Stasiun Nambo

Stasiun Nambo (NMO) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Bantarjati, Klapanunggal, Bogor. Stasiun yang terletak pada ketinggian +220 meter ini merupakan stasiun paling timur di Kabupaten Bogor. Walaupun stasiun ini bernama Nambo, stasiun ini tidak terletak di Desa Nambo, melainkan terletak di timur wilayah tersebut.

Stasiun Nambo b26
Tampak depan bangunan utama Stasiun Nambo
Lokasi	Jalan Raya Nambo Bantarjati, Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat 16874 Indonesia
Koordinat	6°27′51″S 106°54′21″E
Ketinggian	+220 m
Operator	KAI Commuter KAI Logistik
Otoritas transportasi	Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek
Letak	km 51+077 lintas Jakarta–Manggarai–Nambo[1]
Jumlah peron	Satu peron sisi yang tinggi
Jumlah jalur	8 (jalur 1: sepur lurus)
Layanan	KRL Commuter Line, KA Semen Tiga Roda, dan KA Batu bara rangkaian pendek
Konstruksi
Jenis struktur	Atas tanah
Informasi lain
Kode stasiun	NMO -[2]
Klasifikasi	III/kecil[2]
Sejarah
Dibuka	1996; 28 tahun lalu (1996)
Elektrifikasi	2012[3]
Tanggal penting
Dibuka kembali	1 April 2015; 10 tahun lalu (2015-04-01)
Penumpang
2024	3.267[a]
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya Cibinong menuju Jakarta Kota Commuter Line Bogor Jakarta Kota–Nambo Terminus
Fasilitas dan teknis
Fasilitas
Diagram lintasan stasiun Legenda Jalan Raya Nambo Area bongkar muat semen Ke Gunung Putri
Lokasi pada peta
Sunting kotak info • L • B Bantuan penggunaan templat ini

KRL Commuter Line tiba di Stasiun Nambo

Stasiun ini adalah stasiun terminus untuk KRL Red Line rute Jakarta Kota–Nambo, kereta api angkutan Semen Tigaroda, dan kereta api batu bara rangkaian pendek.

Sejarah

Bersama tiga stasiun lainnya yang terletak di jalur ini, stasiun ini merupakan stasiun baru karena baru diresmikan pada tahun 1997. Pada awalnya, jalur ini direncanakan akan dibuat jalur lingkar, mulai dari Sungai Lagoa hingga Parung Panjang via Jonggol, kemudian Cikarang. Rencana ini terpaksa ditunda karena krisis ekonomi 1997. Untuk mengisi rute yang kosong, PT Kereta Api Indonesia mengoperasikan KRD Tanah Abang-Nambo pada tahun 2002. Kereta api ini hanya bertahan hingga tahun 2007 karena kebocoran pendapatan PT KAI akibat banyaknya penumpang tak bertiket.^[5]

Sejak 4 Desember 2013, PT KAI meluncurkan kereta api barang angkutan semen dari Nambo tujuan Kalimas.^[6][7] Dalam perkembangannya, rute kereta api tersebut kemudian diperpanjang menuju Ketapang.^[8] Per 1 April 2015, stasiun ini telah melayani KRL Commuter Line rute Nambo-Depok/Angke sebanyak 16 kali dalam sehari per Gapeka 2025.^[9][10]

Tata letak

Stasiun ini mempunyai delapan jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus ke arah Citayam, sedangkan di sebelah timur jalur 2 merupakan sepur badug sebagai titik akhir rel. Jalur 1 digunakan untuk naik-turun penumpang KRL, sedangkan jalur 2 sampai 8 digunakan untuk sepur simpan angkutan semen.

b26
G	Bangunan utama stasiun
P Lantai peron	Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kiri
	Jalur 1	↔ (Cibinong)      Commuter Line Bogor, dari dan tujuan Jakarta Kota
	Jalur 2	Area parkir KA Semen Tiga Roda
	Jalur 3	Area parkir KA Semen Tiga Roda
	Jalur 4	Area parkir KA Semen Tiga Roda
	Jalur 5	Area bongkar muat KA Semen Tiga Roda
	Jalur 6	Area bongkar muat KA Semen Tiga Roda
	Jalur 7	Area bongkar muat KA Semen Tiga Roda
	Jalur 8	Area bongkar muat KA Semen Tiga Roda

Layanan kereta api

Penumpang

Nama kereta api	Relasi perjalanan		Keterangan
Commuter Line Bogor	Nambo	Jakarta Kota	Sebagian jadwal

Barang

Nama kereta api	Relasi perjalanan		Keterangan
Lintas utara Jawa
Angkutan semen Indocement	Nambo	Kalimas	Via Kampung Bandan–Semarang Poncol
		Brambanan
		Semarang Poncol	Via Kampung Bandan–Arjawinangun
Angkutan batu bara rangkaian pendek		Cigading	Via Kampung Bandan–Serang

Galeri

• 
  Bangunan stasiun
• 
  Gudang semen
• 
  Peron ke arah timur
• 
  Papan nama Stasiun Nambo