mengemukakan bagaimana ilmuwan yang sudah terkenal mendapatkan penghargaan lebih ketika mereka bekerjasama dengan ilmuwan lainnya yang tidak begitu terkenal.[1] Ia juga menceritakan mengenai suatu riset yang mengungkapkan bahwa 69 persen dari penerima penghargaan Nobel berasal dari enam universitas ternama (Universitas Harvard, Universitas California, Berkeley, Universitas Columbia, Institut Teknologi California, Universitas Princeton dan Universitas Chicago) yang hanya menghasilkan sebesar 22 persen dari total doktor di bidang biologi dan fisika.[1]

Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya, "Angsa Hitam" ("The Black Swan") mengilustrasikan efek matius dengan penulis makalah akademis.[3] Diandaikan penulis tersebut mengutip 50 orang yang pernah meneliti subjek yang sama dan ke-50 orang tersebut memiliki kualitas yang sama.[3] Kemudian penulis lainnya mengutip tiga di antara 50 orang tersebut secara acak.[3] Lalu penulis ketiga yang membaca makalah penulis kedua memilih tiga pengarang tersebut untuk dikutip.[3] Hasilnya, ketiga pengarang itu menjadi lebih terkenal karena nama mereka menjadi terkait lebih erat dengan subjek yang digarap.[3] Pada kenyataannya, ketiga pengarang tersebut tidak lebih baik dari 47 orang lainnya hanya saja mereka lebih beruntung.[3] Mereka dipilih bukan karena ketrampilan yang menonjol melainkan karena mereka telah muncul dalam daftar pustaka lebih dulu.[3]

Malcolm Gladwell melalui bukunya "Outliers" mengisahkan tentang Robert Oppenheimer, penemu bom atom, dan membandingkannya dengan Christopher Langan, yang memiliki IQ 195.[4][5] Oppenheimer mendapat perhatian karena keadaannya yang mendukung; ia besar di daerah elit di Manhattan, anak seorang pebisnis sukses dan masuk ke sekolah unggulan.[4] Hal-hal tersebut membuat Oppenheimer berhasil mendapatkan banyak pekerjaan yang sebenarnya ia tidak kuasai.[4] Sementara itu, Langan yang adalah juga seorang jenius bernasib lebih buruk.[4] Ia besar di kota kecil Montana, miskin dan memiliki ayah tiri yang kasar.[4] Meskipun memiliki IQ yang tinggi, ia gagal menyelesaikan studinya di universitas karena kemampuan sosialnya yang rendah.[4] Kemampuan sosial yang rendah ini menurut Gladwell merupakan hasil dari hidupnya yang bergelut dengan kemiskinan.[4]

Remove ads

Perkembangan Konseptual

Penelitian kontemporer menunjukkan bahwa efek Matius tidak hanya terjadi dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga di bidang pendidikan, ekonomi, komunikasi, dan psikologi. Dalam konteks pendidikan, studi yang dikembangkan oleh Keith Stanovich menegaskan bahwa anak yang berhasil membaca sejak dini akan terus mengalami peningkatan kemampuan literasi serta prestasi akademik secara kumulatif. Sebaliknya, anak yang mengalami kesulitan membaca sejak tahap awal cenderung semakin tertinggal, sehingga kesenjangan kemampuan semakin melebar dari tahun ke tahun.[6]

Selain itu, efek Matius berkaitan erat dengan pola penghargaan dalam komunitas ilmiah, terutama akses terhadap sumber daya seperti dana penelitian, reputasi, serta peluang publikasi. Ilmuwan yang telah memiliki nama besar memperoleh lebih banyak pengakuan meskipun kontribusi ilmiahnya setara dengan ilmuwan yang kurang dikenal. Pola ini menunjukkan bahwa keunggulan awal dapat berkembang menjadi keuntungan kumulatif yang memengaruhi seluruh perjalanan karier ilmiah seseorang.[6]

Remove ads

Penerapan Efek Matius dalam Konteks Modern

Efek Matius telah diamati dalam berbagai sistem sosial modern yang menunjukkan bagaimana keunggulan awal dapat berkembang menjadi ketimpangan yang lebih besar seiring waktu. Dalam ekosistem digital, misalnya, konten atau individu yang lebih dulu memperoleh perhatian publik cenderung terus mendapatkan eksposur tambahan karena mekanisme penyebaran yang bersifat kumulatif. Fenomena ini menjelaskan mengapa suatu informasi, meskipun memiliki kualitas yang sama dengan informasi lain, dapat menjadi viral hanya karena memperoleh lebih banyak tautan atau rujukan pada tahap awal penyebarannya. Secara umum, dinamika ini memperlihatkan bahwa proses penguatan sosial beroperasi pada banyak arena, tidak hanya dalam media, tetapi juga dalam pertumbuhan reputasi individu maupun organisasi.[7]

Remove ads

Lihat pula

Rujukan

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads