Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Khazanah Nasional
perusahaan asal Malaysia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Khazanah Nasional Bhd. adalah sovereign wealth fund (SWF) dari Malaysia.[2] Sebagai salah satu SWF terbesar di dunia,[3][4] perusahaan ini didirikan untuk menginvestasikan surplus pendapatan dari Malaysia. Melalui investasi dan bisnisnya, perusahaan ini berupaya memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi Malaysia, seperti imbal balik jangka panjang, serta berinvestasi untuk mengembangkan bisnis baru yang potensial, memperkuat daya saing ekonomi dari Malaysia, dan berkontribusi terhadap misi pemerintah di bidang sosial ekonomi yang menjadi prioritas.[5]
Selain kantor pusat di Kuala Lumpur, perusahaan ini juga memiliki kantor di Amerika Serikat, Turki, Tiongkok, Britania Raya, dan India.[6] Portofolio investasi dari perusahaan ini meliputi berbagai sektor, dengan fokus pada sektor pariwisata, perbankan, pembangunan berkelanjutan, pelayanan kesehatan, dan barang konsumen. Karena tidak mendapat penambahan modal secara rutin, perusahaan ini pun bergantung pada kemampuannya dalam menghasilkan imbal balik dan memanfaatkan pasar modal untuk mendanai investasinya.[7]
Perusahaan ini adalah anggota dari International Forum of Sovereign Wealth Funds (IFSWF),[8] yang memelihara dan mempromosikan Prinsip Santiago sebagai praktek terbaik untuk mengelola SWF. Perusahaan ini juga ikut meneken Principles for Responsible Investment yang didukung oleh PBB.[9]
Hingga bulan Desember 2024, perusahaan ini mengelola aset sebanyak US$36 miliar.[10] Perusahaan ini adalah salah satu dari dua perusahaan yang mengelola kelebihan dana dari pemerintah Malaysia, selain Retirement Fund.[11]
Remove ads
Status
Ringkasan
Perspektif
Perusahaan ini didirikan di Malaysia dan beroperasi sesuai peraturan di Malaysia.[12][13] Perusahaan ini bukan merupakan sebuah lembaga pemerintah, tetapi diberi tugas untuk mengelola aset komersial milik pemerintah serta berinvestasi pada sejumlah sektor strategis dan sektor yang berteknologi tinggi.[14][15]
Tidak seperti perusahaan investasi lain, perusahaan ini tidak menjual investasi dan asetnya ke Bank Negara Malaysia, tetapi hanya mengelola aset yang dimiliki oleh pemerintah Malaysia. Dikelola seperti Temasek Holdings milik pemerintah Singapura, perusahaan ini pun memiliki dewan direksi dan tim manajemen.[16]
Perdana Menteri Malaysia, yang menjabat sebagai chairman dari perusahaan ini, memiliki hak untuk mengelola perusahaan ini, termasuk menunjuk dan dewan direksi dan tim manajemen dari perusahaan ini.[17]
Dalam sebuah forum pada tahun 2016, Azman Mokhtar, mantan direktur utama dari perusahaan ini, menyatakan bahwa perusahaan ini akan tetap fokus pada pertumbuhan dan masyarakat pada tahun 2017, dengan berbagai perusahaan di dalam portofolio dari perusahaan ini tetap menjadi penggerak pertumbuhan dari Malaysia.[18] Mantan Perdana Menteri Malaysia dan chairman dari perusahaan ini, Ismail Sabri Yaakob, pada laporan tahunan dari perusahaan ini pada tahun 2021, menyatakan bahwa perusahaan ini berada dalam posisi yang tepat untuk memulai inisiatif Advancing Malaysia, karena perusahaan ini dapat mengatasi tantangan yang menghantam sejumlah sektor dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk jangka panjang.[19]
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 3 September 1993 dan mulai beroperasi setahun kemudian untuk mengelola dan memaksimalkan imbal balik dari aset dan ekuitas milik pemerintah Malaysia,[20][21] sehingga mengambil alih peran dari Minister of Finance Incorporated yang sebelumnya mengelola aset dan ekuitas tersebut.[22]
Pada bulan Juli 2003, perusahaan ini menawarkan waran sebanyak 186 juta lembar ke investor ritel, investor institusional, dan investor tertentu.[23] Kemudian, perusahaan ini menetapkan harga indikatif dari warannya sebesar RM6,50.[24]
Pada tahun 2004, Khazanah mulai rutin menerbitkan surat utang di pasar modal global serta mendukung aspirasi Malaysia untuk menjadi pusat keuangan syariah dengan melakukan sejumlah transaksi besar, seperti menerbitkan sukuk tukar pertama di dunia dan sukuk berkelanjutan pertama di Malaysia.[25][26] Pada bulan Mei 2004, pemerintah Malaysia mengumumkan bahwa perusahaan ini akan memegang mayoritas saham dari sejumlah badan usaha milik negara Malaysia.[27][28]
Pada tahun 2005, perusahaan ini meluncurkan program transformasi dan panduan untuk badan usaha milik negara Malaysia.[12]
Pada tahun 2015, perusahaan ini berhasil mengumpulkan dana sebesar $27,1 juta dari penerbitan sukuk. Dana tersebut rencananya akan diinvestasikan pada sekolah milik pemerintah Malaysia.[29]
Pada tahun 2018, pemerintah Malaysia mengganti pimpinan dari perusahaan ini, memperbarui fungsi dan tujuan dari perusahaan ini, serta meninjau dan mengevaluasi investasi dari perusahaan ini.[30][31][32]
Pada bulan April 2020, perusahaan ini mengumumkan kontribusi senilai RM20 juta untuk mendukung upaya penanganan pandemi COVID-19.[33]
Pada bulan Februari 2023, Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengumumkan bahwa perusahaan ini akan mempelopori pembentukan National Heritage Fund guna menarik partisipasi dari pihak swasta untuk memperbaiki situs-situs warisan budaya.[34][35][36]
Pada tanggal 16 Maret 2023, perusahaan ini meluncurkan program Future Malaysia untuk mendukung ekosistem pengusaha, perusahaan rintisan, dan modal ventura di Malaysia.[37][38][39][40]
Remove ads
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads