Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Ja'afar dari Negeri Sembilan
Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Almarhum Tuanku Ja'afar Ibni Almarhum Tuanku Abdul Rahman (19 Juli 1922 – 27 Desember 2008 ) adalah seorang Raja atau Sultan Malaysia ke-X dengan gelar Yang di-Pertuan Agong Malaysia. Tuanku Ja'afar menggantikan raja sebelumnya, Sultan Azlan Muhibbuddin Shah dari tanggal 26 April 1994 hingga 25 April 1999. Tuanku Ja'afar kemudian digantikan oleh Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah sebagai Yang di-Pertuan Agong Malaysia ke- XI.
Sedangkan permaisurinya, Tuanku Najihah binti Tunku Besar Burhanuddin bergelar Raja Permaisuri Agong Malaysia dan Tunku Ampuan Besar atau Ratu Negeri Sembilan.
Remove ads
Daftar Raja
Disamping sebagai Yang di-Pertuan Agong Malaysia, Tuanku Ja'afar juga merupakan Raja atau Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan ke-X, menggantikan raja sebelumnya, yang juga kakaknya, Tuanku Munawir yang bertahta sebagai Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan ke-IX dari tahun 1960 sampai 1967.
Pada tahun 2008, Tuanku Ja'afar digantikan oleh keponakannya atau putra dari Tuanku Munawir, yaitu Tuanku Muhriz, yang bertahta dan memerintah sebagai Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan ke-XI hingga sekarang.
Tuanku Ja'afar merupakan anak dari Yang di-Pertuan Agong Malaysia pertama, dan Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan ke-VIII, Tuanku Abdul Rahman bin Tuanku Muhammad.
Remove ads
Latar belakang
Tuanku Ja'afar menerima pendidikan awal di Sekolah Melayu di Seri Menanti, Kuala Pilah dari 1928 sampai 1933. Karena ia merupakan siswa yang cerdas dan rajin, Tuanku Ja'afar mendapat tempat di Kolej Melayu Kuala Kangsar. Ketika tujuh tahun di sana yaitu dari 1933 sampai 1940, ia menampilkan ketokohan dalam memimpin dan merupakan Ketua Pelajar dari 1939 sampai 1940.
Kontribusi
Pada masa pemerintahannya sebagai penguasa Negeri Sembilan, Tuanku Ja'afar memusatkan perhatiannya pada permasalahan rakyat dan penyelenggaraan negara. Dalam menangani urusan sosial ekonomi negara, Tuanku Ja'afar mengarahkan perhatiannya pada sektor industri dan perumahan rakyat sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hasilnya, beberapa kawasan perumahan baru dikembangkan di antaranya Taman Tuanku Ja'afar yang mencakup kawasan industri dan lapangan golf bertaraf internasional, Taman Tuanku Ampuan Najihah di Sungai Gadut dan proyek perumahan Mambau. Pembangunan kawasan perumahan ini meningkatkan peluang masyarakat untuk memiliki properti sendiri. Hal ini memungkinkan mereka menikmati standar kenyamanan yang lebih baik. Perluasan sektor industri membuka lebih banyak kesempatan kerja bagi rakyatnya, sehingga meningkatkan taraf hidup mereka dan juga mengentaskan kemiskinan di kalangan masyarakat Negeri Sembilan. Ia juga mendukung pendirian berbagai fasilitas rekreasi untuk mendorong keluarga menghabiskan waktu berkualitas di luar ruangan.
Kemangkatan
Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan Tuanku Ja'afar mangkat di Rumah Sakit Tuanku Ja'afar, Seremban karena Stroke pada usia 86 tahun.[1] 4 bulan sebelum kemangkatannya, Adik Laki-Laki, Tunku Panglima Besar Tunku Tan Sri Abdullah telah lebih dahulu mangkat. Beliau akhirnya dimakamkan di Makam Diraja Seri Menanti pada 29 Desember 2008. Turut hadir dalam pemakamannya adalah Sultan Brunei Hassanal Bolkiah dan Pengiran Mohamed Bolkiah.[2]
Remove ads
Tanda Kehormatan
Tanda Kehormatan Negeri Sembilan
Negeri Sembilan:
Pendiri, Penganugerah, dan Anggota Darjah Kerabat Negeri Sembilan Yang Amat Mulia (DKNS) (24 Mei 1979 - 27 Desember 2008)
Pendiri dan Penganugerah Darjah Negeri Sembilan (DTNS) (24 Mei 1979 - 27 Desember 2008)
Pendiri dan Penganugerah Darjah Kerabat Yamtuan Radin Sunnah (DKYR) (24 Mei 1979 - 27 Desember 2008)
Pendiri dan Penganugerah Darjah Setia Negeri Sembilan Yang Amat Dihormati (SUNS) (24 Mei 1979 - 27 Desember 2008)
Pendiri dan Penganugerah Darjah Kebesaran Sri Tuanku Jaafar Yang Amat Terpuji (SPTJ) (18 Juli 1984 - 27 Desember 2008)
Tanda Kehormatan Malaysia
Malaysia:
Penerima (DKM, 27 Mei 1994) dan Penganugerah (26 April 1994 - 25 April 1999) Darjah Kerabat Diraja Malaysia
Penerima (DMN, 3 April 1968) dan Penganugerah Darjah Utama Seri Mahkota Negara (26 April 1994 - 25 April 1999)
Penerima (SMN) dan Penganugerah Darjah Yang Mulia Pangkuan Negara (26 April 1994 - 25 April 1999)
Penganugerah Darjah Yang Mulia Setia Mahkota Malaysia (26 April 1994 - 25 April 1999)
Pendiri dan Penganugerah Darjah Bakti (26 April 1994 - 25 April 1999)
Pendiri dan Penganugerah Darjah Yang Mulia Jasa Negara (2 Mei 1995 - 25 April 1999)
Penganugerah Darjah Yang Amat Dihormati Setia Diraja (26 April 1994 - 25 April 1999)
Johor:
Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Kelas I (DK I)
Kedah:
Anggota Darjah Kerabat Yang Amat Mulia Kedah (DK)
Kelantan:
Penerima Darjah Kerabat Yang Amat Dihormati (Bintang Al-Yunusi) (DK)
Pahang:
Darjah Kerabat Sri Indra Mahkota Pahang Yang Amat Dihormati, Kelas I (DK I, 1987)
Perak:
Perlis:
Selangor:
Darjah Kerabat Selangor Yang Amat Dihormati, Kelas I (DK I, 1982)[3]
Terengganu:
Anggota Kelas I Darjah Kebesaran Kerabat Terengganu Yang Amat Mulia (DK I)
Tanda Kehormatan Luar Negeri

Brazil :
Kerah Agung Orde Salib Selatan (22 Februari 1996)[4]
Brunei :
Darjah Kerabat Mahkota Brunei (DKMB) (10 September 1996)
Darjah Kerabat Laila Utama (DK) (5 Agustus 1968)
Kamboja :
Kerah Agung Orde Kemerdekaan Nasional
Chile :
Kerah Agung Orde Jasa (27 September 1995)
Djibouti :
Finlandia :
Salib Agung dengan Kerah Orde Mawar Putih Finlandia (27 Januari 1995)
Jerman :
Salib Agung Kelas Khusus Orde Jasa Republik Federal Jerman (1996)
Filipina :
Kerah Agung Orde Sikatuna, Kelas Raja (GCS) (21 Juni 1995)
Korea Selatan :
Spanyol :
Kerah Orde Jasa Sipil (24 Maret 1995)[5]
Swedia :
Ksatria dengan Kerah Orde Kerajaan Seraphim (RSerafO) (22 Februari 1996)
Uruguay :
Medali Republik Timur Uruguay (3 Juli 1996)[6]
Britania Raya :
Ksatria Salib Agung Kehormatan Yang Paling Terhormat Orde Bath (GCB) (14 Oktober 1998)
Remove ads
Lihat pula
Rujukan
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads