Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Eliud Kipchoge

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Eliud Kipchoge
Remove ads

Eliud Kipchoge EGH (lahir 5 November 1984) adalah seorang atlet lari jarak jauh berkebangsaan Kenya yang dikenal berkompetisi pada cabang atletik maraton dan sebelumnya juga turut serta pada nomor 5000 meter. Kipchoge adalah pemenang medali emas cabang maraton di 2016 dan 2020, dan juga pemegang rekor maraton dari tahun 2018 hingga 2023,[3] sebelum rekor tersebut dipecahkan oleh Kelvin Kiptum pada ajang Chicago Marathon 2023. Kipchoge telah berlari di empat dari 10 maraton tercepat dalam sejarah.[4]

Fakta Singkat Informasi pribadi, Lahir ...

Kipchoge mendapatkan juara pada kejuaraan dunia individual pada 2003 dengan memenangkan perlombaan junior pada World Cross Country Championships 2003 dan mencatatkan rekor dunia junior untuk cabang 5000m. Pada usia delapan belas, dia menjadi juara dunia senior pada nomor 5000 m pada ajang World Championships 2003 dengan rekor kejuaraan, kemudian diikuti dengan mendapatkan medali perunggu Olimpiade bagi Kenya di 2004 dan sebuah medali perunggu pada World Indoor Championships 2006. Seorang lima kali finalis World Championship 5000 m, Kipchoge mendapatkan medali perak pada World Championships 2007, Olimpiade Beijing 2008, dan Commonwealth Games 2010.

Dia berpindah ke lari jalan raya pada 2012 dan mengalami catatan waktu debut tercepat kedua untuk half marathon, dengan 59:25. Pada debut maratonnya ini, dia memenangkan Hamburg Marathon 2013 dengan catatan waktu kejuaraan terbaik. Kemenangan pertamanya pada sebuah ajang World Marathon Major didapatkan pada Chicago Marathon 2014, dan dia menjadi juara seri tersebut dengan rekor kemenangan lima kali – 2016, 2017, 2018, 2019 dan 2022. Dia telah memenangkan London Marathon dengan rekor empat kali dan juga memegang rekor terbanyak untuk kemenangan di Berlin Marathon dengan lima kemanangan, yang terbaru pada September 2023. Dengan 15 kemenangan dari 18 keikutsertaannya pada maraton, kekalahan Kipchoge hanya terjadi ketika finish kedua dibelakang Wilson Kipsang Kiprotich pada Berlin Marathon 2013, saat Kipsang memecahkan rekor dunia, finish kedelapan pada London Marathon 2020 dan finish keenam pada debutnya di Boston Marathon 2023.[5][6][7] Rekor dunia Kipchoge terakhir adalah 30 detik lebih cepat dari rekornya sendiri di tahun 2018, yang kemudian lebih baik 78 detik dari catatan waktu saat itu, peningkatan terbaik dalam rekor catatan waktu maraton dunia sejak 1967.

Pada 12 Oktober 2019, Kipchoge lari pada jarak maraton untuk Ineos 1:59 Challenge di Vienna, mencatatkan waktu 1:59:40.2, menjadi manusia pertama dalan sejarah yang berhasil melakukan maraton dalam waktu dibawah dua jam.[8] Catatan waktu lari ini tidak dihitung sebagai sebuah rekor maraton baru, karena peraturan kompetisi standar untuk The run did not count as a new marathon record, as standard competition rules for laju dan cairan tidak diikuti, dan juga karena bukan merupakan sebuah acara terbuka.[9][10][11]

Kipchoge dianugerahi Elder of the Order of the Golden Heart oleh President Uhuru Kenyatta pada 20 October 2019 sebagai pengakuan negara atas pencapaian lari maraton dibawah 2 jam yang dicatatkannya.[12] Dia juga terpilih sebagai BBC World Sport Star of the Year tahun 2019. Pada 2023 dia dianugerahi Princess of Asturias Award dalam kategori "Olahraga".[13]

Remove ads

Kehidupan pribadi

Kipchoge lahir pada 5 November 1984 di Kapsisiywa, Nandi County, Kenya. Dia lulus dari Kaptel Secondary School di Nandi County pada 1999 namun belum serius berlari ataupun menjadi profesi.[14][15] Dia berlari tiga kilometer (2 mi) ke sekolah setiap hari.[16] Kipchoge dibesarkan oleh ibunya seorang orang tua tunggal yang bekerja sebagai seorang guru dan hanya mengenal ayahnya dari foto. Dia merupakan yang termuda dari empat bersaudara. Dia bertemu dengan pelatihnya Patrick Sang (seorang mandan peraih medali Olimpiade di steeplechase) pada 2001 ketika berusia 16 tahun.[17]

Istri dan anak-anak Kipchoge tinggal di Eldoret, Kenya.[18][19] Dia tinggal dan berlatih di Kaptagat, 30 km (19 miles) from Eldoret.[20] Dia adalah seorang penganut Katolik.[21]

Remove ads

Karir

Ringkasan
Perspektif

2002–2004

Tahun 2002, dia memenangkan Kenyan trials untuk perlombaan junior 2002 IAAF World Cross Country Championships. Pada kerjuaraan World Cross Country Championships, yang diadakan di Dublin, Kipchoge berhasil finish kelima pada perlombaan individual dan merupakan bagian dari tim junior Kenya yang memenangkan medali emas. Kipchoge juga memenangkan perlombaan lari 5000 meter Kenyan trial untuk 2002 World Junior Championships in Athletics namun kemudian sakit dan tidak dapat mengikuti kejuaraan tersebut. Dia memenangkan perlombaan junior pada IAAF World Cross Country Championships 2003.

Dia mencatatkan rekor dunia junior pada nomor 5000 m pada Bislett Games 2023, mencatatkan waktu 12:52.61 menit. Ini menjadi rekor junior Afrika hingga 2012 ketika diperbaiki menjadi 12:47.53 menit oleh Hagos Gebrhiwet dari Ethiopia.[22]

Kipchoge memenangkan medali emas pada final nomor 5000 m di World Championships in Paris 2003, mengalahkan runner-up Hicham El Guerrouj, pemegang rekor dunia pada nomor 1500 metres dan mile, dengan empat per seratus detik pada 12:52.79.[23]

In July, he participated in the Golden League 2004 Roma Meeting. In the 5000 m event, he dipped first among the starters with 12:46.53, which made him the sixth-fastest ever in the event.[24]

In 2004, Kipchoge won a bronze medal at the 5000 m final at the 2004 Athens Olympics, behind El Guerrouj and Kenenisa Bekele.[25] He also won the Trofeo Alasport cross country race earlier that season.

2006-2009

Kipchoge meriah medali perunggu pada nomor lari 3000 meter indoor di IAAF World Indoor Championships 2006 di Moskow.

Di akhir tahun, Kipchoge memenangkan ajang lari jalan raya tahun baru pada San Silvestre Vallecana 10 km dengan catatan waktu 26:54 menit, yang mengalahkan rekor kompetisi yang dibuatnya dengan lebih cepat 40 detik. Catatan waktu ini juga lebih baik dari rekor dunia lari jalan raya 10K pada saat itu namun dengan ruas yang menurun.[26]

Thumb
Kipchoge (ketiga dari kanan) pada heat nomor 5000 m di World Championships in Athletics 2007 di Osaka. Dia meraih medali perak di final.

Di 2007 Kipchoge meraih medali perak pada final nomor 5000 m di 2007 World Championships at Osaka in 13:46.00, behind Bernard Lagat (13:45.87).[27]

Di 2008, pada ajang Olimpiade 2008 yang diadakan di Beijing, Tiongkok, Kipchoge meraih medali perak di nomor 5000 m dengan catatan waktu 13:02.80; meskipun lebih baik dari rekor olimpiade sebelumnya 13:05.59, namun tidak cukup untuk menyamai laju Kenenisa Bekele, yang meraih medali emas untuk nomor ini.[28] Di sirkuit, dia memenangkan Great Yorkshire Run 10K dan Campaccio Cross Country di tahun yang sama.

Tahun 2009, dia gagal meraih podum pada World Championships in Athletics 2009, setelah hanya finish di posisi kelima. Dia juga finish kesemblinan pada cabang 3000 m di IAAF World Athletics Final 2009.

2010–2011

Dia menjalani debut pada ajang IAAF Diamond League 2010 dengan memenangkan nomor 5000 m Qatar Athletic Super Grand Prix dengan menyamai catatan rekor kejuaraan.[29]

Kipchoge kemudian mengikuti Carlsbad 5000 di California, Amerika Serikat. Lari jalan raya Carlsbad 5 km adalah tempat untuk catatan waktu dunia terbaik nomor 5k baik pria dan wanita. Pelari tercepat di trek ini adalah Sammy Kipketer pada 2000, dengan 12:59.52 min.[30] Kipchoge meraih percobaan terbaik dunia, dan meskipun dia memenangkan perlombaan, cuaca mempengaruhi percobaannya, dan dia finish dengan waktu 13:11, catatan waktu tercepat keempat di kejuaraan pada saat itu.[31]

Pada final atletik pertama Commonwealth Games 2010, dia mencoba memenangkan nomor 5000 m. Pelari Uganda Moses Kipsiro meraih keunggulan tipis darinya pada tahap final, dan Kipchoge hanya berhasil finish kedua, meraih medali perak hanya kalah tujuh per seratus detik dibelakang.[32][33] Kemudian dia kembali terbang ke Eropa untuk mengambil bagian di Belgrade Race through History pada hari berikutnya. Sepatunya lepas pada kilometer pertama, dan setelah memasangnya kembali, dia menyusul dengan cepat dan akhirnya finish kedua hanya dua detik dibelakang Josphat Menjo.[34]

Di awal 2011, dia memenangkan lari jarak pendek di Great Edinburgh Cross Country, didepan Asbel Kiprop.[35] Dia mencoba mempertahankan gelarnya pada Carlsbad 5000 di bulan April namun finish kedua dibelakang Dejen Gebremeskel.[36] Pada bulan Mei dia berlomba pada nomor 3000 metres (finish ketiga) di Doha, dengan catatan waktu 7:27.66 dan membuatnya berada diperingkat ke-12 tercepat untuk jarak tersebut pada waktu itu.[37] Kipchoge terpilih mewakili Kenya pada ajang World Championships in Athletics 2011 dan mencapai final 5000 m untuk kelima kalinya beruntun, meskipun dia hanya bisa finish ketujuh pada kesempatan ini.

2012

Kipchoge returned to the Edinburgh Cross Country in 2012, but this time he finished third behind Asbel Kiprop and Britain's Jonathan Hay.[38] He was also third at the Carlsbad 5000 in March.[39] He attempted to gain a place on the 10,000 m Olympic team at the Prefontaine Classic, but fell back in the late stages of the Kenyan trial race, finishing seventh.[40] A seventh-place finish in the Kenyan 5000 m trial race meant he would not make a third consecutive Olympic team.[41]

He made his half marathon debut in the Lille Half Marathon.[42] The run was won by a new course record time of 59:05 (previously 59:36 by ilahun Regassa set in 2008) by Ezekiel Chebii (former pb 59:22), trailed by Bernard Koech 59:10, and Kipchoge earned a third place with 59:25. His time of 59:25 became the second fastest Half Marathon debut, only second to Moses Mosop's 59:20 in Milan in 2010.[43]

On 6 October 2012, Kipchoge ran at the 2012 IAAF World Half Marathon Championships in Kavarna, Bulgaria. Zersenay Tadese of Eritrea won in 1:00:19 and Kipchoge placed sixth in 1:01:52.[44]

Thumb
Wilson Kipsang (front) and Kipchoge (behind) running in the 2013 Berlin Marathon in which Kipsang set the world record with 2:03:23 and Kipchoge, racing in his second marathon, finished second, 42 seconds later.

2013

Kipchoge opened his 2013 season with a win at the Barcelona Half Marathon in a time of one hour and four seconds.[45] Making his marathon debut in April, he demonstrated a smooth transition to the longer distance by taking the Hamburg Marathon title with a run of 2:05:30 hours, beating the field by over two minutes and setting a new course record.[46] In August 2013, he won the Half Marathon of Klagenfurt in 1:01:02 minutes.[47]

Then, he raced in the 2013 Berlin Marathon and finished second in 2:04:05, the fifth-fastest time in history, in his second-ever marathon,[48] behind Wilson Kipsang, who set a new marathon world record with 2:03:23. Third place went to Geoffrey Kamworor of Kenya with 2:06:26.[6] This was the ninth world record set at the Berlin Marathon.[49]

2015

Thumb
Kipchoge races in the 2015 London Marathon.

On 2 February, Kipchoge participated in the Ras al-Khaimah Half Marathon. He placed sixth with a time of 1:00:50. The run was won by Mosinet Geremew (Ethiopia) in 1:00:05.[50] Kipchoge ran 2:04:42 to win the 2015 London Marathon in April. He also won the 2015 Berlin Marathon later in the year. His win and then-personal best time (2:04:00) occurred even though his shoes malfunctioned, causing his insoles to flap out of both shoes from 10 km onward; rather than risk time lost from an adjustment, he finished the race with bloodied, blistered feet.[51]

2016

In April, Kipchoge won the 2016 London Marathon for the second consecutive year in a time of 2:03:05.[52] His performance broke the course record in London and became the second-fastest marathon time in history, missing Dennis Kimetto's world record by 8 seconds.[53]

Rio Olympic Games

As the prerace favourite, during the 2016 Rio Summer Olympics, Kipchoge gained a gold medal in the marathon event.[54][55][56] On the last day of the Olympic Games on 21 August 2016, he won in a time of 2:08:44. The runner up was Feyisa Lilesa (Ethiopia) in 2:09:54 and the bronze medal went to Galen Rupp (USA), doing his second marathon, crossing the finish line in 2:10:05. When the halfway point after 21.0975 km was reached, 37 men were within 10 seconds of the lead runner. The participants' field diminished to 3 lead runners shortly before 34 km. Kipchoge made his final move on silver medal winner Lilesa around 36 km into the race. He covered the first half of the race in 1:05:55 while doing the second half in 1:02:49, which amounts to a difference of more than 3 minutes, a negative split.[57][58] The winning gap between Kipchoge and Lilesa by 70 seconds was the largest victory margin since the 1972 Olympic marathon.[59] Kipchoge's winning time of 2:08:44 was, as of August 2021, his slowest marathon time. One hundred fifty-five runners started the race, the largest field in Olympic history; 140 of them finished the race.[60][61] With this win, Kipchoge became the second Kenyan male after Sammy Wanjiru in Beijing 2008 to win an Olympic marathon gold medal. At the same Olympics, the women's marathon was won by Jemima Sumgong, who became the first female Kenyan winner.[62][58]

On 20 November 2016, Kipchoge ran in the Airtel Delhi Half Marathon, winning the race, clocking a time of 59:44.[63]

2017

Pada 6 Mei, Kipchoge, bersama dengan Zersenay Tadese (peraih rekor dunia di half marathon) dan Lelisa Desisa (juara Boston Marathon 2 kali), mencoba berlari maraton dibawah dua jam yang dibantu oleh proyek Nike Breaking2 di Monza Formula 1 racetrack dekat Milan, Italia. Ketiga pelari berlatih selama 2 bulan sebelum melakukan percobaan. Target waktunya adalah 1 jam untuk half Marathon. Kipchoge finish ketiga pada 59:17. Kejuaraan ini dikur pada jarak 2400 m per putaran.[64] Pada percobaan 2 jam, pelari dipacu dengan dipimpin oleh mobil pemimpin dan 30 pelari pelaju yang ikut bergabung bertahap (keduanya dianggap ilegal menurut aturan IAAF).[65] Perlombaan dimulai pada jam 5:45h waktu setempat pada trek sepanjang 2.4 km. Kipchoge finish dengan waktu 2:00:25, sementara dua pelari lainnya melambat dan finish jauh dibelakang.[66] Para pelari bahkan merencanakan split 5K pada 14:13 5k untuk memecah 2 jam. 5k split dirinya adalah: 14:14, 14:07, 14:13, 14:15, 14:14, 14:17, 14:17, 14:27, dan 6:20 hingga finish.[67] Split waktu 5k dari 25k dan seterusnya menjadi rekor dunia: 25k in 1:11:03, 30k in 1:25:20, 35k in 1:39:37, 40k in 1:54:04.

Pada 24 September, dia memenangkan Berlin Marathon 2017 dengan catatan waktu 2:03:32.[68] Dalam kondisi hujan, dia finish 14 detik didepan Guye Adola yang melakukan lari maraton pertamanya, dan mencetak rekor debut maraton tercepat.[69] Mantan pemegang rekor dunia maraton Wilson Kipsang dan juara 2016 Kenenisa Bekele gagal mencapai finish.[70][71]

2018

Kipchoge menang London Marathon 2018 melawan peserta lain termasuk Mo Farah, Kenenisa Bekele, dan juara bertahan Daniel Wanjiru.[72][73][74][75][76]

Berlin 2018 dan rekor dunia maraton pertama

Thumb
Eliud Kipchoge (Ki) dan tiga pacernya (Ka) sekitar 30 menit pada lomba dalam perjalanan menuju rekor dunia maraton pada 2018. Disini terlihat dia beberapa detik sebelum melintasi Sungai Spree.

"2:01:39 dalam Maraton itu seperti pendaratan di Mars untuk perjalanan luar angkasa."

Neue Zürcher Zeitung[77]

"Apapun yang terjadi, ini akan menjadi kemenangan penting bagi Kipchoge, karya maratonnya. Bukan kejutan jika rekornya akan bertahan lama kecuali, tentunya, dia memiliki ide lain."

The Guardian[78]

"Dalam performa menakjubkan di BMW Berlin Marathon 2018, Kipchoge membawa maraton ke stratosfer baru dengan mencatat waktu 2:01:39 – orang pertama yang mencatatkan waktu di bawah 2:02, dan 78 detik lebih cepat dari rekor Dennis Kimetto yang berusia empat tahun. rekor dunia.

Itu adalah kinerja yang jauh lebih unggul dari apa pun yang pernah kita lihat sebelumnya sehingga membandingkannya dengan maraton lainnya terasa tidak memadai. Ini adalah permainan 100 poin Wilt Chamberlain dalam bola basket, 9,58 poin Usain Bolt dalam lari 100 meter.

Pecahan waktu Kipchoge – 1:01:06 untuk babak pertama, 1:00:33 yang konyol untuk babak kedua – terdengar dibuat-buat. Tapi itu nyata dan spektakuler."

LetsRun.com[79]

Pada 16 September, Kipchoge memenangkan Berlin Marathon 2018 dengan waktu 2:01:39, memecahkan rekor dunia seblumnya dengan 1 menit dan 18 detik (2:02:57 yang dicetak oleh sesama atlet Kenya Dennis Kimetto di 2014). Merupakan peningkatan terbaik pada rekor dunia maraton sejak 1967.[80] Dia finish 4:43 menit didepan posisi kedua sesama atlet Kenya Amos Kipruto. Pemegang rekor dunia sejak 2013, Wilson Kipsang dari Kenya, finish ketiga dengan catatan waktu 2:06:48.[81][82] Ini merupakan pencatatan rekor dunia ke-11 di Berlin Marathon.[49]

Informasi lebih lanjut Berlin 2018 Marathon split times, Distance ...

Penghargaan 2018

Menyusul performanya pada musim 2018, Kipchoge menerima banyak penghargaan. Dia dipilih sebagai IAAF World Athlete of the Year bersama dengan Caterine Ibargüen, yang menerima penghargaan World Athlete of the Year kategori Wanita.[83] Pada 11 Januari 2019, Kipchoge dipilih sebagai Sportsman of the Year 2018 pada ajang penghargaan Kenyan Sports Personality of the Year di Mombasa, Kenya.[84]

2019

Kipchoge menang di London Marathon 2019 dengan catatan waktu 2:02:37, maraton tercepat kedua pada saat itu, hanya dibelakang kemanangannya di Berlin Marathon 2018.[85] Dia menjadi manusia pertama yang menang pergelaran itu empat kali dan mencatatkan rekor waktu kejuaraan baru, mengalahkan rekornya sendiri yang dicatatkan pada London Marathon 2016 dengan lebih cepat 28 detik.[86] Pelari pemimpin melewati penanda half marathon dalam 1:01:37.[87] Mosinet Geremew dari Ethiopia finish kedua dengan 2:02:55 dan Mule Wasihun juga dari Ethiopia finish ketiga dengan 2:03:16.[5] Pelari Inggris Mo Farah, peraih medali emas Olimpiade empat kali dan favorit sebelum acara finish kelima.[88]

Ineos 1:59 Challenge

Pada Mei 2019, beberapa hari setelah kemenangannya di London Marathon, Kipchoge mengumumkan keikutsertaannya pada maraton di bawah dua jam, berjudul Ineos 1:59 Challenge. Pada 12 Oktober 2019 di Taman Prater, Wina, dia berlari sebanyak 4.4 putaran dengan waktu 1:59:40, menjadi manusia pertama yang mencetak rekor memecahkan waktu dibawah dua jam untuk lari jarak maraton.[89][90][91]

Upaya ini tidak dihitung sebegai sebuah rekor dunia baru dibawah naungan IAAF karena pengaturan acaranya. Terutama, karena ini bukan merupakan acara terbuka; Kipchoge diberi cairan oleh tim pendukungnya; ajang lari ini menampilkan mobil penglaju dan termasuk tim berputar dari pelari lain yang melajukan Kipchoge dalam sebuah formasi yang dirancang untuk mengurangi hambatan angin dan memaksimalkan efisiensi.[92][93] Pencapaian ini diakui oleh Guinness World Records dengan judul 'Jarak maraton pria tercepat' dan 'Lari jarak maraton pertama dibawah dua jam'.[94][95]

2020

Kipchoge finish kedelapan pada London Marathon 2020 di bulan Oktober dengan catatan waktu 2:06:49, finish terendah dalam karir maratonnya.[7]

2021

Untuk persiapan mengikuti Olimpiade Tokyo 2020 yang tertunda, dia memenangkan NN Mission Marathon, yang diselenggarakan di Bandara Enschede, Twente di Belanda pada 18 April 2021 dengan catatan waktu 2:04:30. Jonathan Korir finish kedua dengan catatan waktu pribadi terbaik 2:06:40.[96]

Kipchoge berhasil mempertahankan gelarnya yang diraih di Olimpiade Rio dengan kembali memenangkan medali emas pada cabang maraton pria di Olimpiade Tokyo dengan catatan waktu 2:08:38, menjadi orang ketiga yang berhasil mempertahankan emasnya di maraton pria setelah Abebe Bikila pada 1960 dan 1964, dan Waldemar Cierpinski pada 1976 dan 1980.[97] Dia merupakan favorit juara dan menyerang pada kilometer 30 km, hanya sekali melihat kebelakang setelahnya. Dia menang terpaut 80 detik, margin terbesar dalam 49 tahun.[98] Medali perak diraih Abdi Nageeye (Belanda), sementara Bashir Abdi (Belgia) finish ketiga dan meraih perunggu dengan 2:10:00. Kipchoge merupakan pemenang maraton Olimpiade tertua sejak Carlos Lopes memenangkannya pada 1984 di usia 37. Cabang maraton diadakan 500 mil diutara Tokyo di Sapporo, dengan 106 peserta.[99]

2022

Pada 20 Januari, Kipchoge mengutarakan keinginannya untuk memenangkan keenam World Marathon Majors (dia telah memenangkan tiga, London, Berlin, dan Chicago marathons pada saat itu). Kemudian diumumkan pada 18 Februari bahwa dia akan turut serta pada Tokyo Marathon 2021 (yang diadakan pada 6 Maret 2022 karena pembatasan COVID-19 di 2021) dan mayoritas latihannya saat itu didekasikan untuk memenuhi impiannya.[100] Dia memenangkan Tokyo Marathon dengan catatan waktu 2:02:40 – catatan rekor waktu kerjuaraan. Amos Kipruto dari Kenya finish kedua dengan catatan waktu pribadi terbaik 2:03:13, dan Tamirat Tola dari Ethiopia finish ketiga dengan waktu 2:04:14.[101]

Berlin 2022 dan rekor dunia maraton kedua

Thumb
Kipchoge (tengah belakang) sekitar 14,5 km (9,0 mi) dalam perlombaan, dibelakang pacemakers (kostum bergaris).
Thumb
Eliud di Berlin Marathon 2022.

Pada 25 September, Kipchoge menang Berlin Marathon 2022 secara telak dengan catatan waktu 2:01:09, lebih cepat 30 detik dari catatan rekor dunia miliknya sebelumnya, yang dia cetak di kejuaraan yang sama pada 2018. Dengan kemenangan keempatnya di Berlin, dia menyamai rekor Haile Gebrselassie. Dia finish 4:49 min didepan urutan kedua Mark Korir sementara pelari asal Ethiopia, Tadu Abate finish ketiga dengan catatan waktu 2:06:28. Kipchoge mencapai pertengahan lomba pada 59:51 yang pada saat itu, merupakan pecahan waktu tercepat dalam sejarah maraton, akan menjadi sebuah rekor dunia dalam half maraton pada 1993, dan hanya 26 detik lebih lambat dari waktu tercepatnya pada jarak tersebut. Dia melambat setengah detik pada 61:18.[102][103][104][105] Merupakan kali kedelapan berturut-turut saat rekor pria dicetak di Berlin dan rekor keduabelas keseluruhan disana.[106][49]

Informasi lebih lanjut Split times Marathon world record / Breaking2 / INEOS 1:59 Challenge, Former World Record Berlin, 25 September 2022 ...

2023–present

Pada Boston Marathon 2023, Kipchoge bertekad memenangkan maraton mayor kelima dari enam. Namun, setelah kehilangan botol airnya dan mengalami cedera pada kaki kirinya,[107][108] pelari berusia 38 tahun saat itu tidak dapat mempertahankan dirinya sebagai pemimpin kelompok pada bagian yang menanjak setelah petunjuk jarak 30 km. Dia mengalami kekalahan ketiganya dalam karir maratonnya, finish keenam dengan catatan waktu 2:09:23. Evans Chebet menjadi juara dengan catatan waktu 2:05:54, mempertahankan gelarnya.[109] Pada Berlin Marathon 2023, perlombaan pertamanya sejak kekalahan di Boston, dia menjadi juara untuk yang kelima kalinya, finis dengan waktu 2:02:42. Dia berlari sendirian dari kilometer 32 hingga finish setelah pelari asal Ethiopia Derseh Kindie tertinggal jauh, namun kurang sedikit waktu untuk memecahkan rekor dunia miliknya yang dia cetak di tahun sebelumnya. Dengan kemenangan ini, Kipchoge menjadi manusia pertama dalam sejarah yang memenangkan Berlin Marathon lima kali, setelah memenangkannya pada 2015, 2017, 2018 dan 2022.

Kipchoge gagal menyelesaikan maraton untuk pertama kalinya ketika mencoba mempertahankan medali emasanya pada Olimpiade Paris 2024, keluar dari perlombaan setelah berlari sejauh 30 km dropping out of the race after around 30km mengutip ketidaknyamanan di sekitar pinggangnya. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak akan berlomba lagi di Olimpiade berikutnya. "Kalian akan melihatku di cara yang berbeda, mungkin memberi orang-orang motivasi, namun aku tidak akan berlari," merespon pertanyaan mengenai kemungkinan berlomba di Los Angeles 2028. "Aku perlu kembali, duduk, dan mencoba merenungi 21 tahun karir berlariku di tingkat tinggi. Aku perlu berevolusi dan menampilkan hal lainnya," dia menambahkan.[110] Meski mengalami kejatuhan, Presiden Kenya William Ruto masih menganggap Kipchoge sebagai seorang legenda. "Aku tau masyarakat kecewa. Banyak orang yang kukenal berkomentar, 'Bagaimana mungkin Eliud tidak finish?' Namun Eliud kami merayakanmu. Kamu memegang bendera kita tinggi," Ruto.

Internasional

Informasi lebih lanjut Tahun, Ajang ...

Maraton

Informasi lebih lanjut Kompetisi, Peringkat ...

* Not eligible for record purposes. Kipchoge was the fastest runner out of three.
** Not eligible for record purposes.

Informasi lebih lanjut World Marathon Majors ...

(*) Officially billed as the 2021 Tokyo Marathon, the race took place on 6 March 2022 after the 2021 edition was postponed because of the COVID-19 pandemic. As a consequence of this postponement, the 2022 Tokyo Marathon was cancelled.

(x) Dibatalkan karena pandemi COVID-19.

(p) Ditunda karena pandemi COVID-19.

Juara nasional

  • Kenyan Cross Country Championships
    • Senior race: 2004, 2005
    • Junior race: 2002, 2003
  • Kenyan Junior Championships
    • 5000 m: 2002
  • Kenyan Olympic Trials
    • 5000 m: 2004

Kemenangan sirkuit

1500 m
  • FBK Games: 2004
3000 m
  • Qatar Athletic Super Grand Prix: 2004, 2005, 2007, 2009
  • Memorial Van Damme: 2004
  • British Grand Prix: 2006
  • BW-Bank-Meeting: 2006
  • Sparkassen Cup: 2006, 2010
Two miles
  • Prefontaine Classic: 2005
  • Birmingham Indoor Grand Prix: 2012
5000 m
  • Notturna di Milano: 2003, 2009
  • DN Galan: 2003
  • Golden Gala: 2004
  • Memorial Van Damme: 2005, 2008
  • Ostrava Golden Spike: 2008
  • Qatar Athletic Super Grand Prix: 2010
5K run
  • Carlsbad 5000: 2010
4 miles
  • 4 Mile of Groningen: 2005, 2006, 2007
10K run
  • San Silvestre Vallecana: 2005, 2006
  • Great Yorkshire Run: 2009
Half marathon
  • Barcelona Half Marathon: 2013, 2014
  • Kärnten Läuft: 2013
  • Delhi Half Marathon: 2016
Cross country
  • Trofeo Alasport: 2004
  • Great Edinburgh International Cross Country: 2005, 2011
  • Campaccio: 2009
Remove ads

Catatan pribadi terbaik

Ringkasan
Perspektif

Semua informasi diambil dari profil World Athletics.

Informasi lebih lanjut Jarak, Waktu ...
  1. Set on a downhill course.[113][114]
  2. Set on closed course under non-race conditions including rotating pacemakers and pace car.
Informasi lebih lanjut Jarak, Waktu (min) ...

Penghargaan

  • AIMS Best Marathon Runner Award – Men: 2015, 2016, 2017
  • 2018 United Nations Kenya Person of the Year.[115]
  • 2018, 2019 IAAF Male athlete of the year award.[116]
  • 2019 BBC World Sport Star of the Year.[117]
  • Kipchoge was cited as one of the Top 100 most influential Africans by New African magazine in 2019.[118]
  • 2021 Association of National Olympic Committees Best Male Athlete Tokyo 2020 Olympics.[119]
  • 2021 Abebe Bikila Award.[120]
  • 2023 Princess of Asturias Award.[121]
  • 2023 Gelar Doktor Kehormatan dari Jomo Kenyatta University of Agriculture and Technology[122]
Remove ads

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads