Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Nusaibah binti Ka'ab
sahabah Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Nusaibah binti Ka'ab (Arab: نسيبة بنت كعب), dikenal juga dengan sebutan Ummu Umarah, merupakan salah satu wanita yang pertama memeluk Islam dan dikenal karena jasa-jasanya dalam berbagai pertempuran dalam membela Islam. Salah satu pertempuran besar yang pernah dia ikuti adalah pertempuran Uhud,[1] di mana ia mendedikasikan dirinya untuk menjadi pelindung Rasulullah dari serangan musuh, ia mendapatkan 12 luka. Selain pertempuran Uhud, dia juga terlibat dalam beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam seperti bai'at Aqabah kedua, perjanjian Hudaibiyah, pertempuran Hunain, dan pertempuran Yamamah.[2]
Remove ads
Latar belakang
Ummu Umarah atau Nusaibah binti Ka'ab bin Amr bin 'Auf bin Mabdzul berasal dari kalangan Al-Anshariyah, Al-Kahzrajiyyah, An-Najjariyah, Al-Maziniyyah, Al-Madaniyyah.[3] Ia adalah saudara dari Abdullah bin Ka'ab yang tewas di pertempuran Badar. Nusaibah adalah istri dari Zaid bin 'Ashim Al-Mazini An-Najjari dan dikaruniai dua anak yaitu Abdullah dan Habib. Setelah Zaid bin 'Ashim meninggal, dia menikah dengan Ghaziyyah bin 'Amr Al-Mazini An-Najjari. Dalam kehidupan rumah tangganya yang kedua, dia dikaruniai putra bernama Tamim dan putri bernama Khaulah.[4][5]
Keislaman Nusaibah dimulai dari dakwah Mushab bin Umair yang ditunjuk Nabi Muhammad saw untuk mengajak penduduk Madinah beribadah hanya kepada Allah. Pada tahun berikutnya, ia pergi bersama Mushab bin Umair beserta 73 pria dan satu orang wanita untuk menghadap Nabi Muhammad saw dalam bai'at Aqabah kedua.[2][1]
Remove ads
Kontribusi
Ringkasan
Perspektif
Pertempuran Uhud
Perang Uhud merupakan perang di mana pasukan musim mengalami kekalahan atas pasukan Quraisy. Hal ini disebabkan pasukan pemanah muslim yang diperintahkan untuk tetap berada di kaki bukit Uhud di bagian barat turun untuk mengambil harta rampasan perang. Situasi ini dimanfaatkan oleh pasukan Quraisy untuk menyerang dari arah belakang dan berhasil menewaskan sebagian besar kaum muslimin. Pasukan Quraisy mulai mencari Nabi Muhammad guna membunuhnya. Melihat kejadian tersebut, beberapa pasukan muslim berkumpul untuk melindungi Nabi Muhammad, salah satu pasukan yang terdepan adalah Nusaibah binti Ka'ab beserta kedua anaknya.[6] Ibnu Qami'ah dari pasukan Quraisy Mekah menebas pundaknya, menjadi luka yang paling besar hingga ia mengobatinya selama setahun.[3]
Ummu Umarah berkata,"Aku melihat pasukan kocar-kacir dan berhamburan dari sisi Nabi sehingga tidak tersisa kecuali segelintir orang yang jumlahnya tidak sampai sepuluh orang, aku, Anakku, suamiku (berada di samping Nabi untuk melindunginya), sedangkan anggota pasukan yang lain terpukul mundur hingga lari. Ketika itu Nabi melihatku tidak membawa perisai. Ketika nabi melihat seorang pria mundur dengan membawa perisai, beliau berkata, 'Serahkanlah perisaimu kepada orang yang berperang!' Dia pun melemparkannya kemudian aku mengambilnya dan menggunakannya untuk melindungi Nabi. Sementara itu tentara berkuda berusaha menyerang kami. Seandainya mereka pasukan pejalan kaki seperti kami, tentu kami bisa mengalahkan mereka, InsyaAllah. Tiba-tiba seorang penunggang kuda datang memukulku, maka aku menyabetkan perisai kepadanya, tetapi tidak mengenainya. Aku lalu memukul kudanya dan mengenai punggungnya. Nabi kemudian berteriak (kepada Abdullah bin Zaid), 'Wahai Ibnu Umi Umarah, lihat ibumu, lihat ibumu!'Dia lantas menolongku mengalahkannya hingga aku memperoleh banyak harta rampasan."[3]
Saat Perang Yamamah melawan Musailamah, tangannya terpotong dan menderita 11 luka sementara putranya Habib bin Zaid terbunuh oleh pasukan Musailamah, sementara anaknya lain Abdullah bin Zaid berhasil membunuh Musailamah. Nusaibah datang ke Madinah dalam keadaan terluka, Abu Bakar lalu menjenguknya.[3]
Remove ads
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads