Suku-suku Austronesia
grup beranggotakan suku-suku berbahasa Austronesia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Bangsa Austronesia[44][45] atau suku-suku penutur bahasa Austronesia[46] adalah sekumpulan etnolinguistik atau gabungan berbagai etnis besar di benua Asia (khususnya Asia Tenggara), sebagian Oseania dan sebagian kecil Afrika yang memakai bahasa-bahasa dari keluarga Austronesia. Mereka meliputi penduduk asli Taiwan; kebanyakan kelompok etnisnya berada di Filipina, Malaysia, Timor Leste, Indonesia, Brunei, Kepulauan Cocos (Keeling), Madagaskar, Mikronesia, dan Polinesia, serta suku Melayu di Singapura, suku bangsa Polinesia dari Selandia Baru dan Hawaii, dan orang non-Papua di Melanesia. Mereka juga ditemukan di kawasan Pattani di Thailand, kawasan Cham di Vietnam dan Kamboja, dan kawasan Hainan di Tiongkok, sebagian Sri Lanka, selatan Myanmar, ujung selatan Afrika Selatan, Suriname, dan sebagian kecil Kepulauan Andaman, Kepulauan Cocos (Keeling), dan Pulau Natal serta Australia. Kawasan yang diduduki oleh suku bangsa pemakai bahasa Austronesia secara kolektif dikenal sebagai Austronesia. Kebanyakan orang Austronesia memiliki penampilan serupa seperti kulit berwarna muda sampai coklat dengan rambut lurus, keriting atau bergelombang.
Jumlah populasi | |
---|---|
± 400.000.000 | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Indonesia | c. 260,6 juta (2016)[1] |
Filipina | c. 100,9 juta (2015)[2] |
Madagaskar | c. 24 juta (2016)[3] |
Malaysia | c. 19,2 juta (2017)[4] |
Thailand | c. 3,1 juta (2010)[5] |
Papua Nugini | c. 1,3 juta[butuh rujukan] |
Timor Leste | c. 1,2 juta (2015)[6] |
Selandia Baru | c. 855.000 (2006)[7][8][9] |
Singapura | c. 700.000 (2009)[10] |
Taiwan | c. 540.000 (2016)[11] |
Kepulauan Solomon | c. 478.000 (2005)[butuh rujukan] |
Fiji | c. 456.000 (2005)[12] |
Brunei Darussalam | c. 355.000 (2010)[13] |
Vanuatu | c. 272.000 [14][15] |
Kamboja | c. 250.000 (2010)[16] |
Polinesia Prancis | c. 230.000 (2017)[17][18] |
Samoa | c. 195.000 (2016)[19] |
Vietnam | c. 162.000 (2009)[20] |
Guam | c. 150.000 (2010)[21] |
Hawaii | c. 140.652–401.162[22] (bergantung pada definisi) |
Kiribati | c. 110.000 (2015)[23] |
Kaledonia Baru | c. 106.000 (2019)[24][25] |
Federasi Mikronesia | c. 102.000[14][15][26] |
Tonga | c. 100.000 (2016)[27] |
Suriname | c. 93.000 (2017)[28] |
Kepulauan Marshall | c. 72.000 (2015)[29] |
Samoa Amerika | c. 55.000 (2010)[30] |
Sri Lanka | c. 40.189 (2012)[31] |
Australia (Kepulauan Selat Torres) | c. 38.700 (2016)[32] |
Myanmar | c. 31.600 (2019)[33][34] |
Kepulauan Mariana Utara | c. 19.000[35] |
Palau | c. 16.500 (2011)[14][15][36] |
Wallis dan Futuna | c. 11.600 (2018)[37] |
Nauru | c. 11.200 (2011)[38] |
Tuvalu | c. 11.000 (2012)[39][40] |
Kepulauan Cook | c. 9.300 (2010)[41] |
Chili (Pulau Rapa Nui) | c. 2.290 (2002)[42] |
Niue | c. 1.620[14][15] |
Tokelau | c. 1.499 (2016)[43] |
Bahasa | |
Rumpun Bahasa Austronesia | |
Agama | |
Beragam agama |
Berdasarkan konsensus ilmiah saat ini, mereka menyebar melalui migrasi laut prasejarah yang dimulai dari Taiwan pra-Han, sekitar 3000 hingga 1500 SM. Suku bangsa Austronesia mencapai ujung utara Filipina, khususnya Kepulauan Batanes, sekitar 2200 SM. Bangsa Austronesia mengembangkan perahu berlayar beberapa waktu sebelum tahun 2000 SM.[47]:144 Mereka memanfaatkan berbagai teknologi maritim yang mumpuni (terutama katamaran, perahu cadik, teknik pembuatan perahu papan ikat dan kupingan pengikat, serta layar capit kepiting) untuk menjelajahi pulau-pulau di Indo-Pasifik. Sejak 2000 SM, mereka berasimilasi (atau terasimilasi) dengan populasi Paleolitik Negrito dan Australo-Melanesia yang lebih tua. Mereka mencapai Pulau Paskah di ujung timur, Madagaskar di ujung barat,[48] dan Selandia Baru di ujung selatan. Pada tingkat terjauh, mereka juga diperkirakan telah mencapai Benua Amerika[49][50] dan bahkan Antarktika.[51][52]
Selain bahasa, masyarakat Austronesia secara luas berbagi kesamaan budaya, termasuk tradisi dan teknologi rajah, rumah panggung, ukiran giok, pertanian di lahan basah, dan berbagai karya seni batu. Mereka juga turut membawa berbagai tanaman dan hewan peliharaan dalam perjalanan migrasi, seperti padi, bambu, pisang, kelapa, sukun, nangka, kemiri, ubi rambat, talas, daluang, ayam, babi, dan anjing.