Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

El Dorado

Kota Legenda di Amerika Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

El Dorado
Remove ads

El Dorado (Spanyol: [el doˈɾaðo]) adalah sebuah kota emas mitos yang diduga berada di suatu tempat di Amerika Selatan. Raja kota ini dikatakan begitu kaya sehingga ia akan melapisi seluruh tubuhnya dengan debu emas—baik setiap hari maupun pada acara-acara upacara tertentu—sebelum menyelam ke danau suci untuk membasuhnya. Legenda ini pertama kali dicatat pada abad ke-16 oleh para kolonis Spanyol di Benua Amerika; mereka menyebut sang raja sebagai el Dorado, “Sang Keemasan”, sebuah nama yang kemudian diaplikasikan pada kota itu sendiri.

Thumb
Lake Guatavita di Dataran Tinggi Cundiboyacan, yang menginspirasi legenda El Dorado menurut Upacara Emas Muisca

Legenda ini terinspirasi oleh budaya Muisca, sebuah suku pribumi yang mendiami sebuah dataran tinggi di Pegunungan Andes di wilayah yang kini merupakan Colombia. Setiap kali seorang pemimpin baru atau Zipa dinobatkan, tubuhnya dilapisi debu emas dan persembahan dibawa ke dasar Danau Guatavita, memuja sang dewi yang menghuni danau tersebut. Ritual ini dikenal sebagai Upacara Emas Muisca.[1]

Suku Muisca adalah ahli perajin emas; mereka sering menggunakan benda-benda emas dalam upacara keagamaan mereka, dan juga membuat ornamen serta perhiasan untuk diperdagangkan dengan suku-suku tetangga. Para pemukim Eropa awal, yang mencari sumber emas yang mereka temukan di antara masyarakat dataran rendah, melakukan beberapa upaya untuk mencapai dataran tinggi tersebut. Yang pertama berhasil adalah Gonzalo Jiménez de Quesada pada tahun 1537. Quesada dan pasukannya menaklukkan wilayah Muisca atas nama Spanyol, dan menjarah emas dalam jumlah besar dari istana serta kuil mereka.

Danau Guatavita kemudian dikeringkan oleh penakluk Spanyol dan Inggris untuk mencari harta karunnya. Benda-benda emas yang diketahui berasal dari tempat ini, yang memberikan legitimasi pada legenda El Dorado, telah ditemukan, seperti rakit Siecha dan yang populer dikenal sebagai rakit Muisca. Beberapa benda emas pra-Columbus yang ditemukan dari Danau Guatavita dipamerkan di Museum Emas di Bogotá.[2]

Tak lama setelah itu, legenda El Dorado mulai menyebar di antara para kolonialis Eropa. Pada dekade-dekade berikutnya, kota itu dicari di berbagai tempat di seluruh benua. Antonio de Berrio, pewaris Quesada, percaya bahwa El Dorado berada di dalam wilayah Guianas, dan berusaha tiga kali untuk membuka jalan menuju dataran tinggi yang belum dipetakan itu. Sebelum ia dapat melakukan percobaan ketiga, ia ditangkap oleh Sir Walter Raleigh, yang kemudian meluncurkan ekspedisinya sendiri ke Guiana.

Raleigh juga gagal mencapai tujuannya, tetapi survei selanjutnya oleh letnannya, Lawrence Kemys, membawa pulang beberapa informasi lokal mengenai sebuah danau besar bernama Danau Parime yang konon berada lebih jauh di pedalaman. Danau ini, yang dianggap kandidat utama lokasi kota emas tersebut, menjadi objek pencarian lebih lanjut dan dimasukkan ke dalam peta sepanjang abad ke-17. Seiring waktu, ketika daerah tersebut makin terpetakan, keberadaan danau itu mulai diragukan. Pada awal abad ke-19, Alexander von Humboldt secara meyakinkan menyatakan bahwa Danau Parime adalah mitos, mengakhiri keyakinan populer mengenai El Dorado.

Meski demikian, subjek ini memiliki dampak budaya yang bertahan lama. Misteri mengenai kota yang hilang dan kekayaan luar biasa yang diduga dimiliki oleh para penghuninya telah memengaruhi media kreatif sejak masa Voltaire, yang memasukkan perjalanan ke El Dorado dalam satir abad ke-18-nya, Candide.

Remove ads

Asal-Usul Legenda

Ringkasan
Perspektif

Christopher Columbus, orang Eropa pertama yang diketahui mencapai benua Amerika setelah bangsa Skandinavia, mendarat di Kepulauan Karibia pada tahun 1492. Ketika melihat perhiasan emas yang dikenakan beberapa penduduk asli, ia berasumsi bahwa ia telah menemukan sebuah negeri makmur,[3] dan menghabiskan beberapa bulan berkeliling dari satu pulau ke pulau lain, mencari sumber emas tersebut.[4] Meskipun ia tidak menemukan tambang apa pun, keyakinannya bahwa tanah baru ini menyimpan kekayaan besar tidak tergoyahkan. Ia menjanjikan kepada penguasa Katolik Spanyol, yang mendanai ekspedisinya, bahwa dengan sedikit bantuan ia dapat "memberikan mereka emas sebanyak yang mereka butuhkan".[3][5]

Columbus kemungkinan mengetahui sejumlah legenda Eropa yang menceritakan utopia kaya raya yang terletak di Belahan Barat.[6] Bangsa Yunani kuno percaya bahwa di suatu tempat di Atlantik terdapat Kepulauan Orang-Orang Terberkati, sebuah surga dunia dengan iklim yang selalu sejuk. Menurut penulis abad ke-2 Lucian, para penghuni kepulauan itu tinggal di kota-kota yang terbuat dari emas, gading, dan zamrud.[7] Samudra Atlantik juga memberikan namanya pada benua mitologis Atlantis, yang konon menjadi rumah bagi sebuah peradaban maju yang kaya akan emas, perak, dan orichalcum.[8] Selama Abad Pertengahan, beredar cerita tentang Pulau Tujuh Kota, sebuah tempat perlindungan Kristiani, yang sering muncul dalam peta abad ke-15, dan yang mungkin menginspirasi legenda kemudian tentang Tujuh Kota Emas.[9] Columbus juga tertarik menemukan lokasi dua wilayah yang disebut dalam Alkitab, Ophir dan Tarshish, tempat di mana Raja Salomo dikatakan mengimpor harta dalam jumlah besar.[10] Columbus percaya bahwa bukan hanya dua negeri itu, tetapi juga Taman Eden berada di suatu tempat di benua yang baru ditemukan itu, dan banyak dari mereka yang mengikutinya memiliki keyakinan yang sama.[11]

Namun, para pemukim awal di Kepulauan Karibia mendapati harapan mereka pupus. Penduduk asli memiliki sedikit emas, tetapi tidak menambangnya secara sistematis,[12] dan aktivitas penambangan orang-orang Spanyol sendiri dengan cepat menghabiskan persediaan lokal.[13] Perhatian para pemukim kemudian beralih ke daratan utama, dan koloni mulai didirikan di sepanjang pesisir benua Amerika.[14] Meskipun awalnya tampak tidak menjanjikan, penaklukan Aztec oleh Hernán Cortés dan penaklukan Inca oleh Francisco Pizarro segera membangkitkan kembali harapan orang Eropa bahwa masih ada deposit emas raksasa yang menunggu untuk ditemukan.[15]

Remove ads

Rumor Emas El Dorado

Thumb
Coro
Coro
Lake Maracaibo
Lake Maracaibo
Tamalameque
Tamalameque
Orinoco-Meta confluence
Orinoco-Meta confluence
Quito
Quito
Popayán
Popayán
Sebuah peta Amerika Selatan bagian barat laut, dengan wilayah Kolombia modern disorot dalam warna hijau

Majlis suku kaum

Ringkasan
Perspektif

Cerita asalnya bisa ditemukan dalam sejarah merewang, El Carnero, oleh Juan Rodriguez Freyle. Menurut Freyle, raja atau ketua sami Muiska dikatakan melaburi tubuhnya dengan debu emas secara ritual dalam satu perayaan keagamaan yang diadakan di danau Guatavita, Bogotá.

Pada tahun 1636 Juan Rodriguez Freyle menulis sebab-sebabnya, dan kemudian dikirimkan kepada kawannya Don Juan, cacique atau gubernur Guatavita:

Majelis berlangsung pada upacara perlantikan seorang pemerintah baru. Sebelum mengambil alih kuasa, seseorang lelaki akan menghabiskan waktu di dalam sebuah gua, tanpa wanita-wanita, dilarang untuk makan garam dan lada hitam, atau keluar pada waktu siang. Tantangan pertama untuk lelaki tersebut ialah pergi ke laguna besar di Guatavita, untuk melakukan tawaran dan pengorbanan untuk hantu yang mereka puja sebagai tuhan. Sewaktu upacara yang berlangsung di laguna tersebut, mereka membuat sebuah rakit dengan tergesa-gesa, mempercantik dan menghiasnya dengan kebanyakan benda menarik yang mereka punya. Mereka meletak empat cahaya api (braziers) yang dibakar menggunakan moque yaitu merupakan kemenyan bumiputera ini, dan juga damar dan wangi-wangian lain. Laguna tersebut besar dan dalam, jadi kapal tersebut itu bisa belayar di tempat itu. Kapal tersebut penuh dengan lelaki dan perempuan yang berpakaian baik, plak-plak emas serta mahkota... Kemudian, apabila api diatas rakit rakit mula membakar kemenyan, mereka akan menyalakan api (braziers) di pantai, agar asapnya dapat menyembunyikan cahaya matahari.
Pada masa ini mereka menanggalkan pakaian untuk raja tersebut dan kulitnya disapukan dengan tanah melekit yang ada debu emas. Jadi, dia melabur sepenuhnya dengan logam ini. Mereka meletakkannya di atas rakit ... dan di kakinya diletakkan dengan begitu banyak emas dan zamrud untuk ditawarkan untuk tuhannya. Ketika di atas rakit pula, dia diiringi dengan empat orang ketua utamanya, dihiasi dengan mahkota, gelang, loket dan subang emas. Mereka juga berbogel dan setiap orang akan membawa tawaran-tawaran yang lain.... apabila rakit tiba di tengah laguna, mereka mengibarkan sepanduk atau bendera sebagai isyarat untuk senyap. Kemudian dia akan membuang kesemua timbunan emas ke dalam danau, dan ketua-ketua yang mengiringinya juga melakukan hal yang sama..... Setelah itu mereka menurunkan bendera. Kemudian, rakit tersebut mula kembali ke arah pantai, pekikan bermula sekali lagi, dengan seruling, serunai, dan sepasukan besar penyanyi dan penari. Dengan majlis ini,barulah pemerintah baru tersebut diterima, dan dikenali sebagai tuhan dan raja.

Dipercaya bahwa ritual-ritual ini telah dijalankan oleh Muiska di beberapa buah danau di wilayah mereka.

Kota Muiska dan peradabannya jatuh dengan cepat oleh conquistador. Setelah melihat semula wilayah yang ditakluki, Orang-orang Spanyol menyadari bahwa — berdasarkan jumlah emas di tangan Orang-orang Indian — sebenarnya tidak ada 'golden cities' atau bandar emas, maupun lumbung yang kaya dengan emas, karena Muiska menjual semua emas mereka. Namun, pada masa yang sama, Spanyol pertama kali mendengar cerita-cerita mengenai El Dorado dari orang Indian yang ditawan. Lalu membunuh mereka untuk mengambil alih laguna Guatavita.

Guatavita pada hari ini mempunyai lekuk pada cerun tepinya, peninggalan cubaan mengeringkan danau tersebut pada 1580.

