Kursi Santo Petrus

Kursi Santo Petrus (bahasa Latin: Cathedra Petri), yang juga dikenal sebagai Takhta Santo Petrus, adalah sebuah relik yang disimpan di Basilika Santo Petrus, Vatikan, markas besar Gereja Katolik Roma. Relik tersebut merupakan tahta kayu yang diklaim oleh tradisi Kristiani digunakan oleh Rasul Santo Petrus, pemimpin gereja perdana di Roma dan secara resmi Paus pertama.^[1] Relik tersebut yang ditutupi dengan pemasangan perunggu yang disepuh ukir tersebut dirancang oleh Gian Lorenzo Bernini dan dieksekusi antara 1647 dan 1653.^[1] Pada 2012, Paus Benediktus XVI menyebut kursi tersebut sebagai "sebuah lambang misi khusus Petrus dan penerus-penerusnya untuk menaungi pengikut Kristus, menjaga kesatuan mereka dalam iman dan kasih."^[2]

Kursi Santo Petrus
Latin: Cathedra Petri
Wikipedia | Kode sumber | Tata penggunaan Koordinat: 41°54′19″N 12°27′21″E
Seniman	Gian Lorenzo Bernini
Tahun	1647–53 (1647–53)
61
Tipe	Ukiran
Medium	Perunggu yang disepuh
Ukuran	45m cm (??)
Lokasi	Basilika Santo Petrus, Vatikan
Koordinat	41°54′8″N 12°27′12″E
Pemilik	Gereja Katolik

Kursi Paus di Basilika Santo Petrus, Roma, terakhir kali ditampilkan pada 1867. (dari Wood Carvings in English Churches, 1910)

Tahta kayu tersebut merupakan hadiah dari Kaisar Romawi Suci Karl yang Botak kepada Paus Yohanes VIII pada 875.^[1] Kursi tersebut dipelajari beberapa kali sepanjang tahun, yang berlangsung dari 1968 sampai 1974.^[3] Kajian yang dilakukan menunjukkan bahwa relik tersebut terdiri dari satu kesatuan kursi yang tunggal, dan bukan artefak ganda yang dijadikan satu, dengan penutup, dan artefak ini berasal dari abad keenam masehi.^[3] Kursi Santo Petrus merupakan altar kedua yang ada di dalam katedral, altar pertama terletak di bawah Baldachin Santo Petrus Kursi Santo Petrus diposisikan sedemikian rupa di dalam katedral untuk menggambarkan otoritas Gereja Katolik kepada para pengunjung katedral.^[4]

Pada tanggal 27 Oktober 2024, relik ini diperlihatkan kepada publik untuk pertama kalinya sejak tahun 1867 setelah melalui proses pemugaran, hal tersebut dilakukan melalui keputusan Paus Fransiskus. Setelah Misa penutup Sinode Sinodalitas, relikui tersebut dipajang di depan Kanopi Santo Petrus.^[5] Pada tanggal 28 Oktober, relikui tersebut dipindahkan ke depan pilar depan sebelah kanan kanopi, dan pada tanggal 26 November 2024 relik tersebut dikembalikan ke tempat penyimpanannya di Cathedra Petri.^[6] Kursi Santo Petrus dipamerkan ke khalayak publik hingga 8 Desember 2024.^[7]

Deskripsi

Kursi Santo Petrus digambarkan sebagai kursi kayu ek yang mengalami kerusakan akibat potongan dan ulat. Kursi ini memiliki cincin logam yang terpasang di setiap sisinya, sehingga dapat digunakan sebagai sedia gestatoria. Bagian belakang dan depan kursi dipangkas dengan ukiran gading. Deskripsi ini berasal dari tahun 1867, ketika relik tersebut difoto dan dipajang untuk dihormati.^[8]

Relikui tersebut, seperti banyak relikui lainnya dari periode abad pertengahan, dikonstruksi mengikuti bentuk artefak yang dilindunginya, yaitu bentuk kursi. Secara simbolis, bentuk relikui kursi yang dirancang oleh Bernini tidak berbentuk kursi perabotan biasa. Kursi ini seluruhnya terbuat dari bagian yang berbentuk gulungan, yang menutupi panel berlapis di mana pola bantalannya berukir relief Kristus yang memerintahkan Petrus untuk menggembalakan domba-dombanya. Figur malaikat besar mengapit panel kerawang di bawah bantalan kursi perunggu yang sangat realistis, yang terlihat kosong: relik itu terbungkus di dalamnya.

Kursi ini ditinggikan di atas palang bergulir yang melebar yang tampaknya ditopang dengan mudah oleh patung perunggu besar empat Dokter Gereja yang sangat besar: Santo Ambrosius dan Santo Agustinus dari Hippo di bagian luar, mengenakan miter, dan Santo Yohanes Krisostomus dan Santo Athanasius di bagian dalam, keduanya bertelanjang dada. Katedral ini tampak melayang di atas altar di apse basilika, diterangi oleh jendela berwarna di bagian tengah yang melaluinya cahaya mengalir, menerangi kemuliaan sinar matahari yang disepuh dan awan yang dipahat di sekeliling jendela. Seperti karya Bernini, Ecstasy of Saint Theresa, ini adalah perpaduan definitif dari seni Barok, menyatukan pahatan dan arsitektur yang kaya akan polikrom dan efek manipulasi cahaya.

Di atas, pada latar belakang emas dekorasi, terdapat epitaf dalam bahasa Latin:

O Pastor Ecclesiae, tu omnes Christi pascis agnos et oves
Wahai Gembala Gereja, engkau memberi makan semua domba dan kambing Kristus

Di sebelah kanan tulisan tersebut terdapat terjemahnya dalam bahasa Yunani,^[9]

ΣΥ ΒΟΣΚΕΙΣ ΤΑ ΑΡΝΙΑ, ΣΥ ΠΟΙΜΑΙΝΕΙΣ ΤΑ ΠΡΟΒΑΤΙΑ ΧΡΙΣΤΟΥ
Sy voskeis ta arnia, sy poimaineis ta provatia Christou

Di belakang altar ditempatkan monumen Bernini yang melingkupi kursi kayu, yang keduanya dipandang sebagai simbol otoritas Uskup Roma sebagai Vikaris Kristus dan penerus Santo Petrus.