Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Jabir bin Abdullah

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Jabir bin Abdullah
Remove ads

Jabir bin Abdullah bin Amru bin Haram al-Anshari (bahasa Arab: جابر بن عبدالله بن عمرو بن حرام الأنصاري) adalah salah satu sahabat Nabi dan salah satu dari sahabat yang banyak meriwayatkan hadis.[2][3]

Fakta Singkat Informasi pribadi, Agama ...
Remove ads

Kehidupan

Ringkasan
Perspektif

Jabir bin Abdullah bin Amru bin Haram adalah Sahabat Nabi dari kaum Anshar dari Bani Ghanm bin Ka'ab bin Salamah bagian dari kabilah Bani Khazraj.[2][4] Ayah Jabir, Abdullah bin Amru bin Haram, juga termasuk Sahabat Nabi yang terbunuh di Pertempuran Uhud,[5] dan ibunya bernama Nusaibah binti Uqbah[2] dan pendapat lain mengatakan namanya Anisah binti Uqbah bin Adi al-Anshariyyah.[6] Kunyahnya adalah Abu Abdullah, dan dikatakan Abu Abdurrahman, dan dikatakan Abu Muhammad.[2] Jabir memeluk Islam sejak kecil ketika dia mengikuti Bai'at 'Aqabah Kedua dengan ayahnya.[4][5]

Jabir mengikuti delapan belas peperangan bersama Nabi, dan Nabi pernah menjenguknya ketika ia sakit tidak sadar, lalu Nabi berwudhu dan menyiramkan air bekas wudhunya kepada Jabi hingga ia tersadar. Ketika persiapan Khandaq, Jabir bin Abdullah melihat nabi yang benar-benar tersiksa karena lapar. Lalu Jabir menyembelih seekor hewan dan istrinya menanak satu sha' tepung gandum. Setelah masak, Jabir membisiki Nabi secara pelan-pelan agar datang ke rumahnya bersama beberapa sahabat saja. Tetapi beliau justru berdiri di hadapan semua orang yang sedang menggali parit yang jumlahnya ada seribu orang, lalu mereka melahap makanan yang tak seberapa banyak itu hingga mereka kenyang. Bahkan masih ada sisa dagingnya, begitu pula adonan tepung untuk roti.[7]

Setelah Perjanjian Hudaibiyah, Jabir bin Abdullah berkata, "Kami keluar dalam sebuah ekspedisi. Jumlah kami 300 orang, yang dikomandoi oleh Abu Ubaidah bin Jarrah. Kami kehabisan bekal yang hanya diberi nabi sekantung kurma, maka selama tiga bulan kami makan dedaunan. Lalu ada seekor binatang laut, yang disebut ikan paus, terdampar di pantai, maka Kami tinggal setengah bulan di sana dengan memakan dagingnya. Abu Ubaidah menancapkan ftulang nrsuk ikan itu, lalu seorang penunggang unta lewat di bawahnya. Bahkan, lima orang bisa duduk di lubang matanya. Kami makan ikan itu dan mengambil minyaknya hingga tubuh kami sehat dan gernuk."[8]

Hadis yang diriwayatkannya dari Nabi hampir mencapai 1.540 hadis. Di samping itu, ia juga mempunyai kelompok pengajian di masjid.[9] Ia berada di dalam pasukan Khalid pada saat mengepung Damaskus.[10]

Abu Bakar Al Madani berkata,"Jabir tidak pernah mernakai kain yang panjangnya melebihi mata kaki. Dia biasa mengenakan imamah putih, dan aku melihatnya menjulur ke belakang."[10]

Jabir juga ikut dalam Perang Shifin di barisan Ali bin Abu Thalib. Jabir bin Abdillah berkata,"Kami datang menjenguk al-Hasan di hari beliau wafat. Saat itu keributan hampir saja terjadi antara al-Husain bin Ali dan Marwan bin al-Hakam. Al-Hasan telah mewasiatkan kepada saudaranya agar dikebumikan bersama Nabi. Jika dikhawatirkan akan menimbulkan pertumpahan darah dan keributan hendaklah jenazahnya dikebumikan di Baqi' saja, maka al-Husain pun melakukannya."[11]

Remove ads

Kematian

Pada akhir usianya, ia kehilangan penglihatan. la kemudian mencukur janggut dan kumisnya serta mencelup pakaiannya dengan warna kuning. la orang yang terakhir wafat di antara orang-orang yang ikut Baiat Aqabah, pada pada 78 H di usia 94.[9][10]

Referensi

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads