Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Halte Transjakarta Jaga Jakarta

halte bus di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Halte Transjakarta Jaga Jakartamap
Remove ads

Jaga Jakarta adalah sebuah halte Transjakarta yang terletak di Jalan Pasar Senen, Senen, Senen, Jakarta Pusat. Halte yang berada di Koridor 5 yang membentang dari utara ke selatan ini, merupakan titik transit menuju Koridor 2 melalui Halte Pasar Senen.

Fakta Singkat Letak, Kota ...
Remove ads

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Saat pertama kali beroperasi, halte ini dibangun dan diberi nama Halte Senen Sentral (Central Senen), nama sentral ini diberikan sebagai pembeda dengan Halte Senen yang lebih dahulu didirikan. Pada saat dioperasikan, halte memiliki ukuran yang sedang dengan jumlah dermaga sebanyak 3 buah sisi di tiap sisi peronnya. Tiap-tiap dermaga halte diberikan perpanjangan bangunan untuk mengakomodasi jalan dan flyover yang lebar. Kemudian dibangunkan bangunan ekstensi ke arah utara halte dengan fasad yang serupa dengan ekstensi halte-halte di Koridor 5 dan Koridor 2. Akses menuju ekstensi ini ditempuh melalui pintu di depan loket. Ekstensi ini menambah jumlah dermaga sebanyak 2 buah sisi di tiap sisi peronnya. Ekstensi ini beroperasi selama beberapa waktu hingga kemudian dinonaktifkan dan menjadi ruang kosong karena berbagai faktor seperti ruang akses yang terlalu sempit.

Pada 4 September 2022, Halte Senen Sentral ditutup sementara dalam rangka revitalisasi halte Transjakarta bersama dengan Halte SMK 57, Halte Gatot Subroto LIPI, dan Halte Kuningan Barat. Pelanggan Transjakarta di halte ini diarahkan untuk menggunakan Halte Pal Putih dan Halte Budi Utomo dengan memanfaatkan shuttle bus rute 3ST Atrium—Budi Utomo selama masa revitalisasi tersebut berlangsung.

Delapan bulan berselang, Halte Senen Sentral kembali melayani pelanggan pasca selesainya proses revitalisasi per 31 Mei 2023. Dengan beroperasinya halte ini, praktis shuttle bus rute 3ST Atrium—Budi Utomo mengakhiri pelayanannya.[1][2] Usai direvitalisasi kembali karena rusak akibat kerusuhan demonstrasi pada 30 Agustus 2025, halte ini sempat direnovasi sekitar 1 minggu dan dioperasikan kembali dengan nama Halte Jaga Jakarta.[3]

Remove ads

Bangunan dan tata letak

Halte Jaga Jakarta yang baru memiliki keunikan dimana tiap-tiap sisi peronnya memiliki jumlah pintu dermaga yang berbeda. Sisi barat halte terdapat 5 pintu, 2 di selatan khusus untuk penurunan, sedangkan pada sisi timur halte hanya terdapat 3 pintu, 1 di sisi paling selatan tidak digunakan. Perbedaan ini dikarenakan sisi timur memerlukan ruang khusus untuk mengakomodasi gerbang masuk halte dan tangga transit menuju Halte Pasar Senen.

Seperti Halte Kampung Melayu, fasad dermaga Halte Jaga Jakarta dihiasi dengan panel komposit (ACP) berbentuk persegi bulat pada tiap peronnya, sehingga memberikan kesan modern dan futuristik. Desain halte yang baru kini lebih luas karena kembali memanfaatkan dermaga sisi utara halte yang dulunya terbengkalai. Selain itu, tersedia pula fasilitas lift untuk memudahkan kaum disabilitas dalam mengakses 'JPO Piano', baik untuk menuju Pasar Senen Jaya maupun transit menuju Halte Pasar Senen.

Barat tujuan Ancol (Lapangan Banteng)
Peron pulau, pintu peron terbuka di sisi kanan arah perjalanan
Timur (Pal Putih) tujuan Kampung Melayu
Remove ads

Halte transit

Layanan bus kota non-BRT

Berikut merupakan daftar layanan bus kota Transjakarta non-BRT yang tersedia baik di dalam maupun di sekitar Halte Jaga Jakarta per 9 September 2025:

Informasi lebih lanjut Jenis, Trayek ...

Catatan:

  • Rute PRJ1 beroperasi selama Pekan Raya Jakarta (Jakarta Fair) berlangsung atau kegiatan lain di Jakarta International Expo yang didukung oleh Transjakarta.[4]
  • Rute 1P terkadang sebagian/seluruhnya menggunakan armada MetroTrans EV.
Remove ads

Tempat-tempat terdekat

Insiden

Ringkasan
Perspektif

Pada 29 Agustus 2025, terjadi kerusuhan demonstrasi di depan Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) Polda Metro Jaya di Kwitang, sekitar 350 meter dari halte. Oknum-oknum massa (diduga provokator) menebar kerusuhan hingga Simpang Lima Senen kemudian merusak fasilitas Halte Senen Sentral, memecahkan kaca-kaca halte, serta menyebabkan hampir seluruh bagian halte yang baru direvitalisasi ini, berikut JPO Piano, ludes terbakar. Perusakan pun menyisakan kerangka bangunan dan JPO halte dan membuat halte tidak dapat digunakan hingga prasarana selesai diperbaiki. Walau demikian, halte ini tidak terbakar habis seperti Halte Senen Toyota Rangga, yang tersambung dengan halte ini. Semua barang-barang yang ada di halte dibakar dan dijarah oleh para oknum tersebut, termasuk papan petunjuk arah, fasilitas prasarana, hingga barang dagangan peralatan usaha dari tenant Halte. Bersamaan pula dengan insiden ini, seluruh layanan Transjakarta juga sempat tidak beroperasi hingga situasi kembali kondusif. Usai kondusif, pembersihan puing-puing halte dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari aparat pemerintah hingga masyarakat setempat.[5][6][7]

Renovasi Halte Senen Sentral dilaksanakan secara intensif. Halte ini pun dioperasikan kembali melalui uji coba berpelanggan pada 8 September 2025. Saat uji coba dilaksanakan, fasilitas seperti JPO, lift, musala, dan toilet tidak tersedia untuk sementara waktu. Pintu peron otomatis (PSD) dan dinding kaca halte yang pecah digantikan dengan terali berwarna hitam untuk sementara waktu. Meskipun demikian, sudah terdapat beberapa tenant yang membuka gerai di dalam halte ini. Kemudian untuk mengakomodasi ketiadaan JPO, dioperasikan layanan ulang-alik (shuttle bus) bernomor rute 21ST khusus untuk menghubungkan halte ini, dua bus stop di dekat Monumen Perjuangan dan di seberang monumen tersebut, dan Halte Senen Toyota Rangga. Meskipun minim fasilitas, pengoperasian ini dilakukan untuk memenuhi target dari Gubernur DKI Jakarta untuk pemulihan layanan transportasi umum, yang dapat dijalankan berkat kolaborasi dengan banyak pihak yang mendukung pemulihan layanan Transjakarta mulai dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari berbagai dinas, komunitas, hingga relawan dan masyarakat umum di sekitar halte.[8]

Pengoperasian kembali halte ini dilaksanakan melalui peresmian oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, melalui sebuah acara untuk menetapkan pulihnya kembali layanan Transjakarta pascainsiden kerusuhan demonstrasi. Bersama dengan peresmian ini, diubahlah nama halte ini menjadi Halte Jaga Jakarta serta ditetapkan pula Monumen Jaga Jakarta di tengah-tengah halte ini, instalasi memorial berisi beberapa puing dan sisa pembakaran halte sebagai pengingat untuk mengenang insiden kerusuhan tersebut sekaligus kolaborasi seluruh pihak yang turut serta memulihkan layanan transportasi yang berarti bagi masyarakat Jakarta ini dan harapannya untuk tetap terjaga di masa depan.[3][9]

Remove ads

Galeri

Remove ads

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads