Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Waktu Maghrib 2
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Waktu Maghrib 2 adalah film horor Indonesia tahun 2025 yang disutradarai oleh Sidharta Tata.[1] Film produksi Rapi Films, Sky Media, Rhaya Flicks, Legacy Pictures dan Kebon Studio ini dibintangi oleh Omar Daniel, Anantya Kirana dan Sulthan Hamonangan. Film ini merupakan sekuel dari Waktu Maghrib yang dirilis tahun 2023. Latar belakang cerita di film ini mengambil masa waktu 25 tahun setelah kejadian dalam film pertama, dan inti ceritanya masih berfokus pada mitos kepercayaan larangan anak-anak bermain atau berada di luar rumah saat waktu maghrib.[2]
Waktu Maghrib 2 tayang perdana di bioskop Indonesia pada 22 Mei 2025.
Remove ads
Sinopsis
Ringkasan
Perspektif
Film Waktu Maghrib 2 menceritakan tentang kisah 20 tahun setelah kejadian teror yang dialami Adi dan teman-temannya di Jatijajar, Jawa Tengah. Teror tersebut ternyata belum selesai dan datang kembali untuk mengincar nyawa anak-anak.
Kengerian yang mencekam ini menghantui warga Desa Giritirto. Teror yang terjadi di Jatijajar terulang kembali bahkan mengancam nyawa warga, terutama anak-anak. Mereka menjadi korban serangan gaib akibat perbuatan sekelompok remaja.
Kejadian bermula ketika Yoga, Dewo, Wulan, dan lima teman lainnya kalah saat bermain sepak bola melawan tim desa sebelah. Mereka pulang pada saat senja dengan kondisi emosional yang tidak stabil, marah, dan dipenuhi dengan kekecewaan mendalam. Kemarahan itu meluap dan membuat mereka mengutuk kepada tim lawan sepanjang perjalanan.
Sumpah tersebut diucapkan pada waktu Maghrib yang dipercaya penuh misteri. Akibat dari sumpah yang diucapkan tersebut berujung pada portal kegelapan yang terbuka dan memberikan kesempatan untuk kekuatan jahat Ummu Sibyan datang dengan mudah. Tanpa disadari, hal itu mendatangkan musibah seperti di kejadian Jatijajar. Namun, kali ini lebih mengerikan dan mencekam.
Datanglah Adi dewasa yang penuh trauma ketika mengalami teror Ummu Sibyan. Ia berusaha membantu warga desa untuk menangani gangguan dan teror yang terjadi. Ketegangan dalam film semakin menjadi-jadi ketika sejumlah warga mengalami kesurupan massal hingga mengancam nyawa satu sama lain.
Adi menyusun rencana untuk mengusir roh jahat yang meneror warga desa. Ia ingin melindungi anak-anak dari ancaman yang membuatnya trauma hingga puluhan tahun. Dari pengalaman pahit yang dilalui Adi, ia berjuang untuk melawa kekuatan jahat Ummu Sibyan.[3]
Remove ads
Pemeran
- Omar Daniel sebagai Adi[4]
- Anantya Kirana sebagai Wulan
- Sulthan Hamonangan sebagai Yugo
- Ghazi Alhabsyi sebagai Dewo
- Muzakki Ramdhan sebagai Endro
- Sadana Agung sebagai Hansip
- Nopek Novian sebagai Naufal
- Fita Anggriani sebagai Ayu
- Buyung Ispramadi sebagai Pak Drajat
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads