Serangan Kursk 2024

Dalam periode invasi Rusia ke Ukraina, pada tanggal 6 Agustus 2024, Angkatan Bersenjata Ukraina melakukan inkursi terhadap Oblast Kursk di Rusia serta terlibat kontak senjata dengan Angkatan Bersenjata Rusia dan pasukan penjaga perbatasan Rusia.^[38][39] Menurut sumber Rusia, sedikitnya 1.000 tentara melintasi perbatasan pada hari pertama yang didukung oleh persenjataan berupa sejumlah tank dan kendaraan lapis baja lainnya.^[40] Akibatnya, keadaan darurat ditetapkan di wilayah tersebut dan pasukan cadangan Rusia dikerahkan untuk menangani inkursi tersebut.^[40][41] Pada tanggal 10 Agustus 2024, Pemerintah Rusia menerapkan "operasi kontrateroris" di Oblast Kursk serta dua oblast lainnya yang bertetangga, yaitu Belgorod dan Bryansk.^[42][43]

Serangan Kursk 2024
Bagian dari Serangan di Rusia selama invasi Rusia ke Ukraina
Batas klaim pergerakan pasukan Ukraina di Rusia Lokasi di Rusia bagian barat Serangan Kursk per 28 November 2024
Tanggal 6 Agustus 2024 – saat ini (1 tahun, 2 minggu dan 1 hari) Lokasi Oblast Kursk,[a] Rusia Hasil Kemenangan Rusia Perubahan wilayah Ditariknya sebagian besar pasukan Ukraina di Kursk pada 11 Maret 2025
Pihak terlibat
Ukraina	Rusia Didukung oleh:  Korea Utara[1]
Tokoh dan pemimpin
Oleksandr Syrskyi[2] Dmytro Kholod[3] Eduard Moskaliov[2] Stanislav Krasnov[4]	Andrei Belousov[5] Yunus-bek Yevkurov[5] Alexei Smirnov Aleksey Dyumin Alexander Bortnikov[6] Apti Alaudinov[7]
Kekuatan
Klaim Rusia: 300 tentara 11 tank >20 kendaraan tempur lapis baja (6 Agustus 2024)[8] 1,000 soldiers[9][10] (7 Agustus 2024) Perkiraan Barat: 10.000 hingga 15,000 tentara dan 600 kendaraan lapis baja[11][12] (14 Agustus 2024) 15.000–30.000 tentara[13] (20 Agustus 2024)	Dari Ukraina: 50.000 tentara (5 November 2024)[14] Perkiraan Barat: 40.000 tentara (12 Oktober 2024)[15]
Korban
>83 alat persenjataan, termasuk 15 tank[16] 1 tank Challenger 2[17] sejumlah kendaraan tempur lapis baja Stryker [17] 1 sistem rudal udara Buk-M1[18][19] 1 sistem misil udara S-125[20] 1 M142 HIMARS[21] Dari Rusia: >42.000 korban jiwa[22][b] 100 ditangkap[3] 2.915 alat persenjataan[24] 26 pesawat nirawak[25]	>123 alat persenjataan, termasuk 11 tank[16] 2 tank T-62M[19] 2 helikopter Ka-52[19][26][27] 115–247 ditangkap[28][29] Dari Ukraina:[14] 7.905 tewas 12.220 terluka 717 ditawan 54 tank, 276 kendaraan tempur lapis baja, 107 senapan dan mortir, 5 MLR dan 659 kendaraan hancur 1 helikopter Mi-28[30] 1 pesawat Su-34[31] 1 tank T-90M disita[32] 4 tank T-80 BVM disita 2 tank T-72 disita[33] Dari Ukraina:  Korea Utara 3.000 tewas dan terluka[34]
56 warga sipil tewas[35] 266 warga sipil terluka[35] >144.000 warga sipil dievakuasi[36] (>133.000 dievakuasi di Oblast Kursk dan >11,000 dievakuasi di Oblast Belgorod)[36][37]

Dalam pekan pertama inkursi, militer Ukraina menyebut bahwa mereka telah menguasai wilayah Rusia seluas 1.000 km², sedangkan otoritas Rusia mengakui bahwa sudah ada 28 permukiman yang dikuasai Ukraina.^[44] Ukraina kemudian mendirikan pemerintahan militer untuk wilayah Oblast Kursk yang berada di bawah kontrol mereka pada 15 Agustus 2024.^[45] Pada awal Oktober 2024, tidak ada kemajuan berarti dari pergerakan pasukan Ukraina.^[46] Hingga awal November, pasukan Rusia mengambil alih sekitar setengah wilayah maksimum yang diduduki Ukraina dalam serangan ini.^[47]

Serangan Kursk menimbulkan kejutan bagi Rusia dan negara-negara sekutu Ukraina karena merupakan serangan lintas batas terbesar, terlebih yang dilakukan oleh pasukan Ukraina, sejak awal invasi pada tahun 2022.^[41][48] Sebelumnya, sejumlah inkursi skala kecil terhadap Rusia telah dilakukan oleh pasukan pro-Ukraina dengan dukungan Ukraina, meskipun pihak Ukraina sendiri membantah keterlibatan mereka.^[49]