Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Stasiun Cakung
stasiun kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Stasiun Cakung (CUK) adalah sebuah stasiun kereta api kelas I di antara perbatasan Kelurahan Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur dan Bintara, Bekasi Barat, Bekasi, Jawa Barat. Stasiun yang terletak pada ketinggian +18 m ini hanya melayani rute KRL Commuter Line dengan jarak 20,9 km arah timur dari Jakarta Kota.

Stasiun Cakung merupakan stasiun kereta api yang letaknya paling timur di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, bahkan sisi selatan dan timurnya setelah diperpanjang sudah termasuk wilayah Bintara, Bekasi Barat, Bekasi, Jawa Barat. Stasiun ini juga merupakan stasiun sibuk dengan jumlah penumpang yang sangat banyak di pagi dan sore hari saat jam pergi dan pulang kerja.
Ke arah timur stasiun ini, sebelum Stasiun Kranji terdapat bekas Stasiun Rawabebek yang sudah tidak aktif karena okupansi yang minim.
Remove ads
Bangunan dan tata letak
Ringkasan
Perspektif

Pada awalnya stasiun ini memiliki 3 jalur kereta api dengan diantaranya jalur 2 dan 3 merupakan sepur lurus, sedangkan jalur 1 merupakan sepur simpan. Karena Stasiun Ini letaknya yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat, hingga awal 1990-an terdapat papan besar yang bertuliskan "SELAMAT DATANG DI IBUKOTA" tepat di belakang peron stasiun ini. Pada Sekitar tahun 1992-1993 Stasiun Ini yang Semula 3 jalur menjadi 4 jalur bersamaan dengan proyek Elektrifikasi Listrik Aliran Atas. Setelah jalur dwiganda ruas Jatinegara–Cakung resmi dioperasikan pada tahun 2019, jumlah jalur bertambah menjadi enam dengan jalur 5 dan 6 merupakan sepur lurus baru yang dikhususkan untuk kereta api non KRL. Jalur 5 dan 6 ini dilengkapi wesel ujung jalur dwiganda di sisi timur emplasemen stasiun. Kemudian, setelah jalur dwiganda ruas Cakung–Bekasi resmi dioperasikan pada pertengahan Desember 2022, wesel tersebut dibongkar total sehingga kini kedua jalur tersebut menjadi sepur lurus tanpa terhubung dengan wesel sama sekali.
Sejak 9 Oktober 2018, stasiun ini sudah menggunakan bangunan baru dengan arsitektur modern minimalis futuristik yang terletak agak sedikit ke timur dari bangunan lama. Pemindahan sama sekali tidak mengubah tata letak jalur kereta apinya. Uji coba dilakukan seiring dengan pembangunan jalur dwiganda (DDT) Manggarai–Cikarang.[5][6]
Tepat di sebelah barat stasiun ini terdapat jalan layang yang dibangun untuk menggantikan perlintasan sebidang yang sudah dinonaktifkan.
1 | Bangunan utama stasiun | |
G | Pintu keberangkatan sisi utara | |
UG Penyeberangan |
Jalur 6 | Sepur lurus kereta api jarak jauh arah Jatinegara |
Jalur 5 | Sepur lurus kereta api jarak jauh arah Cikarang | |
Jalur 4 | ← (Klender Baru) Commuter Line Cikarang menuju Jatinegara/Angke/Kampung Bandan | |
Peron pulau | ||
Jalur 3 | ← (Klender Baru) Commuter Line Cikarang menuju Jatinegara/Angke/Kampung Bandan | |
Jalur 2 | Commuter Line Cikarang menuju Cikarang (Kranji) → | |
Peron pulau | ||
Jalur 1 | (Klender Baru) Commuter Line Cikarang menuju Cikarang (Kranji) → | ←|
G | Pintu keberangkatan sisi selatan |
Remove ads
Layanan kereta api
Remove ads
Antarmoda pendukung
Galeri
- Stasiun Cakung pada 2016
- Stasiun Cakung pada 2019
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads