Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Rambe
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Rambe (Surat Batak: ᯒᯔ᯲ᯅᯩ) adalah salah satu marga Batak Toba dan marga Batak Angkola yang berasal dari Pakkat, Humbang Hasundutan. Leluhur marga Rambe ialah Tuan Sumerham yang merupakan putra bungsu dari Toga Simamora.[1]
Remove ads
Asal
Ringkasan
Perspektif
Leluhur marga Rambe adalah Tuan Sumerham, putra bungsu Toga Simamora. Keturunan lainnya berturut-turut yang merupakan kakak-kakaknya antara lain yaitu Toga Purba, Toga Manalu, dan Debataraja.
Tuan Sumerham sendiri merupakan putra dari Toga Simamora yang dilahirkan oleh istri pertamanya, yaitu Boru Pasaribu. Namun karena ia lahir paling terakhir dari saudara-saudaranya yang merupakan anak dari istri kedua Toga Simamora, yaitu Boru Lontung, Tuan Sumerham ditempatkan sebagai anak bungsu. Tuan Sumerham sendiri menurut legendanya, tidak lahir di Tipang seperti saudara-saudaranya dan hal ini melahirkan kesalahpahaman yang tetap berlangsung hingga saat ini, yang mana sebagian besar pihak keturunan Purba, Manalu, dan Debataraja menganggap putra-putra dari Toga Simamora hanyalah ketiga leluhur mereka dan mereka tidak mengakui Tuan Sumerham sebagai putra dari Toga Simamora.
Kemudian juga sebagian pihak mengklaim bahwa Tuan Sumerham merupakan keturunan dari Toga Purba, lebih tepatnya merupakan salah satu putra dari Parhodahoda, namun klaim ini ditolak oleh keturunan marga Rambe.
Tuan Sumerham sendiri bermukim di Pakkat dan kemudian memperoleh tiga putra, yang mana nama ketiga putranya tersebut terinspirasi dari nama ketiga saudaranya yang dilahirkan oleh ibu yang berbeda dengan ibunya. Hal ini dilakukan Tuan Sumerham guna selalu mengingat ketiga saudaranya tersebut. Hal inilah yang membuat keturunan Rambe tidak hanya membawa marga Rambe saja, melainkan banyak juga yang membawa marga Purba, Manalu, dan Simamora/Debataraja. Adalah suatu kebiasaan di daerah sekitar Pakkat bahwa dalam beberapa kasus, yang membawa marga Purba, Manalu, dan Simamora/Debataraja bukan hanya keturunan dari Toga Purba, Toga Manalu, dan Debataraja, melainkan dibawa oleh keturunan Tuan Sumerham juga.
Remove ads
Tarombo (Silsilah)
Ringkasan
Perspektif
Toga Simamora 1. Boru Pasaribu 2. Boru Lontung | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Toga Purba | Toga Manalu | Debataraja | Tuan Sumerham (Rambe) Boru Siregar | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Rambe Purba Boru Pardosi | Rambe Raja Nalu Boru Pardosi | Rambe Anak Raja Boru Pardosi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ompu Borotan Boru Tarihoran | Babiat Humoring Boru Sibagariang | Ompu Palti Raja | Ompu Malim Puti | Pararonggur | Raja Perak | Raja Moleole | Tumpak Martahi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tondang Raja Boru Sibagariang | Sondang Raja | Dampa Raja | Ompu Tunggal | Ompu Niugun | Ompu Urat | Ompu Sinanti | Partungkot Bosi | Tuan Habonaran | Ompu Somat | Ompu Liang Batu | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Satia Raja (Baginda Sojuangon) 1. Boru Siregar 2. Boru Pane 3. Boru Sipahutar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sijaga Dibanua | Tuan Raja Sijabat | Namora Dibatu Nabolon | Namora Digargaran | Namora Toba | Sutan Gunung Malaha | Namora Pande Bosi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tuan Sumerham yang merupakan leluhur marga Rambe merupakan putra bungsu dari Toga Simamora yang dilahirkan oleh Boru Pasaribu. Tuan Sumerham menikah dengan Tio Pipian Boru Siregar dan kemudian memperoleh tiga orang putra dan seorang putri. Seorang putri tersebut bernama Siboru Sorta yang dinikahi oleh marga Pasaribu. Adapun ketiga putra Tuan Sumerham yang kemudian mewakili ketiga kelompok marga Rambe adalah sebagai berikut:
- Rambe Purba
- Rambe Raja Nalu
- Rambe Anak Raja
Rambe Purba
Rambe Purba menikah dengan Rube Boru Pardosi dan memperoleh dua orang putra, yaitu Ompu Borotan dan Babiat Humoring. Keturunan Rambe Purba membawa marga Rambe Purba, dan sebagian lagi ada yang membawa marga Purba Sumerham.
Ompu Borotan menikahi Boru Tarihoran dan memiliki tiga putra, yaitu (1) Tondang Raja, (2) Sondang Raja yang bermukim di Baringin Godang, dan (3) Dampa Raja yang bermukim di Sosor Baringin. Adapun Tondang Raja menikahi Boru Sibagariang dan memiliki dua orang putra, yaitu Ompu Pungka Taon yang bermukim di Huta Horas dan Tuan Panogu yang bermukim di Dangka.
Babiat Humoring menikahi Boru Sibagariang dan memiliki tiga orang putra, yaitu (1) Ompu Tunggal, (2) Ompu Niugun, dan (3) Ompu Urat. Kemudian Ompu Tunggal memiliki dua orang putra, yaitu Sipangan Pahu dan Toga Hurungan.
Rambe Raja Nalu
Rambe Raja Nalu menikah dengan Kirri Boru Pardosi dan memperoleh tiga orang putra, yaitu (1) Ompu Palti Raja atau yang digelari Pangulu Toba, (2) Ompu Malim Puti atau yang digelari Pangulu Jau, dan (3) Pararonggur atau yang digelari Pangulu Dairi. Keturunan Rambe Raja Nalu membawa marga Rambe Manalu, dan sebagian lagi ada yang membawa marga Manalu Sumerham.
Ompu Malim Puti kemudian memiliki tiga orang putra, yaitu (1) Ompu Sinanti, (2) Partungkot Bosi, dan (3) Tuan Habonaran. Adapun Ompu Sinanti kemudian memiliki tiga orang putra, yaitu (1) Ompu Panauran, (2) Ompu Mangantan Doal, dan (3) Ompu Mandumpas.
Tuan Habonaran kemudian memperoleh seorang putra yang bernama Satia Raja yang kemudian juga dikenal dengan nama Baginda Sojuangon. Satia Raja awalnya bermukim di Pakkat lalu ia pergi ke Tanah Angkola, lebih tepatnya Aek Pisang, Aek Bilah dan di sana kemudian ia dikenal dengan nama Baginda Sojuangon. Dengan kata lain Baginda Sojuangon merupakan keturunan Tuan Sumerham yang menjadi leluhur orang-orang bermarga Rambe di wilayah Tanah Angkola, mulai dari Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Padang Lawas Utara. Satia Raja/Baginda Sojuangon awalnya menikahi Boru Siregar dan memperoleh seorang putra di sana, yaitu Sijaga Dibanua. Kemudian Baginda Sojuangon pergi ke Aek Pisang, Aek Bilah dan menikahi Boru Pane serta memperoleh seorang putra yang bernama Tuan Raja Sijabat. Lalu Baginda Sojuangon menikah lagi dengan Boru Sipahutar dan memperoleh kelima putra, yaitu (1) Namora Dibatu Nabolon, (2) Namora Digargaran, (3) Namora Toba, (4) Sutan Gunung Malaha, dan (5) Namora Pande Bosi. Berikut adalah urutan dari putra-putra dari Baginda Sojuangon beserta tempat di mana mereka atau masing-masing keturunannya bermukim.
- Sijaga Dibanua yang tetap bermukim di Pakkat;
- Tuan Raja Sijabat yang menetap di Sitonggak Sipiongot;
- Namora Dibatu Nabolon yang menetap di Sibiobio dan Situmbol Tano Rambe Holbung;
- Namora Digargaran yang menetap di Sialang dan Simundul;
- Namora Toba yang menetap di Somat Sipiongot;
- Sutan Gunung Malaha yang menetap di Aek Suhat dan Hutaimbaru Sipiongot;
- Namora Pande Bosi yang merantau ke Mandailing.
Rambe Anak Raja
Rambe Anak Raja menikah dengan Nanja Boru Pardosi dan memperoleh tiga orang putra, yaitu (1) Raja Perak, (2) Raja Moleole, dan (3) Tumpak Martahi. Keturunan Rambe Anak Raja membawa marga Rambe Debataraja, dan sebagian lagi ada yang membawa marga Simamora/Debataraja Sumerham.
Raja Perak kemudian memiliki dua orang putra, yaitu Tunggul Dijuji yang pergi ke Aceh dan Raja Nagurguron. Adapun Raja Moleole memperoleh dua orang putra, yaitu Ompu Somat yang bermukim di Hutajulu Sijarango dan Ompu Liang Batu yang bermukim di Huta Tolping. Kemudian Ompu Somat memiliki tiga orang putra, yaitu (1) Ompu Jolo yang bermukim di Lobu Hutaginjang Sijarango; (2) Ompu Tating yang bermukim di Lobu Hutabatu Sijarango; dan (3) Ompu Tangkang yang bermukim di Hutanusa Sijarango.
Remove ads
Tokoh
Galeri
- Tugu Tuan Sumerham di Pakkat
Referensi
Sumber
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads