Togu Simorangkir

Ini adalah nama Batak Toba, marganya adalah Simorangkir.

Togu Simorangkir (lahir 26 November 1976 ) adalah seorang aktivis lingkungan dan penggiat literasi. Togu Simorangkir adalah pendiri Yayasan Alusi Tao Toba. Ia pernah berenang sebanyak dua kali di Danau Toba (sejauh 9 Kilometer dan 15 Kilometer) untuk menggalang dana bagi pengadaan kapal belajar di Danau Toba.^{[1][2][3][4][5]}

Togu Simorangkir
Lahir	Togu Simorangkir 26 November 1976 (umur 48) Silulu, Simalungun, Sumatera Utara
Dikenal atas	Aktivis lingkungan
Kerabat	Manatap Simanungkalit (mertua) Sisingamangaraja XII (kakek buyut)

Ia juga pernah berjalan kaki sejauh 305,65 kilometer mengelilingi Danau Toba, melewati tujuh kabupaten di sekitar Danau Toba untuk menggalang dana bagi biaya operasional Sopo Belajar (Rumah Belajar) dan Kapal Belajar yang dikelola oleh Yayasan Alusi Tao Toba. Kepedulian cicit Si Singamangaraja XII ini terhadap pendidikan dan lingkungan hidup di Danau Toba kemudian mengantarkannya terpilih sebagai salah satu Kick Andy Heroes pada tahun 2019.^{[6][7][8][9][10]}

Pendidikan

Togu Simorangkir menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SDN 3 Desa Serapuh, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (1983-1989), pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Methodist Pematang Siantar (1989-1991), pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 3 Pematang Siantar (1991-1994), dan pendidikan tinggi di Fakultas Biologi, Universitas Nasional, Jakarta (1994-1999). Di tahun 2002, saat menjadi relawan di Yayasan Orangutan Indonesia (Yayorin), ia mendapatkan beasiswa pendidikan pascasarjana di Oxford Brookes University, Inggris jurusan Primate Conservation (2002-2002).^[11]

Mendirikan Alusi Tao Toba

Tahun 2010, saat menjabat sebagai Direktur Yayasan Orangutan Indonesia di Kalimantan, Togu Simorangkir terpanggil untuk pulang kampung. Ia kemudian mendirikan Yayasan Alusi Tao Toba, sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dan lingkungan hidup untuk kelestarian Danau Toba. Keputusannya kembali ke Sumatera Utara berarti harus meninggalkan kenyamanan pekerjaan di Kalimantan. Ia juga menolak pekerjaan di lembaga internasional di Inggris dan memilih menjadi petani agar bisa berkontribusi bagi daerahnya.^[12][13]

Penghargaan

Beberapa penghargaan yang pernah diberikan kepada Togu Simorangkir:

• Tahun 2012 : Nominator Liputan 6 Award SCTV, Kategori Lingkungan Hidup ^[14]
• Tahun 2015 : Nugra Jasadarma Pustakaloka Kategori Masyarakat, Perpusatakaan Nasional Republik Indonesia
• Tahun 2019: Kick Andy Heroes ^[15]

Lihat pula

• Arist Merdeka Sirait
• Rudy Kousbroek