Lu Kang

Artikel ini bukan mengenai Lu Kang (diplomat).

Lu Kang (Aksara Han tradisional: 陸抗; Aksara Han sederhana: 陆抗, 226 – Agustus atau September 274) nama kehormatan Youjie adalah seorang jenderal dan politikus dari negara Dong Wu. Ia adalah anak kedua dari Lu Xun, kanselir agung Dong Wu ketiga. Lu Kang mewarisi tugas ayahnya namun tidak terlibat banyak dalam politik karena ia aktif berdinas sebagai seorang jenderal. Ia menjadi terkenal pada masa pemerintahan kaisar Wu keempat dan terakhir, Sun Hao. Pada 272, ia berhasil menumpas pemberontakan yang dilakukan oleh Bu Chan dan menangkal invasi dari Dinasti Jin. Setelah Pertempuran Xiling, Lu Kang mencoba mendinginkan tensi dengan melakukan kebijakan détente dengan jenderal Jin Yang Hu di perbatasan Wu-Jin. Saat yang sama, ia kerap memberikan surat kepada kaisarnya Sun Hao yang tiran untuk berubah cara pemerintahanya dan memerintah dengan kebajikan, tetapi sarannya dihiraukan. Pada 280, delapan tahun setelah Lu Kang meninggal, Dinasti Jin melancarkan kampanye militer untuk menginvasi Wu dan menaklukkannya dalam waktu enam bulan.

Masa pemerintahan Sun Quan

Lu Kang merupakan anak kedua dari Lu Xun dan dari garis keturunan ibunya, merupakan cucu dari Sun Ce, kakak pendiri dan kaisar Dong Wu Sun Quan. Lu Xun meninggal akibat frustasi pada 245 ketika Lu Kang berumur 19 tahun. Ia mewarisi gelar bangsawan ayahnya sebagai Marquis Jiangling^[1] dan diangkat sebagai Komandan Peneggak Kekuatan Bela Diri (建武校尉) dan ditugaskan memimpin 5,000 tentara yang sebelumnya berada di komando ayahnya. Setelah memberi hormat kepada kuburan ayahnya di Wuchang (武昌; Ezhou, Hubei masa kini), ia kembali ke Jianye (sekarang Nanjing, Jiangsu) untuk memberi hormat kepada Sun Quan. Di Jianye, Sun Quan memperlihatkan 20 dosa yang diduga dilakukan oleh Lu Xun kepada Lu Kang dan mempertanyakan dosa-dosa tersebut kepada Lu Kang. Ia memerintah agar Lu Kang tidak boleh dikunjungi oleh siapapun dan menginterogasinya bersama sebuah dewan pejabat. Lu Kang kooperatif dan menjawab seluruh pertanyaan secara jujur. Perlahan-lahan, amarah Sun Quan kepada Lu Xun mereda.^[2]

Pada tahun 246, Lu Kang dipromosikan dari Kolonel menjadi Jenderal Rumah Tangga (中郎將) dan diperintahkan untuk bertukar jabatan dengan Zhuge Ke: ia akan meninggalkan Wuchang dan pindah ke Chaisang (柴桑; sekitar Jiujiang, Jiangxi saat ini) sementara Zhuge Ke akan melakukan sebaliknya. Sebelum Lu Kang pergi, ia memperbaiki tembok kota dan merenovasi kediamannya sambil membiarkan kebun buahnya tetap utuh. Ketika Zhuge Ke tiba di Chaisang, ia terkejut melihat bahwa Lu Kang telah meninggalkan kediaman yang terawat baik untuknya. Ia juga merasa malu karena garnisunnya di Chaisang dalam kondisi buruk ketika ia pergi.^[3]

Pada 251, Lu Kang jatuh sakit dan kembali ke Jianye untuk pengobatan. Saat kondisinya membaik dan hendak ingin pergi, Sun Quan datang untuk berpamit dengannya. Dengan air mata berlinang, Sun Quan meminta maaf kepada Lu Kang dan berkata: "Sebelumnya, saya memercayai fitnah dan gagal memahami saran bijak ayahmu. Saya telah mengecewakanmu. Saya telah membakar seluruh dokumen yang berisi tuduhan terhadap ayahmu agar tidak ada yang bisa melihatnya".^[4]

Masa pemerintahan Sun Liang dan Sun Xiu

Sun Quan meninggal pada 252 dan digantikan oleh putra bungsunya Sun Liang sebagai kaisar. Setelah penobatannya, Sun Liang mempromosikan Lu Kang ke pangkat Jenderal dengan gelar "Jenderal yang Berkekuatan Besar" (奮威將軍). Pada tahun 257, Zhuge Dan, seorang jenderal dari negara saingan Wu, Wei, memulai pemberontakan di Shouchun (壽春; sekarang Kabupaten Shou, Anhui) dan meminta bala bantuan dari Wu. Sun Liang mengangkat Lu Kang sebagai Panglima Wilayah Chaisang (柴桑; sekarang Jiujiang, Jiangxi) dan memerintahkannya untuk memimpin pasukan ke Shouchun untuk mendukung Zhuge Dan. Meskipun pemberontakan akhirnya dipadamkan oleh pasukan Wei, Lu Kang berhasil mengalahkan beberapa pasukan Wei dalam pertempuran. Sebagai pengakuan atas usahanya, pemerintah Wu mempromosikannya ke posisi Jenderal Penyerang Utara (征北將軍).^[5]

Lihat pula

• Daftar tokoh Kisah Tiga Negara