Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Aksara Han sederhana
Aksara Han Sederhana Hanzi Sederhana Bahasa Tionghoa Daratan Tiongkok Tiongkok Dan Singapura Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Aksara Han sederhana (Hanzi sederhana: 简体字; Hanzi tradisional: 簡體字; Pinyin: Jiǎntǐzì), atau Hanzi sederhana (Hanzi sederhana: 简化字; Hanzi tradisional: 簡化字; Pinyin: Jiǎnhuàzì) adalah salah satu dari dua jenis aksara standar bahasa Tionghoa tertulis kontemporer. Jenis lainnya adalah Hanzi tradisional atau aksara Han tradisional. Hanzi sederhana adalah aksara Tionghoa yang disederhanakan secara resmi oleh pemerintah Republik Rakyat Tiongkok dalam usaha meningkatkan kemampuan baca-tulis. Namun dalam perkembangannya penyederhanaan ini justru banyak menimbulkan kerancuan dengan pembaca tradisional dan menghilangkan keindahan artistik hurufnya.

Meski ia tidak secara eksplisit merujuk kepada aksara-aksara yang telah disederhanakan, kata-kata Tionghoa guifan hanzi (规范汉字), yang berarti "aksara Tionghoa yang telah distandarkan", biasanya merujuk kepadanya.
Aksara Tionghoa yang digunakan sebelum penyederhanaan ini umumnya dipanggil aksara Tionghoa tradisional dan masih digunakan secara luas.
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
- Pada tanggal 1 Februari 1920, Qian Xuantong menerbitkan artikel "Proposal untuk mengurangi Goresan Karakter Tiongkok" (減省漢字筆畫的提議) dalam "Pemuda Baru" (新青年).
- Pada tanggal 21 Agustus 1935, Kementerian Pendidikan Republik Tiongkok mengeluarkan undang-undang no. 11400 yang menyatakan "Kelompok Pertama Daftar Karakter Tionghoa Sederhana".
- Pada 5 Februari 1936, Kementerian Pendidikan Republik Tiongkok menangguhkan sementara undang-undang tersebut karena tentangan kuat oleh Veteran Kuomintang Dai Jitao.
- Pada 25 Maret 1952, Kelompok Penyortiran Karakter Tionghoa dari Komite Penelitian Reformasi Karakter (文字改革研究委员会汉字整理组), dan menyusun "Konsep Tabel Penyederhanaan Karakter Tionghoa yang umum digunakan" (常用汉字简化表草案).
- Pada 7 Januari 1955, Komite Penelitian Reformasi Karakter mengumumkan "Draf Rencana Penyederhanaan Karakter Tionghoa" (漢字簡化方案草案) dengan tiga tabel: "Tebel Penyederhanaan Karakter Tionghoa 798", "Tabel 400 Karakter Varian yang Akan Dihapus", dan "Tabel Sederhana Tulisan Tanggan Radikal Karakter Tionghoa".
- Pada bulan Januari 1955, Panitia Reformasi Aksara Tionghoa mengusulkan dalam "Penjelasan Rancangan Penyederhanaan Aksara Tionghoa" bahwa pengubahan aksara Tionghoa menjadi aksara Pinyin dalam waktu singkat sangat sulit dilakukan. Setelah penerapan aksara Pinyin, masih akan ada masa transisi dimana aksara baru dan aksara lama digunakan secara bersamaan. Alat penting yang harus digunakan dalam waktu tertentu, dan tiga metode untuk menyederhanakan karakter Tionghoa telah diusulkan: Guratan (笔画), jumlah karakter (字数), dan tulisan (写法).
- Pada 28 Januari 1956, rapat ke-23 Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok mengesahkan "Resolusi tentang Penyebaran Rencara Penyederhanaan Karakter Tionghoa".
- Pada 31 Januari 1956, "People's Daily" menerbitkan teks lengkap dari "Resolusi untuk Mengumumkan "Rencana Penyederhanaan Karakter Tionghoa"" dan "Skema Penyederhanaan Karakter Tionghoa".
- Pada 10 Januari 1958, Zhou Enlai menerbitkan sebuat laporan "Tugas dari Reformasi Karakter Saat Ini", menuduh "beberapa kaum telah melakukan serangan ganas terhadap reformasi karakter, dengan mengatakan bahwa penyederhanaan karakter Tionghoa telah kacau, dan mereka ingin Dewan Negara menariknya kembali dan menarik "Rencana Penyederhanaan Karakter Tionghoa"".
- Pada Mei 1964, Komisi Reformasi Karakter Tionghoa menerbitkan "Daftar Karakter yang Disederhanakan". Tabel pertama berisi 132 karakter yang disederhanakan yang tidak digunakan sebagai radikal. Tabel kedua berisi 132 karakter yang disederhanakan yang dapat digunakan sebagai radikal yang disederhanakan. Tabel kedua menganalogikan 1754 kata, total 2236 kata.
- Pada 20 Desember 1977, Rencana Penyederhanaan Karakter Tionghoa Kedua (draf)" diumumkan. Karakter Tionghoa baru yang disederhanakan dalam rencara tersebut disebut "Dua Karakter China Sederhana)" (二简字).
- Pada 24 Juni 1986, Dewan Negara mengeluarkan "Pemberitahuan Persetujuan Dewan Negara dan Transfer Bahasa Nasional dan Komite Penulisan tentang Penghapusan "Rencana Penyederhanaan Karakter Cina Kedua (Draf)" dan Permintaan untuk Mengoreksi Kebingungan Karakter Sosial", mengumumkan penghapusan Rencana Penyederhanaan Karakter Cina Kedua (Draf).
- Pada 10 Oktober 1986, "Daftar Karakter yang Disederhanakan" diterbitkan ulang dan diterbitkan di People's Daily pada 15 Oktober. Sebanyak 2274 karakter Tionghoa yang disederhanakan dan 14 radikal yang disederhanakan dikumpulkan. Kata-kata tidak umum yang disederhanakan dengan analogi seperti Yūn 赟(贇) tidak disertakan, dan dié
叠(疊), fù 覆, xiàng 像, luō 囉 (Analogi disederhanakan menjadi 啰) tidak lagi disederhanakan menjadi dié 迭, fù 复, xiàng 象 dan luō 罗.
- Pada tahun 1993, Komite Daftar Karakter Tionghoa untuk Sekolah Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Singapura membuat amandemen terkait karakter individu yang disederhanakan dari "Daftar Umum Karakter yang Disederhanakan" yang dikeluarkan oleh Kementerian pada tahun 1976, sehingga seluruh tabel telah direkonsiliasi dengan Rakyat Tionghoa. "Daftar Karakter yang Disederhanakan" yang diterbitkan ulang pada tahun 1986 adalah sama.
- Pada 5 Juni 2013, Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok mengumumkan "Tabel Karakter Tionghoa Standar Umum" (通用規範漢字表) termasuk tabel terlampir "Perbandingan Karakter Standar dan Karakter China Tradisional, Karakter Varian".
Remove ads
Metode penyederhanaan
Ringkasan
Perspektif
Aksara Tionghoa yang Disederhanakan dikembangkan melalui satu daripada ketiga cara berikut ini:
- Dengan mengurangi jumlah guratan (garisan dalam suatu aksara), baik dengan perubahan yang logis maupun dengan mengambil bentuk Kuno, varian yang lebih sederhana atau yang telah jarang digunakan. (contohnya 葉 menjadi 叶; 萬 menjadi 万)[1]
- Menggabungkan beberapa karakter yang sulit menjadi satu karakter yang lebih sederhana. (contohnya 隻, sebuah kata hitung untuk beberapa jenis hewan) dan 衹 (bentuk varian untuk kata "hanya") berubah menjadi 只, sebuah karakter yang sebelumnya telah ada. Perhatikan bahwa karakter tradisional 只 hanya menggantikan kedua karakter yang jarang digunakan ini dalam bentuk yang Disederhanakan saja.
- Memberi arti baru kepada karakter tradisional yang mempunyai guratan yang sedikit. [Contohnya 丰 (kecantikan) digunakan menjadi 豐 (makmur) dan 余 (Saya) digunakan menjadi 餘 (sisa)]. Ini sering terjadi khusunya apabila karakter dengan guratan yang lebih sedikit tersebut sudah jarang atau tidak digunakan lagi.
Remove ads
Distribusi dan penggunaan
Ringkasan
Perspektif
Tiongkok daratan

Undang-Undang Republik Rakyat Tiongkok tentang Bahasa dan Aksara Nasional menyatakan bahwa aksara sederhana adalah huruf standar di Tiongkok Daratan. Namun, aksara tradisional tetap digunakan untuk keperluan tertentu seperti upacara, kegiatan budaya seperti kaligrafi, dekorasi, publikasi dan buku sastra klasik atau puisi, serta untuk kepentingan penelitian. Aksara tradisional juga masih banyak terlihat pada bangunan yang berdiri sebelum penyebaran aksara sederhana, misalnya gedung pemerintahan lama, tempat ibadah, institusi pendidikan, dan monumen bersejarah. Selain itu, aksara tradisional sering dimanfaatkan untuk tujuan komersial, seperti papan nama toko dan iklan.
Dalam kerangka satu negara dua sistem, pemerintah RRT tidak memaksakan penggunaan aksara sederhana di Hong Kong dan Makau. Sebaliknya, untuk publikasi yang ditujukan kepada masyarakat Hong Kong, Makau, Taiwan, maupun komunitas Tionghoa perantauan, RRT cenderung menggunakan aksara tradisional. Contohnya, Harian Rakyat memiliki edisi cetak dalam aksara tradisional, dan baik Harian Rakyat maupun Xinhua menyediakan versi situs web beraksara tradisional dengan pengkodean Big5. Perusahaan Tiongkok daratan yang menjual produk ke Hong Kong, Makau, dan Taiwan juga menggunakan aksara tradisional agar sesuai dengan konsumennya, dan hal yang sama berlaku sebaliknya.
Kamus yang diterbitkan di Tiongkok Daratan umumnya memuat aksara sederhana beserta pasangan tradisionalnya. Sementara itu, di media digital, banyak fenomena budaya yang diimpor dari Hong Kong dan Taiwan ke Tiongkok Daratan—seperti video musik, karaoke, film dengan teks terjemahan, dan drama bersubtitel—masih menggunakan aksara tradisional.
Hong Kong
Buku pelajaran, pernyataan resmi, dan surat kabar di Hong Kong tidak menunjukkan tanda-tanda beralih ke aksara sederhana, termasuk media yang dibiayai negara. Meski begitu, terdapat kondisi di mana siswa di Hong Kong terkadang memilih menulis dengan aksara sederhana, misalnya ketika mencatat atau mengerjakan ujian, karena lebih cepat ditulis.
Dalam pendidikan formal, masyarakat Hong Kong umumnya mempelajari aksara tradisional, sementara pemahaman terhadap aksara sederhana biasanya diperoleh secara tidak langsung, terutama melalui konsumsi media dari Tiongkok Daratan. Untuk penggunaan komputer, mereka cenderung mengetik dengan IME (Input Method Editor) yang berbasis aksara tradisional, seperti Big5. Meski demikian, di Hong Kong maupun di tempat lain, cukup umum untuk menggunakan kedua sistem aksara, sebab konversi antara aksara tradisional dan sederhana relatif mudah dilakukan.
Taiwan
Aksara sederhana tidak digunakan dalam kapasitas resmi apa pun di Taiwan, termasuk pada publikasi pemerintah maupun dokumen sipil. Meski demikian, aksara sederhana kadang muncul dalam konteks tertentu seperti kaligrafi atau tulisan tangan informal.[2] Secara hukum, impor dan distribusi publikasi yang dicetak dengan aksara sederhana juga diperbolehkan di Taiwan.
Menariknya, ada pula bentuk-bentuk sederhana tertentu yang sudah digunakan sejak sebelum abad ke-20 dan kini tetap umum dipakai. Contohnya adalah karakter 台 pada nama "Taiwan", yang sering digunakan berdampingan bahkan menyaingi bentuk ortodoksnya, 臺, baik dalam publikasi maupun konteks akademis.
Asia Tenggara
Di Singapura, di mana Mandarin merupakan salah satu bahasa resmi, aksara sederhana ditetapkan sebagai standar resmi dan digunakan luas dalam publikasi pemerintah maupun pers yang dikendalikan negara. Aksara sederhana juga diajarkan secara eksklusif di sekolah-sekolah. Meski begitu, pemerintah tidak melarang penggunaan aksara tradisional, bahkan orang tua masih diberi pilihan apakah nama anak mereka akan didaftarkan dengan aksara sederhana atau tradisional. Aksara tradisional tetap banyak digunakan, terutama oleh generasi yang lebih tua, serta umum dijumpai pada papan iklan, menu warung, dekorasi, hingga media massa. Program televisi, buku, majalah, dan musik impor dari Hong Kong dan Taiwan yang menggunakan aksara tradisional juga beredar luas. Di hawker centre dan kedai kopi, papan nama maupun menu masih kerap ditulis dengan aksara tradisional.[3]
Di Malaysia, Mandarin bukan bahasa resmi, namun lebih dari 90% siswa etnis Tionghoa bersekolah di sekolah berbahasa Mandarin yang sejak 1981 mengajarkan aksara sederhana. Walau demikian, aksara tradisional masih banyak dipakai, terutama oleh kalangan yang lebih tua, dan terlihat cukup luas pada papan iklan—bahkan lebih menonjol dibanding di Singapura. Surat kabar berbahasa Mandarin di Malaysia biasanya mengambil jalan tengah: menggunakan aksara tradisional pada judul artikel, sementara isi berita ditulis dengan aksara sederhana.
Di Indonesia, Mandarin juga bukan bahasa resmi, tetapi terdapat komunitas Tionghoa yang cukup besar. Sama seperti di Malaysia, pendidikan Mandarin umumnya diberikan di sekolah-sekolah khusus yang hampir seluruhnya menggunakan aksara sederhana. Aksara tradisional jarang dipakai dan biasanya hanya muncul untuk tujuan estetika atau gaya, misalnya pada papan nama toko atau dekorasi tertentu.
Remove ads
Pengkodean komputer
Dalam aplikasi teks komputer, skema pengarsiran GB adalah yang paling sering digunakan untuk mengarsir aksara Tionghoa sederhana.
Kritik
Terdapat perselisihan yang terjadi antara pengguna Aksara Han terkait dengan pengenalan Aksara Han yang disederhanakan. Penulis Liu Shahe yang merupakan seorang kritikus vokal penyederhanaan Aksara Han, menulis kolom khusus berjudul "Karakter yang Disederhanakan Tidak Masuk Akal" (简化字不讲理) dalam Financial Times edisi bahasa Mandarin.
Remove ads
Lihat pula
- Aksara Tionghoa
- Hanzi tradisional
- Ambiguitas dalam penyederhanaan karakter Mandarin
- Ryakuji
- Shinjitai
- Perbedaan Shinjitai dengan Hanzi Sederhana
- Aksara Han modern
Pranala luar
Catatan kaki
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads