Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Timothy Winter

cendekiawan Muslim Inggris (lahir 1960) Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Timothy Winter
Remove ads

Abdal Hakim Murad (lahir dengan nama: Timothy John Winter; 15 Mei 1960) adalah akademisi, teolog, dan cendekiawan Islam Inggris [6][7] yang mendukung gerakan dan pemikiran neotradisionalisme Islam. Karya-karyanya bertemakan teologi Islam, modernitas, dan hubungan Anglo-Muslim.[8][9] Selain itu, ia juga menerjemahkan beberapa teks terkait dengan ajaran dan kajian Islam.

Fakta Singkat Gelar, Nama lain ...

Murad adalah pendiri dan dekan Cambridge Muslim College,[10] Profesor Kajian Islam Aziz Foundation di Cambridge Muslim College dan Ebrahim College,[11] direktur kajian (Teologi dan Kajian Keagamaan) di Wolfson College[12][13] dan dosen Kajian Islam di Faculty of Divinity di Universitas Cambridge.[14][15][16] Ia juga berperan sebagai salah satu pendiri Cambridge Central Mosque.

Remove ads

Kehidupan awal dan pendidikan

Murad merupakan anak seorang arsitek dan seniman,[17][18] ia dibesarkan dalam keluarga yang nonreligius di London.[19] Ayahnya, John Winter, merupakan arsitek yang cukup berpengaruh di Inggris.[20] Murad masuk Islam pada 1979 atau saat ia berusia 19 tahun. Pendidikannya ditempuh di Westminster School dan lulus sebagai ahli bahasa Arab dari Pembroke College, Cambridge pada 1983.[17] Setelah dari Cambridge, ia melanjutkan studi di Universitas Al Azhar, Kairo[17][21] dan belajar secara mandiri kepada beberapa ilmuwan di Arab Saudi dan Yaman.[22] Setelah kembali ke Inggris, ia belajar bahasa Turki dan Persia di Universitas London.[21]

Remove ads

Pekerjaan utama

Ringkasan
Perspektif

Pada 2009, Murad membantu pendirian Cambridge Muslim College, lembaga yang dirancang untuk melatih para imam di Inggris.[23][24][25] Murad juga mengetuai Anglo-Muslim Fellowship for Eastern Europe dan Sunna Project yang menerbitkan kembali kumpulan hadis berbahasa Arab terkemuka.[22] [17] Di sela-sela kesibukannya, ia menjabat sebagai sekretaris Muslim Academic Trust.[17] Ia aktif mengalihbahasakan teks-teks penting Islam ke bahasa Inggris, termasuk menerjemahkan dua jilid Ihya Ulum al-Din karya Imam al-Ghazali. Selain kerja penerjemahan, Murad juga menulis sendiri berbagai artikel tentang teologi Islam, relasi Muslim-Kristen, dan dua buku berbahasa Turki tentang teologi politik. Ulasannya terhadap buku-buku kadang terbit di Times Literary Supplement. Ia juga merupakan editor Cambridge Companion to Classical Islamic Theology (2008) dan penulis Bombing without Moonlight yang pada 2007 mendapatkan penghargaan dari Raja Abdullah I.[26] Murad juga merupakan kontributor aktif beberapa acara Radio BBC 4's bertajuk Thought for the Day.[27][28] Selain itu, Murad adalah salah satu dari sekian penandatangan A Common Word Between Us and You, sebuah surat terbuka ulama Islam kepada para pemimpin Kristen yang menyerukan perdamaian dan kesalingpahaman antargolongan.[29]

Cambridge Mosque Project

Murad merupakan pendiri dan ketua Cambridge Central Mosque [30] yang telah mendirikan masjid baru yang dirancang khusus di Cambridge untuk menampung lebih dari 1.000 jamaah.[28][31] Masjid tersebut bertemakan masjid ramah lingkungan yang menggunakan konsep energi terbarukan dengan jejak karbon yang minimal.[30] Terkait proyek tersebut, Murad menyatakan bahwa masjid tersebut akan menjadi markah tanah kelas dunia yang sangat penting dan oleh orang-orang akan dianggap sebagai bagian utuh kota Cambridge.[31]

Remove ads

Pandangan politik

Ringkasan
Perspektif

Pandangan tentang Islamofobia

Murad kerap melancarkan kritik terhadap istilah "Islamophobia". Menurutnya, implikasi dari istilah tersebut didasarkan pada ketakutan ras atau kesukuan daripada terhadap agama.[32] Meski demikian, ia mengecam meruncingnya permusuhan terhadap Islam di Eropa, dan menyatakan bahwa hal tersebut dipicu hilangnya keyakinan dan tradisi di Eropa sendiri. Menurutnya, kondisi tersebut mengakibatkan orang Eropa membentuk identitas mereka dengan membandingkan diri mereka sendiri dengan orang Islam sebagai kelompok liyan.[33]

Pandangan tentang ekstremisme

Murad merupakan seorang muslim tradisionalis dan berpandangan bahwa ekstremis seperti al-Qaeda sebagai kelompok agama yang tidak sah dan tidak otentik. Ia mencela kegagalan ekstremis untuk memahami hukum, teologi, dan fatwa Islam.[34] Ia tegas menentang bom bunuh diri. Menurut Murad, Osama bin Laden dan tangan kanannya Ayman al-Zawahiri tidak islami dan melanggar ajaran Islam.[34]

Murad sangat kritis terhadap kebijakan negara-negara barat yang menurutnya memicu kebencian dan kemarahan dunia muslim.[35] Ia juga sangat kritis terhadap ideologi Wahhabi Arab Saudi yang ia yakini telah menjustifikasi dalih teologis kepada ekstremis untuk mengesahkan ideologi ekstremisme dan kekerasan-kekerasan yang mereka lakukan.[35]

Kehidupan pribadi

Adik laki-laki Murad adalah jurnalis dan penulis kolom sepak bola Henry Winter.[18]

Penghargaan dan nominasi

Pada 2003, Murad mendapatkan anugerah Pilkington Teaching Prize Universitas Cambridge dan pada 2007 ia dianugerahi King Abdullah I Prize for Islamic Thought atas jasanya menulis buku Bombing Without Moonlight .[14][13] Secara konsisten, ia masuk daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh yang setiap tahun dirilis oleh Institut Pemikiran Islam Royal Aal al-Bayt dan pada 2012 menempati peringkat ke-50 sebagai muslim paling berpengaruh di dunia.[22] Pada Januari 2015, ia mendapatkan nominasi dalam kategori Services to Education oleh British Muslim Awards.[36] Pada 2022, Murad menduduki peringkat ke-45 dalam daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh.[37]

Remove ads

Publikasi

Buku

  • Travelling Home: Essays on Islam in Europe (Cambridge: The Quilliam Press, 2020)
  • Gleams from the Rawdat al-Shuhada: (Garden of the Martyrs) of Husayn Vaiz Kashifi (Cambridge: Muslim Academic Trust, 2015)
  • Montmorency's Book of Rhymes Illustrated by Anne Yvonne Gilbert (California: Kinza Press, 2013)
  • Commentary on the Eleventh Contentions (Cambridge: Quilliam Press Ltd, 2012)
  • XXI Asrda Islom: Postmodern Dunyoda qiblani topish (Tashkent: Sharq nashriyoti, 2005)
  • Muslim Songs of the British Isles: Arranged for Schools (London: Quilliam Press Ltd, 2005)
  • Postmodern Dünya’da kibleyi bulmak (Istanbul: Gelenek, 2003)
  • Co-authored with John A. Williams, Understanding Islam and the Muslims (Louisville: Fons Vitae, 2002)
  • Understanding the Four Madhhabs: Facts About Ijtihad and Taqlid (Cambridge: Muslim Academic Trust, 1999)

Sebagai editor

  • The Cambridge Companion to Classical Islamic Theology (Cambridge: Cambridge University Press, 2008) ISBN 978-0-521-78058-2
  • Islam, Religion of Life by Abdul Wadod Shalabi (USA: Starlatch Press, 2006) ISBN 1-929694-08-3
  • Co-edited with Richard Harries and Norman Solomon, Abraham’s Children: Jews, Christians and Muslims in Conversation (Edinburgh: T&T Clark/Continuum, 2006)

Terjemahan

Artikel

  • “America as a Jihad State: Middle Eastern Perceptions of Modern American Theopolitics.” Muslim World 101 (2011): 394–411.
  • "Opinion: Bin Laden's sea burial was 'sad miscalculation" CNN.com (9 May 2011).
  • “Jesus and Muhammad: New Convergences.” Muslim World 99/1 (2009): 21–38.
  • “Poverty and the Charism of Ishmael.” In Building a Better Bridge: Muslims, Christians, and the Common Good, edited by Michael Ipgrave (Washington, DC: Georgetown University Press, 2009).
  • "Ibn Kemal (d. 940/1534) on Ibn 'Arabi's Hagiology." In Sufism and Theology, edited by Ayman Shihadeh (Edinburgh: Edinburgh University Press, 2007).
  • "The Saint with Seven Tombs." In The Inner Journey: Views from the Islamic Tradition, edited by William Chittick (Ashgate: White Cloud Press, 2007).
  • "Ishmael and the Enlightenment's Crise de Coeur." In Scripture, Reason, and the Contemporary Islam-West Encounter, edited by Basit Bilal Koshul and Steven Kepnes (New York: Palgrave, 2007).
  • "Qur'anic Reasoning as an Academic Practice." Modern Theology 22/3 (2006): 449–463; reprinted in The Promise of Scriptural Reasoning, edited by David Ford and C. C. Pecknold (Malden: Blackwell, 2006).
  • “The Chador of God on Earth: the Metaphysics of the Muslim Veil.” New Blackfriars 85 (2004): 144–157.
  • “Bombing Without Moonlight: the Origins of Suicidal Terrorism.” Encounters 10:1–2 (2004): 93–126.
  • "The Poverty of Fanaticism." In Fundamentalism, and the Betrayal of Tradition, edited by Joseph Lumbard (Bloomington: World Wisdom, 2004).
  • “Readings of the ‘Reading’.” In Scriptures in Dialogue: Christians and Muslims Studying the Bible and the Qur'an Together, edited by Michael Ipgrace (London: Church House Publishing, 2004), 50–55.
  • “Tradition or Extradition? The threat to Muslim-Americans.” In The Empire and the Crescent: Global Implications for a New American Century, edited by Aftab Ahmad Malik (Bristol: Amal Press, 2003).
  • "Muslim Loyalty and Belonging: Some Reflections on the Psychosocial Background." In British Muslims: Loyalty and Belonging, edited by Mohammad Siddique Seddon, Dilwar Hussain, and Nadeem Malik (Leicester: Islamic Foundation; London: Citizens Organising Foundation, 2003).
  • Pulchra ut luna: some Reflections on the Marian Theme in Muslim-Catholic Dialogue.” Journal of Ecumenical Studies 36/3 (1999): 439–469.
  • “The Last Trump Card: Islam and the Supersession of Other Faiths.” Studies in Interreligious Dialogue 9/2 (1999): 133–155.
  • “Scorning the Prophet goes beyond free speech – it’s an act of violence” Daily Telegraph (17 Jan 2015).
Remove ads

Daftar rujukan

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads