Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Grand Prix F1 Jepang 2022
Lomba ke-18 dari 22 balapan dalam Formula Satu musim 2022 Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Grand Prix Jepang 2022 (secara resmi bernama Formula 1 Honda Japanese Grand Prix 2022) adalah sebuah balapan mobil Formula Satu yang digelar pada tanggal 9 Oktober 2022 di Sirkuit Internasional Suzuka, di Suzuka, Jepang. Max Verstappen berhasil mengamankan gelar juara dunia pembalap untuk yang kedua kalinya setelah finis di posisi pertama, di depan Sergio Perez dan Charles Leclerc.
Meskipun hanya 28 dari 53 putaran yang dijadwalkan yang diselesaikan, namun poin penuh diberikan karena adanya sebuah celah di dalam peraturan mengenai bagaimana poin harus dialokasikan, dengan aturan yang menyatakan bahwa poin yang dikurangi hanya boleh diberikan di dalam sebuah balapan yang dipersingkat yang berakhir di dalam kondisi bendera merah. Karena balapan ini berakhir di dalam kondisi bendera hijau, maka sistem ini tidak diterapkan. Kata-kata di dalam peraturan olahraga bermotor tersebut kemudian diubah untuk musim 2023, sehingga semua balapan yang tidak mencapai jarak 75 persen diberikan poin balapan yang dipersingkat, terlepas dari apakah balapan tersebut berakhir di dalam kondisi bendera merah, atau hijau.
Karena pemberian poin penuh, maka Max Verstappen mampu mengamankan gelar juara dunia pembalap untuk yang kedua kalinya secara keseluruhan, dan untuk yang kedua kalinya secara berturut-turut, setelah membangun margin 113 poin yang tak tergoyahkan dari rekan setimnya, yaitu Sergio Pérez, dengan empat putaran yang masih tersisa.
Remove ads
Latar belakang sebelum lomba
Ringkasan
Perspektif
Acara balapan tersebut diadakan di sepanjang akhir pekan tanggal 7–9 Oktober. Balapan ini adalah ronde yang kedelapan belas dari Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu musim 2022, dan menandai pertama kalinya ajang tersebut diadakan sejak musim 2019, dengan balapan edisi musim 2020 dan 2021 yang dibatalkan karena pandemi COVID-19. Valtteri Bottas memasuki lomba ini sebagai seorang pemenang balapan bertahan.
Klasemen sementara Kejuaraan Dunia sebelum perlombaan
Memasuki akhir pekan balapan kali ini, Max Verstappen memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap dengan selisih 104 poin dari Charles Leclerc, yang berada di posisi kedua, dan rekan setimnya, yaitu Sergio Pérez, yang berada di posisi ketiga, dengan selisih 106. Tim Red Bull Racing memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor, dengan mengungguli tim Ferrari dengan selisih 137 poin, dan tim Mercedes dengan selisih 203 poin.[3] Untuk balapan yang kedua secara berturut-turut, Verstappen berkesempatan untuk mengamankan gelar Juara Dunia Pembalap untuk yang kedua kalinya secara berturut-turut. Dia harus mengungguli Leclerc dengan delapan poin dan Pérez dengan enam poin. Verstappen bisa saja memenangkan gelar juara dunia pembalap dengan cara sebagai berikut:[4]
Tim dan pembalap
Pembalap dan timnya sama dengan daftar tim dan pembalap untuk musim ini, tanpa adanya pembalap pengganti tambahan untuk balapan tersebut.[5]
Pemilihan ban
Pemasok ban Pirelli membawa kompon ban C1, C2, dan C3 (masing-masing diberikan label keras, sedang, dan lunak) untuk digunakan oleh para tim di dalam ajang tersebut.[6]
Hukuman
[[Williams Grand Prix Engineering|Pembalap Williams]', yaitu Nicholas Latifi, mendapatkan hukuman turun lima posisi di grid karena telah menyebabkan tabrakan dengan Zhou Guanyu di putaran sebelumnya, yaitu Grand Prix Singapura.[7]
Remove ads
Kualifikasi
Ringkasan
Perspektif
Setelah sesi kualifikasi berakhir, Max Verstappen diberi teguran oleh pengawas balapan atas insiden di sesi Q3, yang melibatkan hilangnya kendali mobil yang mengharuskan Lando Norris untuk bermanuver di sekitar Verstappen dengan kecepatan tinggi pada saat keluar dari 130R. Tidak ada penalti turun posisi di grid yang diberikan.[8]
Hasil lengkap kualifikasi
Catatan
- ^1 – Pierre Gasly lolos babak kualifikasi di urutan ke-17, tetapi dia diharuskan untuk memulai jalannya balapan ini dari dalam jalur pit karena telah melakukan modifikasi pada rakitan sayap belakang, pemberat sayap depan, dan pengaturan suspensi.[10]
- ^2 – Nicholas Latifi menerima penalti turun lima posisi di grid karena telah menyebabkan tabrakan dengan Zhou Guanyu di ronde sebelumnya.[7] Dia kemudian memperoleh kenaikan satu posisi di grid karena Gasly diharuskan untuk memulai jalannya balapan ini dari dalam jalur pit.[10]
Remove ads
Perlombaan
Ringkasan
Perspektif
Laporan jalannya perlombaan
Sebelum perlombaan ini dimulai, pengisi suara, penyanyi, dan narator Nana Mizuki menyanyikan lagu kebangsaan negara Jepang.[11] Balapan ini dimulai pada pukul 14:00 waktu setempat pada tanggal 9 Oktober 2022 di bawah hujan deras (yang menjadi alasan banyaknya insiden dalam balapan), dan diberikan bendera merah pada putaran ke-2 setelah pembalap Ferrari, yaitu Carlos Sainz Jr., kehilangan kendali atas mobilnya di tikungan tajam pada putaran pembuka, dan menabrak tembok pembatas di samping trek. Sebuah kendaraan penyelamat segera dikirim, dengan beberapa pembalap yang menyalip traktor tersebut dengan kecepatan yang tinggi di bawah bendera kuning ganda pada putaran kedua.[12] Alex Albon juga tersingkir dari balapan ini karena terlibat tabrakan dengan Kevin Magnussen, yang menyebabkan kerusakan pada radiator di mobilnya.[13]
Balapan ini kembali dilanjutkan lagi pada pukul 16:15 waktu setempat di belakang mobil keselamatan. Hanya ada dua puluh delapan putaran saja yang diselesaikan, sebelum balapan ini kemudian dihentikan, karena telah melewati batas waktu tiga jam, dengan Verstappen yang berhasil meraih kemenangannya untuk yang kedua belas kalinya di musim ini. Leclerc, yang finis di posisi kedua di lintasan, diberikan penalti waktu sebanyak lima detik karena telah memotong tikungan terakhir pada saat bertahan dari serangan Pérez yang berada di posisi ketiga, yang membuatnya turun ke posisi ketiga di belakang Pérez. Hal ini, dikombinasikan dengan kemenangan tersebut, membuat Verstappen berhasil meraih gelar juara dunia pembalap, di mana dia unggul atas Pérez dengan 113 poin dan Leclerc dengan 114 poin, dengan 112 poin yang masih tersedia.
Pasca-balapan
Kebingungan dan klarifikasi alokasi poin
Karena kurang dari 75% jarak balapan yang dijadwalkan telah diselesaikan, maka mayoritas paddock mendapat kesan bahwa Verstappen tidak akan diberikan poin penuh, di mana Verstappen malah memperoleh 19 poin dan Leclerc 12, yang berarti Verstappen hanya kurang dari satu poin untuk mengklaim gelar kejuaraan dunia pembalap. Verstappen sendiri mengungkapkan keterkejutannya di ruang pendinginan bahwa poin penuh telah diberikan, yang menjadikannya sebagai juara dunia pembalap.[14]
Kebingungan mengenai jumlah poin yang diberikan adalah akibat dari perubahan aturan yang diperkenalkan untuk musim 2022. Meskipun secara historis balapan dibatasi pada skala seperti Grand Prix ini yang akan memberikan setengah poin, namun rumusan peraturan baru hanya berlaku "Jika balapan ditangguhkan dan tidak dapat dilanjutkan"; karena balapan dilanjutkan dan diselesaikan dalam waktu singkat, maka FIA memberikan poin penuh berdasarkan pembacaan peraturan yang ketat, yang secara efektif melewati sistem poin skala bertahap yang telah diperkenalkan untuk musim 2022, menyusul ketidakpuasan dengan bagaimana poin dialokasikan di Grand Prix Belgia 2021. Kepala tim Red Bull Racing, yaitu Christian Horner, menyatakan pandangannya bahwa aturan tersebut akan direvisi untuk musim 2023 agar lebih sesuai dengan maksud tim pada saat aturan tersebut ditulis.[15] Di dalam kompetisi Kejuaraan Ketahanan Dunia FIA, misalnya, peraturan menyatakan bahwa poin penuh diberikan setelah 75% dari waktu balapan selesai, yang menurut aturan F1 pada saat itu berarti 53 putaran atau waktu balapan penuh selama tiga jam. Secara teori, balapan menyelesaikan batas waktu tiga jam penuh. Sebelum Kejuaraan Dunia musim 2023 dimulai, Komisi F1 setuju untuk mengubah kata-kata peraturan untuk memastikan semua balapan yang jarak balapannya kurang dari 75% diselesaikan sekarang menggunakan sistem skala geser untuk menentukan poin yang diberikan, terlepas dari apakah balapan tersebut finis di dalam kondisi bendera merah, atau hijau. Perubahan kata-kata ini memenuhi maksud awal sistem poin skala bertahap pada saat diperkenalkan pada tahun 2022.[16]
Kritik dan investigasi terhadap penempatan kendaraan penyelamat
Penempatan dan posisi kendaraan penyelamat di lintasan dikritik setelah pembalap AlphaTauri, yaitu Pierre Gasly, nyaris saja menabrak kendaraan tersebut karena jarak pandang yang buruk, dan dengan marah memprotes bahwa "[dia] bisa saja membunuh [dirinya sendiri]" jika dia kehilangan kendali atas mobilnya dan menabrak kendaraan tersebut, bahkan pada saat mobilnya berada di dalam kecepatan yang rendah.[17] Gasly juga mengecam pengerahan itu sebagai sesuatu yang "tidak menghormati" kenangan dan keluarga teman masa kecilnya, yaitu Jules Bianchi, yang mengalami cedera fatal di Grand Prix Jepang 2014 ketika dia menabrak kendaraan pemulihan setelah keluar dari sirkuit dengan aquaplaning. Anak baptis Bianchi, yaitu Charles Leclerc, juga mengatakan bahwa olahraga bermotor tersebut harus belajar dari kematian Bianchi, dan tidak memiliki masalah yang serupa di masa mendatang, dan ayah Bianchi menulis di Instagram bahwa petugas balapan "tidak menghormati" kehidupan pembalap atau kenangan Bianchi. FIA mengonfirmasi bahwa akan ada penyelidikan terhadap pengerahan kendaraan pemulihan.[18]
Hasil lengkap balapan
Catatan
- ^1 – Jarak balapan ini pada awalnya dijadwalkan untuk selesai selama 53 putaran, sebelum pada akhirnya dipersingkat karena bendera merah dikibarkan.[19][Verifikasi gagal]
- ^2 – Charles Leclerc finis di posisi kedua, tetapi dia kemudian menerima penalti waktu sebanyak lima detik karena telah meninggalkan lintasan dan memperoleh keuntungan.[19]
- ^3 – Pierre Gasly finis di urutan ke-17, tetapi dia kemudian menerima penalti drive-through (yang kemudian diubah menjadi penalti waktu sebanyak 20 detik pasca-balapan) karena telah ngebut pada saat bendera merah dikibarkan.[19][Verifikasi gagal]
Remove ads
Investigasi FIA
Pada tanggal 21 Oktober 2022, FIA secara resmi menerbitkan tinjauannya terhadap Grand Prix, dengan laporan FIA yang mengakui bahwa pengerahan kendaraan pemulihan dapat ditangani dengan lebih baik.
FIA akan menerapkan sistem peringatan kendaraan pemulihan di lintasan. FIA menyatakan bahwa sistem VSC akan ditingkatkan, sehingga batas kecepatan pembalap dapat bervariasi, tergantung pada lokasi mobil dalam kaitannya dengan lokasi insiden di lintasan. Selain itu, FIA mengatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan peningkatan lebih lanjut pada ban basah penuh dan kemampuan drainase sirkuit. FIA menyatakan niat untuk meninjau bagaimana poin diberikan pada pertemuan Dewan Olahraga Bermotor Dunia berikutnya.
FIA meninggalkan gagasan untuk merotasi direktur balapan, sehingga menjadikan Niels Wittich sebagai satu-satunya direktur balapan yang bertugas untuk empat putaran terakhir di Kejuaraan Dunia musim ini. Kebijakan rotasi tidak mendapatkan ulasan yang positif dari para pembalap, serta sebagai tanggapan atas kritik terhadap kinerja Eduardo Freitas sebagai seorang direktur balapan di dalam acara balapan kali ini.[21]
Remove ads
Klasemen sementara Kejuaraan Dunia setelah perlombaan
- Catatan: Hanya lima posisi teratas saja yang dimasukkan ke dalam tabel klasemen di atas ini.
- Teks tebal mengindikasikan pesaing atau kompetitor yang secara teoritis masih memiliki peluang untuk menjadi Juara Dunia.
Remove ads
Lihat pula
- Grand Prix Jepang 2014, yang menyaksikan Jules Bianchi menabrak kendaraan pemulihan secara fatal.
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads