Griseofulvin

Griseofulvin adalah obat antijamur yang digunakan untuk mengobati dermatofitosis pada bagian kulit, kulit kepala, dan kuku. Beberapa di antaranya seperti tinea barbae (kurap pada bagian wajah dan leher yang berjanggut), tinea capitis (kurap kulit kepala), tinea korporis (kurap pada bagian tubuh), tinea cruris (kurap di selangkangan; kurap pangkal paha), tinea pedis (kutu air, kurap kaki), dan tinea unguium (onikomikosis; kurap kuku) yang disebabkan oleh Trichophyton, Microsporum, atau Epidermophyton floccosum.^[1] Griseofulvin merupakan antibiotik fungistatik yang berasal dari Penicillium griseofulvum, yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit, kulit kepala, rambut, dan kuku ketika pengobatan topikal telah gagal atau tidak cocok.^[2]

Griseofulvin

Nama sistematis (IUPAC)
(2S,6'R)- 7-kloro- 2',4,6-trimetoksi- 6'-metil- 3H,4'H-spiro [1-benzofuran- 2,1'-sikloheks[2]ena]- 3,4'-diona
Data klinis
Nama dagang	Fungistop, Gricin, Grivin Forte, Gris-peg, Grifulvin V, Omefulvin, lainnya
AHFS/Drugs.com	monograph
MedlinePlus	a682295
Kat. kehamilan	B3(AU) C(US)
Status hukum	POM (UK) ℞-only (US)
Rute	Melalui mulut
Data farmakokinetik
Bioavailabilitas	Sangat bervariasi (25 hingga 70%)
Metabolisme	Hati (demetilasi dan glukuronidasi)
Waktu paruh	9–21 jam
Pengenal
Nomor CAS	126-07-8 Y
Kode ATC	D01AA08 D01BA01
PubChem	CID 441140
DrugBank	DB00400
ChemSpider	389934 Y
UNII	32HRV3E3D5 Y
KEGG	D00209 Y
ChEBI	CHEBI:27779 Y
ChEMBL	CHEMBL562 Y
Data kimia
Rumus	C17H17ClO6
Massa mol.	352.766
InChI InChI=1S/C17H17ClO6/c1-8-5-9(19)6-12(23-4)17(8)16(20)13-10(21-2)7-11(22-3)14(18)15(13)24-17/h6-8H,5H2,1-4H3/t8-,17+/m1/s1 Y Key:DDUHZTYCFQRHIY-RBHXEPJQSA-N Y

Griseofulvin pertama kali diisolasi dari Penicillium griseofulvum oleh Oxford AE, Raistrick H., dan Simonart P. pada tahun 1939.^[3] Griseofulvin termasuk dalam salah satu Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia, obat-obatan teraman dan paling efektif yang diperlukan dalam sistem kesehatan.^[4]

Penggunaan medis

Griseofulvin hanya digunakan secara ora untuk pengobatan dermatofitosis, dan tidak efektif untuk pemberian secara topikal.^[5]

Tablet Griseofulvin 250 mg yang dikonsumsi secara oral digunakan untuk mengatasi infeksi jamur di bagian kulit, rambut, dan kuku yang tidak merespons pengobatan melalui sediaan obat antijamur berbentuk krim atau salep. Untuk penyerapan terbaik, tablet obat bisa dikonsumsi bersama makanan atau setelah makan makanan yang mengandung lemak dalam jumlah sedang.^[6]