Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Senyap

film Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Senyap
Remove ads

Senyap (bahasa Inggris: The Look of Silence) adalah film dokumenter kedua karya sutradara berkebangsaan Amerika Serikat, Joshua Oppenheimer dengan tema sentral pembantaian massal 1965 setelah film Jagal.[1] Senyap menyoroti kisah Adi, seorang penyintas dan keluarga korban yang menghadapi kenyataan ketika dirinya dan keluarganya dituduh sebagai bagian dari PKI. Walaupun tema sentralnya sama, film ini berbeda dengan film Jagal yang menyoroti sisi pelaku pembantaian.

Fakta Singkat Sutradara, Produser ...

Film Senyap pertama kali diputar di Indonesia pada 10 Desember 2014 secara serentak di berbagai kota, sebagai bagian dari peringatan Hari HAM Sedunia.[2]

Seperti film pendahulunya, Jagal, film Senyap juga masuk nominasi Oscar untuk kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik.[3] Film Senyap adalah film produksi Indonesia pertama yang masuk dalam nominasi Oscar.[4]

Remove ads

Sinopsis

Senyap memfilmkan perjalanan satu keluarga penyintas untuk mendapatkan pengetahuan mengenai bagaimana anak mereka dibunuh dan siapa yang membunuhnya. Adik bungsu korban bertekad untuk memecah belenggu kesenyapan dan ketakutan yang menyelimuti kehidupan para korban, dan kemudian mendatangi mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan kakaknya—sesuatu yang tak terbayangkan ketika para pembunuh masih berkuasa.

Remove ads

Produksi

Pengambilan gambar dilakukan di Sumatera Utara bersamaan dengan pembuatan Jagal. Sebagian besar gambar diambil antara 2010 sampai 2012.

Pemutaran perdana internasional diselenggarakan di Venice International Film Festival pada bulan Agustus 2014, sekaligus berkompetisi memperebutkan Golden Lion.

Pemutaran perdana dan peluncuran film Senyap di Indonesia diselenggarakan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan Dewan Kesenian Jakarta pada 10 November 2014 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Penonton pemutaran perdana yang datang jauh melebihi kapasitas gedung sehingga panitia terpaksa memutar filmnya dua kali di luar rencana awalnya yang hanya sekali saja. Diperkirakan 2.000 orang hadir dalam pemutaran perdana tersebut.[5]

Mulai 10 Desember 2014 film Senyap diputar serentak di berbagai kota di Indonesia dalam rangka memperingati hari HAM sedunia. Terselenggara 480 pemutaran dan diksusi film berbasis inisiatif komunitas di seluruh Indonesia serentak pada hari itu.[2]

Remove ads

Tanggapan

Pada 29 Desember 2014 Lembaga Sensor Film (LSF) mengeluarkan surat yang menolak film Senyap seutuhnya, melarang pemutaran film Senyap untuk umum dan di bioskop. Walaupun demikian, LSF menyatakan bahwa film Senyap dapat ditonton untuk kalangan terbatas.[6]

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menilai film Senyap dan Jagal merupakan pencarian kebenaran yang dibutuhkan untuk mencapai rekonsiliasi atas berbagai pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu. Oleh karena itu AJI memberikan Suardi Tasrif Award 2015 kepada Joshua Oppenheimer dan ko-sutradara Anonim.[7]

Senyap mendapatkan ulasan yang positif. Laman situs review aggregator Rotten Tomatoes memberikan rating 96% dengan skor rata-rata 8.8/10, berdasarkan 104 ulasan, konsensus krtikus film pada laman tersebut menyebutkan bahwa, "Senyap menyampaikan lebih sedikit guncangan--tetapi sama sangat menariknya--sebagai pelengkap film Jagal karya Joshua Oppenheimer sebelumnya."[8] Pada laman situs Metacritic, film ini mendapat rating 92 dari 100 berdasarkan 29 ulasan, yang berarti mendapatkan "pujian universal."[9]

Penghargaan dan Nominasi

Informasi lebih lanjut Penghargaan, Tanggal Penyerahan ...
Remove ads

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads