Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Zikir
salah satu ibadah umat Islam Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Zikir[1] (bentuk tidak baku dzikir[2] dan dikir[3]) (bahasa Arab: ٱلذِّكْر , translit. al-żikr) adalah sadar diri kepada Allah yang dilakukan seseorang dalam setiap keadaan.[1] Zikir juga merupakan sebuah aktivitas ibadah dalam umat Muslim untuk sadar diri kepada Allah. Di antaranya dengan menyebut dan memuji nama Allah, dan zikir adalah satu kewajiban yang tercantum dalam al-Qur'an.[4] Bacaan zikir yang paling utama adalah kalimat "Laa Ilaaha Illallaah", sedangkan doa yang paling utama adalah "Alhamdulillah".[5] Seseorang yang melakukan zikir disebut dzaakir (ذاكر).
Remove ads
Etimologi
Secara bahasa zikir memiliki arti "menyebut", "mengingat" atau "berdoa", kata zikir juga berarti memori, pengajian. Dalam bahasa agama Islam zikir sering didefinisikan dengan menyebut atau mengingat Allah dengan lisan melalui kalimat-kalimat thayyibah.
Manfaat Zikir
Zikir diibaratkan sebagai benteng dari perilaku-perilaku buruk seseorang. Jika seseorang hendak tergerak hatinya untuk melakukan keburukan, zikirlah yang akan menyadarkan jiwa seseorang, mengingatkan bahwa apa yang akan dilakukan tersebut adalah hal yang salah.
Secara fisik zikir juga akan memberi manfaat kesehatan. Jiwa yang tenang akan membuat tekanan darah stabil dan emosi yang terkontrol. Pancaran wajah para ahli zikir juga terlihat lebih cerah ketimbang mereka yang tidak suka berzikir.[6]
Remove ads
Jenis zikir
Pertama
Zikir pertama adalah dengan mengingat nama dan sifat Allah serta memuji, mensucikan Allah dari sesuatu yang tidak layak bagi-Nya.
- Sekadar menyanjung Allah seperti mengucapkan “subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar”, “subhanallah wa bihamdih”, “laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir”.
- Menyebut konsekuensi dari nama dan sifat Allah atau sekadar menceritakan tentang Allah. Contohnya adalah seperti mengatakan, “Allah Maha Mendengar segala yang diucapkan hamba-Nya”, “Allah Maha Melihat segala gerakan hamba-Nya, “tidak mungkin perbuatan hamba yang samar dari penglihatan Allah”, “Allah Maha menyayangi hamba-Nya”, “Allah kuasa atas segala sesuatu”, “Allah sangat bahagia dengan taubat hamba-Nya.”
Kedua
Zikir kedua dengan mengingat perintah, larangan dan hukum Allah. Zikir jenis ini ada dua macam:
- Mengingat perintah dan larangan Allah, apa yang Allah cintai dan apa yang Allah murkai.
- Mengingat perintah Allah lantas segera menjalankannya dan mengingat larangan-Nya lantas segera menjauh darinya.
Ketiga
Zikir ketiga adalah dengan mengingat berbagai nikmat dan kebaikan yang Allah beri.
Teknis berzikir
Ringkasan
Perspektif

Teknis berzikir dengan tasbih yang dilakukan oleh Nabi Muhammad adalah menghitung dengan jari kanan atau ruas-ruas jari kanan,[7][8][9][10] dan bukan dengan bantuan media, seperti kerikil, biji-bijian ataupun dengan biji tasbih. Karena menurut hadis menyebutkan bahwa ada keutamaan berzikir ketika menggunakan ruas-ruas jari, keutamaannya adalah ketika pada hari kiamat jari jemari akan diminta kesaksiannya dihadapan Allah.[7]
Dikalangan umat Muslim sebagian adapula yang menggunakan media penghitung zikir, seperti tasbih atau alat penghitung (counter), dikarenakan lebih utama dan mudah menurut sebagian ulama.[11]
Imam Muhammad Abdurrauf Al Munawi menjelaskan dalam kitab "Faidhul Qadir Syarh Al Jami’ Ash Shaghir", ketika menerangkan hadis Yusairah: Hadis ini merupakan dasar terhadap sunahnya subhah (untaian biji tasbih) yang sudah dikenal. Hal itu dikenal pada masa sahabat, Abdullah bin Ahmad telah meriwayatkan bahwa Abu Hurairah memiliki benang yang memiliki seribu himpunan, dia tidaklah tidur sampai dia bertasbih dengannya.
Dalam riwayat Ad-Dailami: “Sebaik-baiknya dzikir adalah subhah,” tetapi mu’allif (Imam As-Suyuthi) mengutip dari sebagian ulama belakangan, Al Jalal Al Bulqini, dari sebagian mereka bahwa menghitung tasbih dengan jari jemari adalah lebih utama sesuai zhahir hadis.[12]
Berzikir setelah salat
- Salat sunnah
- Salat wajib (fardhu)
- Istighfar 3 kali: Astaghfirullah,
- Lā ilaha illallah wahdahu lā syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadīr. Allahumma lā māni’a lima a’ṭaita wa lā mu’ṭiya limā mana’ta wa laa yanfau żal jaddi minkal jaddu.[14]
- Tasbih 33 kali Subhanallah (سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ),
- Tahmid 33 kali Alhamdulillah (ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ),
- Takbir 33 kali Allahu-akbar (ٱللَّٰهُ أَكْبَرُ),
- Lā ilaha illallahu wahdahu lā syarikalahu lahul mulku walalhul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qadīr.[15][16]
- Membaca ayat Kursi;[17]
- Membaca surah Al-Mu’awwidzat, yaitu Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.[18]
Bertasbih, bertahmid dan bertakbir dengan jumlah lain
Terdapat pula kisah yang menyatakan bahwa berzikir dengan jumlah lain telah pula dilakukan oleh Muhammad, seperti jumlah tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 34 kali,[21] atau dengan cara “subhanallah, walhamdulillah, wallahu-akbar” sekaligus sebanyak 33 kali.[22] Kemudian bisa pula tasbih, tahmid, takbir dilakukan dengan bilangan 10 kali,[23] 11 kali,[24] dan 25 kali.[25]
Remove ads
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads