Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Plaza Indonesia
pusat perbelanjaan di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Plaza Indonesia, atau biasa disingkat PI, adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di Menteng, Jakarta. Didirikan pada tahun 1990, Plaza Indonesia mendapatkan pamor sebagai salah satu mal pertama di Indonesia yang menargetkan pasar kelas atas, dengan penyewa-penyewa mewah yang didatangkan dari luar negeri. Letak mal berada di Jalan M.H. Thamrin, di sudut barat laut Monumen Selamat Datang yang dikenal pula sebagai Bundaran Hotel Indonesia, dan berada satu kompleks dengan Grand Hyatt Jakarta. Mal ini dimiliki oleh PT Plaza Indonesia Investama (PLIN) yang dimiliki penuh oleh DIRE Simas Plaza Indonesia, bagian dari Sinarmas Asset Management.[1]
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Plaza Indonesia menempati bekas lahan dari Asoka Hotel, sebuah hotel yang didirikan pada tahun 1962. Dibuka dengan nama Wisma Warta, hotel tersebut awalnya diperuntukkan untuk menampung wartawan-wartawan yang meliput Pesta Olahraga Asia 1962. Pada tahun 1984, Asoka Hotel berikut lahannya dibeli oleh PT Bimantara Eka Santosa (sekarang Plaza Indonesia Realty atau PLIN) seharga US$1.000 per meter persegi, kemudian ditutup untuk dibongkar dan digantikan dengan kompleks Plaza Indonesia.[2][3]
Pembangunan Plaza Indonesia dimulai pada tanggal 4 Maret 1987. Cipta Mandala Sakti dan Ssangyong Engineering & Construction bertugas sebagai pemborong gedung mengikuti rancangan arsitektur yang digarap oleh Hellmuth, Obata + Kassabaum, dengan total investasi sebesar US$121 juta atau Rp200 miliar. Meski belum selesai, PI sudah memulai operasional pada bulan Maret 1990, dengan Sogo sebagai penyewa kunci pertamanya. Sogo menetap di PI hingga tanggal 28 Februari 2007, ketika mereka memutuskan untuk tutup guna menghindari kompetisi dengan merek saudara mereka, Seibu, yang hendak dibuka dalam waktu dekat di mal seberang jalan, Grand Indonesia.[4] Pusat perbelanjaan resmi dibuka pada tanggal 24 November 1990 dalam acara yang dihadiri oleh Ibu Negara Siti Hartinah, sementara keseluruhan kompleks PI, termasuk hotel Grand Hyatt Jakarta, diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 23 Juli 1991.[3]
Pada bulan September 1994, PLIN mulai merancang perluasan mal di lahan bekas Kedutaan Besar Australia di utara mal. Proyek perluasan dimulai pada tanggal 24 September 1997 dalam acara peresmian yang dihadiri oleh Gubernur Jakarta Soerjadi Soedirdja, dengan Waskita Karya dan Société Auxiliaire d'Entreprises yang berperan sebagai pemborong. Pembangunan sempat berakhir mandek akibat krisis finansial Asia 1997 dan baru dilanjutkan kembali pada tahun 2006. Menyusul peletakan batu pertama pada tanggal 11 Agustus 2006, Plaza Indonesia Extension (PI Extension) tutup atap pada tanggal 9 September 2008 dan selesai secara keseluruhan pada bulan Mei 2009.[5] Selain pusat perbelanjaan, PI Extension juga mencakup menara perkantoran The Plaza berlantai 42 dan menara Keraton berlantai 48 yang difungsikan untuk apartemen (Keraton Private Residence) dan hotel (Keraton at the Plaza).[3] Dibuka pada bulan Juni 2012, hotel tersebut awalnya dikelola oleh Marriott International di bawah bendera The Luxury Collection.[6] Keraton at the Plaza ditutup akibat pandemi Covid-19 pada tahun 2020 sebelum dibuka kembali di bawah bendera Unbound Collection by Hyatt pada bulan Desember 2024.[7][8]
Selain itu, kompleks Plaza Indonesia sempat mencakup Entertainment X'nter (EX), sebuah mal perluasan yang menempati gedung terpisah di utara PI. Berdiri di atas bekas lahan Kedutaan Besar Uni Soviet, EX dibangun pada tahun 2002 dan memulai operasional pada tanggal 14 Februari 2004. Mal bergaya dekonstruktivisme ini dikenal sebagai tuan rumah perdana dari Cinema XXI, jaringan bioskop milik Cineplex 21 Group yang saat ini memegang status sebagai jaringan bioskop terbesar se-Indonesia.[9] Pada tahun 2010, PLIN menjual lahan EX ke pihak ketiga, dan mal selanjutnya ditutup pada tanggal 30 Juni 2014.[10] Saat ini, gedung EX telah dibongkar dan hendak dibangun ulang menjadi proyek menara pencakar langit Indonesia Satu.[3]
Remove ads
Penyewa
Plaza Indonesia memiliki 9 lantai, terdiri atas 6 lantai atas tanah dan 3 lantai bawah tanah. 7 lantai disewakan untuk retail, yakni keseluruhan lantai atas tanah dan 1 lantai bawah tanah. PI dikenal karena menghadirkan berbagai macam penyewa yang menjual barang mewah, sebagian di antaranya tidak dapat ditemukan secara resmi di tempat lain di Indonesia. Lantai Basement ditempati oleh pasar raya The Foodhall Gourmet dan sejumlah restoran. Lantai 1 mal didekasikan untuk peritel barang mewah, seperti Bulgari, Celine, Ferragamo, Givenchy, dan Louis Vuitton, ditambah dengan restoran-restoran dan peritel camilan internasional seperti chocolatier Godiva dan Venchi. Lantai 2 didekasikan untuk peritel barang internasional berkelas menengah, termasuk Calvin Klein, H&M, Marks & Spencer, dan Zara, beserta sebuah balai riung serbaguna. Lantai 3 didominasi oleh peritel perhiasan dan keperluan anak. Lantai 4 ditempati oleh peritel busana asal Indonesia dan salon kecantikan. Lantai 5 ditempati oleh gerai-gerai restoran, sementara Lantai 6 ditempati oleh Cinema XXI, sebuah bioskop berkapasitas 928 kursi yang dibagi menjadi 4 teater reguler dan 1 teater naratama The Premiere.[11][3]
Remove ads
Galeri
- Plaza Indonesia tampak depan
- Grand Hyatt Jakarta di Gedung Plaza Indonesia
- Tampak dalam Plaza Indonesia
- LaModa
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads

