Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Hasto Wardoyo
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Hasto Wardoyo (lahir 30 Juli 1964 ) merupakan seorang dosen, dokter, pengusaha dan politikus Indonesia. Hasto merupakan Wali Kota Yogyakarta periode 2025—2030 yang dilantik bersama wakilnya, Wawan Harmawan pada 20 Februari 2025.[1][2]
Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Bupati Kulon Progo (2011—2016, 2017—2019) sebelum diangkat Presiden Joko Widodo menjadi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (1 Juli 2019—22 September 2024).[3]
Remove ads
Riwayat Hidup
Ringkasan
Perspektif
Bupati Kulon Progo
Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung tahun 2011, Ia bersama pasangannya Sutedjo yang didukung PDIP, PAN, dan PPP berhasil memenangkan pilkada Kulon Progo dengan perolehan suara sebesar 46.29 persen dari jumlah pemilih. Pasangan ini mengalahkan tiga pasangan lainnya yakni Sarwidi - Hartikah (5.83%) yang didukung PKB, Mulyono - A. Sumiyanto (29.15%) yang didukung gabungan Partai Demokrat dan PKS dan pasangan Suprapta - Soim (18.74%) yang diusung Golkar, Gerindra, PKPB, PDK dan PKNU.[4] Ia dilantik sebagai Bupati Kulonprogo pada 24 Agustus 2013.
Kebijakan
Hasto Wardoyo terkenal karena berbagai inovasinya dalam memimpin Kulonprogo. Pada tahun 2012, untuk mengangkat perekonomian Kabupaten Kulonprogo, Hasto Wardoyo meluncurkan program "Bela & Beli Kulonprogo".Gerakan dimulai dengan mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan pelajar dan PNS di sana mengenakan seragam batik gebleg renteng, batik khas Kulonprogo, pada hari tertentu. Ternyata, dengan jumlah 80.000 pelajar dan 8.000 PNS, kebijakan ini mampu mendongkrak industri batik lokal. Sentra kerajinan batik tumbuh pesat, dari cuma 2 menjadi 50-an.
Selain itu, Hasto mewajibkan setiap PNS membeli beras produksi petani Kulonprogo, 10 kilogram per bulan. Bahkan beras raskin yang dikelola Bulog setempat, kini menggunakan beras produksi petani Kulonprogo. Hasto juga membuat PDAM mengembangkan usaha, dengan memprodusi air kemasan merk AirKu (Air Kulonprogo). AirKu kini menguasai seperempat ceruk pasar air kemasan di Kulonprogo. Berbagai kebijakan lewat program Bela dan Beli, ternyata mampu menurunkan angka kemisikinan di Kulonprogo, dari 22,54 persen pada 2013 menjadi 16,74 persen pada 2014 (data Bappeda).[5]
Remove ads
Pendidikan
- SD Negeri Sermo III (1970—1976)
- SMP Negeri 1 Kokap, (1976—1980)
- SMA Negeri 1 Wates[6] (1980—1983)
- S1 Fakultas Kedokteran UGM (1983—1989)
- Spesialis I Fakultas Kedokteran UGM (2000)
- Spesialis II Fakultas Kedokteran UGM (2006)
Tanda Jasa/Penghargaan
- Dokter Teladan (1992) Presiden RI
- Satyalencana Bidang KB (2010), Presiden RI
Riwayat Pekerjaan
- Kepala Puskesmas Kahala, Kab. Kutai (1990—1991)
- Kepala Puskesmas Melak, Kab. Kutai (1991—1994)
- Kepala Puskesmas Lok Tuan, Kab. Kutai (1994—1995)
- RSUP Dr. Sardjito (Staf hingga Kepala Instansi Kesehatan Reproduksi & Bayi Tabung) (1995—2011)
- Dosen Fakultas Kedokteran UGM (2000—2011)
- Bupati Kulon Progo (2011—2019)
- Kepala BKKBN RI (2019—2024)
- Wali Kota Yogyakarta (2025—sekarang)
Riwayat Organisasi
- OSIS SMA Negeri 1 Wates (1982—1983)
- Senat Mahasiswa FK UGM (1985—1987)
- Ketua KNPI Kulonprogo (1990—1992)
- Persatuan Obstertri Genekologi Indonesia Cabang Yogyakarta (2004—2011)
- PERMI cabang Yogyakarta (2006—2011)
- HIFERIPOGI Cabang Yogyakarta (2006—2011)
- HIFERIPOGI (2007—2011)
- Tim P2KB POGI Cabang Yogyakarta (2006—2009)
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads