cover image

Malaysia

negara di Asia Tenggara / From Wikipedia, the free encyclopedia

Malaysia (Jawi: مليسيا) adalah sebuah negara federal[12] yang terdiri dari tiga belas negeri (negara bagian) dan tiga wilayah federal di Asia Tenggara dengan luas 330.803 km persegi.[13][14] Ibu kotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan federal. Jumlah penduduk negara ini mencapai 34.219.975 jiwa pada tahun 2023.[15] Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan — Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Natuna yang terletak di sebelah Selatan dari Laut China Selatan.[14] Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Filipina.[14] Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika.[14] Kepala negara Malaysia adalah seorang Raja atau seorang Sultan yang dipilih secara bergiliran setiap 5 tahun sekali dari antara raja negara-negara bagian yang diperintah. Raja Malaysia biasanya memakai gelar Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong[16] dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.[17][18] Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.[19]

Quick facts: Malaysia مليسيا , Ibu kota (dan kota terbesar...
Malaysia
مليسيا

Semboyan: Bersekutu Bertambah Mutu[1]
(Bahasa Indonesia: "Persatuan Menambah Keunggulan")
Malaysia_%28orthographic_projection%29.svg
Location_Malaysia_ASEAN.svg
Flag_map_of_Malaysia.svg
Lokasi  Malaysia  (hijau)

di ASEAN  (abu-abu tua)   [Legenda]

Lokasi Malaysia
Ibu kota
Kuala Lumpur
3°8′N 101°41′E
Pusat administratifPutrajaya
2°30′N 112°30′E
Bahasa Melayu¹²³
Bahasa yang diakuiInggris³
Kelompok etnik
(2021)[2]
69,7% Bumiputera (57.3% Melayu, 12.4% Kelompok Pribumi Sabah, Sarawak dan Orang Asli)
22,9% Tionghoa
6,8% India
0,8% Lainnya
Agama
DemonimBangsa Malaysia
PemerintahanFederal parlementer monarki konstitusional
Abdullah al-Haj[5]
Anwar Ibrahim
Ahmad Zahid Hamidi
Fadillah Yusof
LegislatifParlemen
Dewan Negara
Dewan Rakyat
Kemerdekaan 
31 Agustus 1957[6]
22 Juli 1963
17 Januari 1962
31 Juli 1963
31 Agustus 1963
16 September 1963
9 Agustus 1965
8 Agustus 1967
Luas
 - Total
330.803 km2 (66)
 - Perairan (%)
0,3
Populasi
 - Perkiraan 2023
34.219.975[7] (43)
 - Sensus Penduduk 2020
32.447.385[8]
98/km2 (116)
PDB (KKB)2022
 - Total
Kenaikan $1,089 trilliun [9] (31)
Kenaikan $32.901[9] (54)
PDB (nominal)2022
 - Total
Kenaikan $439,373 miliar[9] (34)
Kenaikan $13.268[9] (66)
Gini (2015) 41[10]
sedang
IPM (2021)Penurunan 0,803[11]
sangat tinggi · 62
Mata uangRinggit (RM)
(MYR)
Zona waktuWaktu Standar Malaysia
(UTC+8)
Format tanggaldd-mm-yyyy
Lajur kemudikiri
Kode telepon+60
Kode ISO 3166MY
Ranah Internet.my
Situs web resmi
malaysia.gov.my
  1. Bagian 2 dari Undang-Undang Bahasa Nasional 1963/67 menyatakan bahwa "Kecuali diatur dalam Undang-undang ini dan tunduk pada perlindungan yang terkandung dalam Pasal 152 (1) Konstitusi yang berkaitan dengan bahasa lain dan bahasa komunitas lain mana pun di Malaysia bahasa nasional akan digunakan untuk tujuan resmi".
  2. Bagian 9 Undang-Undang Bahasa Nasional 1963/67 menyatakan bahwa "Aksara bahasa nasional adalah aksara Rumi: dengan ketentuan ini tidak akan melarang penggunaan aksara Melayu, lebih dikenal sebagai aksara Jawi, dari bahasa nasional".
  3. Lihat Pasal 152 Konstitusi Federal Malaysia dan Undang-Undang Bahasa Nasional 1963/67.
Close

Malaysia sebagai negara federal belum pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada akhir abad ke-18, dan bagian barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah jajahan itu dikenal sebagai Malaya Britania hingga pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Seiring dengan semakin meluasnya tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.[20][21]

Pada 16 September 1963, sesuai dengan Resolusi Majelis Umum PBB 1514, dalam proses dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Sabah berubah menjadi negara bagian dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya.[12][22] Singapura kemudian dikeluarkan dari Malaysia pada 9 Agustus 1965 dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura.[23][24] Saat tahun-tahun awal pembentukan federasi baru, terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia.[25]

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara mengalami ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung abad ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 hingga 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru.[26][27] Perdagangan internasional berperan penting di dalam ekonominya karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka.[28] Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia.[29] Industri manufaktur memiliki pengaruh besar bagi ekonomi negara ini.[30] Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia.[31]

Bangsa Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula etnis ("ras") Tionghoa Malaysia dan India Malaysia yang cukup besar.[32] Bahasa Melayu[33] dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara.[14][34]

Malaysia adalah anggota perintis ASEAN dan turut serta di berbagai organisasi internasional, seperti PBB.[35][36] Sebagai bekas jajahan Inggris, Malaysia juga menjadi anggota Negara-Negara Persemakmuran.[37] Malaysia juga menjadi anggota D-8 (Developing-8), yakni sebuah kesepakatan untuk kerja sama pembangunan delapan negara anggotanya: Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki.[38]

Oops something went wrong: