Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Yesaya 24
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Yesaya 24 (disingkat Yes 24) adalah bagian dari Kitab Yesaya dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Memuat Firman Allah yang disampaikan oleh nabi Yesaya bin Amos terutama berkenaan tentang Yehuda dan Yerusalem. Nabi ini hidup pada zaman raja Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-8 SM.[2][3]
Remove ads
Teks
- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
- Gulungan Besar Kitab Yesaya (the Great Isaiah Scroll'), yang berisikan Kitab Yesaya lengkap, ditemukan dalam gua Qumran dekat Laut Mati dan menurut analisis radioaktif berasal dari abad ke-2 SM, memuat lengkap pasal ini.[4]
- Pasal ini dibagi atas 23 ayat.
- Berisi nubuat mengenai kehancuran bumi, tentang hukuman Allah atas dunia karena dosanya dan tentang berkat-berkat yang telah dipersiapkan untuk umat-Nya.
- Nubuat ini berlanjut sampai ke pasal 27. Pasal-pasal ini membahas peristiwa-peristiwa pada akhir zaman dalam bahasa apokaliptik, jenis bahasa yang dipakai dalam kitab Wahyu.
Remove ads
Naskah sumber utama
- Bahasa Ibrani:
- Masoretik (abad ke-10 M)
- Gulungan Laut Mati: (akhir abad ke-2 SM) terlestarikan lengkap.[5]
- Bahasa Yunani:
- Septuaginta (abad ke-3 SM)
- Versi Theodotion (~180 M)
Ayat 1
Ringkasan
Perspektif
- Sesungguhnya, TUHAN akan menanduskan bumi dan akan menghancurkannya, akan membalikkan permukaannya, dan akan menyerakkan penduduknya.[6]
Pasal ini melukiskan hukuman Allah yang akan datang atas seluruh dunia dan penghuninya, karena dosa mereka; Ia akan membinasakan sebagian besar bumi dan penghuninya. Masa perusakan dunia ini disebut masa kesengsaraan besar dalam PB (bandingkan Matius 24:15-21; 1 Tesalonika 5:1-3; dan pasal Wahyu 6:1-17; 8:1-9:21; Wahyu 15:1-16:21; 18:1-19:21). Setelah hukuman atas dunia ini, Kristus akan kembali untuk memerintah orang benar di bumi (pasal Wahy 19:1-20:15). Murka Allah akan melanda seluruh bumi karena umat manusia telah mencemarkannya dengan dosa, kebejatan, dan kefasikan. Sekarang ini, dosa merajalela, tetapi pada akhir zaman Allah menetapkan terjadinya suatu malapetaka mengerikan dan tidak terelakkan atas semua pihak yang senang dengan ketidakbenaran (lihat 1 Tesalonika 5:2; 2 Tesalonika 2:12). Upah dosa adalah maut dan kebinasaan (bandingkan Roma 6:23). Kebenaran ini ditunjukkan dalam skala internasional pada akhir zaman manakala semua yang tidak bertobat dan berbalik kepada Allah akan dibinasakan. Bencana itu akan seperti api yang membakar dan menghanguskan sama sekali (bandingkan Yesaya 1:31; 5:24; 9:18; 10:16-17; 29:6; 30:27; Zakharia 5:3-4; Wahyu 19:11-21).[7]
Ayat 19
- Bumi remuk redam, bumi hancur luluh, bumi goncang-gancing.[8]
Referensi
Lihat pula
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads