Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Howl no Ugoku Shiro
film animasi Jepang tahun 2004 karya Hayao Miyazaki Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Howl's Moving Castle (Jepang: ハウルの動く城) adalah sebuah film fantasi animasi Jepang tahun 2004 yang ditulis dan disutradari oleh Hayao Miyazaki. Film ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya penulis asal Inggris, Diana Wynne Jones. Film ini diproduksi oleh Toshio Suzuki, dengan animasinya oleh Studio Ghibli dan didistribusikan oleh Toho. Mamoru Hosoda, sutradara dari 1 episode dan 2 film dari serial Digimon, awalnya dipilih sebagai sutradara namun tiba-tiba menolaknya, membuat Miyazaki mengambil peran sutradara.
Remove ads
Howl's Moving Castle ditampilkan perdana di Festival Film Venesia pada 5 September 2004, dan dirilis di bioskop-bioskop Jepang pada 20 November 2004. Howl's Moving Castle menerima omzet 190 juta Dolar AS di Jepang dan 235 juta Dolar AS di seluruh dunia,[1] menjadikannya sebagai salah satu film terlaris dalam sejarah perfilman Jepang. Film ini lalu disulihsuarakan ke bahasa Inggris oleh Pete Docter dari Pixar dan didistribusi di Amerika Utara oleh Walt Disney Pictures. Howl's Moving Castle dirilis secara terbatas di Amerika Serikat dan Kanada pada 10 Juni 2005 dan dirilis di Australia pada 22 September 2005 dan di Britania Raya juga di bulan September. Howl's Moving Castle masuk ke dalam nominasi Academy Award for Best Animated Feature pada Academy Awards ke-78 tahun 2006.
Novel karya Wynne Jones yang diadaptasi memungkinkan Miyazaki untuk mengkombinasikan seorang gadis yang pemberani dan seorang sosok keibuan ke dalam satu karakter utama, Sophie. Sophie diceritakan sebagai seorang pengrajin topi berusia 18 tahun. Ia kemudian dikutuk oleh seorang penyihir yang mengubahnya menjadi nenek tua berumur 90 tahun. Sophie pada awalnya cemas akan perubahan yang dialaminya. Namun, ia mencoba untuk menerimanya sebagai pembebasan dari rasa gugup, takut, dan tidak sadar diri. Perubahan tersebut mungkin merupakan kesempatan bagi sebuah petualangan.[2]
Remove ads
Pengisi suara
Remove ads
Produksi
Ringkasan
Perspektif
Pada bulan September 2001, Studio Ghibli mengumumkan pembuatan dari 2 film, yang pertama adalah The Cat Returns dan yang kedua adalah adaptasi dari novel karya Diana Wynne Jones, Howl's Moving Castle.[3] Isu berkembang bahwa Miyazaki memiliki ide untuk menggarap Howl's Moving Castle ketika ia berkunjung ke pasar natal di Strasbourg.[3] Mamoru Hosoda dari Toei Animation pada awalnya dipilih untuk menyutradari Howl's Moving Castle, tetapi keluar setelah tidak memenuhi ketentuan yang diinginkan pimpinan Studio Ghibli.[4] Proyek Howl's Moving Castle ditunda hingga Miyazaki mengambil alih peran sutradara.[4] Penggarapan dilanjutkan dengan produksi pada Februari 2003.[3]
Miyazaki mengunjungi Colmar dan Riquewihr di Alsace, Prancis, untuk mempelajari arsitektur dan latar yang akan digunakan dalam Howl's Moving Castle.[3] Inspirasi lain datang dari konsep teknologi masa depan dalam karya Albert Robida.[3] Miyazaki, yang merupakan seorang pasifis, mengatakan bahwa produksi film ini sangat dipengaruhi oleh Perang Irak.[5][6]
Howl's Moving Castle diproduksi secara digital namun latar aslinya digambar tangan dan dilukis sebelum didigitasi. Tokoh-tokohnya juga digambar tangan sebelum dipindai untuk dimasukkan ke dalam komputer.[3] Istana berjalan yang rumit, berubah dan bergerak beberapa kali sepanjang film untuk menggambarkan keanehan Howl dan berbagai situasi.[3] Struktur dasar dari istana tersebut terdiri lebih dari 80 hal seperti penembak, lidah yang menjulur, roda bergerigi, dan kaki burung, yang dibuat digital.[3]
Remove ads
Plot
Ringkasan
Perspektif
Sophie, seorang pembuat topi muda dan anak tertua dari tiga bersaudara, bertemu dengan seorang penyihir bernama Howl saat ia hendak mengunjungi saudara perempuannya, Lettie. Sekembalinya ke rumah, dia bertemu dengan Penyihir Limbah, yang mengubahnya menjadi wanita berusia 90 tahun. Berusaha untuk mematahkan kutukan tersebut, Sophie meninggalkan rumah dan berangkat melalui pedesaan. Dia bertemu dengan orang-orangan sawah hidup, yang dia panggil "Kepala Lobak". Dia menuntunnya ke istana bergerak Howl, yang dia masuki tanpa diundang. Dia kemudian bertemu dengan murid muda Howl, Markl, dan setan api bernama Calcifer, sumber sihir dan pergerakan kastil. Calcifer membuat kesepakatan dengan Sophie, setuju untuk mematahkan kutukannya jika dia memutuskan hubungannya dengan Howl. Ketika Howl muncul, Sophie mengumumkan bahwa dia telah "mempekerjakan dirinya sendiri" sebagai pembersih.
Sementara itu, bangsa Sophie terlibat dalam perang dengan kerajaan tetangga, yang tengah mencari pangerannya yang hilang. Sang Raja memanggil Howl untuk berperang. Namun, Howl memutuskan untuk mengirim Sophie kepada sang Raja, dengan berpura-pura menjadi ibunya, untuk memberi tahu dia bahwa Howl terlalu pengecut untuk dilawan. Sebelum pergi, dia memberikan Sophie sebuah cincin ajaib yang menuntunnya ke Calcifer dan menjamin keselamatannya. Sophie bertemu Suliman, penyihir kepala raja, dan juga Penyihir dari Lembah, yang dihukum Suliman dengan menguras seluruh kekuatannya dan mengembalikannya ke usia aslinya, sehingga mereduksinya menjadi wanita yang tidak berbahaya dan sangat tua. Suliman memperingatkan Sophie bahwa Howl akan mengalami nasib yang sama jika dia tidak berjuang untuk Raja. Howl kemudian datang untuk menyelamatkan Sophie. Suliman mencoba menjebaknya dengan mengubahnya menjadi monster, tetapi dengan bantuan Sophie, dia mengingat dirinya sendiri dan nyaris terhindar dari kematian. Duo ini melarikan diri bersama Penyihir dari Waste dan anjing Suliman, Heen. Para prajurit masuk ke rumah Jenkins dan Pendragon (dua alias Howl), mendapati bahwa keduanya tidak lebih dari sekadar bangunan terbengkalai yang disamarkan; pintu ajaib kastil tersebut telah memungkinkan perjalanan melalui kedua etalase toko palsu tersebut.
Sophie mengetahui bahwa kehidupan Howl entah bagaimana terikat dengan Calcifer dan bahwa Howl telah berubah menjadi makhluk seperti burung untuk mengganggu kedua belah pihak dalam perang, tapi setiap transformasi membuatnya semakin sulit baginya untuk kembali ke bentuk manusia. Howl kemudian menghubungkan kastil itu secara ajaib ke rumah Sophie, dan memarkir kastil itu sendiri di pinggiran kota. Beberapa hari kemudian, kota itu dibom oleh pesawat musuh dan antek-antek Suliman menyerang rumah dan toko topi Sophie. Howl berangkat untuk melindungi kelompok itu. Sophie kemudian mengusir semua orang keluar rumah dan mengeluarkan Calcifer dari perapian, yang menyebabkan kastil runtuh. Sang Penyihir dari Limbah menyadari bahwa Calcifer memiliki hati Howl dan menangkap iblis api itu, membakar dirinya sendiri. Sophie panik dan menuangkan air ke sang Penyihir, yang membasahi Calcifer. Sisa kastil kemudian terbagi menjadi dua; Sophie jatuh ke jurang dan terpisah dari kelompoknya.
Mengikuti cincin ajaib itu, Sophie mengembara ke dalam sebuah adegan dari masa lalu, di mana dia melihat Howl muda menangkap bintang jatuh – Calcifer – dan memberikan hatinya. Sophie meminta mereka untuk mencarinya di masa depan saat ia diteleportasi. Ia kembali ke masa kini, menemukan Howl, dan mereka bersatu kembali dengan yang lain. Sang Penyihir mengembalikan hati Howl, dan Sophie menaruhnya kembali ke dalam tubuh Howl, menghidupkannya kembali dan membebaskan Calcifer, meskipun ia memutuskan untuk tinggal. Kutukan Sophie berhasil dipatahkan, meskipun rambutnya tetap berwarna perak. Setelah Sophie mencium pipi Turnip Head, Turnip Head kembali ke wujud manusia, dan memperlihatkan dirinya sebagai Justin, pangeran yang hilang dari kerajaan musuh. Dia mengungkapkan bahwa hanya ciuman cinta sejatinya yang dapat mematahkan kutukannya. Setelah melihat kasih sayang Sophie kepada Howl, dia segera pulang untuk menghentikan perang, tetapi berjanji akan bertemu mereka lagi. Suliman, yang melihat melalui bola kristal, juga memutuskan untuk mengakhiri perang. Beberapa waktu kemudian, pesawat pengebom terbang di bawah langit yang gelap di atas pedesaan yang telah pulih dan hijau menuju perang lain, sementara Sophie, Howl, dan yang lainnya melakukan perjalanan ke arah yang berlawanan dalam sebuah kastil terbang yang baru. Saat kastil melayang, Howl dan Sophie berciuman di balkon kastil.
Remove ads
Perbedaan antara film dan novel
Ringkasan
Perspektif
Diana Wynne Jones bertemu dengan perwakilan dari Studio Ghibli, tetapi tidak ikut serta dalam produksi filmnya. Miyazaki mengunjungi Inggris pada musim panas 2004 untuk menampilkan kepada Jones film yang sudah selesai. Jones disebut berkata:
[Film] ini luar biasa. Tidak, aku tidak ikut membuatnya — aku menulis buku, bukan film. Ya, film tersebut berbeda dari bukunya. Namun memang seharusnya sangat berbeda. Film ini tetap akan menjadi film yang luar biasa.[7]
Film hasil produksi sangat berbeda dari novel asli Jones. Alurnya mirip namun dibumbui gaya dan karakter dari Miyazaki begitu juga dengan adanya beberapa alur cerita yang hilang atau diubah. Alurnya masih berpusat pada Sophie dan petualangannya selama dikutuk menjadi nenek tua. Filmnya membawa garis cerita novelnya secara utuh tentang bagaimana Sophie perlahan mengembangkan pikirannya dari menilai dirinya sebagai gadis yang biasa dibandingkan saudaranya, Lettie, yang cantik dan populer, dapat menerima dirinya sendiri bahwa ia juga adalah perempuan yang cantik. Namun, adegan dalam film mengambil latar waktu sebuah perang, dan alurnya utamanya berisikan usaha Howl untuk menjauhi peperangan dengan alasan-alasan pasifisme. Hubungan antara Howl dan Sophie berbeda dengan apa yang ada di novel di mana di dalam novel, mereka mengembangkan hubungannya dengan banyak perdebatan dan perkelahian sementara di dalam film tidak digambarkan banyak. Dalam novel, Penyihir Terbuang (Witch of the Waste) dibunuh oleh Howl sementara dalam film ia tetap hidup dengan berusia tua. Perbadaan lainnya seperti Sophie, dalam novelnya merupakan penyihir yang tidak tahu akan kekuatannya. Ia memiliki kemampuan "menyampaikan kehidupan ke benda mati" seperti topi-topi yang ia buat dan tongkatnya. Benda-benda tersebut semakin hidup jika Sophie memberikan perhatiannya lebih.
Novelnya dalam 1 bab menceritakan Wales abad ke-20, di mana Howl bernama Howell Jenkins dan memiliki seorang saudara perempuan dan beberapa keponakan. Cuplikan singkat ke masa lalu Howl tersebut tidak ditampilkan dalam film, tetapi salah satu nama samaran Howl dalam film adalah "Penyihir Hebat Jenkins".
Perbedaan lain, di novel, Sophie memiliki 2 saudara, Lettie dan Martha, sementara di film hanya Lettie yang digambarkan. Markl bernama Michael dalam novel, dan berumur 15 tahun serta jatuh cinta kepada adik Sophie, Martha. Dalam novel, Howl juga menggoda Lettie untuk beberapa waktu. Suliman dalam novel merupakan seorang pria dari Wales bernama asli Ben Sullivan, bukan wanita sebagaimana digambarkan di dalam filmnya.[8]
Remove ads
Lagu
Ringkasan
Perspektif
CD lagu film pertama dirilis pada 19 November 2004 oleh Tokuma. Komponis Joe Hisaishi juga menyusun dan memimpin Howl's Moving Castle: Symphony Suite, sebuah album yang diluncurkan pada 21 Januari 2004 yang menyertakan 10 gubahan dari lagu dalam film.[9] Hisaishi dan Youmi Kimura juga menyusun Howl's Moving Castle CD Maxi-Single, sebuah CD single yang diluncurkan pada 27 Oktober 2004 yang menyertakan lagu tema film, dinyanyikan oleh Chieko Baisho (pengisi suara Sophie dalam versi bahasa Jepang), versi karaokenya, dan versi piano dari lagu tema utama film, "The Merry-Go-Round of Life".[10]
- Original Soundtrack
- Album Gambar
- CD Maxi-Single
Remove ads
Tanggapan
Ringkasan
Perspektif
Howl's Moving Castle umumnya menerima tanggapan positif. Hingga Agustus 2011, nilai di Rotten Tomatoes mencatat bahwa 86% dari kritikus memberi tanggapan positif berdasarkan 148 esai, mengkategorikannya sebagai "Fresh".[11] Claudia Puig dari USA Today memuji Howl's Moving Castle dalam kemampuannya untuk mencampur "rasa imajinasi masa kecil dengan emosi dan motivasi luar biasa".[12] Richard Roeper menyebutnya sebagai "karya kreatif yang menakjubkan". Kritikus lainnya menilainya sebagai "imajinasi visual", "sesuatu yang indah dan memperkokoh kehidupan", dan "tour de force dalam bentuk animasi". Tanggapan lain dari Roger Ebert dari Chicago Sun-Times memberikan nilai 2,5 dari 4 bintang dan merasa bahwa film ini merupakan salah satu film Miyazaki yang "terlemah".[13]
Daftar 10 Teratas
Howl's Moving Castle masuk dalam daftar 10 film terbaik tahun 2005 dari banyak kritikus.[14]
- Peringkat ke-2 – Ella Taylor LA Weekly (seri)
- Peringkat ke-4 – Kenneth Turan Los Angeles Times
- Peringkat ke-5 – Tasha Robinson The Onion
- Peringkat ke-6 – Lawrence Toppman, The Charlotte Observer
- Peringkat ke-6 – Jonathan Rosenbaum, The Chicago Reader (seris)
- Peringkat ke-8 – Michael Sragow, The Baltimore Sun
- Peringkat ke-8 – Michael Wilmington The Chicago Tribune
- NA – Peter Rainer The Christian Science Monitor (daftar alfabetis)
Anugerah Penghormatan
- Osella Awards for Technical Achievement; Festival Film Venesia ke-61
- Best Japanese Movie Overall; Mainichi Film Awards 2004
- Excellence Prize, Animation; Japan Media Arts Festival 2004
- Animasi Tahun Ini; Tokyo International Anime Fair 2005
- Sutradara Terbaik(Hayao Miyazaki); Tokyo Anime Awards 2005
- Pengisi Suara Terbaik (Chieko Baisho); Tokyo Anime Awards 2005
- Musik Terbaik (Joe Hisaishi); Tokyo Anime Awards 2005
- Anugerah Penonton; Festival Film Maui 2005
- Juara ke-2, Golden Space Needle Award; Festival Film Internasional Seattle 2005
- Nominasi, kategori Best Animated Feature; Academy Awards ke-78[15]
Pengaruh
Gore Verbinski menyebut film ini mempengaruhi film tahun 2011, Rango.[16]
Remove ads
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads