Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Ulangan 26
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Ulangan 26 (disingkat Ul 26) adalah bagian dari Kitab Ulangan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen yang merupakan kitab ke-5 dan terakhir dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]
Teks
- Naskah sumber utama: Masoretik, Taurat Samaria, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini terdiri dari 19 ayat.
- Berisi perkataan Musa ketika orang Israel berkemah di sisi timur sungai Yordan, siap memasuki tanah Kanaan.[3]
Waktu
- Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada tanggal 1 bulan ke-11 tahun ke-40 perjalanan orang Israel dari tanah Mesir.[4] (~1407 SM)
Lokasi
- Musa mengucapkan perkataan-perkataan ini kepada seluruh orang Israel di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab, sebelas hari perjalanan jauhnya dari Horeb sampai Kadesh-Barnea, melalui jalan pegunungan Seir.[5]
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- Ulangan 26:1–11 = Mempersembahkan hasil pertama
- Ulangan 26:12–15 = Persembahan persepuluhan
- Ulangan 26:16–19 = Kata penutup mengenai pemberitahuan hukum Taurat
Ayat 8
- "Lalu TUHAN membawa kami keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung, dengan kedahsyatan yang besar dan dengan tanda-tanda serta mujizat-mujizat."[6]
Diharapkan agar bangsa Israel senantiasa ingat bahwa keberadaan dan penebusan mereka itu terjadi karena apa yang dilakukan Allah bagi mereka:
- Mereka harus mengakui hal ini di hadapan umum (ayat Ulangan 26:3-9) dan menanggapinya dengan memberikan persembahan, ucapan syukur, sukacita, kebajikan terhadap sesama, dan ketaatan kepada perintah-perintah Allah (ayat Ulangan 26:12-15).
- Selaku orang percaya kepada Kristus, kita juga memperoleh hidup dan keselamatan oleh kemurahan Allah melalui Kristus. Kita telah ditebus dan dibeli oleh kematian-Nya dan menjadi milik-Nya (bandingkan Efesus 1:14; 1 Petrus 1:18-19; 2:9-10). Selanjutnya kita harus hidup dengan rasa syukur sebagai persembahan yang hidup kepada Tuhan, tidak serupa dengan dunia ini namun senantiasa diubah oleh Roh Kudus sehingga dapat melaksanakan kehendak-Nya (Roma 12:1-2; Efesus 2:9).[7]
Remove ads
Referensi
Lihat pula
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads