Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Kotrimoksazol

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Kotrimoksazol
Remove ads

Trimetoprim/sulfametoksazol (TMP/SMX), atau kotrimoksazol, adalah antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri.[1] Obat ini terdiri dari satu bagian trimetoprim dan lima bagian sulfametoksazol.[2] Obat ini diindikasikan untuk pengobatan infeksi saluran kemih, infeksi kulit akibat Staphylococcus aureus yang resisten metisilin, diare pelancong, infeksi saluran pernapasan, kolera, dan lainnya.[1][2] Obat ini dapat digunakan untuk mengobati dan mencegah pneumonia pneumocystis dan toksoplasmosis pada pasien HIV/AIDS.[1] Obat ini dapat diminum atau diberikan secara intravena.[1]

Fakta Singkat Kombinasi, Trimetoprim ...

Efek samping yang umum terjadi antara lain mual, muntah, ruam, dan diare.[1] Efek samping yang lebih berat seperti reaksi alergi parah dan infeksi akibat Clostridium difficile terkadang dapat terjadi.[1] Pasien yang sedang hamil di trimester akhir tidak direkomendasikan untuk menerima obat ini.[1] Obat ini aman digunakan pada pasien yang sedang menyusui selama bayi memiliki kondisi yang sehat.[3] TMP/SMX bersifat bakterisida.[1] TMP/SMX bekerja dengan menghambat sintesis folat pada bakteri.[1]

TMP/SMX pertama kali dipasarkan pada tahun 1974.[4] Obat ini terdapat dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia.[5] Obat ini tersedia dalam bentuk generik.[2]

Remove ads

Indikasi

Ringkasan
Perspektif

Ko-trimoksazol awalnya diklaim lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan sulfametoksazol atau trimetoprim saja dalam mengobati infeksi bakteri, tetapi hal ini masih diperdebatkan.[6] Karena memiliki angka kejadian efek samping yang lebih tinggi, penggunaannya telah dibatasi hanya untuk keadaan tertentu di berbagai negara.[7] Obat ini efektif untuk infeksi saluran pernapasan atas dan bawah, infeksi ginjal dan saluran kemih, infeksi saluran pencernaan, infeksi kulit, sepsis, dan infeksi lain yang disebabkan oleh organisme sensitif. Ko-trimoksazol dapat mengurangi risiko kekambuhan retinokoroiditis.[8] Karena resistensi antibiotik yang semakin meluas membuat kotrimoksazol lebih sering digunakan saat ini.[9]

Kepekaan

Kotrimoksazol efektif untuk infeksi akibat organisme berikut:[10][11]

Beberapa organisme yang resisten terhadap kotrimoksazol adalah Pseudomonas aeruginosa, mycoplasma,[11] dan Francisella tularensis (organisme penyebab tularemia).[12][13]

Kehamilan dan menyusui

Kotrimoksazol dikontraindikasikan pada pasien hamil, walau kategori kehamilan di Australia adalah C dan di Amerika kategori adalah D.[10] Penggunaan kotrimoksazol selama trimester pertama (selama organogenesis) dan 12 minggu sebelum kehamilan dapat menyebabkan cacat pada janin.[10] Penggunaan kotrimoksazol juga meningkatkan risiko persalinan prematur (nisbah jangkaan: 1,51) dan berat bayi saat lahir yang rendah (nisbah jangkaan: 1,67).[14][15] Penelitian pada hewan juga menunjukkan hal yang serupa.[16] Kotrimoksazol juga terdapat dalam ASI dan karena hal itu tidak disarankan untuk menyusui selama pengobatan dengan kotrimoksazol.[10]

Bayi

Penggunaan kotrimoksazol pada bayi berusia kurang dari 2 bulan tidak disarankan karena adanya risiko efek samping.[17][18]

Remove ads

Reaksi merugikan obat

Kontraindikasi

Kontraindikasi kotrimoksazol antara lain:[10][19]

  • Hipersensitivitas terhadap komponen obat
  • Kehamilan
  • Kerusakan hati yang parah
  • Gangguan hematologi yang parah dan porfiria (karena adanya sulfonamida).
  • Gangguan ginjal berat (CrCl <15 ml/menit)
  • Neonatus selama 6 minggu pertama. Kecuali untuk pengobatan/profilaksis pneumositosis jiroveci (P. carinii) pada bayi berumum 4 minggu ke atas.

Efek samping

Efek samping yang terjadi antara lain:[16]

  • Mual
  • Muntah
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Depresi
  • Bingung
  • Trombositopenia
  • Uremia pada pasien dengan gangguan ginjal
  • Gangguan sumsum tulang belakang
  • Hilang nafsu makan
  • Tidak sadarkan diri
Remove ads

Referensi

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads