Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Stasiun Jambu Baru

stasiun kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Stasiun Jambu Barumap
Remove ads

Stasiun Jambu Baru (JBU) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Bojong Pandan, Tunjung Teja, Serang. Stasiun yang terletak pada ketinggian +18 m ini termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta dan merupakan stasiun kereta api yang letaknya paling selatan di Kabupaten Serang dengan jarak 87,8 km arah timur laut dari Kampung Bandan. Hanya ada satu kereta api yang melayani angkutan penumpang di stasiun ini, yaitu KA Commuter Line Merak.

Fakta Singkat LM02, Lokasi ...
Remove ads

Sejarah

Stopplaats Djamboe (Jambu), terletak di km 87+648 dibuka pada 1 Juli 1900 sebagai bagian proyek jalur kereta api Rangkasbitung–Serang.[4][5] Stopplaats Jambu hanya memiliki 1 jalur saja dan berstatus sebagai perhentian yang dilayani. Kini, bangunannya masih bisa dijumpai karena masih terdapat sedikit sisa.

Ketika terjadi penataan stasiun-stasiun di lintas barat Jawa, lokasi stasiun baru dipindah 1,3 km di selatan Halte Djamboe (Jambu), tepatnya di km 86+354. Diperkirakan, Halte Jambu lama dinonaktifkan karena jaraknya yang terlalu dekat dengan Stasiun Tjatang (Catang), lalu dipindahkan ke lokasi baru dan statusnya yang berubah menjadi stasiun dengan 2 jalur.

Remove ads

Bangunan dan tata letak

Ringkasan
Perspektif

Stasiun Jambu Baru hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus, serta memiliki sepur badug yang terletak di ujung emplasemen stasiun yang mengarah ke Rangkasbitung. Stasiun ini terletak di daerah yang cukup terpencil, dan jaraknya cukup jauh dari jalan raya yang menghubungkan Serang dengan Rangkasbitung, dengan jarak sekitar 8 km.[6] Stasiun ini hanya dilengkapi dengan 1 peron penumpang saja yang berukuran rendah.

Thumb

LM02

G Bangunan utama stasiun
P

Lantai peron

Peron sisi
Jalur 1 Sepur belok untuk persilangan dan penyusulan kereta api
Peron pulau
Jalur 2 (Catang)      Commuter Line Merak, tujuan Merak dan tujuan Rangkasbitung (Rangkasbitung)

Pada tahun 2020, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub) berencana akan mengelektrifikasi jalur KA pada petak Rangkasbitung-Serang agar dapat menambah frekuensi angkutan penumpang dengan moda kereta rel listrik (KRL), serta akan ditambah dengan pembangunan jalur ganda jika frekuensi penumpang KRL tersebut terus meningkat. Rencana ini diawali dengan revitalisasi jalur KA lintas Rangkasbitung-Merak dari rel R42 ke R54 guna meningkatkan kecepatan kereta, dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemasangan tiang listrik aliran atas (LAA). Namun, hingga saat ini hanya revitalisasi jalur saja yang baru terlaksana, sedangkan kabar tentang rencana elektrifikasi belum terdengar lagi.[7][8]

Remove ads

Insiden

Pada 25 Oktober 2001, sekitar pukul 02.40 dini hari, terjadi sebuah tabrakan antara KA penumpang bernomor 930 yang ditarik lokomotif BB303 14 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung dengan KA batu bara rangkaian pendek bernomor 2123 yang ditarik lokomotif BB304 relasi Cigading-Bekasi di sinyal masuk Rangkasbitung, sekitar 800 meter dari Stasiun Rangkasbitung ke arah Stasiun Jambu Baru. Kejadian ini berawal dari KA 930 yang mengalami kerusakan rem, sehingga tidak dapat berhenti dan terus melaju melewati emplasemen stasiun, kemudian menabrak KA 2123 yang sedang berhenti di sinyal masuk Rangkasbitung pihak Jambu Baru. Akibat kejadian ini, 3 orang tewas dan 13 penumpang luka-luka.[9][10]

Layanan kereta api

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2025 per 1 Februari 2025.[11]

Lokal (Commuter Line)

Informasi lebih lanjut Nama kereta api, Relasi perjalanan ...

Galeri

Referensi

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads