Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Myuran Sukumaran
terpidana mati kasus narkoba asal Australia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Myuran Sukumaran (bahasa Tamil: மயூரன் சுகுமாரன்; 17 April 1981 – 29 April 2015) adalah seorang warga negara Australia yang divonis bersalah di Indonesia karena perdagangan narkoba sebagai anggota Bali Nine. Pada 2005, Sukumaran ditangkap di sebuah kamar di Hotel Melasti di Kuta bersama delapan orang lainnya. Polisi menemukan 334 g (11,8 oz) heroin dalam sebuah koper di dalam ruangan. Menurut kesaksian pengadilan dari kurir narkoba yang dihukum, Sukumaran dan Andrew Chan adalah pemimpin bersama dari operasi penyelundupan heroin dari Indonesia ke Australia. Setelah menjalani sidang pidana, Sukumaran divonis pada 14 Februari 2006 oleh Pengadilan Negeri Denpasar dengan eksekusi mati oleh regu tembak.
Setelah mengajukan banding atas hukumannya, banding Sukumaran awalnya ditolak oleh Pengadilan Tinggi Bali. Peninjauan kembali oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia pada 6 Juli 2011 menguatkan hukuman mati.[1][2] Permohonan grasi Sukumaran ditolak oleh Presiden Indonesia Joko Widodo pada 30 Desember 2014.[3][4][5][6][7][8] Sukumaran dan Chan dieksekusi pada 29 April 2015.[9][10][11]
Remove ads
Kehidupan awal dan keluarga
Ringkasan
Perspektif
Myuran Sukumaran lahir pada tanggal 17 April 1981 di London.[12][13][14] Beliau merupakan putra sulung dari Sam dan Raji Sukumaran yang merupakan orang Hindu dari etnis Tamil Sri Lanka.[12][15] Sukumaran memiliki seorang saudara laki-laki (Chintu) dan seorang saudara perempuan (Brintha).[16][17][18] Keluarga tersebut pindah ke Australia pada tahun 1985 dan tinggal di Auburn, pinggiran barat Sydney.[12][15][19]
Sukumaran menempuh pendidikan di Homebush Boys High School di mana beliau dikenal sebagai "Myu."[12][20] Meskipun Andrew Chan juga bersekolah di Homebush, pasangan ini terpaut empat tahun dan berbaur dalam lingkaran yang berbeda.[19][21][22] Sukumaran mengatakan kepada seorang psikiater bahwa ia menghadapi perundungan dan rasisme di sekolah.[22] Hanya pada masa remajanya ia mulai berteman, kebanyakan dengan orang Tionghoa dan Vietnam, dan mulai merasa pasrah.[22]
Setelah keluar dari universitas pada tahun pertama kuliahnya, Sukumaran bekerja sebagai pegawai ruang surat di State Street Corporation, sebuah bank investasi asal Amerika Serikat, dan di kantor paspor di Sydney.[12][21][23] Beliau mulai menggunakan narkoba dan, tertarik dengan mobil cepat, klub malam, dan imbalan instan, terlibat dalam penjualan narkoba setelah seorang teman universitas mengenalkannya pada dunia kriminal.[12][23] Sukumaran bertemu dengan Andrew Chan di pesta seorang teman pada tahun 2002 dan terlibat dalam penyelundupan narkoba dari Indonesia ke Australia.[12][23][24]
Remove ads
Kehidupan di penjara
Ringkasan
Perspektif
Sukumaran mengajar kelas bahasa Inggris, komputer, desain grafis dan filsafat kepada para tahanan.[25] Dia berperan penting dalam membuka ruang komputer dan seni dan juga mendorong untuk mendirikan kursus akuntansi dan hukum, meskipun tidak berhasil. Pada bulan Februari 2015 Universitas Curtin menganugerahkan Sukumaran dengan gelar asosiasi dalam Seni Rupa.[26][27] Dia juga memulai bisnis yang menjual karya seni dan merek pakaian yang bernama Kingpin Clothing.[28][29][30] Sukumaran ditunjuk sebagai kepala sekelompok lebih dari 20 tahanan, termasuk mereka yang menghadapi eksekusi dan ditempatkan di sayap keamanan maksimum penjara. Perannya termasuk memberikan tugas kepada tahanan di bawahnya, berhubungan dengan para penjaga, menyelesaikan perselisihan dan mengawasi hukuman ringan bagi mereka yang melanggar dalam pekerjaan mereka membersihkan, berkebun dan membuat perbaikan-perbaikan kecil di penjara.[31]
Sukumaran melukis banyak potret dirinya saat berada di Nusakambangan.[32] Lukisan terakhirnya menggambarkan bendera Indonesia yang berdarah.[33][34]
Bersama dengan Andrew Chan, ia masuk Kristen saat dipenjara.[35] Sebelum kematiannya, ia sedang mengerjakan gelar sarjana di bidang Seni Rupa dari Universitas Curtin.[36] Seniman Australia Matthew Sleeth, yang menjalankan lokakarya seni di dalam lapas Kerobokan, menyebutnya sebagai "murid terbaik" yang pernah dilihatnya.[37]
Remove ads
Eksekusi dan pemakaman
Atas perintah pemerintah Indonesia, Sukumaran dieksekusi oleh regu penembah pada 29 April 2015 WITA bersama dengan Chan dan enam tahanan lainnya (empat warganegara Nigeria, seorang warga Brasil dan seorang warga Indonesia). Sukumaran dan tujuh lainnya menolak untuk memakai penutup mata.
Pemakaman Sukumaran dilakukan di Dayspring Church, Castle Hill pada 9 Mei 2015.[38]
Rujukan
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads