Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Selebritas internet
orang yang menjadi terkenal karena internet Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Selebritas internet, selebritas blog, bintang dunia maya,[1] selebritas daring,[1] selebgram (selebritas Instagram), pemengaruh (bahasa Inggris: influencer), atau pesohor internet adalah seseorang selebritas yang menjadi terkenal melalui internet. Internet memungkinkan orang untuk menjangkau khalayak di seluruh dunia dan menjadi terkenal di dalam satu atau lebih komunitas internet.[2] Selebritas internet mampu memberikan pengaruh kepada publik mengenai tren, gaya hidup, makanan, olahraga, mode pakaian, dan lain-lain melalui konten-konten yang diunggah di internet. Selebritas internet adalah seseorang yang memiliki pengikut yang besar di media sosial dan dianggap memiliki pengaruh dalam mempromosikan produk atau layanan tertentu.[3] Banyak perusahaan dan merek merekrut selebritas internet sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka untuk mencapai pasar yang lebih luas.[4]
Remove ads
Jenis Selebritas Internet
Ringkasan
Perspektif
Dalam media sosial, selebritas internet digambarkan sebagai seseorang dengan kredibilitas kuat yang dapat memengaruhi tindakan atau trend para pengikutnya.[5]
Berdasarkan jumlah pengikutnya di media sosial, selebritas internet dibagi menjadi 4 jenis:
Nano Influencer
Selebritas internet dengan 1,000 - 10,000 pengikut.
Nano influencer memiliki jumlah pengikut yang sedikit jika dibandingkan dengan jenis selebritas internet lainnya. Namun kondisi ini membuat mereka sangat dekat dengan pengikut mereka. Koneksi yang erat antara selebritas internet dan pengikutnya ini membuat mereka dipercaya dapat menghasilkan penjualan lebih mudah pada kampanye pemasaran. Hanya sedikit nano influencer ditandai dengan "centang biru" di akun media sosial resmi mereka.
Micro Influencer
Selebritas internet dengan 10,000 - 100,000 pengikut.
Micro influencer saat ini adalah jenis yang banyak digandrungi untuk kegiatan endorsement. Mereka cukup kecil untuk mempertahankan koneksi dengan pengikutnya, tetapi cukup besar untuk meningkatkan kesadaran merek secara signifikan. Beberapa micro influencer ditandai dengan "centang biru" di akun media sosial resmi mereka.
Macro Influencer
Selebritas internet dengan 100,000 - 1,000,000 pengikut.
Macro influencer menawarkan jangkauan luas untuk kegiatan endorsement. Meskipun koneksi mereka dengan pengikut mereka tidak terlalu dekat, tetapi macro influencer efektif untuk berbagai tujuan pemasaran, seperti kesadaran merek, lalu lintas situs web, dan pertumbuhan media sosial organik. Beberapa macro influencer ditandai dengan "centang biru" di akun media sosial resmi mereka.
Mega Influencer
Selebritas internet dengan lebih dari 1,000,000 pengikut.
Kebanyakan dari mega influencer adalah aktor, atlet, dan musisi, yang memang sudah populer di dunia nyata.[6] Kebanyakan mega influencer ditandai dengan "centang biru" di akun media sosial resmi mereka.
Remove ads
Internet Addiction Disorder dan Celebrity Worship
Ringkasan
Perspektif
Di era digital saat ini, internet telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari manusia. Internet memberikan kemudahan dalam berbagai aspek, seperti belajar, bekerja, dan hiburan, sehingga meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas informasi. Namun, penggunaan internet yang berlebihan dapat memicu dampak negatif yang signifikan, baik dari segi kesehatan fisik, prestasi akademik, maupun kesejahteraan psikologis. Fenomena ini dikenal sebagai Internet Addiction Disorder, yaitu kondisi di mana seseorang tidak mampu mengontrol penggunaan internet, yang pada akhirnya mengganggu fungsi emosional dan sosial mereka.
Salah satu manifestasi dari kecanduan internet adalah obsesi terhadap idola atau celebrity worship. Fenomena ini terjadi ketika individu membentuk keterikatan emosional yang kuat dengan figur publik melalui platform digital. Celebrity worship yang intens memiliki korelasi dengan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan, serta penggunaan internet yang bermasalah. Melalui kerangka ACE (Anonymity, Convenience, Escape), internet menyediakan ruang yang memungkinkan anonimitas, kemudahan akses, dan pelarian dari realitas, yang pada akhirnya dapat memperkuat pola kecanduan dan memperburuk rasa kesepian.
Dampak Psikologis
Penggunaan internet yang berlebihan dapat menimbulkan dampak psikologis yang serius. Kecanduan internet dapat menurunkan konsentrasi dan prestasi akademik, bahkan meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Menurut Devi et al., (2022) dalam penelitiannya, pecandu internet terkena depresi ringan yang ditandai dengan emosi negatif, penurunan minat, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi, hingga tekanan emosional. Selain itu ada juga kecemasan dengan tingkat sedang yang ditandai dengan kekhawatiran yang berlebih terhadap masalah yang tiba-tiba muncul, terlebih lagi saat menghadapi perubahan situasi atau tekanan untuk beradaptasi.[7]
Dampak Sosial
Kecanduan internet juga berdampak signifikan pada kehidupan sosial. Dari hasil penelitian Morrison (2010), pecandu internet merasa ada dorongan kuat untuk terus terhubung dengan internet menyebabkan tergusurnya interaksi sosial di dunia nyata. Banyak individu lebih memilih berkomunikasi melalui media sosial daripada berinteraksi secara langsung, yang pada akhirnya dapat mengurangi makna pertemanan. Kecanduan internet sering kali dikaitkan dengan kemampuan bersosialisasi yang rendah. Dalam konteks pendidikan menemukan bahwa beberapa siswa cenderung mengabaikan pelajaran, memprioritaskan media sosial, dan menunjukkan sikap kurang peduli terhadap lingkungan sosial mereka.[8]
Dampak Fisik
Selain dampak psikologis dan sosial, dari hasil penelitian Zheng et al., (2016) kecanduan internet juga memengaruhi kesehatan fisik. Penggunaan internet yang berlebihan dapat menyebabkan keluhan seperti mata kering, penurunan penglihatan, dan nyeri serviks. Masalah kesehatan fisik lainnya meliputi sakit kepala, kekakuan otot, sakit punggung, sakit leher, dan insomnia. Selain itu,kecanduan internet dapat memengaruhi pola makan, seperti berkurangnya frekuensi makan bersama keluarga, peningkatan konsumsi makanan cepat saji, serta minuman berkarbonasi atau manis.[9]
Pengaruh Gaya Hidup Digital
Kecanduan internet juga memengaruhi gaya hidup digital, yang dipengaruhi oleh tren yang dipopulerkan di media sosial. Bentuk pengaruh ini meliputi berbagai aspek, seperti mengikuti gaya berpakaian influencer atau idola K-pop, mencoba produk kecantikan berdasarkan ulasan influencer, serta meniru bahasa atau ekspresi populer di media sosial. Selain itu, tren makanan dan tempat nongkrong yang viral sering kali menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk mengunjungi lokasi tersebut demi konten media sosial. Gaya hidup ini juga tecermin dalam cara individu mengikuti tren foto, challenge, dan teknik pengeditan yang sedang populer.
Gaya Hidup Hedonistik dan Konsumtif
Salah satu dampak negatif dari pengaruh gaya hidup digital adalah munculnya pola hidup hedonistik dan konsumtif. Banyak individu, terutama generasi muda, terdorong untuk membeli barang-barang yang tidak benar-benar dibutuhkan hanya untuk mengejar gengsi atau status sosial di media sosial. Perilaku ini diperparah oleh tekanan untuk mengikuti tren yang dipromosikan oleh influencer, seperti produk fashion, kecantikan, atau gaya hidup tertentu. Akibatnya, fenomena ini tidak hanya memengaruhi keuangan individu, tetapi juga memperkuat lingkaran kecanduan terhadap validasi sosial melalui dunia maya, yang pada akhirnya dapat merusak kesejahteraan psikologis dan sosial.
Remove ads
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads