Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Sebanyak 112 film fiksi diketahui pernah dibuat di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) sejak 1926 sampai pembubaran koloni ini tahun 1949. Film pertama yang diimpor dari luar negeri ditayangkan pada akhir 1900,[1] dan pada awal 1920-an, film serial dan fiksi impor ditayangkan di negara ini, biasanya dengan judul yang diterjemahkan.[2] Perusahaan-perusahaan Belanda juga membuat film dokumenter seputar Hindia Belanda dan ditayangkan di Belanda.[3] Laporan pertama mengenai pembuatan film fiksi di Hindia Belanda sudah ada sejak 1923, meski karya tersebut tidak selesai dibuat.[4] Film buatan lokal pertama, Loetoeng Kasaroeng, disutradarai oleh L. Heuveldorp dan dirilis tanggal 31 Desember 1926.[5]
Antara 1926 dan 1933, sejumlah film lokal dirilis. Meski orang Belanda seperti Heuveldorp dan G. Kruger terus aktif dalam industri ini, kebanyakan pembuat film dan produsernya merupakan etnis Cina.[6] Tan Bersaudara (Khoen Yauw dan Khoen Hian) dan The Teng Chun adalah produser terbesar waktu itu, sedangkan Wong Bersaudara (Nelson, Othniel, dan Joshua) merupakan sutradara paling terkenal waktu itu.[7] Sepanjang pertengahan 1930-an, produksi film turun seiring Depresi Besar.[8] Peluncuran Terang Boelan karya Albert Balink tahun 1937 menjadi awal kemunculan ketertarikan masyarakat pada industri perfilman,[9] dan pada tahun 1941 ada tiga puluh film yang dibuat di dalam negeri.[10] Tingkat produksi ini menurun setelah pendudukan Jepang dimulai pada awal 1942 yang menutup semua kecuali satu studio.[11] Akibatnya, beberapa film yang sudah mulai dibuat tahun 1941 baru dirilis beberapa tahun kemudian.[12] Mayoritas film yang dibuat selama masa pendudukan adalah rekaman-rekaman propaganda pendek.[13] Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 dan Revolusi Nasional Indonesia, beberapa film dibuat oleh produser pro-Belanda dan pro-Indonesia. Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949 yang otomatis membubarkan Hindia Belanda.[14][15]
Umumnya, film yang dibuat di Hindia Belanda memiliki alur cerita tradisional atau diadaptasi dari karya yang sudah ada.[16] Film-film pertama waktu itu masih bisu, lalu Karnadi Anemer Bangkong (1930) dirilis sebagai film bicara pertama di Hindia Belanda.[17] Film-film selanjutnya memakai bahasa Belanda, Melayu, Tionghoa, atau bahasa pribumi. Semuanya hitam putih.[lower-alpha 1][18]
Menurut sejarawan film Indonesia Misbach Yusa Biran, film-film yang dirilis pada masa itu tidak dapat dikelompokkan sebagai film Indonesia sejati, karena tidak ada rasa nasionalisme di dalam ceritanya.[19] Antropolog visual Amerika Serikat Karl G. Heider menulis bahwa semua film sejak sebelum 1950 dianggap hilang dari peredaran.[20] Akan tetapi, Katalog Film Indonesia yang disusun JB Kristanto menyebutkan beberapa film masih disimpan di Sinematek Indonesia[21][22] dan Biran menulis bahwa sejumlah film propaganda Jepang masih ada di Dinas Informasi Pemerintah Belanda.[23]
Tahun produksi tidak jelas |
Judul | Tahun | Sutradara | Pemeran | Sinopsis | Ref. |
---|---|---|---|---|---|
Loetoeng Kasaroeng | 1926 | L. Heuveldorp | Martoana, Oemar | Purbararang mengganggu adiknya setelah si adik berkencan dengan seekor lutung. Lutung tersebut rupanya ajaib dan setelah berubah jadi manusia, wajahnya lebih tampan daripada kekasih Purbararang. | [24][25] |
Eulis Atjih | 1927 | G. Kruger | Arsad, Soekria | Seorang pria meninggalkan istri mudanya yang cantik, Eulis Atjih, dan anak-anaknya untuk berfoya-foya. Ia jatuh miskin dan setelah suaminya pulang sekian tahun kemudian, ia ternyata juga miskin. | [24][26] |
Lily van Java | 1928 | Nelson Wong | Lie Lian Hoa, Lie Bouw Tan, Kwee Tiang An, Yah Kwee Pang | Putri seorang juragan dipaksa menikahi pria yang tidak dicintainya dan diam-diam sudah berhubungan dengan orang lain. | [24][27] |
Resia Boroboedoer | 1928 | Tidak diketahui | Olive Young | Seorang perempuan Cina pergi ke Candi Borobudur untuk mencari abu Buddha Gautama. Setelah gagal, ia menjadi seorang asketik. | [24][28] |
Setangan Berloemoer Darah | 1928 | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tan Hian Beng mencari pembunuh ayahnya dan balas dendam menggunakan ilmu bela diri. | [29] |
Njai Dasima | 1929 | Lie Tek Swie | Nurhani, Anah, Wim Lender, Momo | Dasima, nyai seorang juragan Inggris, dipancing untuk meninggalkannya dan putrinya oleh sepasang kekasih yang rakus. | [24][30] |
Rampok Preanger | 1929 | Nelson Wong | Ining Resmini, MS Ferry | Tidak diketahui | [31][32] |
Si Tjonat | 1929 | Nelson Wong | Lie A Tjip, May Ku Fung, Herman Sim | Tjonat kabur dari Batavia setelah membunuh salah seorang temannya. Ia bergabung dengan geng preman. Ia mencoba menculik gebetannya, Lie Gouw Nio, namun dihentikan Thio Sing Sang. | [31][33] |
Karnadi Anemer Bangkong | 1930 | G. Kruger | Tidak diketahui | Film komedi yang mengisahkan seorang pemburu kodok muda bernama Karnadi | [34][35] |
Lari ke Arab | 1930 | Wong Bersaudara | Ining Resmini, Oemar | Seorang pria Jawa yang malas tidak mau menerima kenyataan Depresi Besar dan lari ke Makkah. | [36][37] |
Melati van Agam | 1930 | Lie Tek Swie | A. Rachman, Neng Titi, Oemar, Bachtiar Effendi | Norma mencintai Idrus tetapi dipaksa menikahi seorang pria kaya. Idrus jatuh sakit dan meninggal dunia. Beberapa tahun kemudian, Norma pergi ke makam Idrus dan bunuh diri. | [31][38] |
Nancy Bikin Pembalesan | 1930 | Lie Tek Swie | Tidak diketahui | Putri Dasima, Nancy, pulang ke Hindia Belanda untuk membalas kematian ibunya. Para pembunuh ibunya berhasil dibunuh. | [31][39] |
Njai Dasima | 1930 | Lie Tek Swie | Nurhani, Anah, Wim Lender, Momo | Dasima, mantan nyai seorang juragan Inggris, tinggal bersama sepasang kekasih yang memancingnya. Setelah mengetahui mereka tidak jujur, Dasima dibunuh. | [31][40] |
De Stem des Bloeds (atau Njai Siti) |
1930 | Ph. Carli | Annie Krohn, Sylvain Boekebinder, Vally Lank | Siti menunggu kepulangan kekasihnya. Akan tetapi, saat kekasihnya pulang ia tak dapat bertemu Siti. Ia bisa bersatu lagi dengan keluarganya setelah putri angkatnya jatuh cinta dengan adik iparnya. | [31][41] |
Si Ronda | 1930 | Lie Tek Swie | Bachtiar Effendi, Momo | Film laga yang didasarkan pada film sebelumnya | [31][42] |
Boenga Roos dari Tjikembang | 1931 | The Teng Chun | Tidak diketahui | Oh Ay Ceng dipaksa menikahi seorang gadis kaya. Putri mereka bertunangan namun meninggal sebelum menikah. Tunangannya kemudian menikah dengan putri Oh dari mantan kekasihnya. | [31][43] |
Huwen op Bevel (atau Terpaksa Menika) |
1931 | G. Kruger | Tidak diketahui | Seorang intelek Indonesia jatuh cinta dengan seorang wanita yang dipaksa menikah dengan orang lain. | [44][45] |
Indonesia Malaise | 1931 | Wong Bersaudara | MS Ferry, Oemar | Seorang wanita muda dipaksa menikahi pria yang tidak dicintainya. Ia meninggalkan wanita tersebut dan kekasihnya dipenjara, membuat si wanita depresi. Ia sembuh setelah kekasihnya dibebaskan. | [31][46] |
Sam Pek Eng Tay | 1931 | The Teng Chun | Tidak diketahui | Berdasarkan sebuah legenda Cina. Eng Tay dan Sam Pek jatuh cinta namun terpisahkan. Ia disembunyikan dan Sam Pek dibunuh. Eng Tay melemparkan dirinya ke dalam makam Sam Pek. | [31][47] |
Si Pitoeng | 1931 | Wong Bersaudara | Herman Sim, Ining Resmini, Zorro | Si Pitung, bandit asal Batavia, terlibat konflik dengan polisi Belanda A.W.V. Hinne. | [31][48] |
Sarinah | 1931 | Ph. Carli | Annie Krohn | Film romansa yang berlatar di pantai selatan Jawa | [49] |
Sinjo Tjo Main di Film (atau Tjo Speelt Voor de Film) |
1931 | M. H. Schilling | M. H. Schilling, Ida Schilling | Komedi yang diadaptasi dari cerita radio Schillings di Bandung | [lower-alpha 2][50][51] |
Karina's Zelfopoffering (atau Pengorbanan Karina) |
1932 | Ph. Carli | Annie Krohn | Kisah hidup Raden Ajeng Karina, wanita ras campuran yang tinggal di keraton Yogyakarta | [52] |
Njai Dasima | 1932 | Bachtiar Effendi | Momo, Oesman | Dasima dipancing untuk meninggalkannya dan putrinya oleh sepasang kekasih yang rakus. Setelah mengetahui mereka tidak jujur, Dasima dibunuh. | [44][53] |
Zuster Theresia | 1932 | M. H. Schilling | M. H. Schilling, Daisy Diephuis, Henk Maschhaup, Alle Heymann | Henk bekerja di Bandung dan menikahi anak bosnya. Henk mmeminta Flora membesarkan anaknya, namun ia memutuskan menjadi suster setelah menganggap Daisy ibu yang lebih baik. | [54] |
Pat Bie To (atau Delapan Wanita Tjantik) |
1933 | The Teng Chun | Tidak diketahui | Kisah bela diri | [55] |
Pat Kiam Hap (atau Delapan Djago Pedang) |
1933 | The Teng Chun | Tidak diketahui | Kisah bela diri | [55] |
Ouw Phe Tjoa (atau Doea Siloeman Uler Puti en Item) |
1934 | The Teng Chun | Tidak diketahui | Diadaptasi dari legenda Cina. Seorang pria menikahi ular yang menyamar sebagai wanita, Setelah ularnya ditemukan, si wanita ditangkap tapi tidak dibunuh karena sedang hamil. | [44][56] |
Ang Hai Djie | 1935 | The Teng Chun | Tidak diketahui | Tidak diketahui | [44][57] |
Pan Sie Tong | 1935 | The Teng Chun | Tidak diketahui | Tidak diketahui | [44][58] |
Poei Sie Giok Pa Loei Tay | 1935 | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Poei Sie Giok, sudah berlatih bela diri sejak masih kecil. Ia mengalahkan master Loei Lo Ho, murid-murid Loei, dan istri Loei. | [59][60] |
Tie Pat Kai Kawin (atau Siloeman Babi Perang Siloeman Monjet) |
1935 | The Teng Chun | Tidak diketahui | Siluman babi Tie Pat Kai menikahi wanita dari kaum manusia. Setelah ayahnya mengusir Tie, Tie menculik istrinya dan kabur. Ia diburu oleh dua dukun. | [44][61] |
Anaknja Siloeman Oeler Poeti | 1936 | The Teng Chun | Tidak diketahui | Sekuel Ouw Phe Tjoa. Anak ular putih dan suami manusianya mencari ibu anak tersebut. | [59][62] |
Lima Siloeman Tikoes | 1936 | The Teng Chun | Tidak diketahui | Seorang wanita, dibantu siluman kucing, harus mengetahui yang mana suami aslinya dan lima siluman tikus yang menyamar sebagai suaminya. | [59][63] |
Pareh | 1936 | Mannus Franken, Albert Balink | Roegaya, E. T. Effendi, Doenaesih, Rd Mochtar | Mahmud, seorang nelayan, jatuh cinta dengan Wagini, putri seorang petani. Sayangnya, takhayul setempat meramalkan hubungan mereka membawa bencana. | [59][64] |
Pembakaran Bio "Hong Lian Sie" (atau Moesnanja Gowa Siloeman Boeaja Poeti) |
1936 | The Teng Chun | Tidak diketahui | Geng Kuen Luen Pai berperang melawan geng Oen Kung Pai setelah sebuah kapal pengangkut senjata hancur. | [59][65] |
Gadis jang Terdjoeal | 1937 | The Teng Chun | Tidak diketahui | Han Nio dijual kepada seorang juragan dan dijadikan istri. Mereka tidak bahagia dan akhirnya Han meninggal. Mantan kekasihnya mencoba balas dendam kepada suaminya namun terbunuh. | [59][66] |
Terang Boelan (atau Het Eilan der Droomen) |
1937 | Albert Balink | Rd Mochtar, Roekiah, E. T. Effendi | Rohaya sedang jatuh cinta tetapi dipaksa menikahi pria yang tidak ia cintai. Ia kawin lari namun ketahuan. Kekasihnya berhasil merebut Rohaya kembali. | [59][67] |
Fatima | 1938 | Joshua Wong, Othniel Wong | Kartolo, E. T. Effendi, Rd Mochtar, Roekiah | Fatima jatuh cinta dengan Idris, tetapi pemuda kaya Ali mencoba menculiknya. Ia kemudian ditahan karena menjadi ketua geng perampok. | [59][68] |
Oh Iboe | 1938 | The Teng Chun | Lo Tjin Nio, Bissu | Seorang janda menikah lagi dan berjudi, sedangkan bisnisnya dijalankan oleh Kian Hwat yang tidak jujur. Putrinya, Loan, merebut kekayaan keluarga setelah dicuri Kian. | [59][69] |
Tjiandjoer | 1938 | The Teng Chun | Lo Tjin Nio, Bissu | Kim Tjiang yang terlalu dimanja mengusir saudaranya, Kim Djin, dari rumah, tetapi ayah mereka Koan Liong segera menyadari kesalahannya. | [59][70] |
Alang-Alang | 1939 | The Teng Chun | Hadidjah, Moh Mochtar, Bissu, Lena, Moesa | Suhiyat jatuh cinta dengan Surati, namun Surati diculik. Suhiyat akhirnya menyelamatkannya. | [59][21] |
Gagak Item | 1939 | Joshua Wong, Othniel Wong | Kartolo, Roekiah, Rd Mochtar | Film bandit yang terinspirasi oleh Zorro | [71][72] |
Impian di Bali | 1939 | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Perjalanan sepasang kekasih di Bali yang disertai aksi komedi dan musik. | [73][74] |
Roesia si Pengkor (atau Hadji Saleh) |
1939 | The Teng Chun | Da'ing, Bissu, Hadidjah | Suti tinggal bersama ibunya setelah ayahnya ke luar kota. Ia dilamar sejumlah pemuda, termasuk pemuda yang dicintainya. Keduanya menikah setelah mengalahkan para pemuda yang lain. | [73][75] |
Bajar dengan Djiwa | 1940 | R Hu | A Bakar, Itjang Ali, Haroen, Oesman | Drama yang mengisahkan interaksi antara beberapa keluarga, termasuk Basuki yang dermawan dan Umar yang pemalas | [73][76] |
Dasima | 1940 | Tan Tjoei Hock | S Soekarti, Moh Mochtar, M Sani, S Talib | Dasima bercerai dengan suaminya, lalu menikahi Samiun. Samiun menghabiskan uangnya untuk berjudi. Setelah Dasima meminta uangnya kembali, ia malah dibunuh Samiun. | [73][77] |
Harta Berdarah | 1940 | R Hu, Rd Ariffien | Soelastri, Zonder, RS Fatimah, Moesa | Seorang juragan meninggalkan tempat tinggalnya dalam keadaan menderita, lalu melihat sepasang kekasih yang melarikan diri. Si juragan akhirnya melihat dampak negatif dari harta. | [73][78] |
Kartinah | 1940 | Andjar Asmara | Ratna Asmara, Astaman, RA Tjokrohandoko, M Rasjid Manggis | Istri Suria, Titi, menderita gangguan ingatan. Suria jatuh cinta dengan perawatnya, Kartinah, dan setelah Titi meninggal dalam serbuan udara, Suria menikahinya. | [73][79] |
Kedok Ketawa | 1940 | Jo An Djan | Oedjang, RS Fatimah, Eddy Kock, Zonder | Marsinah dan Basuki jatuh cinta dan dilindungi dari serangan preman oleh "Kedok Ketawa" | [73][80] |
Kris Mataram | 1940 | Njoo Cheong Seng | Fifi Young, Omar Rodriga | Priyayi R.A. Rusmini jatuh cinta dengan orang jelata Bachtiar, namun cinta mereka sangat ditentang oleh masyarakat tradisional. | [73][81] |
Matjan Berbisik | 1940 | Tan Tjoei Hock | Hadidjah, Moh Mochtar, Bissu, Said | Ayah Hamid kabur dan tidak pulang setelah putranya dewasa. Waktu itu, Hamid dan putra perawatnya bersaing memperebutkan hati seorang perempuan. | [73][22] |
Melati van Agam | 1940 | Tan Tjoei Hock | S Soekarti, AB Rachman, R Abdullah, S Thalib | Siti Norma menikahi pria yang tidak ia cintai demi menghormati orang tuanya, namun ia kawin lari dengan kekasihnya, Idrus. | [73][82] |
Pah Wongso Pendekar Boediman | 1940 | Jo Eng Sek | LV Wijnhamer Jr., Elly Joenara | Barja memulai hidup bergelimang kejahatan setelah sepupunya meremehkan kemajuannya. Penyidik LV Wijnhamer menyelidiki segala tindak kejahatan Barja. | [83][84] |
Rentjong Atjeh | 1940 | The Teng Chun | Dewi Mada, Ferry Kock, Moh Mochtar, Hadidjah | Dua pemuda, Rusna dan Daud, dilatih untuk memburu dan membunuh seorang perompak yang membuat mereka yatim piatu 15 tahun sebelumnya. | [73][85] |
Roekihati | 1940 | Joshua Wong, Othniel Wong | Rd Djoemala, Roekiah, Kartolo, Annie Landauw | Roekihati menikahi Mansur. Ia mulai melenceng setelah bertemu Aminah, tetapi karena Roekihati begitu setia Mansur kembali ke pelukannya. | [73][86] |
Siti Akbari | 1940 | Joshua Wong, Othniel Wong | Annie Landauw, Kartolo, Rd Mochtar, Roekiah | Suami Siti Akbari selingkuh, tetapi Siti berhasil menemukan kebahagiaan. | [59][87][88] |
Sorga ka Toedjoe | 1940 | Joshua Wong, Othniel Wong | Rd Djoemala, Roekiah, Kartolo, Annie Landauw | Seorang gadis miskin menikah dengan juragan kaya, namun ia tidak bahagia. | [89][90] |
Sorga Palsoe | 1940 | Tan Tjoei Hock | Lo Tjin Nio, Hui Tong, Pun Tjiaw Lim, Rohana | Hian Nio dijadikan pelayan oleh ibunya. Bos kekasihnya, Bian Hong, menikahinya. Akan tetapi, ia tidak senang dengan pernikahannya, lalu lari dan meninggal dunia. | [73][91] |
Zoebaida | 1940 | Njoo Cheong Seng | Fifi Young, Soerip, Aisah, Sally Young | Kisah cinta yang berlatar di Timor | [92][93] |
Air Mata Iboe | 1941 | Njoo Cheong Seng | Fifi Young, Rd Ismail, Ali Yugo, Soerip | Sumadi membalas dendam pada saudara-saudaranya setelah mereka menolak merawat ibunya, Sugiati, setelah ayah mereka meninggal. | [94][95] |
Ajah Berdosa | 1941 | Wu Tsun | M Arief, S Waldy, Elly Joenara, Soetijem | Tidak diketahui | [94][96] |
Aladin dengan Lampoe Wasiat | 1941 | Wong Bersaudara | Elly Joenara, Benny, Wolly Sutinah | Aladin muda yang miskin jatuh cinta dengan seorang putri dan mengalahkan penguasa agung yang jahat. | [97][98] |
Asmara Moerni | 1941 | Rd Ariffien | AK Gani, Djoewariah | Tidak diketahui | [94][99] |
Boedjoekan Iblis | 1941 | Jo An Djan | Rd Mochtar, E. T. Effendi, Anwar, Dewi Radiah | Tidak diketahui | [94][100] |
Djantoeng Hati | 1941 | Njoo Cheong Seng | A Sarosa, Rr Anggraini, Ariati | Dua gadis, Karina yang tradisional dan Roesdjana yang modernis, sedang bersaing. Film ini memperingatkan bahwa modernitas tidak selalu jalan yang terbaik. | [94][101] |
Elang Darat | 1941 | Inoe Perbatasari | Astaman, Ali Yugo, Rohana, Salam | Parlan dipanggil ke Kresek untuk melacak bandit bernama Elang Darat yang rupanya adik ipar Parlan, Gunawi. | [94][102] |
Garoeda Mas | 1941 | Jo An Djan | Rd Mochtar, Dewi Radiah, E. T. Effendi, Rd Kosasih | Tidak diketahui | [94][103] |
Ikan Doejoeng | 1941 | Lie Tek Swie | Asmanah, Soerjono, A Thys, Poniman | Asmara disuruh menikahi seseorang yang tidak dicintainya. Ia malah kawin lari dengan Sanusi dan kabur setelah dipergoki perampok. | [94][104] |
Koeda Sembrani | 1941 | Wong Bersaudara | Roekiah, Rd Djoemala, Wolly Sutinah, Kartolo | Kisah kuda bersayap. | [105][106] |
Lintah Darat | 1941 | Wu Tsun | Elly Joenara, Satijem, M Arief, Aboebakar Djoenaedi | Kumala bergabung dengan Safi'i untuk melawan seorang rentenir dan istrinya, Asnah, adik Kumala yang egois. | [94][107] |
Matula | 1941 | Tan Tjoei Hock | Ferry Kock, Dewi Mada, Moh Mochtar, Bissu | Matula menemui dukun dan meminta agar dijadikan tampan. Ia wajib membayarnya dengan tumbal. Ia mencoba menjadikan Emma tumbal, tetapi dihentikan ayahnya dan keduanya dijodohkan. | [94][108] |
Mega Mendoeng | 1941 | Boen Kim Nam | Rd Soekarno, Oedjang, Ratna Djoewita, Boen Sofiati | Kustini dikhianati oleh temannya, Sujono, namun bersatu lagi. | [94][109] |
Moestika dari Djenar | 1941 | Jo An Djan | Dhalia, Rd Mochtar, Djoeriah | Tidak diketahui | [94][110] |
Noesa Penida | 1941 | Andjar Asmara | Ratna Asmara, Astaman, Rd Ismail, Ali Yugo | Dua kakak beradik jatuh cinta dengan seorang putri, tetapi terhambat oleh perbedaan kasta mereka. | [97][111] |
Pah Wongso Tersangka | 1941 | Wu Tsun | LV Wijnhamer Jr., Sylvia Hatjirah, S Waldy, M Sarip | Tidak diketahui | [94][112] |
Panggilan Darah | 1941 | Sutan Usman Karim | Dhalia, Soerip, Wolly Sutinah, Mochtar Widjaja | Dua yatim piatu bekerja di rumah Iskak. Karena istrinya menindas mereka, mereka kabur dari rumah. Setelah mengetahui mereka punya hubungan keluarga dengan Iskak, mereka pulang. | [94][113] |
Pantjawarna | 1941 | Njoo Cheong Seng | Mochtar Widjaja, Dhalia, Idris Martha, Omar Rodriga | Disebut-sebut sebagai film musikal pertama di Hindia Belanda. | [94][114] |
Poesaka Terpendam | 1941 | Tidak diketahui | Roekiah, Rd Djoemala, Titing, Kartolo | Sekelompok orang menjelajah mencari harta karun. | [94][115] |
Poetri Rimba | 1941 | Inoe Perbatasari | Aisjah, Loedi, Ali Yugo, Bissu, Soetiati | Achmad dibawa ke sebuah desa setelah tersesat di hutan belantara. Ia bersaing dengan Perbada untuk menarik hati putri kepala desa. | [94][116] |
Ratna Moetoe Manikam | 1941 | Sutan Usman Karim | Ratna Asmara, Astaman, Ali Yugo, Inoe Perbatasari | Dua dewi memperebutkan cinta seorang raja. | [97][117] |
Selendang Delima | 1941 | Henry L. Duarte | Celly Young, Asmana, Soerjono | Tidak diketahui | [97][118] |
Si Gomar | 1941 | Tan Tjoei Hock | Tan Tjeng Bok, Hadidjah, Moh Mochtar, Bissu | Soebardja dan Mariani terpisah dan menjadi yatim piatu setelah perampok membunuh orang tua mereka. Setelah dewasa, mereka hampir menikahi satu sama lain, namun berhasil dihentikan saat sang sepupu mengenali mereka. | [97][119] |
Singa Laoet | 1941 | Tan Tjoei Hock | Tan Tjeng Bok, Hadidjah, Bissu, Moh Mochtar | Mahmud pergi menantang geng perompak yang dipimpin Singa Laoet untuk mencari pembunuh ayahnya dua puluh tahun sebelumnya. | [94][120] |
Siti Noerbaja | 1941 | Lie Tek Swie | Asmanah, Momo, Soerjono, A. Thys | Sitti Nurbaya jatuh cinta dengan Samsulbahri, tetapi dipaksa menikahi Datuk Meringgih untuk membayar utang ayahnya. | [94][121] |
Soeara Berbisa | 1941 | Wu Tsun | Rd Soekarno, Ratna Djoewita, Oedjang, Soehaena | Mitra dan Neng Mardinah jatuh cinta, tetapi Mardjohan yang cemburu menyebarkan rumor bahwa Mitra adalah anak seorang pencuri. Mereka bertemu dan mengetahui bahwa keduanya kakak beradik yang lama hilang. | [97][122] |
Srigala Item | 1941 | Tan Tjoei Hock | Tan Tjeng Bok, Hadidjah, Moh Mochtar, Aisah | Mochtar dipaksa tinggal bersama pamannya setelah ayahnya hilang. Paman dan putranya yang kejam sering diganggu makhluk bertopeng bernama De Zwarte Wolf ("Serigala Hitam"). | [97][123] |
Tengkorak Hidoep | 1941 | Tan Tjoei Hock | Tan Tjeng Bok, Moh Mochtar, Misnahati, Bissu | Darmadji dan teman-temannya pergi ke Pulau Mustika, tempat mereka melihat Maha Daru bangkit kembali setelah 2.000 tahun. Mereka harus mengalahkannya supaya selamat. | [97][124] |
Tjioeng Wanara | 1941 | Jo Eng Sek | R Sukran, Elly Joenara, AB Djoenaedi, M Arief | Tjioeng Wanara memberontak terhadap raja Galuh yang lalim. | [94][125] |
Wanita dan Satria | 1941 | Rd Ariffien | Djoewariah, Ratna Djoewita, R Hidajat | Tidak diketahui | [97][126] |
1001 Malam | 1942 | Wu Tsun | Tidak diketahui | Tidak diketahui | [97][127] |
Boenga Sembodja | 1942 | Moh Said HJ | Dhalia, Moh Mochtar, Tossin Effendi, Anwar | Tidak diketahui | [97][128] |
Mas Soemo Bojong | 1942 | Andjar Asmara | Tidak diketahui | Sekelompok orang yang sedang berdiskusi mengenai kedatangan Jepang dalam beberapa hari di sebuah warung. | [lower-alpha 2][129] |
Poelo Inten | 1942 | Tidak diketahui | Moh Mochtar, Djoeriah, Noersani, Ramli Bapet | Tidak diketahui | [97][130] |
Berdjoang | 1943 | Rd Ariffien | Moh Mochtar, Sambas, Dhalia, Kartolo | Anang dan Saman memperebutkan hati Hasanah. Setleah Anang bergabung dengan pasukan Jepang, Hasanah memutuskan ingin bersamanya. | [97][131] |
Di Desa | 1943 | Roestam Sutan Palindih | Moh Mochtar, Garkiah, Epen | Tidak diketahui | [lower-alpha 2][97][132] |
Di Menara | 1943 | Roestam Sutan Palindih | Rd Soekarno, Garkiah, Epen, | Tidak diketahui | [lower-alpha 2][97][133] |
Kemakmoeran | 1943 | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | [lower-alpha 2][134][135] |
Djatoeh Berkait | 1944 | B. Koesoema | Astaman, Kartolo, Dimin | Tidak diketahui | [lower-alpha 2][134][136] |
Hoedjan | 1944 | Inoe Perbatasari | Aboebakar Djoenaedi, Dhalia, E. T. Effendi | Tidak diketahui | [lower-alpha 2][134][137] |
Keris Poesaka | 1944 | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | [lower-alpha 2][134][138] |
Koeli dan Romoesha | 1944 | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Propaganda yang mempromosikan program romusha | [lower-alpha 2][134][139] |
Tahun produksi tidak jelas |
Judul | Tahun | Sutradara | Pemeran | Sinopsis | Ref. |
---|---|---|---|---|---|
Djaoeh Dimata | 1948 | Andjar Asmara | Ratna Asmara, Ali Yugo, Iskandar Sucarno, Djauhari Effendi | Ratna harus pergi ke Jakarta untuk mencari nafkah setelah suaminya, Ali, menderita tunanetra. | [134][140] |
Anggrek Bulan | 1948 | Andjar Asmara | Rd Soekarno, A Hamid Arief, Nila Djuwita, Iskandar Sucarno | Kati terlibat cinta segitiga dengan Atma dan Subrata, tetapi Atma punya masalah lain yang harus diperhatikan. | [134][141] |
Air Mata Mengalir di Tjitarum | 1948 | Roestam Sutan Palindih | Sofia, S Waldy, D Ismail, Rd Endang | Tidak diketahui | [134][142] |
Aneka Warna | 1949 | Moh Said HJ | A Hamid Arief, Mochsin, R Busono, Annie Mulya | Cerita tentang Dul Kalong dan Mat Codot, dua pelawak dari grup sandiwara Aneka Warna yang hidup miskin. | [134][143] |
Bengawan Solo | 1949 | Jo An Tjiang | Sofia, Rd Mochtar, Moh Mochtar, Rd Dadang Ismail | Dua anak seorang perempuan desa dibesarkan oleh keluarga yang berbeda setelah ibunya bunuh diri di Bengawan Solo. | [134][144] |
Gadis Desa | 1949 | Andjar Asmara | Basuki Djaelani, Ratna Ruthinah, Ali Yugo, Djauhari Effendi | Abu Bakar jatuh cinta dengan anak tuan tanahnya, padahal sudah punya istri. | [134][145] |
Harta Karun | 1949 | Usmar Ismail | Rd Soekarno, A Hamid Arief, Djauhari Effendi, Herawati | Suliati dan Ahmad saling jatuh cinta, namun ayah Suliati tidak merestui hubungan mereka karena Ahmad miskin. | [134][146] |
Tjitra | 1949 | Usmar Ismail | Rd Soekarno, Nila Djuwita, Rd Ismail, A Hamid Arief | Harsono mencabut keperawanan Suryani, lalu kabur ke kota. Ia ditangkap karena terlibat kasus pembunuhan. | [134][147] |
Menanti Kasih | 1949 | Moh Said HJ | Chatir Harro, A Hamid Arief, Nila Djuwita, Djoeriah | Husni Anwar mengetahui biaya sekolahnya dibayarkan Rachman, dan sekarang ia harus menikahi putri Rachman. | [134][148] |
Saputangan | 1949 | Fred Young | Pak Kasur, Chatir Harro, Noorsini, Netty Herawati | Hardjono mendadak buta saat berlayar di laut, tetapi berhasil melihat kembali setelah menjalani operasi. | [134][149] |
Sehidup Semati | 1949 | Fred Young | Ida Prijatni, Ali Yugo, Chatir Harro, Djauhari Effendi | Saat bepergian ke Bandung, Kusmayadi melamar Asmarani meski sudah dijodohkan dengan Lasminah. | [134][150] |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.