Pangkalan Bun (kota)
ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat, Indonesia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Pangkalan Bun (disingkat: PBUN[2]) adalah ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Pangkalan Bun merupakan bagian dari Kecamatan Arut Selatan dan aglomerasi dari beberapa wilayah kelurahan, terutama Kelurahan Mendawai, Kelurahan Raja, Kelurahan Mendawai Seberang, Kelurahan Baru dan Kelurahan Raja Seberang.
Pangkalan Bun
"Kota Manis" | |
---|---|
Motto: Kota Manis (Minat, Aman, Nikmat, Indah dan Segar) | |
Lokasi Pangkalan Bun (kota) di Kalimantan Tengah | |
Koordinat: 2.676576°S 111.631678°E / -2.676576; 111.631678 | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Tengah |
Kabupaten | Kotawaringin Barat |
Kecamatan | Arut Selatan |
Kelurahan | Baru Mendawai Mendawai Seberang Raja Raja Seberang |
Luas | |
• Total | 238,46[1] km2 (92,07 sq mi) |
Populasi (2020[1]) | |
• Total | 46.797[1] |
• Kepadatan | 196,2/km2 (5,080/sq mi) |
Zona waktu | UTC+7 (Waktu Indonesia Barat) |
Kode pos | |
Kode area telepon | +62 532 |
Menurut perkembangannya, Pangkalan Bun sebelumnya dikenal sebagai Sukabumi Pongkalanbu'un dan merupakan pelabuhan ("pangkalan") di tepi Sungai Buun (sekarang dekat Pasar Indra Sari). Awal mula nama Pangkalan Bun adalah Sukabumi Pongkalan Bu'un yang diberikan oleh Sultan Imanudin yang saat itu memerintah dan memindahkan ibu kota pemerintahan dari Kotawaringin Lama. Nama Pongkalan Bu'un sendiri diucapkan oleh raja sebagai bentuk penghormatan kepada seorang penduduk setempat yang bernama Bu'un yang telah berjasa untuk kesultanan kotawaringin. Kota Pangkalan Bun didirikan pada tanggal 9 Jumadil awwal 1221 H atau 25 Juli 1806 Masehi, bertepatan pada saat hari penancapan Tiang Sangga Benua. Kota ini merupakan tempat kedudukan Pangeran Ratu (raja) Kerajaan Kotawaringin, setelah istana di Kotawaringin Lama ditinggalkan pada tahun 1814. Istana di Pangkalan Bun biasa dikenal sebagai Istana Kuning. Pangeran Ratu (raja) Kerajaan Kotawaringin kedudukannya sejajar dengan Sultan Muda/Pangeran Mahkota di Kesultanan Banjar namun levelnya satu tingkat di bawah dari Sultan Banjar.
Pada perkembangan modern ini, Pangkalan Bun telah menjadi hub bagi berbagai perusahaan perkebunan dan silvikultur yang banyak memiliki lahan usaha di sekitar kota ini.
Hubungan darat yang melalui kota ini adalah Jalan Trans Kalimantan, sehingga Pangkalan Bun telah terhubung ke Sampit, Ketapang, dan Kota Pontianak. Akses laut bisa dilalui dengan pelabuhan di Pelabuhan Panglima Utar Kumai yang melayani jurusan Semarang dan Surabaya. Bandara Iskandar menjadi gerbang akses udara yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta, Semarang, Surabaya, Solo, Ketapang, Sampit, Palangkaraya, Pontianak, Banjarmasin, dan Balikpapan. Per tahun 2012 ada empat perusahaan penerbangan yang melayani rute-rute ini.