Remove ads

Ekspedisi

Ringkasan
Perspektif

El Dorado digunakan bagi negeri rekaan dimana emas dan batu permata terdapat dalam jumlah yang banyak. Konsep El Dorado melalui banyak perubahan, dan akhirnya kisah mitos yang lebih awal digabungkan dengan bandar lagenda. Kisah El Dorado yang terhasil menarik minat penjajah Eropah selama dua abad, tidak pernah dijumpai, sentiasa hanya dipinggir had penjajahan.

Pengembaraan paling terkenal dalam pencarian El Dorado dilakukan oleh Francisco de Orellana dan Gonzalo Pizarro (1541), yang menghilir Sungai Napo ke lembah Sungai Amazon sehingga ke deltanya.

Ekspedisi lain termasuk oleh Philipp von Hutten (15411545), yang mengetuai kumpulan penjelajah dari Coro persisiran Venezuela; dan Gonzalo Jiménez de Quesada, Governor of El Dorado, yang bermula dari Bogotá (1549).

Sir Walter Raleigh, yang menyambung pencarian dari 1595, menggambarkan El Dorado sebagai bandar di Tasik Parima jauh di Orinoco di Guayana (hari ini Venezuela). Bandar ini di tasik ditanda di England dan peta lain sehingga kewujupannya dibukti palsu oleh Alexander von Humboldt (17691859).

Antara cerita menarik adalah yang dikisahkan oleh leftenan Martinez bawah Diego de Ordaz, yang mendakwa diselamatkan dari kapal pecah, di bawa ke pendalaman di Omoa oleh "El Dorado" sendiri (1531);

Remove ads

Metafora

Ringkasan
Perspektif

Dalam mitos Muiska hari ini, El Dorado (Mnya) melambangkan kuasa terkandung dalam triniti Chiminigagua, yang membentuk kuasa kreatif bagi semua benda yang wujud. Chiminigagua, bersama Bachué, Cuza, Chibchachum, Bochica dan Nemcatacoa, salah satu pencipta alam sejagat.

Sementara itu nama El Dorado telah digunakan secara metafor bagi semua tempat di dunia di mana kekayaan didapati dengan mudah. Ia diberikan kepada El Dorado County, California, dan bandar dan pekan di pelbagai negeri. Dalam penulisan lagenda ini sering disebut, terutama yang paling terkenal adalah Paradise Lost oleh John Milton(Book xi. 408-411) dan dalam Candide oleh Voltaire (chs. 18, 19). "El Dorado" adalah judul dan subjek empat versa puisi oleh Edgar Allan Poe.

El Dorado juga kadang kala digunakan sebagai metafor sebagai matlamat akhir atau "Piala Suci" yang dicari-cari sepanjang hayat. Ia mungkin melambangkan cinta sebenar, syurga, kegembiraan, atau kejayaan. Ia juga kadang kala digunakan sebagai kiasan bagi sesuatu yang amat dikehendaki tetapi mungkin tidak benar, atau sekurang-kurangnya tidak mungkin tercapai. Kegunaannya jelas dalam puisi Edgar Allan Poe yang terkenal, "El Dorado". Dalam konteks ini, El Dorado menyerupai mitos lain seperti Pancutan Remaja, Shangri-la, dan pada sesetengah tahap dengan istilah "paus putih" yang merujuk kepada ketaksuban Kapten Ahab dalam buku Moby Dick.

Remove ads

Lihat pula

Referensi

  • Bandelier, A. F. A. The Gilded Man, El Dorado (New York, 1893).
  • Freyle, Juan Rodriguez. El Carnero: Conquista y descubrimiento del Nuevo Reino de Granada. ISBN 84-660-0025-9
  • Hagen, Victor Wolfgang von. The Gold of El Dorado: The Quest for the Golden Man
  • Nicholl, Charles. The Creature in the Map, London, 1995 ISBN 0-09-959521-4

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads