Loading AI tools
film tahun 2019 yang disutradarai oleh Bong Joon-ho Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Parasite (Hangul: 기생충; RR: Gisaengchung) merupakan film cerita seru komedi hitam Korea Selatan yang disutradarai, diproduseri, dan ditulis Bong Joon-ho bersama Kwak Sin-ae dan Jang Young-hwan yang memproduseri film ini serta Han Jin-won yang juga menulis naskah untuk film ini. Film ini dibintangi Song Kang-ho, Lee Sun-kyun, Cho Yeo-jeong, Choi Woo-shik, dan Park So-dam.
Parasite | |
---|---|
Nama lain | |
Hangul | 기생충 |
Hanja | 寄生蟲 |
Alih Aksara yang Disempurnakan | Gisaengchung |
Sutradara | Bong Joon-ho |
Produser | Bong Joon-ho Kwak Sin-ae Jang Young-hwan |
Ditulis oleh | Bong Joon-ho Han Jin-won |
Pemeran | Song Kang-ho Lee Sun-kyun Cho Yeo-jeong Choi Woo-shik Park So-dam |
Penata musik | Jung Jae-il |
Sinematografer | Hong Kyung-pyo[1] |
Penyunting | Yang Jin-mo |
Perusahaan produksi | Barunson E&A Corp |
Distributor | CJ Entertainment |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 132 menit[2] |
Negara | Korea Selatan |
Bahasa | Korea |
Anggaran | ₩17 miliar[3] (~US$15,5 juta)[4] |
Pendapatan kotor | $258,8 juta[5] |
Film ini ditayangkan perdana di Festival Film Cannes ke-72 pada 21 Mei 2019, yang menjadi film Korea Selatan pertama yang memenangi Palme d'Or dan film pertama yang menang dengan suara bulat setelah Blue Is the Warmest Colour pada tahun 2013. Film ini kemudian dirilis di Korea Selatan oleh CJ Entertainment pada 30 Mei 2019. Film ini meraih kritikan positif yang luar biasa, dan sering kali digadang-gadang sebagai salah satu film asal Korea Selatan terbaik sepanjang masa, serta salah satu film terbaik di dekade 2010-an. Dengan penghasilan kotor lebih dari 160 juta dolar AS di seluruh dunia, film ini juga merupakan salah satu film paling sukses secara komersial di Korea Selatan.
Di antara lebih dari 180 penghargaan yang diterima, Parasite telah memenangkan empat penghargaan dalam Academy Awards ke-92, termasuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Skenario Asli Terbaik, dan Film Internasional Terbaik. Film ini merupakan film pertama asal Korea Selatan yang mendapat nominasi Academy Award, begitu pula film berbahasa non-Inggris pertama yang memenangkan Film Terbaik.[note 1] Dalam Golden Globe Awards ke-77, film ini meraih Film Berbahasa Asing Terbaik. Film ini juga mendapatkan empat nominasi dalam British Academy Film Awards ke-73, dengan memenangkan Film Tidak dalam Bahasa Inggris Terbaik dan Skenario Asli Terbaik. Film ini juga menjadi film berbahasa non-Inggris pertama yang memenangkan Screen Actors Guild Award untuk kategori Pemeran dengan Penampilan Luar Biasa dalam Film. Di Grand Bell Awards ke-56, Parasite memperoleh sebelas nominasi terkemuka dengan lima kemenangan.
Kim Ki-taek (Song Kang-ho) hidup bersama istrinya Park Chung-suk (Jang Hye-jin), putranya Kim Ki-woo (Choi Woo-shik), dan putrinya Kim Ki-jeong (Park So-Dam) di banjiha, apartemen semi-bawah tanah yang kecil dan kumuh. Pekerjaan harian mereka adalah melipat kotak piza dengan penghasilan yang sangat kecil dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Suatu hari, Ki-Woo menerima tawaran kawannya, Min-hyuk (Park Seo-joon), untuk mengambil alih pekerjaannya sebagai guru les privat bahasa Inggris untuk Park Da-hye (Jung Ji-so), anak perempuan keluarga kaya Park Dong-ik (Lee Sun-kyun) dan istrinya Choi Yeon-gyo (Jo Yeo-jeong) sekaligus kakak dari Park Da-song (Jung Hyun-joon), karena berencana menuntut ilmu ke luar negeri. Min-hyuk juga memberikan "batu keberuntungan".
Perlahan-lahan, keluarga Kim berusaha agar satu per satu anggota keluarga mereka dapat bekerja di keluarga Park, dengan saling menganjurkan satu sama lain dan berbohong sebagai penyedia jasa profesional yang saling tidak kenal. Ki-woo menjadi guru les (yang mereka panggil "Kevin") dan diam-diam memulai hubungan romantis dengan Da-hye. Ketika Yeon-gyo berniat mencarikan guru dan terapis seni untuk Da-song, Ki-woo memanfaatkan kesempatan ini dengan menyarankan seorang "profesional" bernama Jessica yang berasal dari Chicago, Illinois, Amerika Serikat, yang ternyata justru Ki-jeong saudarinya sendiri. Ki-jeong kemudian memfitnah sopir keluarga Park dengan meletakkan celana dalamnya di dalam mobil milik keluarga Park. Dong-ik mengusir sopir itu dan menggantinya dengan seorang mantan sopir valet yang ternyata Ki-taek. Dan untuk terakhir kalinya, Ki-taek berkomplot dengan kedua anaknya untuk menarik sang ibu, Chung-suk menjadi asisten rumah tangga, dengan mencoba menakut-nakuti bahwa pembantu mereka saat ini, Mun-gwang (Lee Jung-eun), mengidap tuberkulosis dengan memanfaatkan alergi persik yang dideritanya.
Suatu hari, keluarga Park berkemah selama sehari-semalam sebagai hadiah atas ulang tahun Da-song. Keluarga Kim berpesta pora, menikmati fasilitas mewah dan mabuk-mabukan di rumah itu. Pada malam hari saat hujan deras turun, Mun-gwang tiba-tiba meminta izin masuk ke rumah karena ingin mengambil sesuatu di ruang bawah tanah. Saat seluruh keluarga bersembunyi, Chung-suk mengizinkan Mun-gwang masuk. Tanpa diduga siapapun, Mun-gwang menunjukkan sebuah bungker, tempat suaminya Geun-se (Park Myung-hoon) bersembunyi selama empat tahun untuk menghindari jeratan rentenir. Ketika Chung-suk mengancam akan memanggil polisi, kebohongan keluarga Kim secara tidak sengaja terbongkar. Tanpa pikir panjang, Mun-gwang memanfaatkan kesempatan itu dengan merekam mereka dan mengancam untuk mengirim rekaman itu kepada Keluarga Park. Mun-gwang dan Geun-se "menyandera" mereka. Namun saat Mun-gwang dan Geun-se lengah, keluarga Kim berusaha merebut ponsel Mun-gwang dan saling berkelahi di ruang keluarga. Keluarga Kim akhirnya berhasil merebut ponsel itu.
Karena hujan sangat deras, Keluarga Park tiba-tiba membatalkan liburan mereka dan menelepon Chung-suk. Keluarga Kim menyekap Mun-gwang dan Geun-se di bungker, serta membersihkan ruang keluarga dan kemudian bersembunyi, sementara Chung-suk terbirit-birik memasak ramyeon sebagaimana permintaan Yeon-gyo. Ketika Mun-gwang berhasil melarikan diri menuju ruang keluarga, Chung-suk menendangnya kembali sehingga Mun-gwang terpental ke bawah. Kepala Mun-gwang membentur dinding dan mengalami gegar otak. Saat Chung-suk menyajikan hidangannya, Yeon-gyo mengungkapkan pengalaman traumatik Da-song yang pernah ia alami beberapa tahun lalu saat ia melihat sosok yang dikira hantu, yang sebenarnya adalah Geun-se yang keluar dari bungker. Saat keluarga Kim yang tersisa bersembunyi di bawah meja, Dong-ik mengeluhkan soal bau badan Ki-taek kepada istrinya.
Memanfaatkan keadaan Dong-ik dan istrinya yang tertidur, Ki-taek, Ki-jeong, dan Ki-woo meninggalkan rumah dan berlari ke rumah mereka. Mereka mendapati lingkungan tempat tinggal mereka diterjang banjir, apartemen mereka teredam hingga setinggi dada, dan langsung berupaya menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Ki-woo membawa "batu keberuntungan" ke sebuah gelanggang olahraga tempat di mana warga yang kebanjiran diungsikan. Sementara itu, Moon-kwang meninggal akibat gegar otak, Geun-sae menangis.
Keesokan berikutnya, Yeon-gyo mengadakan pesta ulang tahun untuk Da-song. Ia mengundang seluruh Ki-jeong dan Ki-woo, sementara Ki-taek dan Chung-suk diminta datang untuk bekerja. Ki-woo membawa batu ke bunker. Geun-sae menyergap Ki-woo dan memukul kepalanya dengan batu, lalu kabur. Mencoba membalas dendam atas kematian istrinya Moon-gwang, ia mengambil pisau dapur dan menusuk Ki-jeong di depan para tamu pesta yang menjerit ketakutan. Da-song mengalami kejang akibat trauma setelah melihat Geun-sae, sementara Ki-taek bergegas untuk menghentikan pendarahan Ki-jeong saat Dong-ik berteriak kepadanya untuk mengantarkan Da-song ke rumah sakit. Namun, Ki-taek melemparkan kunci mobil dan kunci itu terperangkap di bawah Chung-seok dan Geun-sae yang sedang berkelahi, tepat sebelum Chung-seok menewaskan Geun-sae dengan tusukan daging. Dari semua kekacauan itu, Ki-taek yang memendam kemarahan atas perilaku Dong-ik kepadanya dan reaksi Dong-ik yang menunjukkan rasa jijik setelah mencium bau badan Geun-se saat mengambil kunci mobil, mengambil pisau dan menusuk Dong-ik hingga tewas, lalu melarikan diri.
Beberapa minggu kemudian, Ki-woo terbangun dari koma. Ki-woo dan ibunya dihukum dengan dakwaan penipuan dan menjalani masa percobaan, sementara Ki-jeong tewas dan Ki-taek menghilang. Ki-woo terus memata-matai rumah keluarga Park yang kini telah dijual ke keluarga berkewarganegaraan Jerman dan melihat kode Morse dari lampu yang berkedip-kedip yang diterjemahkan sebagai pesan. Pesan tersebut berasal dari Ki-taek yang kini bersembunyi di bungker. Ki-taek mengubur jasad Mun-gwang di halaman belakang. Ki-woo menulis surat kepada ayahnya, yang bersumpah bahwa suatu hari dia akan mendapatkan uang yang cukup untuk membeli rumah sekaligus menyatukan kembali keluarga yang tersisa. Film berakhir dengan Ki-woo dan Chung-seok yang masih tinggal di banjiha, persis seperti adegan awal dari film.
Gagasan mengenai Parasite telah bermula pada 2013, ketika sedang berurusan dengan produksi Snowpiercer (2013), seorang temannya yang menjadi aktor teater mendorong Bong Joon-ho untuk menulis naskah sandiwara. Ia sendiri telah menjadi tutor bagi putra sulung keluarga kaya di Seoul ketika berusia awal 20 tahunan dan mempertimbangkan untuk bergantu menjadi produser sandiwara. Setelah menyelesaikan produksi Snowpiercer, Bong menulis naskah pendalaman watak setebal 15 halaman bagi paruh awal sandiwara, manakala asisten produksinya di Snowpiercer, Han Jin-won, menggantinya dengan ketiga draf naskah yang berbeda. Setelah menyelesaikan Okja (2017), Joon-ho kembali mengurusi proyek itu dan menyelesaikan naskahnya.[7]
Joon-ho sendiri mengaku film ini dipengaruhi oleh The Housemaid (1960) ketika kehidupan keluarga menegah terancam oleh kedatangan penyelundup yang menyamar sebagai pembantu.[8] Peristiwa Christine dan Léa Papin—dua pembantu yang membunuh majikannya pada 1930-an di Prancis—juga menjadi sumber ilham bagi Joon-ho.[9]
Darcy Paquet, seorang berkewarganegaraan Amerika Serikat yang tinggal di Korea Selatan, menjadi penerjemah takarir dalam bahasa Inggris dan bekerja langsung dengan Joon-ho.[10] Darcy menerjemahkan jjapaguri (짜파구리), mi yang dimasak oleh Park Chung-suk, sebagai "ram-don", yang bermakna ramen-udon. Mi ini adalah campuran dari Jjapaghetti dan Neoguri.[11] Versi bahasa Inggris film ini menampilkan kotak mi yang dilabeli "ramyeon" dan "udon" dalam bahasa Inggris untuk menampilkan kepada penutur bahasa Inggris asal mula nama itu. Darcy yakin bahwa kata "ram-don" sebelumnya tidak ada karena ia tidak menemukan hasil apapun di Google dalam suatu uji pencarian.[12] Dalam takarir bahasa Inggris, Paquet memilih Universitas Oxford alih-alih Universitas Nasional Seoul dan WhatsApp alih-alih KakaoTalk.[10] Darcy memilih Oxford alih-alih Universitas Harvard karena kedekatan Joon-ho dengan Inggris dan Darcy meyakini menggunakan Harvard akan menjadi pilihan yang terlalu jelas. Darcy menyebut penonton harus segera memahaminya agar humornya dapat mengena.[12]
Judul film ini awalnya adalah Décalcomanie, yang menurut Joon-ho dalam wawancaranya terilhami dari konsep seni rupa decalcomania.[13] Namun, judul tersebut kemudian diganti dengan "Parasite" karena memiliki makna ganda. Joon-ho mengatakan, "Karena cerita ini mengenai keluarga miskin yang menyusup dan merayap ke dalam rumah orang kaya, tampaknya sangat jelas bahwa Parasite mengacu kepada keluarga miskin, dan saya pikir iru sebabnya tim pemasaran agak ragu. Namun, jika Anda melihatnya dengan cara lain, Anda dapat mengatakan bahwa keluarga kaya, mereka juga parasit dalam hal pekerjaan. Mereka bahkan tidak bisa mencuci piring dan menyetir sendiri, sehingga mereka lintah dari pekerjaan keluarga miskin, sehingga kedua keluarga tersebut adalah parasite."[14]
Pengambilan gambar utama dimulai pada tanggal 18 Mei 2018.[15][16] Pengambilan gambar utama berlangsung selama 77 hari hingga 19 September 2018.[17] Tempat pengambilan gambar di Jeonju dan sekitar Seoul.[18]
Rumah keluarga Park yang dikatakan di film ini dirancang arsitek fiktif bernama Namgoong Hyeonja adalah latar yang sepenuhnya baru dibangun.[19] Perancang produksi Lee Ha-jun mengatakan matahari adalah faktor penting dengan membangun latar luar. Ha-jun menjelaskan, "Arah matahari adalah titik pertimbangan penting saat kami mencari tempat terbuka. Kami harus mengingat posisi matahari selama jangka waktu yang kami inginkan serta menentukan posisi dan ukuran jendela yang sesuai. Dalam hal pencahayaan praktis, sinematografer [Hong Gyeong-pyo] memiliki permintaan khusus mengenai warna. Ia ingin pencahayaan tidak langsung yang canggih dan kehangatan dari sumber cahaya tungsten. Sebelum membangun latar, Gyeong-pyo dan saya mengunjungi banyak tempat beberapa kali untuk memeriksa pergerakan matahari di setiap waktu, dan kami memutuskan lokasi latar bersama-sama. Karena rumah Tuan Park dibangun oleh seorang arsitek dalam cerita itu, tidak mudah menemukan pendekatan yang tepat untuk merancang rumah. Saya bukanlah arsitek dan saya kira ada perbedaan dalam cara arsitek membayangkan sebuah ruang dan cara perancang produksi melakukannya. Kami mengutamakan pemblokan dan sudut kamera, sementara arsitek membangun ruang bagi orang-orang untuk benar-benar tinggal dan dengan demikian merancang di sekitar orang. Jadi saya kira pendekatannya sangat berbeda."[20]
Menurut penyunting Yang Jin-mo, Joon-ho memilih merekam film tanpa cakupan kamera seperti biasanya. Untuk memberikan mereka lebih banyak pilihan penyuntingan dengan rekaman yang terbatas, kadang kala mereka menggabungkan pengambilan gambar berbeda pada rekaman yang sama secara bersama-sama.[21]
Parasite: Original Motion Picture Soundtrack | |
---|---|
Album lagu tema karya Jung Jae-il | |
Dirilis | 30 May 2019 |
Direkam | 2019 |
Genre | Soundtrack |
Durasi | 52:14 |
Bahasa | Korean Italian[22] |
Label | |
Singel dalam album Parasite: Original Motion Picture Soundtrack | |
|
No. | Judul | Durasi |
---|---|---|
1. | "Opening" (bahasa Korea: 시작) | 2:07 |
2. | "Conciliation I" (bahasa Korea: 첫번째 알선) | 1:04 |
3. | "On the Way to Rich House" (bahasa Korea: 부잣집 가는 길) | 0:55 |
4. | "Conciliation II" (bahasa Korea: 두번째 알선) | 1:10 |
5. | "Plum Juice" (bahasa Korea: 매실청) | 0:55 |
6. | "Mr. Yoon and Park" (bahasa Korea: 윤기사와 박사장) | 1:51 |
7. | "Conciliation III" (bahasa Korea: 세번째 알선) | 1:17 |
8. | "The Belt of Faith" (bahasa Korea: 믿음의 벨트) | 7:13 |
9. | "Moon Gwang Left" (bahasa Korea: 떠나는 문광) | 0:56 |
10. | "Camping" (bahasa Korea: 야영) | 3:05 |
11. | "The Hellgate" (bahasa Korea: 지옥의 문) | 1:15 |
12. | "Heartrending Story of Bubu" (bahasa Korea: 부부의 사연) | 1:35 |
13. | "Zappaguri" (bahasa Korea: 짜파구리[lower-alpha 1]) | 1:47 |
14. | "Ghost" (bahasa Korea: 유령) | 2:00 |
15. | "The Family is Busy" (bahasa Korea: 첫번째 동분서주) | 1:09 |
16. | "Busy to Survive" (bahasa Korea: 두번째 동분서주) | 1:53 |
17. | "The Frontal Lobe of Ki Taek" (bahasa Korea: 기택의 전두엽) | 2:42 |
18. | "Water, Ocean" (bahasa Korea: 물바다) | 4:41 |
19. | "Water, Ocean Again" (bahasa Korea: 또 물바다) | 1:36 |
20. | "It Is Sunday Morning" (bahasa Korea: 일요일 아침) | 4:03 |
21. | "Blood and Sword" (bahasa Korea: 피와 칼) | 3:02 |
22. | "Yasan" (bahasa Korea: 야산) | 1:15 |
23. | "Moving" (bahasa Korea: 이사) | 1:44 |
24. | "Ending" (bahasa Korea: 끝) | 0:53 |
25. | "Soju One Glass" (bahasa Korea: 소주 한 잔; performed by Choi Woo-shik) | 3:20 |
Durasi total: | 52:14 |
Tema utama Parasite adalah perjuangan kelas dan kesenjangan sosial.[23][24] Pengkritik film termasuk Joon-ho sendiri menganggap film ini sebagai cerminan kapitalisme zaman modern[25][26] dan beberapa pengkritik lainnya mengaitkan dengan istilah "Neraka Joseon" yang terutama populer di kalangan orang muda pada akhir 2010-an untuk menggambarkan kesulitan hidup di Korea Selatan.[27][28] Film ini juga menyinggung kebiasaan menggunakan orang dalam dalam kehidupan sehari-hari.[29] Choi Ha-young dan Park Ju-min lewat tulisan yang mengkritik Presiden Korea Selatan saat itu Moon Jae-in di The Japan Times mengaitkan film ini dengan teori kelas sendok yang erat kaitannya dengan Jae-in yang dianggap tidak memiliki banyak kemajuan dalam memperbaiki kehidupan pemuda negara itu.[30]
Anak tangga digunakan dalam film ini sebagai perwujudan posisi keluarga Kim dan Park serta Moon-gwang.[31] Banjiha (tempat tinggal di ruang semibawah tanah) sendiri merupakan tempat tinggal rata-rata penduduk fakir-miskin di Seoul, walau terkandung sejumlah permasalahan seperti meningkatnya jamur dan risiko penyakit karena harga sewanya yang rendah.[23] Banjir muson seperti yang digambarkan dalam film umumnya paling merusak tipe tempat tinggal ini.[29][32]
Film ini juga menyinggung perselisihan Jepang-Korea lewat sebuah lagu yang dikatakan sebagai "Jessica single". Lagu itu diketahui memiliki nada yang sama dengan lagu anak-anak yang terkenal di negara asal "Dokdo Adalah Tanah Kita" (Dokdoneun uriddang, 독도는 우리땅) yang menyinggung sengketa Karang Liancourt manakala lagu itu sendiri mendukung klaim Korea Selatan atas Karang Liancourt.[33][34] Kang-ho sendiri berharap film ini dapat memperbaiki hubungan budaya Jepang dan Korea Selatan, walau tidak menyebutkan hubungan kedua negara yang dimaksud dengan gamblang.[35]
Menurut Joon-ho, akhir film yang menyiratkan Ki-woo tidak akan mampu memperoleh dana yang dibutuhkan untuk membeli rumah besar itu lewat adegan yang menunjukkan Ki-woo masih di rubanah. Adegan tersebut digambarkan sebagai "pembunuhan yang pasti" (확인 사살), mengacu kepada tindakan mematikan untuk menggagalkan tujuan itu.[9] Lagu penutup film ini juga merujuk kepada Ki-woo yang bekerja untuk mendapatkan uang demi membeli rumah. Choi Woo-shik menyebut bahwa tokoh yang diperankannya akan menghabiskan beratus-ratus tahun untuk benar-benar menabung uang dan membeli rumah itu. Ia menambahkan bahwa Ki-woo adalah salah satu dari anak-anak cerdas yang memiliki ide untuk memulangkan ayahnya.[36]
Film ini ditayangkan perdana di Festival Film Cannes 2019 pada 21 Mei[37] dan ditayangkan di Korea Selatan pada 30 Mei 2019 dan Indonesia pada 24 Juni 2019.[2][17]
Neon membeli hak distribusi film ini di Amerika Serikat dan Kanada dalam acara American Film Market (AFM) 2018.[38][39] Hak distribusi film ini juga dijual di negara berbahasa Jerman (Koch Films), negara berbahasa Prancis (The Jokers Films), dan Jepang (Bitters End).[40]
Film ini ditayangkan di Australia dan Selandia Baru oleh Madman Films pada 27 Juni 2019,[41] (menjadi film terlaris Korea Selatan sepanjang masa di kedua negara tersebut dan film berbahasa bukan Inggris terlaris sepanjang masa yang didistribusikan Madman di Australia),[42] di Rusia pada 4 Juli 2019, serta di Amerika Serikat dan Kanada pada 11 Oktober 2019.[43]
Film ini awalnya dijadwalkan ditayangkan sebagai film penutup di Festival Film Internasional FIRST Xining di Tiongkok pada 28 Juli 2019. Namun sehari sebelumnya, penyelenggara festival film mengumumkan penayangan film ini ditunda karena "alasan teknis", yang merujuk kepada eufemisme pelarangan penayangan suatu film oleh badan sensor film negara itu.[44] Walau demikian, film ini mendapat sambutan bagus oleh warganet Tiongkok.[45]
Film ini didistribusikan oleh Curzon Artificial Eye bagi penayangan di Inggris dan Irlandia. Terdapat penayangan pratayang berikut wawancara dengan Bong Joon-ho yang dibagikan langsung oleh satelit pada 3 Februari 2020, diikuti dengan penayangan umum pada 7 Februari.[46]
Film ini telah diluncurkan lewat Blu-ray oleh Universal Pictures Home Entertainment di Amerika Serikat dan distributor setempat di beberapa negara lain termasuk Inggris, Spanyol, Jerman, dan Rusia.[47][48]
Versi hitam putih film ini ditayangkan di Prancis pada 19 Februari.[49]
Trailer pertama diluncurkan pada 5 April 2019, sementara trailer kedua diluncurkan pada 8 Mei 2019. Neon memanfaatkan sekelumit potongan film ini untuk dijadikan ringtone.[50]
Pencapaian Parasite di Korea Selatan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Hari penayangan | Penonton | Layar | Peringkat | Pendapatan kotor | Rujukan |
Hari pertama penayangan terbatas (27 Mei) | 307 | - | - | $2,3 ribu | |
Hari kedua penayangan terbatas (hingga 28 Mei) | 4.264 | 9 | 7 | $32,2 ribu | [51] |
Hari ketiga penayangan terbatas (hingga 29 Mei) | 9.862 | 25 | 8 | $82,5 ribu | [52] |
Hari pertama (hingga 30 Mei) | 577.955 | 1.783 | 1 | $3,92 juta | [53] |
Hari kedua (hingga 31 Mei) | 1.245.732 | 1.825 | 1 | $8,86 juta | [54] |
Hari ketiga (hingga 1 Juni) | 2.372.258 | 1.926 | 1 | $17,16 juta | [55] |
Hari keempat (hingga 2 Juni) | 3.366.716 | 1.947 | 1 | $24,45 juta | [56] |
Hari kelima (hingga 3 Juni) | 3.749.154 | 1.803 | 1 | $27,03 juta | [57] |
Hari keenam (hingga 4 Juni) | 4.097.824 | 1.813 | 1 | $29,36 juta | [58] |
Hari ketujuh (hingga 5 Juni) | 4.523.546 | 1.699 | 1 | $32,24 juta | [59] |
Hari kedelapan (hingga 6 Juni) | 5.355.104 | 1.573 | 1 | $38,47 juta | [60] |
Hari kesembilan (hingga 7 Juni) | 5.874.755 | 1.560 | 1 | $42,28 juta | [61] |
Hari kesepuluh (hingga 8 Juni) | 6.512.196 | 1.560 | 1 | $47,02 juta | [62] |
Hari kesebelas (hingga 9 Juni) | 7.021.208 | 1.576 | 1 | $51,04 juta | [63] |
Hari kedua belas (hingga 10 Juni) | 7.215.820 | 1.459 | 1 | $52,34 juta | [64] |
Hari ketiga belas (hingga 11 Juni) | 7.373.547 | 1.459 | 1 | $53,41 juta | [65] |
Hari keempat belas (hingga 12 Juni) | 7.519.763 | 1.217 | 1 | $54,38 juta | [66] |
Hari kelima belas (hingga 13 Juni) | 7.655.938 | 1.169 | 1 | $55,3 juta | [67] |
Hari keenam belas (hingga 14 Juni) | 7.824.101 | 1.193 | 1 | $56,56 juta | [68] |
Hari ketujuh belas (hingga 15 Juni) | 8.103.067 | 1.205 | 2 | $58,66 juta | [69] |
Hari kedelapan belas (hingga 16 Juni) | 8.344.626 | 1.193 | 2 | $60,5 juta | [70] |
Hari pertama penayangan ulang (hingga 10 Februari) | 10,099,478 | 73 | 9 | $72,75 juta | [71] |
Parasite menjadi film Korea Selatan terlaris kedua tahun 2019 setelah Extreme Job dan terlaris kelima secara keseluruhan setelah Extreme Job, Avengers: Endgame, Frozen II, dan Aladdin, dengan perolehan 10.085.275 penonton dan pendapatan kotor sebesar $72,22 juta di Korea.[72]
Sebelum ditayangkan di seluruh negara, film ini ditayangkan terbatas sejak 27 Mei dengan jumlah penonton yang dijaring mencapai 307 penonton. Hingga 28 Mei, film ini ditonton 4.264 penonton di sembilan bioskop sehingga menempati peringkat ketujuh di tangga film terlaris mingguan Korea Selatan. Jumlah layar bertambah menjadi 25 bioskop dan ditonton 9.862 penonton hingga 29 Mei, walau turun satu peringkat.
Hingga hari pertama penayangan luas, film ini ditonton 577.955 penonton di 1.783 layar, sehingga langsung melompat ke peringkat pertama.
Film ini meraup keuntungan kotor sebesar $20,7 juta pada akhir pekan pembukaan di Korea Selatan.[73]
Film ini juga mendapat ucapan selamat oleh Moon lewat pernyataan resmi di akun media sosial.[74]
Walaupun film ini baru ditayangkan di Jepang pada 10 Januari 2020, tetapi film ini mendapat sambutan bagus dari kalangan penonton. Pada akhir pekan pembukaan, film ini ditayangkan di 131 layar dan menempati peringkat keempat tangga film terlaris mingguan dengan mendulang $1,28 juta dengan jumlah keseluruhan lebih dari 220 juta yen ($2,05) juta pada minggu pertama.[75][76][77] Pada akhir pekan kedua, film ini turun satu peringkat tangga film terlaris mingguan dengan mendulang $1,21 juta dengan keuntungan kotor keseluruhan hingga minggu kedua sebesar $5,42 juta.[78][79][80] Pada akhir pekan ketiga, film ini kembali ke peringkat semula tangga film terlaris mingguan dengan mendulang $1,51 juta dengan keuntungan kotor keseluruhan hingga minggu kedua sebesar hampir 1 juta yen ($8,86 juta) dan jumlah penonton mencapai 680 ribu penonton.[81][82][83] Pada akhir pekan keempat, film ini naik satu peringkat dengan mendulang lebih dari 147 juta yen ($1,36 juta) dan keuntungan kotor keseluruhan hingga minggu kedua sebesar lebih dari 1,3 miliar yen ($12,07 juta) serta jumlah penonton bertambah 112 ribu penonton menjadi 930 ribu penonton.[84][85][86] Pada akhir pekan kelima, film ini kembali bertahan di peringkat yang sama dengan jumlah penonton mencapai 1,13 juta penonton dan mendulang pendapatan kotor hampir menyentuh 1,6 miliar yen ($14,5 juta). Jumlah layar diperkirakan bertambah sekitar 55 hingga 245 layar sebagai dampak dari kemenangan di Academy Awards ke-92. Pencapaian tersebut menyebabkan terbuka kemungkinan pendapatan kotor film ini akan mengalahkan A Moment to Remember (2004) yang menjadi film Korea Selatan terlaris sepanjang masa di Jepang dengan capaian pendapatan kotor sebesar 3 miliar yen ($20 juta).[87][88][89]
Tidak seperti kebanyakan film Korea Selatan lain yang cenderung mendapat sambutan yang biasa saja di Jepang berkaitan dengan perselisihan Jepang-Korea, Parasite mendapat sambutan yang bagus baik dari kalangan penonton juga dari kalangan seniman. Selain dari kalangan penonton, film ini juga mendapat pujian dari kalangan seniman seperti aktor sekaligus pemusik Exile Taku Saito, Kenchi Tachibana, aktor Shinosuke Mitshushima, dan sutradara anime Mamoru Hosoda juga memuji film ini. Hirokazu Koreeda yang sebelumnya memenangkan Palme d'Or lewat Shoplifters juga turut memuji film ini.[90] Pencapaian tersebut disorot oleh Donga Ilbo yang menyebutkan beberapa faktor film ini laris di Jepang.[91]
Pada akhir pekan pembukaan penayangan di Amerika Serikat, film ini mendulang penghasilan kotor sebesar $376.264 hanya dari tiga bioskop, dengan rata-rata setiap bioskopnya adalah $125,421, mengalahkan La La Land pada 2016 dan terbaik sepanjang masa bagi film berbahasa asing yang ditayangkan di sana.[92] Dengan pencapaian yang cemerlang, film ini ditayangkan di 33 bioskop pada akhir pekan kedua dengan mendulang $1,24 juta.[93] Pencapaian mengagumkan ini berlanjut dengan penayangan film ini di 129 bioskop pada akhir pekan ketiga dengan mendulang $1,8 juta.[94] The film made $2.5 million in its fourth weekend and $2.6 million in its fifth.[95] The film's theater count peaked in its sixth weekend at 620, when it made $1.9 million.[96] It continued to hold well in the following weekends, making $1.3 million and $1 million.[97][98] In its tenth week of release the film crossed the $20 million mark (rare for a foreign-language film), making $632,500 from 306 theaters.[99] The weekend of the Oscars (its 18th of release) the film made $1.5 million from 1,060 theatres, for a running total of $35.5 million.[100] As a result of the Oscar wins, Neon plans to double the number of theaters showing Parasite starting on the weekend of February 15-16, 2020.[101]
Di Indonesia, film ini ditonton lebih dari 150 ribu penonton (sekitar $450 ribu) pada minggu pertama penayangan, sehingga menjungkalkan Extreme Job sebagai film Korea Selatan tahun 2019 terlaris di Indonesia.[102] Hingga minggu kedua penayangan, film ini ditonton 275 ribu penonton, sehingga menjadi film Korea Selatan terlaris sepanjang masa di Indonesia mengalahkan The Battleship Island (2017).[103] Hingga minggu ketiga penayangan, film ini ditonton 380 ribu penonton.[104] Hingga 12 Agustus yang menandai akhir penayangan film ini, film ini sudah ditonton 485 ribu penonton.[105]
Situs web agregator ulasan Rotten Tomatoes memberi nilai positif 96% berdasarkan 27 ulasan dengan nilai rata-rata 8,4/10.[106] Metacritic memberi skor 87 dari 100 berdasarkan 15 ulasan.[107]
Parasite masuk dalam daftar sepuluh film teratas akhir tahun oleh banyak pengkritik, di antaranya:[108]
Top 10 (tidak diperingkatkan)
Parasite juga muncul dalam daftar 10 film terbaik dasawarsa ini oleh banyak pengkritik, di antaranya:[192]
Di Metacritic, Parasite menempati peringkat ketujuh film yang memiliki skor tertinggi pada dasawarsa 2010-an.[192] Hingga 2019, film ini menempati peringkat ke-42 film yang memiliki skor tertinggi sepanjang masa di situs web itu.[192]
Parasite memenangkan Palme d'Or di Festival Film Cannes 2019. Itu adalah film Korea Selatan pertama yang melakukannya, serta film pertama yang menang dengan suara bulat sejak Blue Is the Warmest Color pada tahun 2013.[205][206] Pada Golden Globe Awards ke-77, film ini dinominasikan untuk tiga penghargaan termasuk Sutradara Terbaik dan Skenario Terbaik, dan memenangkan Film Berbahasa Asing Terbaik, menjadi film Korea pertama yang mencapai prestasi itu.[207][208]
Film ini terpilih sebagai entri Korea Selatan untuk Film Fitur Internasional Terbaik di Academy Awards ke-92,[209][210] membuat daftar pilihan bulan Desember.[211] Ia kemudian memenangkan empat Oscar: Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Film Fitur Internasional dan Skenario Asli. Itu adalah film non-Inggris pertama dalam sejarah Oscar yang memenangkan penghargaan sebagai Film Terbaik. Bong Joon-ho memenangkan ketiga kategori yang dia dinominasikan.[212] Parasite adalah film buatan Korea Selatan pertama yang dinominasikan untuk penghargaan Film Terbaik di Academy Awards dan film kedua yang diproduksi oleh negara Asia yang menerima nominasi Film Terbaik setelah Crouching Tiger, Hidden Dragon.[213] Itu juga menerima nominasi untuk Desain Produksi Terbaik, dan Pengeditan Film Terbaik,[214] membuatnya, bersama dengan In the Absence, dua film Korea Selatan pertama yang menerima pengakuan Academy Award dalam kategori apa pun.[215]
Parasite menjadi film asing kedua yang pernah dinominasikan untuk Screen Actors Guild Award untuk kategori Pemeran dengan Penampilan Luar Biasa dalam Film sejak film 1997 Life Is Beautiful, dan akhirnya memenangkan kategori tersebut, membuat sejarah sebagai film asing pertama yang memenangkan penghargaan tersebut.
Film ini dinominasikan untuk empat penghargaan di Penghargaan Film Akademi Inggris ke-73: Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Skenario Asli Terbaik, dan Film Terbaik Tidak dalam Bahasa Inggris. Ini adalah film Korea pertama yang menerima nominasi di Penghargaan Film Akademi Inggris (kecuali untuk Film Terbaik Bukan dalam Bahasa Inggris). Ia kemudian memenangkan penghargaan untuk Film Terbaik Bukan dalam Bahasa Inggris dan Skenario Asli Terbaik.[216][217]
Serial terbatas HBO berdasarkan film tersebut. Bersama Bong dan Adam McKay sebagai produser eksekutif, sedang dalam pengembangan awal.[218] Bong telah menyatakan bahwa serial juga berjudul Parasite, akan mengeksplorasi "cerita yang terjadi di antara sekuens dalam film".[219][220] Pada Februari 2020, Mark Ruffalo sedang diincar untuk membintangi serial tersebut.[221]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.