Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Shenyang J-15
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Shenyang J-15 (Hanzi: 歼-15), juga dikenal sebagai Flying Shark (Hanzi: 飞鲨; Pinyin: Fēishā;kode NATO: Flanker-D, -X2) merupakan pesawat tempur multiperan segala cuaca berbasis kapal induk generasi ke-4 Tiongkok[1] yang dikembangkan oleh Shenyang Aircraft Corporation (SAC) dan Shenyang Aircraft Design Institute, diperuntukkan kepada Dinas Penerbangan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLANAF) yang ditempatkan di kapal induk milik Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat.
Purwarupa rumpang pesawat Su-33, T-10K-3,[2] dibeli oleh SAC dari Ukraina pada tahun 2001 dan dikabarkan telah dipelajari secara mendalam serta direkayasa balik, memacu proses pengembangan J-15.[2][3][4][5] Meskipun J-15 secara struktural nampak berasal dari purwarupa Su-33, pesawat dilengkapi dengan teknologi asli Tiongkok beserta instrumen avionik dari program Shenyang J-11B.[6] Pada bulan Februari 2018, diskusi mengenai menggantikan pesawat ini muncul di beberapa media outlet Tiongkok termasuk Xinhua dan surat kabar berita utama militer Tiongkok, mengungkapkan bahwa pesawat ini masuk dalam kategori pesawat tempur generasi ke-4 maupun generasi ke-4,5. Selain itu, J-15 dipandang sebagai pesawat tempur berbasis kapal induk sementara sambil menunggu penerusnya yakni pesawat generasi ke-5 untuk masuk bertugas, yang kemungkinan besar serupa dengan Chengdu J-20 atau Shenyang FC-31.
Remove ads
Kecelakaan dan insiden tercatat
- Pada bulan April 2016, sebuah pesawat J-15 jatuh ke laut setelah mengalami kegagalan sistem kendali penerbangan. Sang pilot, Cao Xianjian, melontarkan diri sesaat sebelum menabrak, di bawah minimum ketinggian yang diperlukan untuk parasut bekerja; sehingga dia mengalami luka-luka ketika mendarat.[7]
- Pada tanggal 27 April 2016, sebuah pesawat J-15 jatuh di tengah simulasi pendaratan ketika kegagalan sistem kendali penerbangan mengakibatkan hidung pesawat naik hingga 80 derajat. Sang pilot, Zhang Chao, melontarkan diri di bawah minimum ketinggian yang diperlukan untuk parasut bekerja; dia meninggal akibat luka yang dialami ketika mendarat.[8]
- Pada bulan Juli 2017,[9] sebuah pesawat J-15 mengalami kebakaran di mesin kiri seusai menabrak burung sesaat setelah lepas landas. Sang pilot, Yuan Wei, dengan bantuan instruksi dari pemandu lalu lintas udara (ATC), melakukan pendaratan darurat dan petugas di darat segera memadamkan api.[10]
Remove ads
Varian
- J-15 (kode NATO: Flanker-D): varian kursi tunggal.[11][12][13]
- J-15S (Flanker-D): varian dua kursi, terbang perdana pada tahun 2012.[11][12][13]
- J-15D (Flanker-X2): varian dua kursi penangkal elektronik dilengkapi dengan pod (EW) peperangan elektronik dan instrumen lainnya terpasang, tetapi sensor pencarian dan pelacakan inframerah (IRST) dihilangkan.[11] Mulai uji coba operasional pada bulan Desember 2018.[14]
- J-15T (Flanker-X2): varian CATOBAR.[15][16]
Remove ads
Pengguna
Spesifikasi (Estimasi)
Data dari Military Factory: Shenyang J-15 (Flying Shark)[19][20][21]
Ciri-ciri umum
- Kru: 1 atau 2
- Panjang: 22,28 m
- Rentang sayap: 15.0 m
- Tinggi: 5,92 m
- Luas sayap: 67,84 m2
- Berat kosong: 17,500 kg
- Berat isi: 27,000 kg
- Berat maksimum saat lepas landas: 32,500 kg
- Mesin: 2 × Saturn AL-31 mesin turbofan pembakar lanjut, 122.6 kN masing-masing
Kinerja
- Laju maksimum: Mach 2.4
- Jangkauan feri: 3,500 km ()
- Langit-langit batas: 20,000 m
- Dorongan/berat: 0.93
Persenjataan
- Senjata api: * Kanon 1 × 30 mm GSh-30-1 berisi 150 butir
- Titik keras: 12 eksternal
- Rudal: **Rudal udara ke udara:
Avionik
- Radar Type 1493
- J-15D dan J-15B diklaim memiliki radar AESA
- MIL-STD-1553B bi-directional data bus
- Kokpit kaca
- Layar LCD
- 4-redundant 3-axis fly by wire
Remove ads
Lihat pula
- Pengembangan yang berhubungan
- Pesawat sebanding dalam peran, konfigurasi, dan era
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads